Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Yulinda, Risna / Pembimbing: Suprijanto Rijadi
S-639
Depok : FKM UI, 1992
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yulinda; Pembimbing: Tri Yunis Miko Wahyono; Penguji: Sudarto Ronoatmodjo, Budi Andri, Jimmy Yul Ambarita
Abstrak: Pendahuluan: Rasio neutrofil-limfosit (RNL) adalah pemeriksaan laboratorium yang sederhana, murah, mudah, dan digunakan sebagai indikator adanya respon inflamasi sistemik dan penentu prognosis dari pasien dengan infeksi, termasuk virus. Peningkatan RNL diketahui berhubungan dengan keparahan dari suatu penyakit dan dapat dipertimbangkan sebagai biomarker independen untuk mengindikasikan prognosis yang buruk. Studi ini ingin membuktikan adanya hubungan RNL dengan tingkat keparahan gejala pasien COVID-19 di RSUD Kabupaten Kepulauan Mentawai (RSUD KKM).
Metode: Studi ini menggunakan desain kasus kontrol dengan jumlah kasus 56 pasien dan kontrol 168 pasien. Kriteria inklusi kasus adalah pasien COVID-19 berusia >18 tahun dengan gejala sedang-berat, kriteria inklusi untuk kontrol adalah pasien COVID-19 berusia >18 tahun tanpa gejala-gejala ringan. Kedua kelompok menjalani skrining/rawatan di RSUD KKM. Data ibu hamil dan data tidak lengkap tidak digunakan. Analisis data secara univariat, bivariat dengan chi square, dan multivariat dengan regresi logistik.
Hasil: Nilai RNL pasien COVID-19 dalam studi ini 0,38-7,08, dengan rata-rata RNL pada kasus 2,73 dan kontrol 1,95. Nilai cut-off RNL adalah 1,89 berdasarkan analisis ROC curve. Analisis bivariat menunjukkan RNL, usia, hipertensi, dan penyakit kardiovaskuler berhubungan signifikan dengan tingkat keparahan masing-masing dengan OR 3,29 (95% CI 1,65-6,71); 2,78 (95% CI 1,17-6,45); 3,41 (95% CI 1,56-7,35); dan 3,29 (95% CI 0,93-11,50). Analisis multivariat menunjukkan hubungan RNL dengan tingkat keparahan gejala pasien COVID-19 di RSUD KKM dengan OR 3,99 (95% CI 2,01-7,92) setelah dikontrol oleh variabel status vaksinasi dan penyakit kardiovaskuler.
Kesimpulan:Ada hubungan yang kuat antara RNL dengan tingkat keparahan gejala pasien COVID-19 di RSUD KKM. Semakin tinggi nilai RNL mengindikasikan semakin parah gejala pasien COVID-19

Background: Neutrophil-lymphocyte ratio (NLR) is a simple, inexpensive, easy laboratory examination, and is used as an indicator of the presence of systemic inflammatory responses and determinants of prognosis of patients with infections, including viruses. Increased NLR is known to be associated with the severity of a disease and can be considered an independent biomarker to indicate a poor prognosis. This study wants to prove the relationship of NLR with the severity of symptoms of COVID-19 patients in Mentawai Islands District Hospital (RSUD KKM).
Method: This study used control case design with the number of cases of 56 patients and control of 168 patients. Case inclusion criteria are COVID-19 patients aged >18 years with moderate-severe symptoms, inclusion criteria for control are COVID-19 patients aged >18 years old with no and mild symptoms. Both groups underwent screening/treatment at RSUD KKM. Pregnant women's data and incomplete data are not used. Data analysis with univariate,, bivariate with chi square, and multivariate with logistic regression.
Results: NLR value of COVID-19 patients in this study were 0.38-7.08, with an average NLR in 2.73 cases and 1.95 controls. The NLR cut-off value is 1.89 based on ROC curve analysis. Bivariate analysis showed NLR, age, hypertension, and cardiovascular disease were significantly associated with severity each with OR 3.29 (95% CI 1.65-6.71); 2.78 (95% CI 1.17-6.45); 3.41 (95% CI 1.56-7.35); and 3.29 (95% CI 0.93-11.50). Multivariate analysis showed a relationship between NLR and the severity of symptoms of COVID-19 patients in RSUD KKM with OR 3.99 (95% CI 2.01-7.92) after being controlled by variable vaccination status and cardiovascular disease.
Conclusion: There is a strong relationship between NLR and the severity of symptoms of COVID-19 patients in RSUD KKM. The higher the NLR value indicates the worse the symptoms of COVID-19 patients
Read More
T-6152
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Umi Lutfiah; Pembimbing: Besral; Sudijanto Kamso; Penguji: R. Sutiawan, Rahmadewi, Yulinda
T-4743
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mona Yulinda; Pembimbing: Hendra; Penguji: Fatma Lestari, Galant Nugraha
Abstrak: Bencana merupakan sesuatu hal yang datang tanpa diduga, dimana dan kapanakan terjadinya. Ciri khas yang umum terjadi pada saat bencana datang adalahkepanikan yang dialami manusia, hingga akhirnya memakan korban jiwa dankerusakan yang lebih besar. Salah satu risiko terbesar bagi pekerja di gedungbertingkat yaitu terjadinya kebakaran, risiko tersebut bisa datang dari berbagaihal. Namun, risiko terjadinya kebakaran sebenarnya dapat dikurangi ataupundihindarkan dengan memperhatikan aspek pencegahan dan penanggulangankebakaran. Penelitian ini mengenai kajian tingkat pemenuhan saranapenyelamatan jiwa, sistem proteksi aktif dan sistem manajemen kebakaran digedung XYZ tahun 2016. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kesiapandari gedung dan perusahaan dalam mencegah dan mengurangi dampak dari risikokebakaran. Desain penelitian ini bersifat observasional dengan melakukanperbandingan kesesuaian keadaan pada lokasi penelitian dan regulasi yang berlakudi Indonesia. Pengamatan dilakukan pada beberapa lantai dan area parkir gedungXYZ, hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat pemenuhan saranapenyelamatan jiwa sebesar 94,6%, tingkat pemenuhan pada sistem proteksi aktifsebesar 92% dan sistem manajemen kebakaran sebesar 100%.Kata Kunci:Manajemen Kebakaran, Mitigasi, Gedung
A disaster can come unexpectedly, when and where it will happen. A commoncharacteristic at the time of the disaster coming is the panic experienced by humanbeings, to finally take some casualties and greater damage. One of the biggestrisks for workers in high-rise building. the occurrence of fires, the risk can comefrom a variety of things. However, the risk of fires can actually be reduced oravoided by considering the aspects of prevention and mitigation of fires. Thisresearch study regarding the level of fulfillment of the means of save lives facility,active protection system and fire management system at XYZ building in 2016.The purpose of research to know preparedness of the building in the scope of themeans of salvation, active protection systems, and fire management system inpreventing and reducing the impact of the fire risk. The design research was anobservational approach to compare study between XYZ Building and regulationapplicable in Indonesia. Observations carried out on several floors and parkingarea XYZ building, research results show that percentage and the level offulfillment of the means of salvation 94,6% percentage rate on active protectionsystem of 92% and the percentage of fire management system got 100%.Keyword:Fire Management, Mitigation, Building
Read More
S-9145
Depok : FKM-UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nia Istianah; Pembimbing: Rita Damayanti; Penguji: Dien Anshari, Martya Rahmaniati Makful, Yulinda Fetri Tura dan Nur Fatayani
Abstrak:
Faktor terpenting pengendalian diabetes adalah perilaku perawatan diri. Dalam melakukan perilaku perawatan diri pasien diabetes melitus tidak terlepas dari kemampuan mereka dalam mengakses, memahami, dan menilai informasi kesehatan untuk membuat keputusan tentang perawatan kesehatannya sehingga dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari atau dikenal dengan literasi kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peran literasi kesehatan terhadap perilaku perawatan diri pasien diabetes melitus di Rumah Sakit Umum Daerah H. Abdul Manap Kota Jambi Tahun 2024. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain penelitian cross-sectional. Penelitian ini dilakukan di ruangan/klinik rawat jalan Penyakit Dalam RSUD H. Abdul Manap Kota Jambi. Sampel penelitian yaitu pasien yang didiagnosa dengan penyakit diabetes melitus. Responden terpilih yang berada di lokasi penelitian sesuai kriteria responden dalam waktu tertentu sampai jumlah sampel terpenuhi (convenience sampling). Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2024. Hasil penelitian diperoleh bahwa responden dengan literasi kesehatan yang rendah berisiko 6,13 kali untuk memiliki perilaku perawatan diri diabetes yang kurang baik dibandingkan pasien dengan literasi kesehatan yang tinggi setelah dikontrol oleh variabel efikasi diri. Diharapkan adanya inovasi layanan Promosi Kesehatan Rumah Sakit dengan memaksimalkan media yang ada agar pasien diabetes dapat mengakses informasi kesehatan dengan mudah setiap saat.

The essential factor in managing the diabetes is the Self-Care Behavior. In this case, the diabetes mellitus patients can't be separated from their ability to access, understand, and assess the health information to make decisions about their health care so they could adjust in their daily life called the Health Literacy. The study aims to analyze the role of health literacy in the self-care behavior of diabetes mellitus patients at the Regional Public Hospital H. Abdul Manap, Jambi City in 2024. The study's method is quantitative with a cross-sectional study design, and it is conducted in the Internal Medicine outpatient clinic of the hospital using convenience sampling. The research was conducted in June 2024. The study found that respondents with low health literacy are 6.13 times more likely to have poor self-care behavior than those with high health literacy after being controlled by the self-efficacy variable. It is expected that there will be innovation in Hospital Health Promotion services by maximizing existing media so that diabetes patients can access health information easily at any time.
Read More
T-7050
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive