Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Agus Sudarman; Pembimbing: Budi Hartono; Penguji: Abdur Rahman, Laila Fitria, Ali Isha Whardana, Carolina Rusdy Akib
T-4527
Depok : FKM UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Agus Sudarman; Pembimbing: Budi Hartono; Penguji: Abdul Rahman, Laila Fitria, Ali Isha Whardana, Carolina Rusdy Akib
T-4529
Depok : FKM UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Widyana Siregar; Pembimbing: Ema Hermawati; Penguji: Budi Haryanto, Laila Fitria, Agus Sudarman, Nadramarlina
Abstrak: Kasus diare di Muara Angke masih cukup tinggi terutama di wilayah pemukiman sekitar lokasi Pengolahan Hasil Perikanan Tradisional (PHPT) karena kondisi sanitasi lingkungan yang masih tergolong kurang memadai serta perilaku higiene masyarakat yang tidak baik. Kasus diare pada kelompok umur balita lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok umur lainnya karena balita memiliki daya tahan yang lebih lemah. Air minum yang terkontaminasi dapat menjadi media penularan penyakit diare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kontaminasi Escherichia coli pada air minum dengan kejadian diare pada balita di pemukiman sekitar lokasi Pengolahan Hasil Perikanan Tradisional (PHPT) Muara Angke Kelurahan Pluit Kota Jakarta Utara Tahun 2019. Desain penelitian ini adalah crossectional dengan jumlah sampel 95 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kontaminasi Escherichia coli dalam air minum (4,67; 1,96-11,09), faktor balita [status imunisasi (5,69; 2,24-14,44)], faktor ibu [tingkat pendidikan (2,98; 1,22-7,31), tingkat pengetahuan (8,38; 2,98-23,59), status ekonomi keluarga (3,23; 1,32-7,91), perilaku mencuci tangan (5,17; 2,16-12,38), dan perilaku memasak air minum (4,75; 1,97-11,47)], faktor lingkungan [kondisi fisik jamban (14,44; 5,29-39,41)] dengan kejadian diare pada balita di pemukiman sekitar lokasi Pengolahan Hasil Perikanan Tradisional (PHPT) Muara Angke Kelurahan Pluit Kota Jakarta Utara. Faktor yang paling dominan berhubungan dengan kejadian diare pada balita di pemukiman sekitar lokasi Pengolahan Hasil Perikanan Tradisional (PHPT) Muara Angke Kelurahan Pluit Kota Jakarta Utara Tahun 2019 adalah kondisi fisik jamban (20,08; 4,65-86,81).
Read More
T-5533
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Muhamad Riski; Pembimbing: Budi Haryanto; Penguji: Ema Hermawati, Agus Sudarman
Abstrak: Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) merupakan penyakit paru kronik yang ditandai dengan hambatan aliran udara di saluran napas yang bersifat progresif non reversibel. PPOK merupakan penyebab kematian tertinggi di dunia dan diperkirakan akan menjadi penyebab kematiaan ketiga pada tahun 2020. Hampir 90% dari seluruh kematian karena PPOK terjadi di negara miskin dan berkembang. Pelabuhan Tanjung Priok sebagai pelabuhan internasional utama terbesar di Indonesia memiliki peran yang penting dalam arus barang. Aktivitas ini menimbulkan dampak lingkungan yaitu pencemaran udara akibat dari banyaknya kendaraan yang melintas. Salah satunya adalah PM2,5, hasil dari gas buang kendaraan. Kelompok yang berisiko untuk terpapar PM2,5 adalah pekerja di pintu gerbang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara PM2,5 dengan kejadian PPOK pada pekerja di Pintu Gerbang Pelabuhan Tanjung Priok. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah konsentrasi PM2,5, umur, status gizi, riwayat penyakit, kebiasaan berolahraga, derajat berat merokok,penggunaan APD, lama kerja, masa kerja , jarak tempuh dan waktu tempuh. Studi yang dipilih adalah cross sectional dengan jumlah pekerja yang diikutkan dalam penelitian sebanyak 75 pekerja. Pengukuran PM2,5 dilakukan pada 30 titik di pintu gerbang Pelabuhan Tanjung Priok dengan menggunakan Haz Dust EPAM 5000. Sedangkan untuk identifikasi kejadian PPOK menggunakan tes spirometri dan kuisioner. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara konsentrasi PM 2,5 dengan kejadian PPOK nilai p =0,149. Sedangkan untuk variabel lain, hanya penggunaan APD yang memiliki hubungan signifikan dengan kejadian PPOK, nilai p= 0,001 (OR=6,9; 95%CI;2,1 -22,8). Sementara itu umur (OR=1,5; 95%CI : 0,5-4,1), status gizi (OR=1,5; 95%CI : 0,5- 4,6), riwayat penyakit (OR =1,7 ;95%CI : 0,2-20,6), kebiasaan berolahraga (OR= 2,3;95%CI :0,8-6,9), lama kerja (OR= 1,1;95%CI :0,4-3,2), masa kerja (OR=2,2; 95% CI : 0,8-6,5), jarak tempuh(OR= 2,3 ; 95%CI; 0,7-6,9) dan waktu tempuh (OR=1,9 ;95%CI; 0,6-5,9). Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa tidak terdapat variabel konfounding yang dapat mengontrol variabel PM2,5 terhadap kejadian PPOK dan terjadi perubahan nilai p PM2,5 dari 0,448 menjadi 0,426 dan nilai OR 1,002. Perlu adanya penelitian lanjutan dengan pendekatan longitudinal untuk mengatahui besar risiko PM2,5 terhadap kejadian PPOK.
Kata Kunci : PM2,5, PPOK, Pelabuhan, Pekerja
Read More
S-9736
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ashila Diza Rahmadini; Pembimbing: Budi Haryanto; Penguji: Laila Fitria, Agus Sudarman
Abstrak: Skripsi ini membahas mengenai dampak dari pajanan PM2,5 yang dihubungkan dengan gejala Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) Eksaserbasi Akut pada pekerja di Pelabuhan Tanjung Priok tahun 2018. Penelitian ini adalah penelitian observasi dengan pendekatan cross-sectional dan dilakukan pada titik-titik kemungkinan pencemaran tinggi terjadi yang melibatkan 75 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pajanan PM2,5 pada pelabuhan sudah melebihi kadar diberikan WHO yaitu 35 µm/m3 dan jumlah responden yang mengalami gejala PPOK Eksaserbasi Akut sudah berada di atas prevalensi PPOK DKI Jakarta, yaitu 1,6%. Secara statistic, data menunjukkan tidak ada kaitan antara PM2,5 dengan kejadian gejala PPOK Eksaserbasi Akut. Temuan ini menyarankan bahwa adanya perbaikan dari perilaku hidup pekerja dan pemberian APD yang tepat.
Kata kunci: PPOK, Eksaserbasi, PM2,5, Pelabuhan, Polusi

Pollution of Particulate Matter2,5 or PM2,5 happens one of them caused by emission. According to studies, one of the places with highest activity that caused the release of this emission in in ports. Port activities such as delivering goods to and from the port caused high amount of PM2,5 to be released to the air and it can affect field worker, one of them is Acute Exacerbation Chronic Obstructive Pulmonary Disease or AECOPD. The study used observational design study with cross-sectional approach to 75 field workers whom had worked more than 1 year. The statistic showed that the PM2,5 level has exceeded WHO limit of 35 µm/m3 while showed that there is no significance between PM2,5 and AECOPD Symtomps. The study suggested that health behavior of the workers should be changed, including using appropriate safety equipment
Key words: AECOPD, PM2,5. Port, Pollution
Read More
S-9768
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Andi Fildza Rafiza; Pembimbing: Budi Haryanto; Penguji: Dewi Susanna, Agus Sudarman
Abstrak: Kebisingan merupakan risiko kerja yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran permanen, salah satu nya adalah kebisingan dari kegiatan konstruksi di Dok kapal. Dok kapal memiliki kegiatan perbaikan dan pembuatan kapal yang dapat menimbulkan kebisingan tinggi dan terbukti memiliki hubungan yang signifikan dengan gangguan pendengaran pada pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara tingkat kebisingan dengan gangguan pendengaran yang terjadi pada pekerja lapangan di Dok kapal Tanjung Priok tahun 2019. Desain studi yang digunakan adalah desain studi cross sectional dengan subjek pekerja lapangan PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari galangan II terdiri dari bagian produksi, fasilitas galangan, dan QHSE. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 70 responden dan 31 titik kebisingan. Hasil analisa bivariat menghasilkan hubungan yang signifikan antara tingkat kebisingan dengan gangguan pendengaran dengan p value 0,02, OR=5,44, dan CI 95%=1,263- 23,464. Hasil analisis multivariat menunjukan bahwa pekerja yang terpajan kebisingan memiliki risiko 21 kali terkena gangguan pendengaran dibandingkan yang tidak terpajan setelah di kontrol variabel riwayat penyakit telinga dan usia. Temuan ini menyarankan untuk adanya pengendalian kebisingan dengan eliminasi alat kerja yang menimbulkan bising, melakukan penanaman pohon untuk mereduksi kebisingan, kontrol administrasi dengan melakukan rotasi kerja dan kegiatan edukasi pada pekerja bahaya kebisingan
Read More
S-10121
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hasanah; Pembimbing: Dewi Susanna, Dewi Harton; Penguji: Ririn Arminsih, Agus Sudarman, Hayfa Husaen
Abstrak:

ABSTRAK Nama :  Hasanah Program Studi :  Ilmu Kesehatan Masyarakat Judul :  Uji Kontaminasi Salmonella sp. Pada Makanan di Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) Wilayah Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan di Jakarta Tahun 2018 Pembimbing : Dr. Dra. Dewi Susanna, M.Kes Xviii + 139 halaman, 35 tabel, 12 gambar, 8 lampiran Pelabuhan laut merupakan pintu gerbang masuknya mobilitas barang dan manusia sehingga berpotensi terjadinya transmisi penyebaran penyakit terutama melalui makanan. Salmonella merupakan bakteri patogen yang dapat menyebabkan penyakit akibat bawaan makanan (foodborne diseases). Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kontaminasi bakteri Salmonella sp. pada makanan dan mendapatkan informasi mendalam higiene sanitasi pengolahan makanan oleh penjamah makanan serta gambaran titiktitik kritis proses pengolahan makanan di Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) wilayah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan di Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif dengan pendekatan cross sectional dan Rapid Assessment Procedure (RAP) serta pendekatan sistem Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) yang dilaksanakan pada bulan April – Mei 2018. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 72 TPM, penjamah makanan serta satu jenis makanan pada tiap TPM. Analisis data menggunakan univariat dan berbentuk teks narasi serta diagram alir untuk HACCP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 72 sampel makanan yang diperiksa tidak teridentifikasi keberadaan bakteri Salmonella sp. Proses pengolahan makanan oleh penjamah makanan mulai pemilihan bahan baku, penyimpanan, pemasakan yang matang dan penyajian yang singkat menyebabkan bakteri tidak berkembang dan tumbuh. Titik kritis yang paling penting pada pemasakan, penyimpanan dan pemasakan ulang. Dibutuhkan pelatihan untuk penjamah makanan dalam menangani proses pengolahan makanan sesuai standar permenkes selama penanganan dan penyajian di TPM wilayah kerja KKP untuk mencegah kontaminasi mikroba pada makanan. Kata kunci: Foodborne diseases, Salmonella sp., penjamah makanan, kontaminasi, HACCP


ABSTRACT Name :  Hasanah Study Program :  Public Health Science Title : Salmonella sp. contamination test on food at the food manufacturing factory in the working area of The Port Health Office in Jakarta, 2018 Counsellor :  Dr. Dra. Dewi Susanna, M.Kes Xviii + 139 pages, 35 tables, 12 pictures, 8 attachments Seaport is the gateway for mobility of goods and people so that there is a high potential for transmission and spread of disease especially through food.  Salmonella is a pathogenic bacteria that can cause foodborne diseases. This study aims to describe the contamination of Salmonella sp. bacteria on food and get in-depth information on hygiene sanitation of food processing by food handlers and description of critical points of  food processing in small scale of food manufacturing factory (TPM) working area of a Port Health Office. This research uses quantitative and qualitative method with cross sectional approach and Rapid Assessment Procedure (RAP) and Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) system approach conducted in April - May 2018. The total samples are 72 food places, food handlers and one food type in each TPM. The data is analyzed using univariat analysist and narrative text form as well as flowchart for HACCP. Salmonella bacteria laboratory test results are negative on all types of food samples tested. Food processing by food handlers; the selection of raw materials, storage, ripening and short serving; causes the bacteria does not develop and grow. The most critical point is in the cooking, storage and reheating process.  It needs training for food handlers at TPM working area of KKP in food processing (handling and serving the food) according to the standard of Minister of Health Regulation to prevent microbial contamination on food. Key words: Foodborne diseases, Salmonella sp., food handlers, contamination, HACCP

Read More
T-5458
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Muharnis Supriyani Putri; Pembimbing: Dewi Susanna, Budi Hartono; Penguji: Ririn Arminsih, Agus Sudarman, Endang Widyastuti
Abstrak: ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk gambaran kontaminasi Staphylococcus aureus pada makanan dan memeperoleh gambaran informasi mendalam tentang perbedaan praktik higiene dan sanitasi cara pengolahan makanan yang dilakukan oleh penjamah makanan yang sampel makanannya negatif mengandung bakteri Staphylococcus aureus dan positif mengandung bakteri Staphylococcus aureus di tempat pengelolaan makanan Wilayah Kerja Sebuah Kantor Kesehatan Pelabuhan di Jakarta Utara. Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Mei tahun 2018. Penelitian ini mengunakan rancangan metode kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif pada penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional, dengan mengambil 72 sampel makanan yang diperiksa ke laboratorium, melakukan observasi dan wawancara langsung terhadap penjamah makanan di tempat pengelolaan makanan. Metode kualitiatif menggunakan metode pengambilan data wawancara mendalam. Hasil pemeriksaan pemeriksaan menunjkkan bahwa terdapat 1 (1,40%) dari 72 sampel makanan yang terkontaminasi oleh bakteri Staphylococcus aureus. Sebanyak 40 orang (55,60%), 16 orang (22,20%), 24 orang (33,30%) meimiliki pengetahuan, sikap, perilaku yang baik tentang personal hygiene penjamah. Perbedaan praktik higiene dan sanitasi cara pengolahan makanan yang mencolok antara penjamah makanan yang sampel makanannya negatif mengandung bakteri Staphylococcus aureus dan positif mengandung bakteri Staphylococcus aureus adalah pada tahap penanganan makanan sisa, dimana penjamah maknan yang sampel makanannya positif mengandung bakteri Staphylococcus aureus tidak memiliki fasilitas lemari pendingin, sehingga penjamah tersebut hana menyimpan makanan sisa di suhu ruangan pada saat sebelum dan sesudah dilakukannya pemanasan ulang makanan. Kata kunci: bakteri; higiene; kontaminasi makanan; sanitasi; Staphylococcus aureus This study was aimed to evaluate food contamination with Staphylococcus aureus bacteria and to get more information about the differences of hygiene and sanitation of food handling practices between food handlers that had positive food sample contamination and food handlers that had negative food sample contamination with Staphylococcus aureus bacteria at kitchen premises of working area of the port health medical service x. This research was conducted in April-May 2018.This research used quantitative and qualitative design method. Quantitative method used cross sectional design study, 72 food samples were tested for Staphylococcus aureus bacteria indicators in the laboratory, and the researcher also conducted interview and observation on food handlers. Qualitative method used in-depth interview for collecting data. Loboratory test results showed that 1 (1,40%) from 72 food samples contaminated with Staphylococcus aureus bacteria. There were 40 (55,60%), 16 (22,20%), 24 (33,30%) food handlers had good scores for knowledge, attitudes, and practices about the personal hygiene. The most obvious difference of hygiene and sanitation of food handling practices between food handlers that had positive food sample contamination and food handlers that had negative food sample contamination with Staphylococcus aureus bacteria was at the stage of leftover food handling, where food handler that had positive food sample contamination with Staphylococcus aureus bacteria did not have a refigerator to store the leftover food, so the food handler just kept the leftover food at room temperature, at the time before anf after food reheating. Kata kunci: bacteria; food contamination; hygiene; sanitation; Staphylococcus aureus
Read More
T-5459
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Shallom Nurfadilah; Pembimbing: Rico Kurniawan; Penguji: Artha Prabawa, Agus Sudarman
Abstrak:

Pencatatan secara manual masih diterapkan oleh Balai Besar Karantina Kesehatan (BBKK) dalam proses pemeriksaan kapal. Proses ini meliputi pemeriksaan kebersihan, serta kondisi kesehatan awak dan penumpang, juga perlengkapan medis yang ada. Penggunaan metode ini menimbulkan pekerjaan yang berulang, meningkatkan kemungkinan kesalahan, dan potensi kehilangan informasi, yang pada akhirnya mengganggu efisiensi dan memperlambat tindakan terhadap kapal yang berpotensi menyebarkan penyakit. Sistem ini juga meningkatkan pengawasan dan memungkinkan deteksi dini terhadap kemungkinan kejadian luar biasa (KLB) di pelabuhan dengan memberikan data yang lebih akurat, terorganisir, dan mudah untuk diakses.
Penelitian ini merekomendasikan untuk pemanfaatan KoboToolbox berbasis mobile sebagai platform pencatatan digital memberikan manfaat signifikan. Pendekatan mobile memudahkan pengembangan sistem pencatatan digital pemeriksaan kapal dan meningkatkan kemudahan penggunaan oleh pegawai BBKK. Tahap pengembangan dan dokumentasi difokuskan pada adaptasi KoboToolbox sebagai alat utama pencatatan. Selain itu, integrasi dengan Google Sheet melalui API mempermudah petugas dalam mengolah dan menyajikan hasil akhir pemeriksaan kepada kapal dengan cepat dan efisien.
Implementasi awal menunjukkan potensi peningkatan efisiensi operasional, akurasi pencatatan, serta dukungan terhadap pengambilan keputusan berbasis data. Ke depan, sistem ini diharapkan dapat memperkuat pengendalian risiko kesehatan di pintu masuk negara dan meningkatkan kualitas pelayanan karantina di Pelabuhan Tanjung Priok.


Manual recording is still implemented by the Balai Besar Karantina Kesehatan (BBKK) in the ship inspection process. This process includes the inspection of hygiene and sanitation, the health conditions of crew members and passengers, the availability of medical equipment, as well as the final report on the ship inspection. The use of this manual method leads to repetitive tasks, increases the likelihood of errors, and the potential loss of information, ultimately disrupting efficiency and delaying responses to ships that may pose a public health threat.         This system also enhances surveillance and enables early detection of potential outbreaks at the port by providing more accurate, organized, and easily accessible data.         This study recommends the adoption of a mobile-based KoboToolbox as a digital recording platform that offers significant benefits. The mobile approach facilitates the development of a digital ship inspection recording system and improves ease of use for BBKK staff. The development and documentation phases focus on adapting KoboToolbox as the primary recording tool. In addition, integration with Google Sheets via API simplifies the process for officers to manage and present final inspection results to the ships promptly and efficiently.         Initial implementation demonstrates the potential to improve operational efficiency, recording accuracy, and support for data-driven decision-making. Moving forward, the system is expected to strengthen health risk control at the country’s entry points and enhance the quality of quarantine services at Tanjung Priok Port.

Read More
S-11878
Depok : FKM-UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Uli Rohati Siregar; Pembimbing: Dewi Susanna, Ema Hermawati; Penguji: Budi Hartono, Ridho S. Yudyantoro, Agus Sudarman
Abstrak: Disarankan untuk melakukan tindakan penyehatan lingkungan dengan mengurangi kepadatan lalat di sekitar rumah dengan melenyapkan tempat-tempat pembiakan lalat baik secara fisik, biologi maupun kimia. Selain itu penyediaan sarana sanitasi yang layak dan peningkatan pengetahuan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Read More
T-5634
Depok : FKM UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive