Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Rohman, Adria Rosy Sarinne
364.1534 ROH p
Yogyakarta : Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan UGM, 2005
Buku (pinjaman 1 minggu)   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Indraguna Pinatih
CDK Vol.36, No.2 (2009)
Jakarta : Kalbe Farma, 2009
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Eva Azzara; Pembimbing: Asri C. Adisasmita; Penguji: Hadi Pratomo, Flourisa Juliaan
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan penggunaan MKJP pada pasangan usia subur di Provinsi Bali tahun 2012. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan analisis data sekunder Survei Demografi Kesehatan Indonesia 2012. Populasi pada penelitian ini ialah semua Wanita Usia Subur (WUS) (15-49 tahun), sementara sampel penelitian ini ialah wanita kawin usia 15-49 tahun dan memiliki data lengkap. Analisis statistik bivariat menggunakan uji chi-square.
Read More
S-8245
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Julianty Pradono; Promotor: Purnawan Junadi; Ko-Promotor: Anhari Achadi, Asri C. Adisasmita; Penguji: Sudijanto Kamso, Teguh AS. Ranakusuma, Amal CHALIK Sjaaf, Suprijanto; Rijadi, Trihono, Soewarta Kosen
D-275
Depok : FKM-UI, 2013
S3 - Disertasi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sang Gede Purnama; Promotor: Dewi Susanna; Kopromotor: Umar Fahmi Achadi, Tris Eryando; Penguji: Besral, Tri Krianto, Rita Kusriastuti, Suwito, Made Sudarmaja,
Abstrak:
Latar belakang. Infeksi dengue terus meningkat setiap tahunnya di Indonesia. Bali adalah salah satu daerah endemis Dengue. Surveilan dengue masih menggunakan sistem manual dan belum terintegrasi. Oleh sebab itu, diperlukan model sistem informasi lingkungan terintegrasi untuk pengendalian dengue. Model sistem surveilan dan edukasi berbasis web dan mobile untuk meningkatkan peranan masyarakat dalam pengendalian dengue. Tujuan. Mengembangkan, mengujicobakan dan mengimplementasikan model sistem informasi lingkungan terintegrasi (SILIRA) untuk pengendalian dengue. Metode. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R&D) dengan empat tahap penelitian serta melakukan intervensi model SILIRA pada dua kelompok yakni kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Tahap Pertama, studi kualitatif dengan 15 wawancara mendalam dan 3 FGD dan studi kuantitatif pembuatan model struktural dengan 515 responden. Tahap kedua, analisa sistem informasi dengan System Depelovment Life Cycle (SDLC) dengan mengembangkan sistem digital dalam pengendalian dengue. Tahap ketiga, uji coba protitipe serta evaluasi sistem. Tahap Keempat, yakni implementasi model SILIRA dengan metode kuasi eksperimental pada 100 responden kelompok intervensi dan 100 responden kelompok kontrol. Analisis data dengan PLS-SEM, analisis beda rerata dan pemetaan. Hasil: Sistem surveilan digital melaporkan dengan cepat dan terintegrasi. Aplikasi SILIRA dapat digunakan untuk surveilan kasus dengue, pendataan kepadatan jentik, jumantik mandiri, serta edukasi digital. Melalui intervensi aplikasi SILIRA ada perbedaan rerata skor antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol. Berdasarkan nilai N-Gain Score diketahui bahwa intervensi SILIRA efektif untuk meningkatkan variabel pengetahuan, persepsi terhadap terancam dengue, persepsi terhadap manfaat program, persepsi terhadap sistem informasi digital, sikap dalam pengendalian dengue dan angka bebas jentik. Kesimpulan: Model SILIRA efektif memperkuat sistem surveilan penyakit dengue sehingga mampu meningkatkan variabel pengetahuan, persepsi terhadap terancam dengue, persepsi terhadap manfaat program, persepsi terhadap sistem informasi digital, sikap dalam pengendalian dengue serta meningkatkan angka bebas jentik.
Read More
D-506
Depok : FKM-UI, 2022
S3 - Disertasi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
I.A. Dwi Astuti Minaka, A.A. Sagung Sawitri, D.N. Wirawan
PHPMA-Vol.4/No.1
Denpasar : Universitas Udayana, 2016
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
F.A.S. Hesteria, I.W.G. Artawan Eka Putra, Dyah Pradnyaparamita Duarsa
PHPMA-Vol.4/No.2
Denpasar : Universitas Udayana, 2016
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dwi Aprelia Meriyani, D.P. Yuli Kurniati, Pande Putu Januraga,
PHPMA-Vol.4/No.2
Denpasar : Universitas Udayana, 2016
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Masnauli Pratiwi Sitompul; Pembimbing: Milla Herdayati; Penguji: Dian Ayubi, Sutanto Priyo Hastono, Maria Gayatri
Abstrak:
Stunting merupakan masalah kesehatan masyarakat dunia. Prevalensi Stunting di Indonesia pada tahun 2022 adalah 21,6%. Prevalensi stunting pada balita di Provinsi Sulawesi Barat pada tahun 2019 sebesar 39,3 persen dan turun pada tahun 2021 namun mengalami kenaikan dari tahun 2021 sebesar 1,2 persen yaitu dari 33,8 persen menjadi 35,0 persen atau sebanyak 479.699. Prevalensi stunting terendah tahun 2019, 2021 dan 2022 adalah di provinsi Bali dengan nilai berturut-turut adalah 14,3 persen lalu turun menjadi 10,9 persen dan turun 2,9 persen pada tahun 2022 menjadi 8 persen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komparasi determinan stunting pada anak usia 6-23 bulan di Provinsi Sulawesi Barat dan Provinsi Bali berdasarkan data SSGI Tahun 2022. Desain dalam penelitian ini adalah cross-sectional menggunakan data SSGI 2022. Sampel dalam penelitian ini anak usia 6-23 bulan di Provinsi Sulawesi Barat dan Bali yang terpilih menjadi responden SSGI 2022. Analisis data dilakukan menggunakan chi-square dan regresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukkan variabel yang berhubungan bermakna dengan stunting pada anak usia 6 – 23 bulan di Provinsi Sulawesi Barat, yakni Jenis kelamin dan berat bayi lahir rendah. Status IMD merupakan variabel counfounding. Variabel yang paling dominan berhubungan dengan stunting di Provinsi Sulawesi Barat adalah riwayat BBLR. Hasil analisis didapatkan odds ratio (OR) dari variabel BBLR adalah 2,640 (95% CI: 1,286-5,420), artinya peluang anak dengan riwayat BBLR lebih besar 2,64 kali lebih besar untuk mengalami stunting daripada anak dengan riwayat tidak BBLR setelah dikontrol variabel jenis kelamin sedangkan di Provinsi Bali, Jenis Kelamin, Berat Bayi Lahir Rendah, Pendidikan Ayah, Tinggi Badan Ibu, Umur Ibu, dan IMD yang berhubungan dengan stunting (p<0,05). Faktor yang paling dominan berhubungan dengan stunting di Provinsi Bali adalah IMD. Variabel jenis kelamin, BLLR, pekerjaan ibu dan sumber air minum, Riwayat pneumonia merupakan variabel counfounding. Anak yang tidak IMD (=1 jam) setelah dikontrol variabel, Pendidikan Ayah, Umur Ibu, dan Tinggi ibu.

Stunting is a global public health concern. The prevalence of stunting in Indonesia in 2022 is 21.6%. The prevalence of stunting among young children in West Sulawesi province was 39.3% in 2019 and decreased in 2021, but increased by 1.2% from 2021, from 33.8% to 35.0% or 479,699. The lowest prevalence of stunting in 2019, 2021 and 2022 was in Bali province with consecutive values of 14.3 percent, then decreased to 10.9 percent and decreased by 2.9 percent to 8 percent in 2022. This study aims to analyze the comparative determinants of stunting in children aged 6-23 months in West Sulawesi Province and Bali Province based on SSGI data in 2022. The design in this study was cross-sectional using SSGI 2022 data. The sample in this study were children aged 6-23 months in West Sulawesi and Bali provinces who were selected as SSGI 2022 respondents. The data were analyzed using chi-squared and multiple logistic regression. The results showed that the variables significantly associated with stunting in children aged 6-23 months in West Sulawesi Province were gender and low birth weight. IMD status is a cofounding variable. The most dominant variable associated with the incidence of stunting in West Sulawesi Province is a history of LBW. The results of the analysis obtained the odds ratio (OR) of the LBW variable is 2.640 (95% CI: 1.286-5.420), meaning that the chances of children with a history of LBW are 2.64 times greater to experience stunting than children with a history of not LBW after controlling for gender variables, while in Bali Province, The most dominant factor associated with the incidence of stunting in Bali Province was early initiation of breastfeeding. Gender, BLLR, maternal occupation and drinking water source, and history of pneumonia were cofounding variables. Children who did not initiate early breastfeeding (=1 hour) after controlling for the variables of father's education, mother's age, and mother's height.
Read More
T-6936
Depok : FKM-UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
N.N. Ayuk Widiani, D.P. Kurniati, I.G.A. Trisna Widiani
PHPMA-Vol.4/No.2
Denpasar : Universitas Udayana, 2016
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive