Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Muhammad Bal`an Kamali Rangkuti; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Budi Hidayat, Wahyu Sulistiadi, Dewi Puspitorini
B-1243
Depok : FKM UI, 2010
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Endang Sri Wahyuningsih; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Kusharisupeni Djokosujono, Ahmad Syafiq, Muhammad Bal`an Kamali Rangkuti, Eva Sulistiowati
Abstrak: Diabetes melitus merupakan penyakit dengan tingkat komplikasi yang tinggi,sehingga membutuhkan penanganan yang dikenal dengan empat pilarpenatalaksanaan DM. Data peserta Prolanis Puskesmas Pulo Gadung pada bulanNovember 2015-Januari 2016, berturut-turut sebanyak 87%, 84%, dan 88%diabetisi mempunyai Gula Darah Postprandial (GDPP) yang tidak terkendalitanpa adanya proses evaluasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penghambat dalam pengendalian GDPP. Penelitian ini merupakanpenelitian potong lintang dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Tempatdan waktu penelitian di Puskesmas Pulo Gadung pada bulan April 2016. Datakuantitatif diperoleh dari pengisian kuesioner, penilaian indeks massa tubuh, sertapemeriksaan GDPP 84 diabetisi. Sebagai sampel adalah diabetisi di sembilanPuskesmas yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pengambilan sampeldilakukan secara non-probability sampling. Sedangkan data kualitatifdimaksudkan untuk mendapatkan informasi lebih dalam tentang empat pilarpenatalaksaan DM. Data kuantitatif dianalisis secara deskriptif dan data kualitatifdianalis dengan analisis tematik. Penelitian menunjukkan hanya 4,8% diabetisiyang memiliki GDPP terkendali. Faktor penyebab tidak terkendalinya GDPPadalah ketidakpatuhan diabetisi dalam melaksanakan pilar perencanaan makandan latihan jasmani, serta kurangnya dukungan keluarga dan dukunganmanajemen. Diperlukan peningkatan kegiatan edukasi, monitoring dan evaluasi,serta membangun kerja sama lintas sektor antara Puskesmas, Sudin Kesehatan,dan BPJS Kesehatan.Kata kunci: Diabetisi, gula darah postprandial, penatalaksanaan DM
Diabetes melitus is a disease with high complication rates, thus requirestreatment, which is known as the four pillars of DM management. Prolanisparticipant data at Puskesmas Pulo Gadung in November 2015-January 2016,respectively by 87%, 84%, and 88% of diabetic have uncontrolled PostprandialGlucose (PPG) without a process of evaluation. This study aims to determine theinhibiting factors in controlling the PPG. This is a cross sectional study withquantitative and qualitative approaches. The place and time of the study isconducted at Puskesmas Pulo Gadung, in April 2016. The quantitative data wereobtained from the questionnaires, assessment of body mass index, and the resultsof the examination PPG 84 of selected diabetic. The samples are diabetic in ninePuskesmas that fulfill the inclusion and exclusion criterias. Sampling was done bynon-probability sampling. While the qualitative data is intended to get moreinformation about the four pillars of diabetes management. Quantitative data wereanalyzed by descriptive and qualitative data were analyzed by thematic analysis.Research shows that only 4.8% diabetic who have controlled PPG. Factorscausing uncontrolled PPG are non-compliance of diabetic in implementing mealplanning and physical exercise, lack of family and management support. Requiredincrease in educational activities, monitoring and evaluation, and build crosssector cooperation between Puskesmas, Sudin Kesehatan, and BPJS.Keywords: Diabetic, DM management, postprandial glucose
Read More
T-4688
Depok : FKM UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Widya Fadila; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Kusharisupeni Djokosujono, Kusdinar Achmad, Muhammad Bal`an Kamali Rangkuti, Robert M. Saragih
Abstrak: Indonesia pada tahun 2014 menempati peringkat ke-5, dengan jumlah pengidap diabetes sebanyak 9,1 juta jiwa. Diabetisi mempunyai kecenderungan menderita nefropati (penurunan fungsi ginjal) sebanyak 17 kali lebih sering dibandingakan dengan orang non-diabetik. Parameter untuk mengetahui fungsi ginjal dan progresi penyakit gagal ginjal adalah Glomerular Filtration Rate (GFR), dimana penurunan GFR akan diikuti dengan kenaikan kreatinin darah. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor yang berhubungan dengan kadar kreatinin darah menggunakan studi cross sectional. Analisis data menggunakan chi-square dan analisis regresi logistik untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kadar kreatinin darah pada peserta Prolanis Pralansia (45-59 tahun) di kecamatan Pulogadung Jakarta Timur yang berjumlah 113 orang. Responden terdiri dari 6 Prolanis yang berada di wilayah Puskesmas Kecamatan Pulogadung. Diabetesi yang mengalami kenaikan kadar kreatinin adalah sebanyak 28 orang (24,8%). Diabetisi yang memiliki hipertensi dengan riwayat penggunaan obat hipertensi menjadi variabel yang paling berhubungan dengan kadar kreatinin (p=0,075; OR=2,208; CI 95% =0,922-5,285). Sehingga diabetisi yang memiliki hipertensi dengan riwayat penggunaan obat hipertensi memiliki risiko 2,2 kali mengalami kenaikan kadar kreatinin darah dibandingkan dengan diabetisi yang tidak memiliki riwayat penggunaan obat hipertensi (tekanan darah normal). Kata Kunci : Kreatinin darah, riwayat obat hipertensi

Diabetic patients in Indonesia ranks 5th with prevalence 9,1 million people in 2013 (IDF,204). Diabetic patients potentially undergo diabetic nephropathy 17 times more than non-diabetic patients. Evaluation of renal function and progression of renal failure usually can be identified by glomerular filtration rate (GFR), which is low GFR effects increasing of creatinin serum. Strategies to prevent the complications of chronic diseases, especially diabetic melitus through Prolanis (Chronic Disease Management Program) at Primary Facility Care aims to improve the quality of life diabetic. This study aimed to identify factors association with blood creatinin levels in Prolanis member aged 45-59 years old (old elderly) in Pulo Gadung, East Jakarta, involve 113 people. Sample were included 6 Prolanis that distributed in Primary Facility Care in Pulo Gadung. Design of this study using cross sectional study with a total sample 113 respondents in the District 6 Prolanis in Pulogadung. The results showed 28 people (24.8%) diabetic increased creatinine levels. Hypertension with history of antihypertension drug is associated with blood creatinine levels. (P = 0.075; OR = 2.208; 95% CI = 0.922 to 5.285). Keywords: blood creatinine levels, history of hypertension drugs
Read More
T-4818
Depok : FKM UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Al Khoirul Idrus Muhammad Fitri; Pembimbing: Tri Yunis Miko Wahyono; Penguji: Yovsyah, Sulistyo, Muhammad Bal`an Kamali Rangkuti
Abstrak: Program penanggulangan TB nasional menggunakan strategi DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse) telah dilaksanakan sejak tahun 1995. Secara nasional strategi DOTS telah memberikan perubahan meskipun belum secara komprehensif. Kondisi diatas diperparah dengan munculnya masalah baru, diantaranya adalah kejadian TB-HIV. Tipe penderita dan ko-infeksi TB-HIV menjadi faktor risiko terjadinya putus berobat OAT pada penderita TB Paru BTA Positif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tipe penderita dan ko- infeksi TB-HIV dengan kejadian putus berobat penderita TB Paru BTA positif di Kota Jakarta Timur. Desain penelitian kasus kontrol, dilakukan pengamatan pada penderita TB Paru BTA positif di Kota Jakarta Timur. Analisis multivariat dengan regresi logistic. Hasil penelitian didapatkan hubungan yang signifikan antara ko-infeksi TB-HIV dengan kejadian putus berobat pada penderita TB Paru BTA positif di Kota Jakarta Timur dengan aOR 19,27 setelah dikontrol jenis kelamin dan status PMO (p value=0,006; 95% CI: 2,36-157,21). Keberadaan infeksi HIV secara bersamaan dengan infeksi TB semakin mengancam kelangsungan hidup sehingga diperlukan terapi yang adekuat untuk mengendalikan virus dan membunuh kuman mycobacterium tuberculosis. Skrining HIV pada penderita TB harus dilakukan secara intensif untuk tata laksana pengobatan yang adekuat melalui program kolaborasi TB-HIV sehingga penderita bisa sembuh dari infeksi TB. Kata Kunci : penderita, TB-HIV, BTA positif

A national TB control program using the DOTS strategy (Directly Observed Treatment Shortcourse) has been implemented since 1995. Nationally, the DOTS strategy has provided changes although not yet comprehensively. The above conditions are exacerbated by the emergence of new problem, such as the incidence of TB-HIV. Type of patient and TB-HIV co-infection is a risk factor to default of anti tuberculosis drugs on positive smear pulmonary tuberculosis patient. The purpose research is to know relation between patient type and TB- HIV co-infection default of treatment for positive smear pulmonary tuberculosis patients in East Jakarta. The design of case control research, conducted observation on the patient of smear positive pulmonary tuberculosis in East Jakarta. Multivariate analysis with logistic regression. The result of anti tuberculosis drugs of the research showed significant correlation between TB-HIV co-infection with default with smear positive pulmonary tuberculosis patient with aOR 19,27 after controlled sex and drug administer superviser statue (p value = 0,006; 95% CI: 2,36-157.21). The presence of HIV infection simultaneously with TB infection is increasingly threatening survival so that adequate therapy is needed to control the virus and kill the bacteria mycobacterium tuberculosis. HIV screening of tuberculosis patients should be intensified for an adequate treatment regimen through a TB-HIV collaboration program so that people can recover from TB infection. Key Word : patient, co-infection TB-HIV, positive BTA
Read More
T-4942
Depok : FKM UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Muhammad Bal`an Kamali Rangkuti; Pembimbing: Pujiyanto; Penguji: Adik Wibowo, Tintin Martini, Mohammad Rifki
Abstrak: Pencapaian UHC sudah menjadi tujuan utama negara-negara di dunia dan diharapkan dapat tercapai pasca tahun 2015 dalam bentuk peningkatan mutu pelayanan kesehatan. Berdasarkan laporan SPM Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta tahun 2018 layanan kesehatan terutama bagi penderita Diabetes Melitus (DM) baru terpenuhi 12.16% dari target yang diharapkan. Maka dari itu peneliti ingin melihat pelayanan pasien DM berdasarkan UHC di DKI Jakarta yang dilhat dari 3 dimensi (Kepesertaan, Pelayanan dan Pembiayaan). Penelitian in menggunakan desain study mix-methode dengan pengambilan data sekunder dan primer (wawancara mendalam dan pengumpulan data). Hasil penelitian ini ditemukan pada dimensi kepesertaan JKN di DKI Jakarta 98.2%, skrining DM sebesar 30.1% dan temuan kasus sebesar 61.38%, selanjutnya dimensi pelayanan puskesmas dengan akreditasi pripurna 73.8%, ketersediaan poli Penyakit Tidak menular 92.9%, poli gizi 100%, pelatihan edukasi gizi 40.5% jenis obat yang tersedia (sulfonylurea, glinid, metformin) dan pemeriksaan laboratorium (Glukosa Darah, HDL, LDL, Trigelisecrrrida dan HbA1C) dan pada dimensi pembiayaan jumlah total APBD Puskesmas vs Rumah Sakit Rp.623,501,224,722 vs Rp.126,897,825,643, BLUD Rp.907,101,636,329 vs Rp.125,020,357,361 dan kategori Cost Recovery Rate < 40% (16.7 vs 16.7%), 40-60% (31 vs 50%) dan >60% (52.3 vs 33.3%). Dapat dijelaskan bahwa masih ada beberapa dimensi UHC untuk lebih ditingkatkan kembali agar dapat mencapai pelayanan berdasarkan UHC yang maksimal terutama pelayanan pada pasien DM
Achieving UHC has become the main goal of countries in the world and is expected to be achieved after 2015 in the form of improving the quality of health services. Based on the 2018 DKI Jakarta Province Health Service (SPM) report, health services, especially for people with Diabetes Mellitus (DM), have only been fulfilled 12.16% of the expected target. Therefore, the researcher wants to see the service for DM patients based on UHC in DKI Jakarta which is seen from 3 dimensions (Participation, Service and Financing). This research used a mix-method study design with secondary and primary data collection (in-depth interviews and data collection). The results of this study was found that JKN participation in DKI Jakarta akarta were 98.2%, DM screening was 30.1% and case findings were 61.38%, then the dimensions of primary health care services with plenary accreditation were 73.8%, non-communicable disease polyclinic availability 92.9%, 100% nutrition polyclinic, training nutrition education were 40.5% , drugs availability (sulfonylurea, glinide, metformin) and laboratory examinations (blood glucose, HDL, LDL, triglycerides and HbA1C). Dimension of financing the total amount of APBD for primary health care vs Hospital in 2019 Rp.623,501,224,722 vs Rp.126,897,825,643, BLUD Rp.907,101,636,329 vs. Rp.125,020,357,361 and in the category of Cost Recovery Rate <40% (16.7 vs 16.7%), 4060% (31 vs 50%) and >60% (52.3 vs 33.3%).It can be explained that there are still several dimensions of UHC to be further improved in order to achieve maximum UHC-based services, especially services for Diabetes Mellitus patients
Read More
T-6175
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Chyntia Aryanti Mayadewi; Pembimbing: Engkus Kusdinar Achmad; Penguji: Diah M. Utari, M. Bal`an K. Rangkuti
Abstrak: Perkembangan kognitif anak pra-sekolah merupakan faktor penting yang dapat menentukan kemampuan kognitifnya di kemudian hari. Namun berbagai penelitian sebelumnya menemukan bahwa terdapat anak yang mengalami keterlambatan perkembangan kognitif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perkembangan kognitif serta hubungannya terhadap status gizi (TB/U & IMT/U), riwayat berat badan lahir dan stimulasi psikososial pada anak pra-sekolah (usia 5-6) tahun di Kecamatan Duren Sawit & Kramat Jati, Jakarta Timur. Pada penelitian ini digunakan analisis kuantitatif dengan desain potong lintang dan metode analisis korelasi. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa rata-rata perkembangan kognitif anak dinilai baik (n = 71). Terdapat korelasi yang bermakna antara hubungan perkembangan kognitif dan TB/U & berat badan lahir (p = 0,001; 0,02). Tingkat pendapatan ditemukan bermakna pada kelompok responden berpendapatan menengah-tinggi dalam hubungan antara perkembangan kognitif dan status gizi TB/U & berat badan lahir. Hasil analisis lebih lanjut dengan regresi linear multivariat menunjukkan bahwa status gizi TB/U merupakan faktor dominan yang berkontribusi terhadap tingkat perkembangan kognitif sebesar 68% (R2 = 0,68; sig = 0,001).

Cognitive development in pre-school children is known to be important factor that contributes to later cognitive function in school-age. Previous studies found that there were numbers of children not fulfilling their cognitive development. This research focus on the cognitive development and its correlation to nutritional status (HAZ & BAZ), birth weight and psychosocial stimulation on 71 pre-school children (5-6 y.o) in Duren Sawit & Kramat Jati districts, Jakarta Timur. We implemented quantitative analysis with crosssectional design study and correlation analysis method. Univariate analysis showed that the cognitive development is mostly good (n = 71). We investigated that there was significant correlation between cognitive development and on BAZ & birth weight (p = 0,001; 0,02). Level of income is shown to be significant among averagehigh income group in the correlation of cognitive development and BAZ & birth weight. Further analysis used multivariate linear regression showed that BAZ was the dominant factors that contributes cognitive development level for 68% (R2 = 0,68; sig = 0,001).
Read More
S-9677
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fika Maulani Fadrianti; Pembimbing: Ede Surya Darmawan, Vetty Yulianty Permanasari; Penguji: Purnawan Junadi, Rangkuti, M. Bal`an Kamali, Moina Sihombing
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi ketersediaan sumber daya dan manajemen proses organisasi pemerintahan dalam melaksanakan ketercapaian kesehatan masyarakat di wilayah Kecamatan Jatinegara dan Kecamatan Matraman. Metode penelitian yang dipergunakan adalah metode cross sectional menggunakan kuesioner dan didukung wawancara mendalam untuk konfirmasi hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum ketersediaan sumber daya dan manajemen proses dalam organisasi pemerintahan telah baik, namun demikian pencapaian SPM dan PHBS di kedua wilayah tersebut masih belum mencapai target nasional. Disarankan kepada Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur agar melakukan penguatan manajemen organisasi agar semakin mampu meningkatkan kesehatan masyarakat dan membangun kerja sama lintas sektor serta upaya pemberdayaan masyarakat harus diintegrasikan ke dalam tatanan pengorganisasian masyarakat di tingkat Kelurahan dengan melengkapi kompetensi pegawai. Kata kunci: kesehatan masyarakat, evaluasi pelaksanaan, organisasi pemerintah

This research aimed to evaluating availability of resources and management processes of government organizations in implementing the achievement of public health in Jatinegara District and Matraman. The research using cross sectional method with questionnaire and supported by in-depth interview to confirm the result. The results show that in general the availability of resources and process management in government organizations have already been higher, however the achievement of SPM and PHBS in both areas still has not reached the national target. It is suggested to East Jakarta Municipal Administration to strengthen organizational management in order to increase public health and build crosssectoral cooperation and the effort of community empowerment should be integrated with overall community organization at village level by completing employee competency. Keywords: public health, implementation evaluation, government organization
Read More
T-5011
Depok : FKM UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Haidar Ilyas; Pembimbing: Chandra Satrya; Penguji: Baiduri Widanarko, Muhammad Bal`an Kamali Rangkuti
Abstrak: PT Kembar Jaya merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pertanian yaitu memproduksi beras. Tingginya produksi beras yang dihasilkan juga berpengaruh terhadap intensitas pekerjaan manual lifting sehingga dapat meningkatkan risiko ergonomi yang ada di PT Kembar Jaya. Penelitian ini menggunakan metode modifikasi Niosh Lifting Equation pada bagian produksi PT Kembar Jaya yang terdiri dari tiga pekerjaan yaitu pekerjaajn penimbangan beras, pekerjaan penyimpan beras, dan pekerjan pengangukutan beras. Tujuanya adalah menganalisis faktor risiko ergonomi terhadap cidera low back pain pada pekerjaan manual lifting. Dari hasil penelitian yang dilakukan didaatkan nilai risiko yang tinggi pada setiap pekerjaan yang berarti pekerjaan manual lifting berisiko tinggi terhadap cidera low back pain pada pekerja sehingga perlu dilakukan pengendalian untuk mencegah terjadinya cidera low back pain. Kata Kunci : Kategori risiko , manual lifting, low back pain.
PT Kembar Jaya is agriculture company which is producing rice. PT Kembar Jaya is big company that produce rice in a big amount that can affect intensity of manual lifting job which is can lead to low back pain injury for worker in PT Kembar Jaya. This research using modified Niosh Lifting Equation Method to analyse the risk three job in PT Kembar Jaya. The three job is weighing rice job, storaging rice job, and haulaging rice to truck job. This research aim to analyse the risk of manual lifting which can lead to low back pain injury in PT Kembar Jaya. The result of this study, there are high risk on three job, this result indicate that the manual lifting job can lead to injury. So the control need to be implemented to reduce the risk of low back pain injury. Keyword : Risk category, manual lifting, low back pain.
Read More
S-9048
Depok : FKM UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Kurnia Fadyanti; Pembimbing: Chandra Satrya; Penguji: Djunaedi, Zulkifli; Rangkuti, Bal`an Kamali
Abstrak: Skripsi ini membahas tentang proses pembuatan pagar teralis di Bengkel LasSampurno yang memiliki berbagai hazard yang ada di area kerja sehinggaterdapat berbagai risiko keselamatan dan kesehatan kerja pada proses kerjanya.Untuk itu, dibutuhkan penilaian risiko pada tiap tahapan proses pembuatan produkuntuk mengetahui tingkat risiko kerja sehingga kedepannya dapat dilakukanpengelolaan dan pengendalian risiko tersebut dengan baik sesuai dengan risikoyang ada. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif observasional.Analisis yang digunakan yaitu analisis risiko kualitatif. Hasil penelitian inimenyarankan bahwa pada proses pembuatan pagar teralis besi di BL Sampurnomemiliki tingkat risiko yang berdampak pada pekerja sehingga diperlukanpengendalian risiko khususnya untuk risiko yang tidak dapat diterima (tinggi danekstrim) untuk menekan terjadinya kecelakaan pada pekerja.Kata kunci:Penilaian risiko, analisis risiko kualitatif, pengendalian risiko
The focus of the study is the process of making iron rail in Bengkel Las Sampurnowhich has a variety of hazards in the work area so that there are a variety of safetyand health risks in the working process. Therefore, the required risk assessment atevery stage of the product creation process to determine the level of risk to do thework so that future risk management and control of the well in accordance withthe existing risks. This research uses descriptive observational method. Theanalysis is qualitative risk analysis. The results of this study suggest that theprocess of making iron trellis fence in BL Sampurno have a level of risk thatimpact on workers so that necessary risk control in particular to an unacceptablerisk (high and extreme) to suppress the occurrence of accidents to workers.Keywords:Risk assessment, qualitative risk analysis, risk control.
Read More
S-9218
Depok : FKM UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive