Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 39 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Sofiani Astuti; Pembimbing: Pujiyanto; Penguji: Budi Hidayat, Wahyu Sulistiadi, Doni Arianto, Punto Dewo
T-5281
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yessy Fitriani; Pembimbing: Dien Anshari; Penguji: Ahmad Syafiq, Defriman Djafri, Kamal Kasra
Abstrak:
Literasi kesehatan adalah kemampuan individu untuk memperoleh, memahami dan memanfaatkan informasi kesehatan dalam upaya meningkatkan dan mempertahankan kesehatannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat literasi kesehatan mahasiswa program sarjana reguler di Universitas Andalas dan faktor-faktor yang berhubungan dengannya. Penelitian yang menggunakan data sekunder dari Studi Literasi Kesehatan 2019 ini berfokus pada sampel mahasiswa angkatan 2018 dari 15 fakultas di Universitas Andalas (n=363). Pengukuran literasi kesehatan dilakukan menggunakan instrumen European Health Literacy Survey Question 16 (HLS-EU-Q16) yang telah diadaptasi ke dalam konteks dan Bahasa Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan rata-rata skor tingkat literasi kesehatan sebesar 2,90 (SD=0,49) dari skala 4. Terdapat hubungan yang bermakna antara akses informasi kesehatan, identitas suku, dan akses pelayanan kesehatan dengan tingkat literasi kesehatan. Diperlukan intervensi untuk meningkatkan literasi kesehatan terutama pada mahasiswa non kesehatan melalui melalui sharing informasi media sosial, intervensi yang bersifat edukatif dalam meningkatkan kemampuan literasi kesehatan.

Factors associated with health literacy among first year students of Universitas Andalas in West Sumatra Health literacy is the capacity to obtain, process, and understand basic health information services needed to improve and maintain health; however, study around health literacy is limited among Indonesian population, including among those with higher educational status. This research aimed to assess factors associated with health literacy among first year students of Universitas Andalas. Data came from the Indonesian Health Literacy Study 2019, focusing on samples of first year students from 15 faculties of the Universitas Andalas (n=363). Health literacy was measured using the European Health Literacy Survey Question 16 (HLS-EU-Q16), tat had been adapted into Indonesian context. Among all respondents, the average score of health literacy was 2,90 (SD=0,49). Factors associated with health literacy were access to health information, ethnic identity, and access to health services. Required for increasing individual health through social media for sharing information, educative intervention in improving health literacy skill.

Read More
T-5835
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Zakiah Dianah; Pembimbing: Laila Fitria, Ririn Arminsih Wulandari; Penguji: Ema Hermawati, Sonny P. Warrouw, Didi Purnama
Abstrak: Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak yang berdampak pada fungsi kognitif jangka panjang dan dapat menyebabkan 20% kematian anak balita. Sanitasi menjadi salah satu faktor yang berhubungan dengan stunting. Provinsi Kalimantan Barat mempunyai capaian yang buruk untuk akses sanitasi dasar yaitu 55,55%. Tujuan penelitian: menganalisis faktor yang berkontribusi terhadap stunting pada baduta di wilayah PKGBM (Proyek Kesehatan dan Gizi Berbasis Masyarakat) Provinsi Kalimantan Barat. Desain penelitian: cross sectional menggunakan data sekunder dengan jumlah sampel 375 baduta dan dianalisis dengan regresi logistik multivariat. Hasil penelitian didapatkan hubungan signifikan antara kasus stunting dengan akses sanitasi dasar (2,24; 1,39-3,59) dan berat lahir anak (4,88; 2,51-9,51). Faktor lain yang berhubungan yaitu Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) (1,66; 0,90-3,06), infeksi cacing (1,38; 0,74-2,58), diare (1,32; 0,83-2,10), ISPA (1,44; 0,86-2,43), dan kunjungan ke Posyandu (1,40; 0,75-2,59). Model akhir dari penelitian ini adalah akses sanitasi dasar, berat lahir anak, dan CTPS berkontribusi terhadap stunting.
Read More
T-5245
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rachmayasti Rachmat; Pembimbing: Mardiati Nadjib; Penguji: Kurnia Sari, Pujiyanto; Chairulsjah Sjahruddin, Hendro Bakti Wibowo
Abstrak:
Latar Belakang : Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan memiliki keterbatasan fasilitas dan sumber daya manusia menjadi kendala pelayanan pasien di rumah sakit sehingga pasien memerlukan perpindahan fasilitas kesehatan. Perpindahan pasien membutuhkan kesinambungan pelayanan. RS Meilia mengalami kendala dalam merujuk pasien, dari segi sistem maupun sumber daya manusia. Selain itu belum tercapainya evaluasi rujukan dan evakuasi pasien pada penilaian akses dan kesinambungan pelayanan rumah sakit yang dilakukan oleh surveyor KARS pada April 2023. Metode : penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus yang menganalisis elemen penilaian rujukan di dalam akses dan kesinambungan pelayanan di RS. Meilia pada bulan Mei – Juni 2023. Hasil :Pada proses penentuan dasar peraturan mengenai alur rujukan pada akses dan kesinambungan pelayanan, RS Meilia telah menetapkan dasar-dasar mengenai rujukan, namun masih menggunakan literatur yang sudah kurang relevan dengan saat ini. Pada proses perpindahan pasien masih terkendala tenaga SPGDT yang merangkap pelayanan dan belum optimalnya evaluasi sistem rujukan. Pada transportasi pasien tidak tersedianya fasilitas ambulans yang lengkap. Kesimpulan : RS Meilia telah melakukan proses rujukan berdasarkan elemen-elemen penilaian berdasarkan akses dan kesinambungan pelayanan rumah sakit, namun masih perlu perbaikan-perbaikan dalam proses evaluasi dan optimalisasi fungsi dan wewenang struktur organisasi khususnya pada pengelolaan rujukan.

Background: Hospitals as health care institutions have limited facilities and human resources so that patients need to transfer to other health facilities. Transfer of patients requires continuity of care. Meilia Hospital experienced problems in referring patients, in terms of systems and human resources. In addition, the evaluation of patient referral and evacuation has not yet been achieved in April 2023. Methods: this study uses a qualitative approach with a case study design that analyzes referral assessment elements in access and continuity of services at Meilia Hospital in May - June 2023. Results: In the process of determining the basic regulations regarding the flow of referrals on access and continuity of services, Meilia Hospital still uses literature that is less relevant at this time. In the process of transferring patients, the SPGDT staff also serve as services stff and the evaluation of the referral system has not been optimal. There is no complete ambulance facility for patient transportation. Conclusion: Meilia Hospital has carried out a referral process based on assessment elements based on access and continuity of hospital services, but still needs improvements in the evaluation process and optimizing the functions and authority of the organizational structure, especially in managing referrals.
Read More
B-2355
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Liana Andryana; Pembimbing: L. Meily Kurniawidjaja; Penguji: Indri Hapsari, Milla Tejamaya, Sudi Astono, Fathur Rahman
Abstrak: Bekerja di ketinggian bagi tim SAR merupakan jenis pekerjaan yang mempunyai resiko bahaya yang tinggi seperti terjatuh, tertimpa benda, tersetrum, kebakaran, dan lain-lain. Akses tali telah diterapkan secara luas dalam setiap pekerjaan di ketinggian, namun penerapanya membutuhkan keterampilan yang baik agar resiko bahaya terjatuh dapat dicegah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kontribusi faktor predisposisi, faktor pemungkin dan faktor penguat pada perilaku selamat petugas Potensi SAR yang mengikuti pelatihan penyelamatan di ketinggian menggunakan akses tali (rope access). Desain penelitian ini adalah cross-sectional, menggunakan metode penelitian analitik korelatif dengan pendekatan semikuantitatif. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, observasi, dan wawancara. Populasi penelitian meliputi seluruh Potensi SAR di daerah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara yang telah mengikuti pelatihan Rope Acces di Basarnas sebanyak 1500 orang dan sampel diambil dengan teknik acak sebanyak 30 orang. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa variabel persepsi dan pelatihan berhubungan dengan perilaku selamat, sedangkan variabel pengetahuan, fasilitas, upaya penyelamatan di ketinggian, dan dukungan tidak berhubungan dengan perilaku selamat. Direkomendasikan antara lain memastikan petugas Potensi SAR memahami posisi tubuh ergonomis, mewajibkan mengikuti pelatihan sebelum melakukan pertolongan di ketinggian, dan menerapkan reward bagi petugas Potensi SAR yang telah mengikuti pelatihan dengan baik
Read More
T-5821
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Siti Dwi Indriati; Pembimbing: Wachyu Sulistiadi; Penguji: Pujiyanto, Firzawati, Adi Pranaya
Abstrak: Rendahnya pemanfaatan pelayanan bersalin di Puskesmas PONED,pemerintah berupaya agar semua persalinan harus ditolong oleh tenaga kesehatandi fasilitas pelayanan kesehatan. Penelitian ini menggunakan desain crossectional,dengan hasil sebesar 79.6% tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan untukbersalin. Faktor yang berhubungan dalam penelitian ini adalah budaya bersalin dirumah, akses, frekuensi pemeriksaan kehamilan dan fasilitas fisik.Budaya melahirkan di rumah dan akses yang sulit akan mempengaruhicakupan dalam pelayanan bersalin, oleh karena itu perlunya peran keluarga,masyarakat dan lingkungan tentang kepedulian terhadap kesehatan ibu dan bayi,menguatkan kembali hubungan kemitraan dengan bidan dan paraji, meningkatkankemampuan tenaga kesehatan secara kompetensi dan kemampuan KIE(komunikasi, informasi, edukasi).Kata kunci: ibu bersalin, budaya, akses.
Read More
T-4603
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nabilah Syifa Suaidah; Pembimbing: Caroline Endah Wuryaningsih; Penguji: Zarfiel Tafal, Nurhayati
Abstrak: ABSTRAK
 
 
Skripsi ini membahas tentang gambaran remaja yang mengakses pornografi dan alasannya
 
mengakses pornografi. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional.
 
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berbagai hal yang berhubungan dengan praktek
 
mengakses pornografi pada siswa SMK Yayasan Padindi. Hasil penelitian didapatkan bahwa ada
 
hubungan antara umur, jenis kelamin, penghasilan orang hta, sikap dan niat dengan praktek
 
mengakses pornografi pada siswa SMK Yayasan Padindi tahun 20tr3.
 

 
ABSTRACT
 
 
This thesis discusses an overview teenagers accessing pomography and why accessing
 
pornography. This research is a quantitative sfudy with cross-sectional design. The purpose ofthis
 
study is to investigate various matters relating to the practice of vocational sfudents accessing
 
pornography on Padindi Foundation in 2013. The results showed that there was a relationship
 
between age, sex, parental income, attitudes and intentions to practice vocational students
 
accessing pornography on Padindi Foundation.
Read More
S-8121
Depok : FKM-UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Martya Rahmaniati Makful; Promotor: Sudijanto Kamso; Kopromotor: Tris Eryando, Purnawan Junadi, Ratna Djuwita, Purwantyastuti, Raldi H. Koestoer, Artha Budi Duarsa, Suwarta Kosen
Abstrak: Tuberkulosis masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama di dunia, termasuk di Indonesia. Menemukan dan menyembuhkan pasien merupakan cara terbaik dalam upaya pencegahan penularan TB, dengan menerapkan strategi DOTS. Sejalan dengan kebijakan pembangunan nasional, pelaksanaan strategi pengendalian TB nasional diprioritaskan pada daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan terutama yang belum memenuhi target penemuan kasus dan keberhasilan pengobatan. Terdapat lima provinsi dengan TB paru tertinggi dan dua tertinggi yaitu Provinsi Jawa Barat (0.7%), Papua (0.6%). Akses pelayanan kesehatan pasien TB menunjukan ketidakmerataan, dimana hanya ada di wilayah perkotaan dan berada pada ekonomi tinggi. Permasalahan dalam penelitian ini adalah masih ditemukan pasien TB yang tidak mendapatkan akses pelayanan kesehatan. Keterbatasan akses pelayanan kesehatan pasien TB dapat disebabkan oleh kondisi individu yang berbeda-beda serta adanya perbedaan kondisi fisik (geografis). Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan model spasial akses pelayanan kesehatan di provinsi Jawa Barat dan Papua.
 
Penelitian ini menggunakan desain potong lintang dan menggunakan data yang berasal dari Riset Kesehatan Dasar 2013. Lokasi penelitian di 2 provinsi yaitu di provinsi Jawa Barat dan provinsi Papua. Analisis penelitian dengan menggunakan regresi logistik untuk melihat pengaruh karakteristik individu terhadap akses pelayanan kesehatan dan analisis spasial statistik menggunakan Geographically Weighted Regression (GWR) untuk melihat spasial akses pelayanan kesehatan. Akses pelayanan kesehatan adalah pasien TB yang melakukan pemeriksaan dahak, foto rontgen dan mendapatkan obat anti TB.
 
Akses pelayanan kesehatan pasien TB di provinsi Papua masih rendah. Karakteristik individu yang mempengaruhi akses pelayanan kesehatan adalah asuransi kesehatan, pekerjaan, menikah, mengetahui ketersediaan fasilitas kesehatan. Model spasial akses pelayanan kesehatan menghasilkan dua jenis variabel pembentuknya, yaitu adanya variabel lokal dan variabel global. Variabel lokal adalah variabel yang mempunyai pengaruh unsur kewilayahannya terhadap akses pelayanan kesehatan, sedangkan variabel global merupakan variabel yang berpengaruh di tingkat provinsi.
 
Masih rendahnya pasien TB yang melakukan akses pelayanan dapat disebabkan oleh sulitnya pasien TB dalam mencapai fasilitas kesehatan, terutama di wilayah dengan perbedaan geografis. Sehingga perlunya ada kebijakan dalam menyiapkan sarana dan prasarana kesehatan pasien TB, yaitu dengan mulai memasukan tenaga kesehatan terlatih di bidang tuberkulosis pada seluruh fasilitas pelayanan kesehatan.
 

Tuberculosis is a major public health problem in the world, including in Indonesia. Finding and curing the patients are the best way of preventing transmission of TB by implementing the DOTS strategy. Implementation of the national TB control strategy prioritized in remote, border and island especially TB patients who do not meet the target case detection and treatment success. There are two of provinces with the highest and second highest TB namely west Java province (0.7%) and Papua (0.6%). Accessibility to health services of TB patients showed inequality, which only exist in urban areas and at high economic status. The problem in this research is find the of TB patients who do not get accessibility to health services. Limited accessibility to health services of TB patients could be caused by conditions different individuals as well as differences in physical conditions (geographic). The purpose of this study is to setup a spatial model of accessibility to health services in the province of West Java and Papua.
 
This study used a cross-sectional design and data derived from the Basic Health Research in 2013 (RISKESDAS). Research sites in the provinces of West Java and Papua. Research analysis applied logistic regression to determine the effect of individual characteristics of accessibility to health services and statistical spatial analysis using the Geographically Weighted Regression (GWR) for a model of spatial accessibility to health services.
 
Accessibility to health care is the patient of TB sputum examination, x-rays and getting anti-TB. Accessibility to health services of TB patients in the province of Papua remains low. Individual characteristics that affect accessibility to health care are health insurance, employment, marriage, the availability of health facilities. Spatial models of accessibility to health services generate two types of constituent variables, the local variables and global variables. Local variables are variables that influence the spatial element of accessibility to health services, while global variables are variables that influence at the provincial level.
 
The low TB patients who do accessibility services may be caused by the difficulty in the of TB patients to health facilities, especially in the areas with geographical differences. Thus the need for a policy in preparing health facilities TB patients, i.e. to start entering trained health personnel in the field of tuberculosis in the entire health care facility.
Read More
D-389
Depok : FKM-UI, 2018
S3 - Disertasi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dewi Purnamawati; Promotor: Ratna Djuwitna; Ko Promotor I: Sudijanto Kamso; Kopromotor II: Kemal Nazaruddin Siregar; Penguji: Budi Utomo, Hadi Pratomo, Elizabeth Jane Soepardi, Soewarta Kosen, Toha Muhaimin
D-317
Depok : FKM-UI, 2015
S3 - Disertasi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sukrisno; Pembimbing: Mardiati Nadjib; Penguji: Pujiyanto; Vetty Yulianty Permanasari, Susiyo Luchito, Wirentana, I Made Yosi Purbadi
Abstrak: Indonesia termasuk dalam lima wilayah dengan prevalensi Hepatitis B tertinggi di dunia.Penyebaran Hepatitis B dapat dicegah dengan pemberian imunisasi Hepatitis B yangdimulai dari bayi baru lahir usia 0-7 hari (HB 0). Penelitian ini bertujuan untukmengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan akses imunisasi HB 0 di Indonesia.Studi dengan desain potong lintang ini menggunakan data Susenas 2016 dan Podes 2014.Sampel adalah bayi dari wanita yang pernah menikah berumur 15-49 tahun danmelahirkan bayi dengan berat lahir ≥ 2,5 Kg pada dua tahun sebelum survei denganjumlah responden 18.407 individu. Hasil penelitian menunjukkan 59,63% bayimemanfaatkan imunisasi HB 0. Analisis regresi logistik (logit) menunjukkan variabelpendidikan, jarak, umur ibu, wilayah tempat tinggal, regional, tempat lahir bayi danpenolong persalinan berhubungan dengan akses imunisasi HB 0. Bayi yang dilahirkan difasilitas kesehatan dan ditolong oleh tenaga kesehatan memiliki peluang yang lebih baik.Disarankan untuk meningkatkan upaya promosi kesehatan, kemitraan tenaga kesehatandan mendorong ibu hamil untuk bersalin di fasilitas kesehatan dan ditolong oleh tenagakesehatan.
Kata kunci: Hepatitis B untuk bayi baru lahir, Imunisasi, Akses.
Indonesia is among the five regions in the world with the highest Hepatitis B prevalence.One of the efforts to prevent Hepatitis B infection is to give Hepatitis B birth-dose vaccineto infants at age 0-7 day (HB 0). This research aimed to analyze factors related to theaccess of HB 0 vaccinations in Indonesia. This cross-sectional study was using Susenas2016 and Podes 2014 data, sample size was 18.407 babies of married women whose agebetween 15-49 years and gave birth baby birth weight ≥ 2,5 Kg in the last two yearsbefore the survey was done. About 59,63% infants accesses HB 0 vaccination. Logisticregression analysis model (logit) resulted marginal effects which showed variabel of ageand education of the mother, region, place of birth, distance and birth attendants hadrelationship with access the HB 0 vaccination. To increase the HB 0 vaccinationcoverage, it is recommended that the government or the policy makers should improveprograms and acess through health promotions, partnerships among health personnels,as well as encourage facility-based delivery.
Key words: Hepatitis B birth-dose, Vaccination, Access, New Born Infants.
Read More
T-5292
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive