Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 95 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Sri Wahyuni, Raihana N. Alkaff
JKR Vol.3, No.1
Jakarta : Balitbangkes Depkes RI, 2012
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Paula Holt
616.46 HOL d (RS)
New Jersey : John Wiley & Sons, 2009
Reserved (pinjaman 1 hari)   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Choirunnisa; Pembimbing: Helda; Penguji: Mondastri Korib Sudaryo, Lily Banonah Rivai, Suharno
Abstrak: Covid-19 (Coronavirus Disease-2019) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 (Severe Acute Respiratory Syndrome-Coronavirus-2). Usia tua (≥65 tahun), jenis kelamin laki-laki, hipertensi, penyakit kardiovaskular, diabetes, PPOK dan kanker dapat meningkatkan risiko kematian akibat Covid-19. Desain penelitian ini adalah studi analitik kasus kontrol dari data penelusuran epidemiologi (PE) Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan sejak bulan Maret 2020-Juli 2021. Jumlah sampel kelompok kasus dan kontrol masing-masing sebanyak 344 sehingga total sampel adalah 688 sampel. Proporsi pasien Covid-19 yang memiliki diabetes mellitus (DM) pada kelompok kasus adalah 35% dan pada kelompok kontrol sebanyak 4%. Analisis bivariat hubungan diabetes mellitus dengan mortalitas pasien Covid-19 di Tangerang Selatan menunjukkan OR=12.47 (p-value=0.0000; 95% CI 6.9-24). Analisis multivariat dengan regresi logistik dihasilkan OR=15.87 (p-value=0.000; 95% CI 7.09-35.5) setelah dikontrol dengan usia, hipertensi, interaksi DM dengan hipertensi, dan interaksi DM dengan gangguan imunologi
Covid-19 (Coronavirus Disease-2019) is a new disease caused by SARS-CoV-2 (Severe Acute Respiratory Syndrome-Coronavirus-2). Old age (≥65 years old), male, hypertension, cardiovascular disease, diabetes, COPD, and cancer are associated with higher mortality risk. The design of this study is case control using secondary data penelusuran epidemiologi (PE) of Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan since March 2020-July 2021. The sample size from each case and control was 344 so the total sample was 688 sample. Proportion of Covid-19 patients with diabetes mellitus (DM) is 44.77% in case group and 8.14% in control group. Bivariate analysis of the association of diabetes mellitus with mortality among Covid-19 patients in South Tangerang showed OR=12.47 (p-value=0.0000; 95% CI 6.9-24). Multivariate analysis using logistic regression showed OR=15.87 (p-value=0.000; 95% CI 7.09-35.5) after age, hypertension, interaction between DM and hypertension, and interaction between DM and autoimmune disease were controlled
Read More
T-6227
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ruth Tabitha; Pembimbing: Tri Yunis Miko Wahyono; Penguji: Syahrizal Syarif, Maunah
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian DM di Puskesmas Kebon Baru, Jakarta Selatan pada tahun 2020. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan desain studi cross sectional dengan menganalisis data sekunder data laporan bulanan Penyakit Tidak Menular Puskesmas Kebon Baru tahun 2020. Data dikumpulkan pada tahun 2020 dan analisis dilakukan pada tahun 2021. Prevalensi DM di Puskesmas Kebon Baru pada tahun 2020 adalah sebesar 16,5% dengan rata-rata kadar gula darah sebesar 153 mg/dL.
Read More
S-10563
Depok : FKM-UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
RR Ajeng Arumsari Yayi Pramesti; Pembimbing: Caroline Endah Wuruaningsih; Penguji: Sudarto Ronoatmodjo, Evi Martha, Rahmat Kurniadi, Indrati Wahyuni
T-4693
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Atik Ruli Winarti; Pembimbing: Ratna Djuwita Hatma; Penguji: Nurhayati Adnan Prihartono, Dwi Oktavia TL Handayani, Monica Hutabarat
Abstrak:

ABSTRAK Nama : Atik Ruli Winarti Program Studi : Magister Epidemiologi Judul                 : Potensi Penyakit Diabetes Mellitus Sebagai Risiko Depresi di Puskesmas Kecamatan Cilandak Tahun 2019 Pembimbing : Prof. Dr. dr. Ratna Djuwita Hatma, MPH Diabetes merupakan salah satu penyakit kronis yang dapat menimbulkan keluhan penyerta, sehingga dapat mempengaruhi kondisi psikologis pasien. Salah satu gangguan psikologis yang dapat mucul adalah depresi. Kehadiran depresi dan kecemasan pada pasien diabetes akan memperburuk prognosis diabetes, meningkatkan ketidakpatuhan terhadap perawatan medis, mengurangi kualitas hidup dan meningkatkan angka kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi penyakit diabetes mellitus sebagai risiko depresi yang berbasis pada pelayanan kesehatan dasar, karena Puskesmas Cilandak menerapkan aplikasi e-jiwa dalam android untuk pendeteksian dini gangguan kesehatan mental. Desain studi dalam penelitian ini adalah case control, dimana kriteria kasus dan kontrol adalah sama, kasus adalah subyek penelitian yang berobat jalan di Poli Umum dan Poli Penyakit Tidak Menular yang menjawab “iya” ≥ 5 nomor pada pertanyaan nomor 1-20 dan kontrol adalah yang menjawab “iya” ≤ 4 nomor pada pertanyaan nomor 1-20 pada SRQ 29. Hasil penelitian ini responden yang mengalami diabetes mellitus beresiko 2,34 kali untuk terkena depresi dibandingkan dengan responden yang tidak mengalami diabetes mellitus setelah dikontrol tingkat pendidikan dan penghasilan (95%CI; 1,37-3,99). Puskesmas sebaiknya membuat program untuk masyarakat yang datang ke Posbindu jika GDS ≥ 200 mg/dl maka akan dilakukan skrining gangguan kesehatan mental dengan menggunakan aplikasi e-jiwa, kemudian jika hasil skrining kuning dan merah maka pasien dirujuk ke Puskesmas untuk pemeriksaan dan pendiagnosaan lebih lanjut oleh dokter umum di Poli Konseling dan mendapatkan layanan konseling dengan psikolog klinis. Untuk masyarakat yang berkunjung rawat jalan di Puskesmas, perlu adanya skrining e-jiwa dan konseling oleh psikolog klinis di Poli Penyakit Tidak Menular sesuai tatanan yang ada. Kata kunci: diabetes mellitus, SRQ 29, depresi


ABSTRACT Name : Atik Ruli Winarti Study Program : Master of Epidemiology Title : The Potential of Diabetes Mellitus As A Risk For Depression In Cilandak Sub District Health Center Counsellor : Prof. Dr. dr. Ratna Djuwita Hatma, MPH Diabetes is a chronic disease that can cause comorbid complaints, which can affect the psychological condition of the patient. One of the psychological disorders that can arise is depression. The presence of depression and anxiety in diabetic patients will worsen the prognosis of diabetes, increase non-compliance with medical care, reduce quality of life and increase mortality. This study aims to determine the potential of diabetes mellitus as a risk of depression based on basic health services, because the Cilandak Health Center implements e-jiwa applications in android. The study design in this study was case control, where the criteria for cases and controls were the same, the case was the subject of outpatient research at the General Poly and the Non-Communicable Disease Poly who answered "yes" ≥ 5 numbers in question and controls were those answer "yes" ≤ 4 numbers in question number 1-20 in SRQ 29. The results of this study respondents who have diabetes mellitus are at risk of 2.34 times for depression compared with respondents who did not have diabetes mellitus after being controlled by education and income levels (95% CI; 1.37-3.99). Puskesmas should make a program for Posbindu if GDS ≥ 200 mg / dl, then screening using e-jiwa application, then if the results of screening are yellow and red the patient is referred to the Puskesmas for further examination and diagnosis. General practitioner at Poli Counseling and get counseling services with a clinical psychologist. For people who visit outpatient care in Puskesmas, it is necessary to have e-jiwa screening and counseling by a clinical psychologist at the Poly NonCommunicable Disease according to the existing order. Key words: diabetes mellitus, SRQ 29, depression

Read More
T-5730
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Abdul Malik ... [et al]
JRI Vol.30, N0.3
Jakarta : Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2010
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ryan T. Demmer, Aleksandra M. Zuk, Michael Rosenbaum, Moïse Desvarieux
Abstrak: Although prevalence and incidence of type 2 diabetes mellitus (T2DM) are reportedly increasing among adolescents, national data are lacking, particularly in regard to undiagnosed T2DM. To estimate the prevalence of diagnosed and undiagnosed T2DM among US adolescents, we analyzed a nationally representative cross-section of 11,888 adolescents aged 12-19 years who received a diabetes interview in the Continuous National Health and Nutrition Examination Survey during 1999-2010. Among them, a random subsample of 4,661 adolescents also had fasting blood samples collected. Persons who reported a previous diabetes diagnosis and were either taking no medication or taking an oral hypoglycemic agent (with or without insulin) were classified as having T2DM; persons who reported using insulin alone were classified as having type 1 diabetes. Undiagnosed diabetes was defined as a fasting plasma glucose concentration of ≥126 mg/dL and was assumed to be type 2. In the fasting subsample, 31 diabetes cases (types 1 and 2) were identified, representing a prevalence of 0.84% (weighted 95% confidence interval (CI): 0.51, 1.40) (276,638 cases; 95% CI: 134,255, 419,020). Estimates of the prevalences of type 1 and type 2 diabetes were 0.48% (95% CI: 0.23, 1.02) and 0.36% (95% CI: 0.20, 0.67), respectively, indicating that T2DM accounted for 43% of all cases. Further, undiagnosed T2DM prevalence was 0.12% (95% CI: 0.05, 0.31), representing 34% of T2DM cases (40,611 cases; 95% CI: 2,850, 78,373). T2DM accounts for approximately half of adolescent diabetes in the United States, and one-third of these cases are undiagnosed.
Read More
AJE Vol.178, No.7
Oxford : Oxford University Press, 2013
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nunik Kusuwardani ... [et al]
HSJI Vol.7, No.2
Jakarta : Depkes. HSJI, 2016
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Riza Srie Ambari; Pembimbing: Mieke Savitri; Penguji: Puput Oktamianti, Vetty Yulianty Permanasari, Budiman Widjaja
Abstrak: ABSTRAK Rujuk Balik merupakan program BPJS yang bertujuan untuk mengendalikan serta mengelola penyakit-penyakit kronis termasuk Diabetes Melitus dan Hipertensi. pengobatan terhadap pasien penyakit kronis tersebut diberikan seumur hidup sehingga hal ini tentu saja dapat mengakibatkan adanya peningkatan biaya pelayanan kesehatan. Sesuai dengan Permenkes No. 28 tahun 2014 BPJS menerapkan prinsip kendali mutu dan kendali biaya dengan cara memberikan pelayanan secara berjenjang, efektif dan efisien. Salah satu program yang mewakili konsep tersebut adalah Program Rujuk Balik (PRB). Dengan adanya Program Rujuk Bali diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas, kualitas pelayanan kesehatan dan efisiensi biaya. Program rujuk balik seharusnya memudahkan pelayanan promotif preventif terhadap penyakit Diabetes Mellitus dan Hipertensi. Namun, pada pelaksanaannya, program Rujuk Balik di Rumah Sakit IMC Bintaro masih jauh dibawah target capaian Nasional. Hal ini akan berdampak kepada penumpukan pasien poli internist dan juga menjadi resiko atas kekosongan persediaan obat di rumah sakit. Dalam menganalisis implementasi pelaksanaan program rujuk balik diabetes mellitus dan hipertensi dilakukan dengan menggunakan teori kebijakan Van Horn Van Meter serta Edward III dengan variable : Standard dan Tujuan Kebijakan; Sumber Daya; Komunikasi antar Organisasi; Karateristik Agen Pelaksana; Disposisi Implementor ; Lingkungan Social Ekonomi dan Politik. Hasil penelitian menunjukan adanya kekosongan obat di FKTP, tidak adanya link pendataan secara system diantara Rumah Sakit dan FKTP, sosialisasi serta koordinasi yang kurang diantara BPJS, Rumah Sakit dan FKTP menjadi hambatan dalam pelaksanaan program rujuk balik diabetes mellitus dan hipertensi di Rumah Sakit IMC, Bintaro Kata Kunci : Kebijakan, Rujuk Balik, Diabetes Mellitus, Hipertensi ABSTRACT Back-Refferal is a BPJS program that aims to control and manage chronic diseases including Diabetes Mellitus and Hypertension. The treatment of patients with chronic diseases is given for long term periods and lead to an increase the cost of health services. In accordance with Permenkes No. 28 of 2014 BPJS applies the principles of quality control and cost control by providing services in stages, effective and efficient. One program that represents the concept is Back Referral Program (BRP). With the existence of the Back-Referral Progra is expected to improve accessibility, quality of health services and cost efficiency. The referral program should facilitate preventive promotive services for Diabetes Mellitus and Hypertension. However, the implementation of Back-Referral Program in IMC Bintaro Hospital was still far below the National achievement target. This will have an impact on the accumulation of patients in internist station and also be a risk for drugs availabilities supplies in hospitals. In analyzing the implementation of the program of back-refferal program diabetes mellitus and hypertension was carried out using the policy theory of Van Horn Van Meter and Edward III with variables: standard and policy objectives; resource; Communication between organizations; Characteristics of implementing agents; Implementor Disposition; Socio-economic and political environment. The results showed that there was a drug shortage in the FKTP, there was no system data link between the Hospital and FKTP, lack of socialization and coordination among BPJS, hospitals and FKTP as obstacles in implementing back-refferal program diabetes mellitus and hypertension in IMC Hospital, Bintaro Keywords: Policy, Feedback, Diabetes Mellitus, Hypertension
Read More
B-2053
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive