Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Ratu Fathya Tasya Fuadyah; Pembimbing: Indang Trihandini; Penguji: Mondastri Korib Sudaryo, Chita Septiawati
Abstrak: Prevalensi stroke mengalami peningkatan pada tahun 2013 di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) (16,9%) dan Jawa Timur (16%) dibandingkan tahun 2007 (8,4%; 7,7%). Penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan perbandingan determinan utama kejadian stroke di Provinsi DIY dan Jawa Timur pada tahun 2013. Penelitian ini menggunakan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013. Desain penelitian yang digunakan adalah desain studi cross-sectional. Sampel penelitian ini adalah penduduk usia 15 tahun ke atas yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi di Provinsi DIY dan Jawa Timur. Hasil penelitian menunjukan faktor yang berhubungan dengan kejadian stroke di Provinsi DIY adalah umur , hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung, tingkat pendidikan, dan wilayah tempat tinggal. Sementara itu, faktor yang berhubungan dengan kejadian stroke di Provinsi Jawa Timur adalah umur, jenis kelamin, hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung, aktifitas fisik, kebiasaan merokok, dan tingkat pendidikan. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam upaya pencegahan dan pengendalian stroke di Provinsi DIY dan Jawa Timur.
Kata kunci : Stroke, Determinan, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur.

Stroke prevalence increased in 2013 in Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) (16,9%) and Jawa Timur (16%) from 2007 (8,4%; 7,7%). This research was conducted to describe the comparison of the main determinant of stroke between DIY and Jawa Timur in 2013. This research used data from Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013. The design of this study is cross-sectional. The respondents of this research are resident from DIY and Jawa Timur who are qualified from inclusion and exclusion criteria. The results of this research showed that age, hypertension, diabetes mellitus, heart disease, education, and residence associated with stroke in DIY. Meanwhile, factors that have association with stroke in Jawa Timur are age, gender, hypertension, diabetes mellitus, heart disease, physical activity, smoking habit, and education. This research is expected to be a consideration in stroke prevention and control program in DIY and Jawa Timur.
Keywords :Stroke, Determinant, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur.
Read More
S-8661
Depok : FKM UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Asyifa Ayu Fitrianisa; Pembimbing: Siti Arifah Pujonarti; Penguji: Sandra Fikawati, Noorma Bunga Aniri
Abstrak:
Gizi lebih adalah kondisi timbunan lemak berlebih yang menimbulkan risiko kesehatan (WHO, 2024). Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang mengalami peningkatan prevalensi gizi lebih anak dan remaja secara signifikan. Berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 dan 2018 serta Survei Kesehatan Indonesia tahun 2023, prevalensi kejadian gizi lebih anak dan remaja pada seluruh kelompok usia di provinsi DI Yogyakarta lebih tinggi daripada prevalensi nasional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor dominan yang berhubungan dengan kejadian status gizi lebih pada remaja (10-19 tahun) di Provinsi DI Yogyakarta. Desain penelitian yang digunakan adalah studi cross-sectional dengan menggunakan data sekunder Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023. Analisis data yang dilakukan meliputi analisis univariat, bivariat dengan uji chi-square dan multivariat dengan uji regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi status gizi lebih pada remaja adalah 22.5%. Analisis bivariat menunjukkan terdapat dua variabel yang berhubungan secara signifikan terhadap kejadian status gizi lebih, yaitu wilayah tempat tinggal dan status penerimaan bantuan (p-value<0.05). Analisis multivariat menunjukkan bahwa wilayah tempat tinggal merupakan faktor dominan terhadap kejadian status gizi lebih pada remaja (p-value<0.001; OR=1.897; 95% CI: 1.321 - 2.724).

Overnutrition is a condition characterized by excessive fat accumulation that poses health risks (WHO, 2024). The Special Region of Yogyakarta is one of the provinces in Indonesia experiencing a significant increase in the prevalence of overnutrition among children an adolescents. Based on data from the 2013 and 2018 Basic Health Research surveys and the 2023 Indonesia Health Survey, the prevalence of overnutrition among children and adolescents in all age groups in this province is higher than the national prevalence. This study aims to analyze teh dominant factor associated with the incidence of overnutrition among adolescents (aged 10-19 years) in the Special Region of Yogyakarta. The research design employed a cross-sectional study using secondary data from the 2023 Indonesia Health Survey. Data analysis included univariate analysis, bivariate analysis using the chi-square test, and multivariate analysis using multiple logistic regression. The results showed that the prevalence of overnutrition among adolescents was 22.5%. Bivariate analysis indicated that two variables—region of residence and assistance status—were significantly associated with overnutrition (p-value<0.05). Multivariate analysis identified region of residence as the dominant factor associated with overnutrition among adolescents ((p-value<0.001; OR=1.897; 95% CI: 1.321 - 2.724).
Read More
S-11907
Depok : FKM-UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Maulita Rizqi Shafira; Pembimbing: Putri Bungsu; Penguji: Rizka Maulida, Ridho Ichsan Syaini
Abstrak:
Indonesia mengalami peningkatan beban penyakit tidak menular, salah satunya dari penyakit jantung koroner (PJK). Salah satu provinsi dengan prevalensi PJK tertinggi adalah Provinsi DI Yogyakarta, yaitu mencapai 2%. Peningkatan ini terus terjadi salah satunya disebabkan oleh tingkat urbanisasi yang tinggi. Tingkat urbanisasi menyebabkan pelimpahan aktivitas perkotaan ke wilayah perdesaan sekitarnya, sehingga masyarakat mengembangkan karakteristik seperti populasi perkotaan, tetapi karakteristik wilayahnya masih perdesaan. Wilayah ini disebut sebagai wilayah semi-perkotaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor yang berhubungan dengan kejadian PJK pada populasi dewasa di wilayah semi-perkotaan Provinsi DI Yogyakarta tahun 2022 menggunakan data Sistem Informasi Penyakit Tidak Menular, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan sampel penduduk usia >18 tahun dan diolah menggunakan analisis univariat, bivariat, dan multivariat. Penelitian ini menemukan bahwa usia, hipertensi, diabetes melitus, dan merokok merupakan faktor risiko yang memprediksi kejadian PJK. Sementara itu, orang dengan riwayat PJK keluarga dan obesitas berisiko lebih rendah untuk mengalami PJK. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam penyusunan program dan kebijakan kesehatan terkait PJK dan dalam pelaksanaan penelitian selanjutnya.

Indonesia is experiencing an increasing burden of non-communicable diseases, one of which is coronary heart disease (CHD). One of the provinces with the highest prevalence of CHD is DI Yogyakarta Province, which reaches 2%. This increase continues to occur partly due to the high level of urbanization. The level of urbanization causes the spillover of urban activities to the surrounding rural areas, so that the community develops characteristics such as urban population, but the characteristics of the area are still rural. These areas are referred to as semi-urban areas. This study aims to identify factors associated with CHD in the adult population in semi-urban areas of Yogyakarta Province in 2022 using data from the Non-Communicable Disease Information System, Ministry of Health of the Republic of Indonesia. The design of this study was cross-sectional with a sample of population aged >18 years and processed using univariate to multivariate analysis. This study found that age, hypertension, diabetes mellitus, and smoking are risk factors that predict the incidence of CHD. Meanwhile, people with a family history of CHD and obesity had a lower risk of developing CHD. The results of this study are expected to be taken into consideration for the preparation of health programs and policies related to CHD and for further research.
Read More
S-11576
Depok : FKM-UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive