Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Roosmayasari; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Anhari Achadi, Dumilah Ayuningtyas, Tetra Fajarwati, Yuyun Widyaningsih
Abstrak:
Tesis ini membahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi retensi dokter di puskesmas Penelitian dilakukan dengan mengolah data sekunder hasil Riset Ketenagaan di Bidang Kesehatan (Risnakes) 2017, dengan jumlah sampel sebanyak 14.091 orang dokter yang bertugas di puskesmas. Pengolahan data menggunakan analisis jalur (path analysis). Hasil penelitian memperlihatkan bahwa dekat dengan keluarga besar adalah alasan utama kebetahan yang paling banyak disampaikan (34%). Pengaruh total variabel karakter terhadap kebetahan (retensi) 0,23, terhadap kepuasan kerja 0,04, dan terhadap motivasi 0,08. Pengaruh total variabel manfaat non finansial terhadap kebetahan (tingkat retensi) 0,15, dan motivasi 0,03. Pengaruh total variabel manfaat finansial terhadap kebetahan (tingkat retensi) 0,04, kepuasan kerja 0,13 dan motivasi 0,11. Tidak ada pengaruh langsung dari variabel manfaat finansial kepada tingkat retensi, dan dari variabel manfaat non finansial ke kepuasan. Pengaruh total variabel kepuasan terhadap retensi 0,26 dan terhadap motivasi 0,58. Pengaruh total variabel motivasi terhadap retensi 0,05. Disarankan agar Pemerintah Pusat melakukan sinkronisasi kebijakan rekruitmen dan distribusi tenaga dokter, subsidi anggaran insentif dokter daerah dengan kapasitas fiskal rendah dan atau memiliki keterbatasan finansial, dan melanjutkan program penugasan khusus penempatan dokter, menyusun dan mengaplikasikan kebijakan afirmatif distribusi tenaga dokter di puskesmas, antara lain program ikatan dinas dan beasiswa pendidikan kedokteran, datasering. Pemerintah Daerah dapat menyelenggarakan inovasi rekruitmen dan distribusi tenaga dokter melalui jalur penugasan khusus, program beasiswa daerah untuk pendidikan kedokteran, menyediakan subsidi insentif finansial yang layak bagi tenaga dokter, dan memberikan fasilitasi yang cukup bagi dokter puskesmas untuk dapat mengikuti program peningkatan kapasitas

This thesis discusses the factors that influence the retention of doctors in community health center. The study was conducted by processing secondary data from the results of the Health Research in 2017 (Risnakes), with total sample of 14,091 doctors who served at the community health center. Processing data using path analysis. The results of the study showed that being close to extended families was the main reason for most retention (34%). The effect of total character variables on retention is 0.23, on job satisfaction 0.04, and on motivation 0.08. The effect of the total non-financial benefit variable on retention rate -0.15, and motivation 0.03. The effect of the total variable financial benefits on retention rate 0.04, job satisfaction 0.13 and motivation 0.11. There is no direct effect from the financial benefit variable on the level of retention, and from the non-financial benefit variable to satisfaction. The effect of total satisfaction variables on retention is 0.26 and on motivation 0.58. Effect of total motivational variables on retention of 0.05. It is recommended that the Central Government synchronize the recruitment and distribution policy for doctor, subsidize the budget incentives doctor for regional with low fiscal capacity and or have financial limitations, and continue  2 special assignment programs for the placement of doctor, compile and apply affirmative policies for the distribution of doctor in community health center, including programs official ties and medical education scholarships, datasering. Local Governments can carry out recruitment innovation and distribution of doctor through special assignments, regional scholarship programs for medical education, provide appropriate financial incentives for doctor, and provide sufficient facilitation for capacity building programs.

Read More
T-5950
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Khansa Asikasari; Pembimbing: Pujiyanto; Penguji: Tri Yunis Miko Wahyono, Dwi Nurmawaty
Abstrak: ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang berkaitan dengan kasus rujukan peserta JKN di Puskesmas Cipayung dan Puskesmas Cimanggis Kota Depok tahun 2018. Penelitian ini menggunakan metode penelitian gabungan (mixed methods) dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan pengumpulan data secara bertahap (sequential mixed methods), menggunakan data sekunder dari aplikasi primary care puskesmas dan wawancara mendalam (in-depth interview) dengan informan. Hasil penelitian ini menemukan bahwa faktor usia, jenis kelamin, jenis kepesertaan, diagnosa medis, jarak puskesmas ke pusat rujukan, kelengkapan peralatan penunjang pelayanan kesehatan, ketersediaan, lama kerja sebagai dokter, rasio dokter dengan peserta terdaftar, pemahaman dokter mengenai peran gatekeeper dan kapitasi, serta ketersediaan obat adalah faktor-faktor yang berkaitan dengan kasus rujukan. Dokter berperan penting untuk menekan angka rujukan yang bukan berdasarkan pada indikasi medis dan kriteria syarat yang diperbolehkan untuk merujuk, serta dibutuhkan koordinasi antara pihak puskesmas, BPJS Kesehatan dan Dinas Kesehatan dalam menyediakan fasilitas dan sarana para-sarana kesehatan yang dibutuhkan di puskesmas. Kata kunci: Kasus rujukan, dokter, puskesmas, pasien JKN Kata kunci: Kasus rujukan, dokter, puskesmas, pasien JKN This study aims to determine the description of factors related to the case of referral of JKN participants at Cipayung Primary Health Center and Cimanggis Primary Health Center of Depok City in 2018. This research used mixed methods research with quantitative and qualitative approach with collecting data in sequence, using secondary data from primary care apps in puskesmas and in-depth interviews with informants. The results of this study found that factors of age, sex, type of membership, medical diagnosis, distance between primary health center and referral center, completeness of health care supporting equipment, availability, length of doctor's work, doctor's ratio with registered participants, physician's understanding of gatekeeper and capitation role, and the availability of drugs are the factors related to referral cases. Doctors play an important role to suppress referral rates that are not based on medical indication and criteria of conditions that are allowed to refer, and coordination between Puskesmas, BPJS Kesehatan and Dinas Kesehatan is required in providing health facilities and facilities needed at primary health center (Puskesmas). Keywords: Referral cases, doctor, primary health center, patient JKN
Read More
S-9734
Depok : FKM-UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Irma Yunita; Pembimbing: Anhari Achadi; Penguji: Dumilah Ayuningtyas, Ede Surya Darmawan, Nurrahmiati, Pattiselano Robert Johan
Abstrak: Pilihan karir dokter sangat penting dalam upaya pemenuhan layanan kesehatan yang berkualitas, mengingat keberadaan seorang dokter dalam pelayaan kesehatan dasar sangat vital dan menentukan kualitas pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pilihan karir dokter internsip dan determinannya, serta bagaimana keselarasannya dengan kebijakan pemangku kepentingan. Penelitian ini menggunakan mix method dengan desain penelitian convergent parallel design. Responden penelitian adalah dokter internsip di Provinsi DKI Jakarta tahun 2020 dengan sampel penelitian berjumlah 154 orang dan informan penelitian adalah pemangku kepentingan. Hasil penelitian menemukan bahwa pilihan karir dokter internsip paling banyak menjadi dokter spesialis dan pilihan bekerja paling banyak di Rumah Sakit, sedangkan yang berminat bekerja di layanan primer maupun kesehatan masyarakat sangat sedikit khususnya di Puskesmas. Hasil analisis multivariat dengan uji regresi logistik multinominal memperoleh hasil terdapat enam variabel yang berhubungan signifikan secara statistik terhadap pilihan karir dokter internsip: jenis kelamin, asal universitas, tempat berkerja, penghasilan, gaya hidup dan tuntutan keluarga. Kebijakan Pemerintah bersama pemangku kepentingan lainnya belum selaras dengan amanah Undang-Undang untuk memeratakan layanan kesehatan ke seluruh wilayah Indonesia
The choice of a doctor's career is very important in the effort to fulfill quality health services, considering the existence of a doctor in basic health care is vital and determines the quality of health services. This study aims to determine the career choice of an internship doctor and its determinants, and how it is aligned with stakeholder policies. This study used a mix method with a parallel convergent research design. Research respondents were internship doctors in Jakarta 2020 with a research sample of 154 people and research informants were stakeholders. The results of the study found that the career choice for interns was to be specialist doctors and the choice of work was mostly in hospitals, while those who were interested in working in primary and public health services were very few, especially in Puskesmas. The results of multivariate analysis showed that there are six variables that have a statistically significant relationship: gender, university origin, place of work, income, lifestyle and family demands. Government policies together with other stakeholders are not in line with the mandate of the law to distribute health services throughout Indonesia
Read More
T-6087
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Elsa Ika Prastika; Pembimbing: Kurnia Sari; Penguji: Pujiyanto, Santy Parulian Panjaitan
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berkaitan dengan kasus rujukan peserta JKN di Puskesmas Tanah Sareal dan Puskesmas Cipaku tahun 2016. Penelitian ini menggunakan metode penelitian gabungan (mixed methods) dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif, menggunakan data sekunder dari aplikasi primary care puskesmas dan wawancara mendalam. Hasil penelitian ini menemukan bahwa kasus rujukan dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, jenis kepesertaan, diagnosa, jarak puskesmas ke pusat rujukan, kelengkapan peralatan penunjang pelayanan kesehatan, pemahaman dokter mengenai peran gatekeeper dan kapitasi, pengalaman dokter serta pemahaman pasien peserta JKN tentang prosedur rujukan. Diperlukan adanya ketegasan dokter untuk mengurangi kasus rujukan yang bukan berdasarkan indikasi medis, serta koordinasi antara puskesmas, BPJS Kesehatan dan Dinas Kesehatan dalam menyediakan fasilitas kesehatan yang dibutuhkan di puskesmas.
Kata kunci: Kasus rujukan, dokter, puskesmas, pasien JKN

This study aims to determine the factors associated with referral cases of National Health Insurance (JKN) Participants at Tanah Sareal health center and Cipaku health center in 2016. This study uses a mixed methods research with quantitative and qualitative approach, by using secondary data from primary care application of health centers and in-depth interviews. The results of this study found that referral cases are influenced by patient age, sex, type of membership, diagnosis, distance of health center to referral center, completeness of medical equipment, physician perception about the role of gatekeeper and capitation, physician experience and patient understanding of participants JKN about referral procedures. The researcher suggests improving the physician decision to reduce referral cases are not based on medical indications, and the coordination between health center, BPJS Kesehatan and the regional health office to provide medical equipment required in health center.
Key words: Referral cases, physician, health center and patient JKN
Read More
S-9125
Depok : FKM UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive