Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 33 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Made Dewi Susilawati, Sri Muljati, Krisnawati Bantas
BPK Vol.43, No.1
Jakarta : Balitbangkes Depkes RI, 2015
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rustika, Ratih Oemiati
BPSK Vol.17, No.4
Surabaya : Balitbangkes Depkes RI, 2014
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Woro Riyadina; Promotor: Nasrin Kodim; KoPromotor: Siti Madanijah, Krisnawati Bantas; Penguji: Ratu Ayu Dewi Sartika, Indang Trihandini, Evi Martha, Ekowati Rahajeng, Yuda Turana
Abstrak: ABSTRAK
 
 
Disertasi ini menilai dinamika perubahan IMT dan tekanan darah pada wanita pasca menopausedi Kota Bogor, dengan desain studi longitudinal dan kualitatif. Analisis data panel dilakukanpada data sekunder dari ldquo;Studi Kohor Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular rdquo; dengan follow up2. Hasil penelitian pada wanita pasca menopause antara lain prevalensi hipertensi 66,1 daninsiden rate 5 kasus per 100 orang-tahun. Model fixed effect menemukan hubungan bermaknaantara perubahan IMT dengan perubahan sistolik dan diastolik. Dinamika IMT dengan sistolikdengan R2 within 2 . Setelah disesuaikan dengan tingkat aktifitas fisik, peningkatan 1 kg beratbadan pada normotensi telah meningkatkan tekanan darah sistolik 1,5 mmHg dan diastolik 0,9mmHg, pada hipertensi terkendali sistolik 2,7 mmHg dan diastolik 1,3 mmHg, pada hipertensitidak terkendali sistolik 3,7 mmHg dan diastolik 1,3 mmHg. Setelah disesuaikan dengan derajatmerokok, penurunan dinamika IMT 1 telah menurunkan sistolik sekitar 2-3 mmHgdibandingkan IMT stabil. Trigliserida berpotensi menjadi marker lipid baru, sedangkan faktorpsikososial dan merokok berkontribusi pada pengendalian hipertensi.
 

 
ABSTRACT
 
 
This study aims at evaluating the dynamics of change in BMI and blood pressure ofpostmenopausal women in Bogor by using both longitudinal data and qualitative study.Analyzing the 2 years follow up panel data of A Cohort Study of Non Communicable Diseases rsquo Risk Factors rdquo , this study showed that the prevalence of hypertension in postmenopausal womenis 66.1 , while the incidence rate reaches 5 cases per 100 person years. The fixed effectestimations confirmed that changes in systolic and diastolic pressure would follow changes inBMI. Moreover, after controlling with a physical activity, this study still found that there isstrong correlation between dynamics of BMI and systolic pressure, Normotensive patientsexperienced 1 kg of weight gain will increase their systolic pressure by 1.5 mmHg, theirdiastolic pressure by 0.9 mmHg. Furthermore, patients with under controlled hypertension whoare experienced 1 kg of weight gain will increase their systolic pressure by 2.7 mmHg, diastolicpressure by 1.3 mmHg. In contrast, patients with uncontrolled hypertension would have highersystolic pressure 3.7 mmHg and diastolic pressure around 1.3 mmHg. By controlling smokingactivity, 1 reduction in dynamic BMI would lower a systolic pressure as much as 2 3 mmHgcompared to a stabilized BMI. Other findings of this study are that triglyceride serves apotential of new lipid marker,while psychosocial factors and smoking behavior could contributeto controlled hypertension.
Read More
D-366
Depok : FKM-UI, 2017
S3 - Disertasi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Wina Setiany; Pembimnbing: Indang Trihandini; Penguji: Sudijanto Kamso, Robert Meison Saragih
S-7677
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Bowo Setiyanto; Pembimnbing: Fatmah; Penguji: Diah M Utari, Farida, Santi P., Dyah Utari
Abstrak: Abstrak

Pertambahan penduduk lansia yang sangat cepat dari tahun ke tahun terlihat pada proporsi penduduk lansia yang semakin meningkat pula. Data WHO tahun 2009 persentase penduduk lansia di Indonesia adalah 9% dari total penduduk, hasil prediksi menunjukkan bahwa persentase penduduk lanjut usia akan mencapai 9,77 persen dari total penduduk pada tahun 2010 dan menjadi 11,34 persen pada tahun 2020 (BPS, 2011). Status gizi lansia berkaitan dengan lingkungan sosial ekonomi, dan faktor fisik. Rancangan penelitian adalah cross sectional (potong lintang) dengan mengolah data primer yang penelitiannya dilakukan pada bulan Desember 2012 di Rumah Perlindungan Sosial Tresna Werdha dan Posbindu Cempaka di Kota Bogor, yang bertujuan untuk mengetahui gambaran serta hubungan beberapa variabel dengan status gizi, serta melihat faktor paling dominan yang mempengaruhi status gizi lansia. Jumlah sampel sebanyak 80 orang lansia. Pengolahan dan analisis data menggunakan uji chi square (bivariat) dan regresi logistik ganda (multivariat). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata IMT lansia di panti adalah 21,01 ± 4,71 dan di posbindu adalah 26,08 ± 5,43. Masalah gizi yang paling banyak pada lansia di panti gizi kurang/kurus sedangkan masalah gizi yang paling banyak pada lansia di posbindu adalah obese. Berdasarkan analisis bivariat, variabel yang memiliki hubungan yang signifikan dengan status gizi lansia adalah variabel umur, pendapatan dan IADL. Hasil analisis multivariat mendapatkan variabel status perkawinan merupakan faktor yang paling dominan yang mempengaruhi status gizi lansia di panti werdha dan posbindu cempaka.


Elderly population increases very rapidly from year to year seen in the proportion of elderly population is increasing as well. WHO data in 2009 the percentage of the elderly population in Indonesia is 9% of the total population, the predicted results show that the percentage of the elderly population will reach 9.77 % of the total population in 2010 and to 11.34 % in 2020 (BPS, 2011). Nutritional status of the elderly related to social-economic, and physical factors. The study design was cross-sectional (cross-sectional) by processing the primary data research conducted in December 2012 in the Nurshing Home of Tresna Werdha and Posbindu Cempaka in Bogor, which aims to describe the nutritional status and comparisons based on several variables, as well as looking at the most predominantly affecting elderly nutrition. Total sample is 80 respondents. Processing and analysis data is using by chi squaret (bivariate) and multiple linear regression (multivariate). The results showed that the average BMI of the elderly in nursing was 21.01 ± 4.71 and 26.08 ± 5.43 posbindu is. The main of nutritional problems in elderly at nurshing home is malnutrition/underweight, and main of nutritional problems in the elderly in posbindu are obese. Based on bivariate analysis, variables that have a significant relationship with the nutritional status of the elderly is age, income and IADL. The results of multivariate analysis, marital status is the most dominant factor affecting nutritional status of elderly in nursing home and posbindu.



 
Read More
T-3732
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Siti Zubaidah; Pembimbing: Doni Hikmat Ramdhan; Penguji: Laksita Ri Hastiti, Ade Kurdiman; Julia Rantetampang
Abstrak:
Tesis ini membahas efek modifikasi status hidrasi dengan memperhitungkan Indeks Massa Tubuh (IMT) pada petugas ground handling di Bandara Soekarno Hatta yang sering terpajan panas dalam waktu lama, sehingga berisiko menyebabkan dehidrasi dan kelelahan. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dengan 219 responden, mengukur status hidrasi melalui berat jenis urin, IMT melalui berat dan tinggi badan, serta kelelahan melalui kuisioner IFRC. Hasilnya 63,5% responden mengalami kelelahan berat, 35,5% kelelahan ringan; 70,3% memiliki status hidrasi baik, 29,7% dehidrasi; 58,9% obesitas dan 41,1% tidak obesitas. Analisis statistik menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara status hidrasi dan kelelahan (p-value 0,340), namun ada hubungan signifikan antara IMT dan kelelahan (p-value 0,014). Analisa multivariat menunjukkan efek modifikasi status hidrasi dengan IMT terhadap kelelahan (p-value 0,022, cOR 1,184), dngan nilai OR pada IMT obesitas sebesar 9,29; yang berarti responden obesitas dengan dehidrasi berisiko 9,29 kali lebih tinggi mengalami kelelahan berat dibandingkan responden dengan status hidrasi yang baik setelah dikontrol oleh faktor risiko terkait pekerjaan dan non-pekerjaan.

This thesis discusses the effect of hydration status modification considering Body Mass Index (BMI) on ground handling workers at Soekarno Hatta Airport, who are often exposed to prolonged heat, increasing the risk of dehydration and fatigue. This study used a cross-sectional approach with 219 respondents, measuring hydration status through urine specific gravity, BMI through weight and height, and fatigue through the IFRC questionnaire. The results showed that 63,5% of respondents experienced severe fatigue, 35,5% mild fatigue; 70,3% had good hydration status, 29,7% were dehydrated; 58,9% were obese, and 41,1 were not obese. Statistical analysis showed no significant relationship between hydration status and fatigue (p-value 0,340), but there was significant relationship between BMI and Fatigue (p-value 0,014). Multivariate analysis indicated that effect of hydration status modifaction with BMI on fatigue (p-value 0,022, cOR 1,184), with an OR value for obese BMI 9,29; meaning that obese respondents with dehydration were 9,29 times more likely to experience severe fatigue compared to respondents with good hydration status after controlling for work-related and no-work-related.
Read More
T-7048
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ester Suryawati; Pembimbing: Kemal Nazaruddin Siregar; Penguji: Besral, Tri Yunis Miko Wahyono, Sulistyo
Abstrak: Proporsi kematian karena MDR TB di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung 12,73%. Penelitian ini bertujuan untuk melihat factor factor yang mempengaruhi ketahanan hidup pasien MDR TB di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Desain penelitian yang digunakan adalah kohort retrospektif dengan jumlah sampel 216 di mana 80 sebagai event dan sisanya sebagai sensor. Hasil analisis dengan Survival dengan Spss memperlihatkan predictor utama dari ketahanan hidup pasien MDR TB di RSHS adalah pola resistensi(HR 0,3 ; 95% CI 0,2-0,5; P value 0,000), efek samping obat berhubungan dengan waktu(HR 1,12; 95% CI 1,02-1,22; P value 0,013)dan BMI kurang (HR 1,8; 95%CI 1,02-3,3; P value 0,04). Efek samping obat sebelum terapi bulan kedelapan efeknya proteksi, sedangkan sesudah itu meningkatkan resiko kematian. Konfoundingnya adalah riwayat merokok, jenis kelamin, umur dan pekerjaan. Probabilitas ketahanan hidup pasien MDR TB 0,56. Oleh sebab itu peningkatan kepatuhan minum obat, konsistennya pengukuran tinggi badan dan berat badan pasien MDR TB dan efektivitas manajemen efek samping OAT dapat meningkatkan ketahanan hidup pasien MDR TB di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Kata kunci: MDR TB, Ketahanan Hidup, Pola Resistensi, BMI, Efek samping Obat, merokok, jenis kelamin, pekerjaan
Read More
T-4358
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Gadis Rizky Zakiyah; Pembimbing: Engkus Kusdinar Achmad; Penguji: Kusharisupeni Djokosujono, Mury Kuswari
Abstrak: Alat ukur persen lemak tubuh yang akurat dinilai mahal dan memiliki rosedur yang sulit, sehingga dibutuhkan alternatif lain untuk menilai persen Lemak tubuh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan pengukuran Antropometri yang paling akurat dalam mendeteksi kasus overweight dengan Menggunakan bia sebagai golden standard. Penelitian dilaksanakan pada bulan April-mei 2017 pada remaja di sma al-azhar 3 jakarta usia 14-17 tahun dengan Jumlah sampel sebesar 107 laki-laki dan 71 perempuan. Desain studi yang Digunakan adalah cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan imt/u memiliki Nilai koefisien korelasi paling tinggi pada kedua jenis kelamin (r=0,88). Validitas Yang paling baik dalam mendeteksi kasus overweight juga ditunjukkan oleh Pengukuran imt/u pada kedua jenis kelamin, dengan cut-off points pada laki-laki Sebesar +0,77 sd (se:86,6%; sp:85,0%; npp:89%; npn: 81%; lr+:5,77; lr-:0,16). Pada perempuan memiliki cut-off points imt/u sebesar +0,09 sd (se:93,1%; sp:95,0%; npp:95%; npn:96%; lr+:13,80; lr-:0,05).
Kata kunci: Persen lemak tubuh, bia, overweight, remaja, imt/u

Accurate instruments to measure percent body fat are expensive and haved ifficult procedures, so another alternative to measure percent body fat are Needed. This study aims to obtain the most accurate anthropometric measurement in evaluating overweight with bia as a golden standard. This study was conducted in april-may 2017 and the respondents are adolescent in senior high school student of al-azhar 3 jakarta (14-17 years old) with a total number of respondents were 107 boys and 71 girls. This study is a cross sectional design. The results showed that bmi/age had the highest coefficient correlation value in both sexes (r=0,88). In addition, bmi/age also had the best validity in detecting overweight in both sexes, with a cut-off points +0,77 sd (se:86,6%; sp:85,0%; Ppv:89%; npv: 81%; lr+:5,77; lr-:0,16) in boys and +0,09 sd (se:93,1%; Sp:95,0%; ppv:95%; npv:96%; lr+:13,80; lr-:0,05) in girls.
Keywords: Percent body fat, bia, overweight, adolescent, bmi/age
Read More
S-9496
Depok : FKM UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Vidya Arini; Pembimbing :Triyanti; Penguji: Engkus Kusdinar Achmad, Dya Santi Puspitasari
Abstrak: Hipertensi adalah salah satu faktor risiko utama untuk kematian global dan dapatmenimbulkan komplikasi seperti gagal ginjal, penyakit jantung koroner, danstroke, dan penyakit pembuluh darah lainnya. Penelitian ini membahas mengenaigambaran dan faktor risiko hipertensi pada pegawai IPSK LIPI Jakarta. Desainstudi yang digunakan adalah cross sectional dengan jumlah responden sebanyak122 orang. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah univariat, bivariat,dan multivariat. Analisis bivariat menggunakan uji chi-square dan analisismultivariat menggunakan regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkanbahwa prevalensi hipertensi adalah 40,2 %. Analisis bivariat menunjukkanhubungan hipertensi yang bermakna dengan umur, riwayat hipertensi keluarga,aktivitas fisik, indeks massa tubuh, dan kebiasaan makan tinggi lemak dannatrium. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa kebiasaan makan tingginatirum merupakan faktor dominan hipertensi dengan nilai p-value 0,001 dannilai OR 8,409. Saran yang dapat diberikan adalah pemantauan berat badan,membatasi makanan tinggi lemak dan natrium, dan meningkatkan aktivitas fisik.Kata kunci: hipertensi, IMT, kebiasaan makan, aktivitas fisik, pegawai
Hypertension is one of the major risk factor for global death and can lead tocomplications such as kidney failure, coronary heart disease, stroke, and othervascular diseases. This study discusses about prevalence and risk factors ofhypertension in IPSK LIPI employees, Jakarta. The study design used was crosssectional with 122 respondents. This study used univariate, bivariate, andmultivariate analysis. Bivariate analysis using chi-square test and multivariateanalysis using multiple logistic regression. Overall prevalence of hypertensionwas 40.2%. Bivariate analysis showed significant relationship of hypertensionwith age, family history of hypertension, physical activity, body mass index, andeating habit of high fat and sodium. The result of multivariate analysis showedthat eating habit of hight sodium were dominant factor of hypertension with p-value 0,001 and OR was 8,409. Suggest that can be given to weight monitoring,restrict foods high in fat and sodium, and increase physical activity.Keywords: hypertension, BMI, eating habits, physical activity, employee.
Read More
S-9536
Depok : FKM-UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Riri Dwi Mastuti; Pembimbing: Diah Mulyawati Utari; Penguji: Asih Setiarini, Revina Christijani
Abstrak: Skripsi ini membahas mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan hipertensi staf kependidikan FKM UI Depok tahun 2014. Hipertensi dipengaruhioleh beberapa faktor diantaranya umur, jenis kelamin, riwayat hipertensi keluarga, Indeks Massa Tubuh (IMT), lingkar pinggang, aktivitas fisik, kondisistress, kebiasaan minum kopi, kebiasaan merokok, asupan lemak dan asupan natrium. Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi faktor risiko penyakit kardiovaskuer. Penelitian ini menggunakan metodepenelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional yang dilakukan pada bulan April 2014. Terdapat 122 responden yang telah menyelesaikan pengisian,pengukuran dan wawancara kuesioner. Terdapat hubungan antara jenis kelamin,IMT, lingkar pinggang dan asupan natrium terhadap kejadian pre hipertensi danhipertensi. Responden disarankan untuk melakukan pengukuran tekanan darahsecara rutin dan olahraga secara teratur serta menjaga pola makan hidup sehat.Kata kunci : hipertensi, jenis kelamin, IMT, lingkar pinggang, asupan natrium
This thesis discusses the factors associated with hypertension educational staffFKM UI Depok 2014. Hypertension is influenced by several factors, includingage, gender, family history of hypertension, body mass index (BMI), waistcircumference, physical activity, stress conditions, coffee drinking habits,smoking habits, intake of fat and sodium intake. Hypertension is one of the non-communicable disease risk factor cardiovascular disease. This study usedquantitative research methods to design cross-sectional study conducted in April2014. There were 122 respondents who have completed filling, measurement andquestionnaire interview. There is a relationship between gender, BMI, waistcircumference and sodium intake on the incidence of pre hypertension andhypertension. Respondents are advised to perform regular blood pressuremeasurements and exercise regularly and maintain a healthy life diet.Keywords: hypertension, sex, BMI, waist circumference, sodium intake
Read More
S-8427
Depok : FKM-UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive