Ditemukan 25 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Atika Sri Ayu Oktaviani; Pembimbing: Sandi Iljanto
S-3731
Depok : FKM UI, 2004
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Anis Oktaviani; Pembimbing: Hadi Pratomo
M-1629
Depok : FKM UI, 2003
D3 - Laporan Magang Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Pipim Oktaviani Kirana; Pembimbing: Trini Sudiarti; Penguji: Diah Mulyawati Utari, Tri Hadiah
S-5124
Depok : FKM-UI, 2007
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Amelia Oktaviani; Pembimbing: Sudijanto Kamso; Penguji: Toha Muhaimin, Erni Yustisiani
S-6025
Depok : FKM-UI, 2010
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Anis Oktaviani; Pembimbing: Endang L. Achadi; Penguji: Triyanti, Ida Ruslita
S-4728
Depok : FKM UI, 2006
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Nita Oktaviani; Pemb. Ella Nurlaella Hadi; Penguji: C. Endah Wuryaningsih, Widyastuti
S-5346
Depok : FKM UI, 2008
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Dwi Dian Oktaviani; Pembimbing: Izhar M. Fihir; Penguji: Ridwan Z. Sjaaf, Mayarni
S-5695
Depok : FKM UI, 2009
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Raditya Yudha Arjasa; Pembimbing: Ridwan Zahdi Sjaaf; Penguji: Doni Hikmat Ramdhan, Dawaman Muhamad, Devie Fitri Oktaviani
T-4432
Depok : FKM UI, 2015
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Indira Puspita Prihartono; Pembimbing: Adik Wibowo; Penguji: Puput Oktaviani, Vetty Yulianty Permanasari, Diah Anggraini, Mira Puspitasari
Abstrak:
Latar belakang: Perawat memiliki peran krusial dalam keselamatan pasien dan proses pemberian obat di rumah sakit. Di RSUD Tebet kesalahan medikasi merupakan jenis insiden keselamatan pasien yang paling banyak dilaporkan, yaitu 52,5% dari total insiden keselamatan yang dilaporkan dari tahun 2016 hingga September 2018, namun dari pelaporan tersebut, sangat sedikit (9,25%) yang dilaporkan oleh perawat. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berperan dalam pelaporan kesalahan pemberian obat pada perawat di RSUD Tebet. Metode: Metode yang digunakan adalah mixmethod kuantitatif yan diikuti oleh kualitatif dengan menggunakan kuesioner, fokus grup diskusi dan wawancara mendalam. Hasil: Tidak ditemukannya faktor yang bermakna secara statistik terhadap pelaporan kesalahan pemberian obat pada perawat. Faktor yang paling berperan dan menghambat pelaporan adalah respon administratif dan konsekuensi akibat pelaporan. Faktor yang ditemukan mendukung pelaporan kesalahanan pemberian obat adalah dukungan atasan, pemahaman dan kesadaran diri akan pentingnya pelaporan, dan tidak adanya budaya menyalahkan. Kesimpulan: Pelaporan kesalahan pemberian obat di RSUD Tebet masih rendah. Pelaporan insiden dapat ditingkatkan dengan membangun budaya keselamatan yang tidak menyalahkan individu. Penelitian lebih lanjut dapat menyelidiki terjadinya kesalahan pemberian obat selain kesalahan pemberian obat yang dilaporkan.
Read More
B-2085
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Devi Oktaviani; Pembimbing: Dewi Susanna; Penguji: Laila Fitria, Budi Hartono, Ika Lastyaningrum, Achmad Naufal Azhari
Abstrak:
Infeksi akibat cacing dapat mengakibatkan terjadinya anemia, gangguan gizi, pertumbuhan, dan kecerdasan yang dalam jangka panjang akan menurunkan kualitas sumber daya manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepadatan lalat dengan kejadian kecacingan dan untuk mengetahuan hubungan antara variabel risiko (jenis kelamin, umur, ketersediaan jamban, kebersihan kuku, kebiasaan memakai alas kaki, pendidikan orang tua, kondisi sosial ekonomi, kondisi lantai, sanitasi makanan).
Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 97 orang yang diambil dari umur 7-15 tahun. Hasil pemeriksaan feses menunjukkan bahwa siswa yang positif infeksi kecacingan sebanyak 5 orang (5,2%) dan negatif sebanyak 92 orang (94,8%). Berdasarkan hasil di atas diambil kesimpulan bahwa tidak ada hubungan antara kepadatan lalat, jenis kelamin, umur, ketersediaan jamban, kebersihan kuku, kebiasaan memakai alas kaki, pendidikan orang tua, kondisi sosial ekonomi, kondisi lantai dan sanitasi makanan
Read More
Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 97 orang yang diambil dari umur 7-15 tahun. Hasil pemeriksaan feses menunjukkan bahwa siswa yang positif infeksi kecacingan sebanyak 5 orang (5,2%) dan negatif sebanyak 92 orang (94,8%). Berdasarkan hasil di atas diambil kesimpulan bahwa tidak ada hubungan antara kepadatan lalat, jenis kelamin, umur, ketersediaan jamban, kebersihan kuku, kebiasaan memakai alas kaki, pendidikan orang tua, kondisi sosial ekonomi, kondisi lantai dan sanitasi makanan
T-5675
Depok : FKM UI, 2019
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
