Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Sophia Maria Simatupang; Pembimbing: Dewi, Lena Sari
L-382
[s.l.] : [s.n.] : s.a.]
S1 - Laporan Magang   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Kesmas (Jurkesmasnas), Vol.10, No.4, May 2016, hal. 156-161
[s.l.] : [s.n.] : s.a.]
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sophia Maria Simatupang; Pembimbing: Ayuningtyas, Dumilah; Dewi, Lena Sari
L-369
[s.l.] : [s.n.] : s.a.]
S1 - Laporan Magang   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sophia Talena Patty Adoe; Pembimbing: Alwahdy, A. Rahman
S-395
Jakarta : FKM UI, 1987
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
363.7 ENV (RS)
[s.l.] : New Jersey: john Wiley, 2009, s.a.]
Kumpulan Daftar Isi Buku   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sophia Budirahayu, Haryoto Kusnoputranto, Dumilah Ayuningtyas
JL Vol.1, No.1
Jakarta : Universitas Indonesia, 2006
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sophia Hermawan; Pembimbing: Sujana Jatiputra
T-518
Depok : FKM UI, 1997
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Poppi Sophia; Pembimbing: Purnawan Junadi
S-2231
Depok : FKM UI, 2001
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sophia Budirahayu; Pembimbing: Haryoto Kusnoputranto, Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Sumengen Sutomo, Wan Alkadri, Sri Rustiati
Abstrak: Latar Belakang: Sebagai kota baru yang berkembang menjadi kota industri, perdagangan dan jasa, maka Kota Cilegon harus memiliki perencanaan strategis untuk dapat mengembangkan suatu lingkungan yang sehat sesuai dengan visi Pemerintah Kota Cilegon yang telah ditetapkan yaitu “ Kota Mandiri dan Berwawasan Lingkungan”. Selain itu juga untuk dapat mewujudkan Kota Sehat, semua fihak harus dapat terlibat dan bekerjasama serta memiliki komitmen yang kuat untuk dapat mencapai visi tersebut. Tujuan: Dirumuskannya Perencanaan Strategis Pengembangan Lingkungan Yang Sehat Menuju Cilegon Kota Sehat 2006 – 2010. Disain: Penelitian ini adalah penelitian operasional dengan analisis kualitatif dan kuantitatif. Tahap I terdiri dari analisis lingkungan eksternal dan internal pada Pemerintah Kota Cilegon yang dituangkan dalam matriks EFE dan IFE dan dilakukan oleh Concensus Decision Making Group. Tahap II adalah tahap penyesuaian, yaitu setelah menentukan tujuan jangka panjang CDMG melakukan analisis dengan matriks SWOT dan matriks IE. Tahap III menggunakan matriks QSPM, untuk menentukan strategi terbaik. Hasil: Analisis matriks IE menunjukkan posisi organisasi Pemda Kota Cilegon berada pada sel V, Hold and Maintain dan setelah disesuaikan dengan strategi yang dihasilkan oleh matriks SWOT maka strategi yang digunakan adalah pengembangan produk dan penetrasi pasar. Kesimpulan dan saran: Agar dapat mengembangkan lingkungan yang sehat maka perlu dibuat program yang akan dilanjutkan dengan kegiatan sebagai berikut: membuat komitmen antar dinas terkait; mengupayakan sistem informasi pencemaran udara; mengembangkan suatu sistem untuk mengatasi pencemaran udara; melaksanakan pelatihan dan menambah jumlah pegawai; menata pemukiman penduduk dan mengatasi pencemaran udara; meningkatkan program kesehatan lingkungan; meningkatkan kerjasama antar dinas instansi terkait untuk mengatasi masalah lingkungan dan memanfaatkan anggaran yang tersedia untuk kegiatan lingkungan. Kata Kunci: Rencana Strategis, Lingkungan Sehat, Kota Sehat, Cilegon Kota Sehat
Background: As newly growing town develop into industrial town, trade and service, Cilegon city has to have a strategic plan on developing healthy environment according to Cilegon city government’s vision that has been settled that is “Kota Mandiri dan Berwawasan Lingkungan”. Moreover to attain healthy town, every person must be involve and work together also having strong commitment to reach it. Purpose: Formulating strategic planning on development of healthy environmental heading for Cilegon healthy city 2006-2010. Design: This research is operational research with qualitative and quantitative analysis. Data about internal and external factors which effect to Cilegon city government’s effort in developing this healthy environment obtained from first and second level data. First stage consist of internal and external environment analysis on Cilegon city government which transfer on EFE and IFE matrix that conduct by Concensus Decision Making Group. Second stage is matching stage, where after deciding long term target CDMG conducted analysis by SWOT and IE matrix. Third stage is by using QSPM matrix to decided the best strategy. Result: IE matrix analysis showed Cilegon city District Government organization’s position on cell V, Hold and Maintain and after been adjusted with yielded strategy by SWOT matrix therefore the strategy was product development and market penetration. Conclusion and suggest: In order to improve healthy environment then made program that will be continue by following activity: making commitment between related institution; striving for air pollution system information; developing a system to overcome air pollution; conducting training and adding worker amount; arranging public resident and overcoming air pollution; improving healthy environment program; improving corporation between related institution to overcome environmental problems and using available budget for environment activity. Keyword: Strategic Plan, Healthy Environment, Healthy City, Cilegon Healthy City
Read More
T-2155
Depok : FKM-UI, 2005
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sophia; Pembimbing: Ede Surya Darmawan; Penguji: Mardiati Nadjib, Kurnia Sari, Hevi Widi Hastuti, Svetlana S. Paruntu
Abstrak: ABSTRAK Kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sesuai peta jalan (roadmap) menuju jaminan kesehatan semesta / Universal Health Coverage (UHC) di tahun 2019, seluruh penduduk menjadi peserta Jaminan Kesehatan. Untuk itu Rumkital Dr. Mintohardjo harus selalu memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu karena jumlah pasien BPJS Kesehatan yang di rawat inap semakin meningkat setiap tahunnya. Analisis biaya merupakan tindakan strategis yang sangat perlu dilakukan karena saat ini rumah sakit telah menjadi suatu lembaga sosial-ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biaya satuan tindakan bedah appendiktomi di kamar operasi Rumkital Dr. Mintohardjo tahun 2017 dengan menghitung biaya langsung dan tidak langsung. Penelitian ini merupakan operational research yang bersifat deskriptif, melakukan analisis biaya satuan tindakan appendiktomi di kamar operasi tahun 2017. Metode analisis yang digunakan adalah metode distribusi sederhana. Hasil penelitian yaitu biaya investasi tindakan appendiktomi sebesar Rp 26.280.456,- atau 5,2% dari biaya total tindakan appendiktomi. Biaya operasional merupakan biaya yang paling besar dibandingkan dengan biaya investasi dan biaya pemeliharaan yaitu sebesar Rp 420.142.348,- atau 83,7% dari biaya total tindakan appendiktomi dan biaya pemeliharaan sebesar Rp 1.992.830,- atau 0,4%, Alokasi biaya unit penunjang untuk tindakan appendiktomi sebesar Rp 52.313.904,- atau 10,4% dan alokasi biaya tidak langsung lainnya sebesar Rp 1.430.090,- atau 0,3%. Total biaya tindakan appendiktomi sebesar Rp 502.159.628,- Biaya satuan aktual tindakan appendiktomi sebesar Rp 3.025.058,-. Cost Recovery Rate (CRR) sebesar 109,07%. Perhitungan biaya satuan merupakan strategi awal dari setiap perhitungan tarif pelayanan. Kata Kunci : Biaya satuan, tindakan bedah appendiktomi. metode distribusi sederhana ABSTRACT National Health Insurance (JKN) participation in accordance with the roadmap to universal health insurance / Universal Health Coverage (UHC) in 2019, all residents become participants of Health Insurance. For that Rumkital Dr. Mintohardjo must always provide quality health services because the number of BPJS Health patients hospitalized increases every year. Cost analysis is a strategic action that is very necessary because at this time the hospital has become a socio-economic institution. This study aims to analyze the unit cost of appendectomy surgery in operating room Dr. Mintohardjo Navy Hospital in 2017 by calculating direct and indirect costs. This research is a descriptive operational research, analyzes the unit cost of appendectomy in the operating room in 2017. The analytical method used is a simple distribution method. The results of the study are the investment costs of appendectomy is Rp. 26,280,456, or 5.2% of the total cost of appendectomy. Operational costs are the biggest costs compared to investment costs and maintenance costs, which amounted to Rp 420,142,348, or 83.7% of the total cost of appendectomy and maintenance costs is Rp 1,992,830, - or 0.4%, cost allocation supporting units for appendectomy is Rp. 52,313,904, - or 10.4% and allocation of other indirect costs amounting to Rp 1,430,090, - or 0.3%. The total cost of appendectomy is Rp. 502,159,628, - the actual unit cost of appendectomy is Rp. 3,025,058. Cost Recovery Rate (CRR) which amount to 109,07%. Unit cost calculation is the initial strategy of each service tariff calculation. Keywords : Unit cost, appendectomy surgery, simple distribution method
Read More
B-2055
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive