Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Meilissa Ayu Pratiwi, Fatma Lestari, Ridwansyah
KJKMN Vol.7, No.10
Depok : FKM UI, 2013
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dhewi Mega Sari; Pembimbing: Fatma Lestari; Penguji: Laksita Ri Hastiti, Sjahrul Meizar Nasri, Errik Yusnadi Saleh, Imam Santoso
Abstrak:
Kebakaran merupakan kejadian yang tidak diinginkan dan menimbulkan kerugian aset hingga munculnya korban jiwa. Kasus kebakaran di Indonesia terhadap bangunan gedung, mayoritas disebabkan oleh kelistrikan dan pemeliharaan proteksi kebakaran pada bangunan gedung yang kurang baik hingga tidak disediakan proteksi kebakaran. Selain itu beberapa kasus kebakaran di bangunan gedung diperparah dengan proteksi kebakaran yang tersedia di bangunan gedung tidak sesuai dengan regulasi dan standar yang berlaku. Beberapa kasus kebakaran yang pernah terjadi di bangunan gedung Universitas X disebabkan oleh arus pendek dan puntung rokok. Bangunan multifungsi memiliki karakteristik berbeda sehingga membutuhkan proteksi kebakaran yang sesuai dengan fungsi dari setiap aktivitas yang dilakukan pada ruangan atau lantai selain perlindungan terhadap bangunan gedung secara keseluruhan sesuai PERMEN PU no 26 tahun 2008. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis sistem proteksi kebakaran pada bangunan multifungsi di Zona Perpustakaan yang terdapat di Universitas X. Desain penelitian ini menggunakan desain studi deskriptif kuantitatif dengan metode pengumpulan data berupa pemeriksaan sistem proteksi kebakaran, dan desain studi deskriptif kualitatif dengan metode pengumpulan data observasi sistem proteksi kebakaran, wawancara untuk konfirmasi kondisi sistem proteksi kebakaran dan pemeriksaan dokumen terkait, serta analisis simulasi evakuasi menggunakan software Pathfinder 2019, dan dilakukan pemeriksaan terhadap peralatan kelistrikan menggunakan thermograph serta pemeriksaan kesesuaian instalasi peralatan kelistrikan yang beroperasi. Hasil penelitian menunjukkan kondisi sistem proteksi aktif termasuk kategori cukup baik (43%), kondisi sistem proteksi kebakaran pasif termasuk kategori baik (52%), dukungan organisasi termasuk kategori baik (60%), kondisi pemeriksaan thermograph menunjukkan 10 peralatan kelistrikan perlu dilakukan pemantauan dan pemeriksaan kesesuaian termasuk kategori baik (70%). Akan tetapi mengingat pernah terjadi beberapa kasus kebakaran di Universitas X, maka peneliti masih menganggap perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Kondisi peralatan proteksi kebakaran aktif yang perlu ditingkatkan adalah sistem pemadaman berbasis air, sistem deteksi, alarm dan sistem kebakaran yang terdapat di bangunan gedung, serta pemantauan secara rutin terhadap fasilitas APAR pada bangunan gedung. Kondisi peralatan proteksi kebakaran pasif yang perlu ditingkatkan adalah memastikan kondisi struktur bangunan, pintu dan jendela pada bangunan gedung tahan terhadap kebakaran minimal 1-2 jam, pemeriksaan kondisi tangga darurat pada bangunan gedung, terdapat denah evakuasi dan signage kedaruratan sesuai standar dan regulasi yang berlaku. Kondisi dukungan organisasi yang perlu ditingkatkan adalah penyediaan prosedur keadaan darurat, penyelenggaraan simulasi, ketersediaan informasi tim tanggap darurat dan nomor darurat yang mudah terlihat, serta memastikan tim tanggap darurat dan penghuni gedung mendapatkan pelatihan keadaan darurat secara rutin. Pemeriksaan peralatan kelistrikan menunjukkan 10 peralatan kelistrikan perlu dilakukan pemantauan karena memiliki suhu ukur > 1 derajat dari suhu referensi. Hasil observasi peralatan kelistrikan perlu perapihan penyimpanan dan penempatan perkabelan. Simulasi evakuasi dibandingkan dengan drill pada bangunan yang telah dilaksanakan ditemukan bahwa waktu pada saat drill lebih lama dibandingkan dengan simulasi evakuasi menggunakan modeling. Hal ini disebabkan oleh kepanikan dan pengambilan keputusan serta interaksi antar manusia dalam kondisi darurat. Dari hasil diatas perlu dilakukan pemeliharaan peralatan proteksi kebakaran yang tersedia dan dilakukan perapihan serta pemantauan dan evaluasi terhadap peralatan kelistrikan di dalam bangunan. Selain itu perlu dilakukan simulasi keadaan darurat secara rutin untuk mendukung penurunan waktu yang dibutuhkan dalam melakukan evakuasi gedung dalam kondisi darurat.

Fire is an undesirable event and causes asset loss and even fatalities. Most cases in Indonesia in buildings are caused by defective electricity and fire protection maintenance in buildings and fire protection is not provided. Several cases of fire in buildings are exacerbated by the fire protection available in buildings that do not comply with applicable regulations and standards. Short circuits and cigarette butts caused several cases of fires that have occurred in the University X building. Multifunctional buildings have different characteristics, so they require fire protection by the function of each activity carried out in a room or floor in addition to protection of the building according to PERMEN PU no. 26 of 2008. The purpose of this study was to analyze the fire protection system in multifunctional buildings in the Library Zone located at University X. The research design includes a quantitative descriptive study for fire protection system inspections and a qualitative descriptive study involving observations, interviews, document reviews, evacuation simulations using Pathfinder 2019, and thermographic inspections of electrical equipment to assess installation and operation suitability. The results of the study showed that the condition of the active protection system was in the fairly good category (43%), the condition of the passive fire protection system was in the good category (52%), organizational support was in the good category (60%), the condition of the thermograph examination showed that 10 electrical equipment needed to be monitored and checked for suitability, including the good category (70%). However, considering that there have been several fire cases at University X, the researcher still considers it necessary to conduct further research. The conditions of active fire protection equipment that need to be improved are water-based extinguishing systems, detection systems, alarms, fire systems in buildings, and routine monitoring of APAR facilities in buildings. Passive fire protection equipment conditions that need to be improved are ensuring the condition of the building structure, doors and windows in the building are fire resistant for at least 1-2 hours, checking the condition of the emergency stairs in the building, there are evacuation plans and emergency signage according to applicable standards and regulations. Improvements needed for organizational support include providing clear emergency procedures, conducting simulations, ensuring visibility of emergency contact information, and offering routine emergency training for the response team and building occupants. Inspection of electrical equipment showed that 10 electrical equipment needed monitoring because they had a measuring temperature > 1 degree from the reference temperature. The results of observations of electrical equipment require tidy storage and wiring placement. Evacuation simulation compared to drills in buildings that have been implemented found that the time during the drill was longer than the evacuation simulation using modeling. This is caused by panic, decision-making, and human interaction in emergencies. It is necessary to maintain the available fire protection equipment, conduct repairs, and monitor, also evaluate electrical equipment. In addition, it is required to simulate emergencies regularly to reduce the time needed to evacuate buildings in emergency conditions.
Read More
T-7175
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Naila Adinda Achmad; Pembimbing: Hendra; Penguji: Abdul Kadir, M. Fiki Handriyanto
Abstrak:
Stasiun Manggarai merupakan stasiun paling aktif yang menghubungkan tujuh persimpangan jalur kereta api. Sebelum pandemi, tercatat bahwa Stasiun Manggarai merupakan stasiun tersibuk yang melayani lebih dari 20.000 pengguna setiap harinya (Ditjen Perkeretaapian 2022). Pada Januari 2023, terkonfirmasi bahwa Stasiun Manggarai memiliki 150.000 pengguna transit dan 14.000 pengguna stasiun per harinya (Fransisca, 2023). Jumlah pengguna yang banyak dapat meningkatkan kepadatan sehingga dapat meningkatkan potensi bahaya dan risiko, termasuk bahaya dan risiko kebakaran. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran sistem proteksi kebakaran dan keselamatan kebakaran di Stasiun Transit Manggarai Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line Jabodetabek dengan menggunakan metode deskriptif observasional dengan pendekatan komparasi. Penulis membandingkan hasil penerapan sistem proteksi kebakaran dan keselamatan kebakaran di Stasiun Manggarai dengan standar NFPA 130 dan Code of Practice for Fire Precautions in Rapid Transit Systems 2022. Hasil dari penelitian ini didapatkan dengan wawancara, telaah dokumen, dan observasi langsung pada stasiun. Berdasarkan penelitian didapatkan bahwa persentase pemenuhan sistem proteksi kebakaran dan keselamatan kebakaran pada Stasiun Manggarai adalah sebesar 84,34% dengan pemenuhan tertinggi pada aspek Fungsi, Reliabilitas, dan Ketersediaan Sistem Komunikasi dan Kontrol dan Persyaratan Kawat dan Kabel sebesar 100% dan pemenuhan terendah pada aspek Sistem Komunikasi Keadaan Darurat sebesar 50%.

Stasiun Manggarai is the most active station. In January 2023, Stasiun Manggarai has 150,000 transit users and 14,000 station users per day (Fransisca, 2023). This large number of users can certainly increase the density – and according to research – density can increase the existing potential hazards and risks, including fire hazards. Therefore, this research was conducted to find out the implementation of fire protection and fire safety system at Stasiun Transit Manggarai Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line Jabodetabek using a descriptive observational method with comparative approach. The author compares the results of implementing fire protection and fire safety systems at Manggarai Station with NFPA 130 and Code of Practice for Fire Precautions in Rapid Transit Systems 2022. The results of this study were obtained through interviews, document review, and observation. The research found that the proportion of implementation of fire protection and fire safety systems at the Stasiun Manggarai is 84.34% with the highest fulfillment at the percentage of 100% on Function, Reliability, and Availability of Communication and Control Systems; and Wire and Cable Requirements aspect. The lowest compliance is in the Emergency Communication System aspect with the percentage of 50%.
Read More
S-11285
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ghina Rafifa; Pembimbing: Zulkifli Djunaidi; Penguji: Chandra Satrya, Soehatman Ramli
Abstrak: Penelitian ini membahas gambaran sistem proteksi kebakaran aktif dan pasif diBalaikota Depok dengan melakukan tinjauan terhadap sistem proteksi kebakarantersebut dan melihat kesesuaian sistem proteksi dengan ketentuan yang ada dalamstandard an aturan yang berlaku. Pengumpulan data dilakukan dengan metodeobservasi dan wawancara tidak terstruktur, serta telaah dokumen terkait. Analisisdilakukan dengan melakukan perbandingan antara sistem proteksi kebakaran aktifdan pasif yang terdapat di Balaikota Depok dengan standar NFPA 1: Fire Code,serta peraturan nasional dan lokal seperti Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.26/PRT/M/2008 tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran padaBangunan Gedung dan Lingkungan dan Peraturan Walikota Depok No. 14 tahun2012 tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran pada BangunanGedung dan Lingkungan. Dari penelitian ini didapatkan bahwa sistem proteksikebakaran aktif dan pasif di Balaikota Depok belum memenuhi standar yangberlaku.Kata kunci : sistem proteksi kebakaran aktif, sistem proteksi kebakaranpasif, NFPA.
This study decribes the active and passive fire protection system implemented inDepok City Hall in the year of 2016, by conducting a review of its fire protectionsystem and deciding whether the system had met the requirements in applicablestandards or not. The data was collected by observation and unstructured interviews,as well as document review. Analyses were performed by doing a comparisonbetween the findings and applicable standards, such as NFPA 1: Fire Code, as wellas national and local regulations such as Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.26/PRT/M/2008 and Peraturan Walikota Depok No. 14 tahun 2012, both are aboutTechnical Requirements for Fire Protection System in Buildings and theEnvironment. From this study, it can be concluded that the active and passive fireprotection system in Balaikota Depok has not met the requirements in applicablestandards.Keywords : active fire protection system, passive fire protection system,NFPA.
Read More
S-9035
Depok : FKM-UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rivanza Arendra; Pembimbing: Dadan Erwandi; Penguji: Abdul Kadir, Muhamad Sabngun Nuryono
Abstrak:
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis sistem proteksi kebakaran, sarana penyelamatan jiwa, dan manajemen kebakaran di Rumah Sakit Kanker Dharmais yang kemudian membandingkannya dengan peraturan dan standar yang berlaku. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian yang menggunakan desain studi deskriptif analitik dengan pendekatan semi kuantitatif serta pengambilan data dengan metode observasional. Berdasarkan hasil penelitian, tingkat pemenuhan variabel sistem proteksi kebakaran aktif sudah termasuk ke dalam kategori keandalan Baik (B) dengan persentase sebesar 91%, tingkat pemenuhan variabel sistem proteksi kebakaran pasif termasuk ke dalam kategori keandalan Baik (B) dengan persentase sebesar 80%, tingkat pemenuhan variabel sarana penyelamatan jiwa termasuk ke dalam kategori keandalan Baik (B) dengan persentase sebesar 81%, dan tingkat pemenuhan variabel manajemen kebakaran sudah termasuk ke dalam kategori keandalan Baik (B) dengan persentase sebesar 100%. Secara keseluruhan, tingkat pemenuhan sistem proteksi kebakaran, sarana penyelamatan jiwa, dan manajemen kebakaran yang terdapat di Rumah Sakit Kanker Dharmais sudah sesuai dengan peraturan serta standar yang berlaku di Indonesia dengan persentase sebesar 86% dan termasuk kedalam kategori keandalan Baik (B).

This research was conducted to analyze the fire protection system, life-saving facilities, and fire protection management in Dharmais Cancer Hospital and then compare them with applicable regulations and standards. This research is a study that uses a descriptive analytic study design with a semi-quantitative approach and data collection using observational methods. Based on the research results, the fulfillment level of active fire protection system variable is included in the Good category (B) with a proportion of 91%, the fulfillment level of passive fire protection system variable is included in the Good category (B) with a proportion of 80%, the fulfillment level of life-saving facilities variable is included in the Good category (B) with a proportion of 81%, and the fulfillment level of the fire management variable is included in the Good category (B) with a proportion of 100%. Overall, the fulfillment level of fire protection systems, life-saving facilities, and fire management at Dharmais Cancer Hospital complies with regulations and standards in force in Indonesia with a proportion of 86% and is included in the Good category (B).
Read More
S-11447
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Febri Pratiwi; Pembimbing: Zulkifli Djunaidi; Penguji: Chandra Satrya, Soehatman Ramli
Abstrak: Rumah sakit merupakan tempat yang memiliki risiko tinggi untuk terjadi kebakaran. Penelitian ini membahas tentang gambaran penerapan sistem proteksi kebakaran dan sarana penyelamatan jiwa di Rumah Sakit Harum Sisma Medika. Desain penelitian ini adalah studi evaluasi yang bersifat deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan observasional. Objek penelitian ini adalah sistem proteksi aktif, pasif, dan sarana penyelamatan jiwa. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan telaah dokumen. Analisis dilakukan dengan melakukan perbandingan antara sistem proteksi kebakaran dan sarana penyelamatan jiwa dengan standar NFPA 10: Standard for Portable Fire Extinguisher, NFPA 13: Standard for the Installation of Sprinkler System, NFPA 14: Standard for the Installation of Stand and Hose System, NFPA 72: National Fire Alarm and Signaling Code, NFPA 99: Standard for Health Care Facilities, NFPA 101: Life Safety Code, serta Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 26/PRT/M/2008 tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan. Dari penelitian ini didapatkan bahwa keselamatan kebakaran gedung di Rumah Sakit Harum Sisma Medika belum menjadi prioritas manajemen RS dibuktikan dengan sistem proteksi kebakaran dan sarana penyelamatan jiwa yang masih belum memenuhi standar.
Kata kunci : sistem proteksi kebakaran aktif, sistem proteksi kebakaran pasif, sarana penyelamatan jiwa, rumah sakit
Hospital is one of the places that have a high risk for fire. This study describes the implementation fire protection system dan means of escape in Harum Sisma Medika Hospital Jakarta in the year of 2016. This study is a analitic descriptive study using observational approach. The object of this study are active fire protection system, passive fire protection system, and means of escape. The data was collected by observation, interviews, and document review. Analyses were performed by doing a comparison between the findings and applicable standards, with NFPA 10: Standard for Portable Fire Extinguisher, NFPA 13: Standard for the Installation of Sprinkler System, NFPA 14: Standard for the Installation of Stand and Hose System, NFPA 72: National Fire Alarm and Signaling Code, NFPA 99: Standard for Health Care Facilities, NFPA 101: Life Safety Code, and Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 26/PRT/M/2008 about Technical Requirements for Fire Protection System in Buildings and the Environment. From this study, it was found that the fire safety in Harum Sisma Media Hospital has not been a priority of the management hospital. This is evidenced by still many element of fire protection systems and means of escape have not met the requirements in standards.
Keywords : active fire protection system, passive fire protection system, mean of escape, hospital
Read More
S-9042
Depok : FKM UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Putu Kriswidianto Saputra; Pembimbing: Zulkifli Djunaidi; Penguji: Fatma Lestari, Pertama, I Made Pasek Dwi
Abstrak: SKRIPSI INI MEMBAHAS TENTANG GAP ANALISIS SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN YANG ADA DI GEDUNG PUSAT ADMINISTRASI UNIVERSITAS INDONESIA PADA TAHUN 2017. PENELITIAN INI MERUPAKAN PENELITAN DESKRIPTIF ANALITIK DENGAN VARIABLE YANG DITELITI ADALAH SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN PASIF (KONSTRUKSI BANGUNAN, KOMPARTEMEN, SARANA JALAN KELUAR, TANGGA DARURAT, PINTU DARURAT, DAN PETUNJUK JALAN KELUAR) DAN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN AKTIF (SPRINKLER, ALARM, DETEKTOR, APAR, DAN HIDRAN). HASIL PENELITIAN MENUNJUKAN RATA-RATA 83% KONDISI AKTUAL SESUAI DENGAN PERATURAN DAN MASIH ADA 17% GAP DENGAN PERATURAN. STANDAR YANG DIGUAKAN ADALAH PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NO.26/PRT/M/2008, KEPUTUSAN MENTERI NEGARA PEKERJAAN UMUM NOMOR 10/KPTS/2000, PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI NO.4 TAHUN 1980, NFPA 13, DAN NFPA 72. DAN JUGA DILAKUKAN PERHITUNGAN WAKTU EVAKUASI DISETIAP LANTAI GEDUNG. KATA KUNCI: KEBAKARAN,GAP ANALISIS, SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN AKTIF, SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN PASIF, WAKTU EVAKUASI THIS STUDY DISCUSSED ABOUT GAP ANALYSIS OF FIRE PROTECTION SYSTEM IN ADMINISTRATION CENTER BUILDING OF UNIVERSITY OF INDONESIA IN 2017. THIS RESEARCH IS ANALYTIC DESCRIPTIVE RESEARCH. THE VARIABLES STUDIES WERE PASSIVE FIRE PROTECTION SYSTEM (BUILDING CONSTRUCTION, COMPARTMENT, MEANS OF EGRESS, EMERGENCY STAIRS, EMERGENCY DOORS, AND EXIT SIGN) AND ACTIVE FIRE PROTECTION SYSTEM (SPRINKLERS, FIRE ALARMS, DETECTORS, FIRE EXTINGUISHER, AND HYDRANTS). RESULTS SHOWED THAT AN AVERAGE OF 83% IS IN ACCORDANCE WITH THE REGULATION AND THERE WERE STILL 17% GAP WITH REGULATION. THE STANDARD USED IS PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NO.26/PRT/M/2008, KEPUTUSAN MENTERI NEGARA PEKERJAAN UMUM NOMOR 10/KPTS/2000, PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI NO.4 TAHUN 1980, NFPA 13, AND NFPA 72. AND ALSO CALCULATED OF EVACUATION TIME IN EVERY FLOOR OF BUILDING. KEYWORD: FIRE, GAP ANALYSIS, ACTIVE FIRE PROTECTION SYSTEM, PASSIVE FIRE PROTECTION SYSTEM, EVACUATION TIME
Read More
S-9497
Depok : FKM UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ary Putra Ramadhan/ Pembimbing: Baiduri Widanarko; Penguji: Laksita Ri Hastiti, Syahrul Effendi
Abstrak:
Skripsi ini membahas terkait gambaran sistem proteksi kebakaran dan manajemen kebakaran di RS X Cibinong. Desain penelitian ini deskriptif observasional dengan pendekatan kualitatif. Objek pada penelitian ini yaitu fasilitas sistem proteksi kebakaran aktif, sistem proteksi kebakaran pasif, dan manajemen kebakaran Rumah Sakit X. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan observasi, wawancara, dan telaah dokumen,serta menggunakan instrumen berupa checklist. Analisis data dilakukan dengan cara membandingkan kondisi actual dengan standar dan peraturan yang berlaku. Standar dan peraturan yang digunakan pada penelitian ini antara lain adalah NFPA, Permen PU No. 26/PRT/M/2008, dan Pedoman Teknis Di Bidang Bangunan dan Sarana Rumah Sakit, Kemenkes RI 2012. Hasil akhir data berupa persentase tingkat pemenuhan standar dan kategori penilaian menurut Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum. Berdasarkan hasil penelitian, sistem proteksi kebakaran aktif memiliki nilai persentase tingkat pemenuhan 83% dengan kategori baik,sistem proteksi kebakaran pasif memiliki nilai persentase tingkat pemenuhan 71% dengan kategori cukup baik, dan manajemen kebakaran memiliki nilai persentase tingkat pemenuhan 77% dengan kategori cukup baik.

This study discusses the description of the fire protection system and fire management at Hospital X Cibinong. The design of study is qualitative study with descriptive observative research method. The objects in this study is active fire protection system facilities, passive fire protection systems, and Hospital X fire management. Data collection in this study is obtained by observation, interviews, and document review, also this study using instruments in the form of checklists. Data analysis is perform by comparing actual conditions with applicable standards and regulations. The standards and regulations used in this study include the NFPA, Permen PU No. 26/PRT/M/2008, and Technical Guidelines for Hospital Buildings and Facilities, Ministry of Health Republic of Indonesia 2012. The final result of the data is in the form of the percentage level of standard fulfillment and assessment categories according to the Research and Development Agency of the Ministry of Public Works. Based on the results of the study, the active fire protection system has a fulfillment rate percentage value of 83% in the good category, the passive fire protection system has a 71% fulfillment rate percentage value in the fairly good category, and fire management has a 77% fulfillment level percentage value in the fairly good category.
Read More
S-11464
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Deni Andrias; Pembimbing: Fatma Lestari; Penguji: Dadan Erwandi, Subejo, Adrianus Pangaribuan
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja Manajemen dan Penerapan SistemKeselamatan Kebakaran pada Bangunan Gedung di Kawasan Kampus UniversitasIndonesia, Depok dengan metode penelitian Semi Kuantitatif dan desain DeskriptifAnalitik. Evaluasi dilakukan berdasarkan kesesuaian 12 safety parametes dan persyaratantambahan pada NFPA 101A: Alternate Approaches to Life Safety dengan standar NFPA101: Life Safety Code. ®. Variabel yang dianalisis adalah komponen Manajemen,Penerapan Sistem Keselamatan dan Proteksi Kebakaran. Hasil penelitian menunjukankinerja sistem keselamatan kebakaran cenderung kurang baik, hal tersebut dipengaruhimanajemen yang kurang baik, hasil evaluasi dimaksudkan untuk tindak lanjut perbaikandan peningkatan kinerja sistem keselamatan kebakaran yang diterapkan.
Kata kunci : Manajemen, Sistem, Proteksi Kebakaran, CFSES, Keselamatan Kebakaran.
This research is aimed to evaluate the performance of management and the application ofthe Fire Safety Systems Building in the area of University of Indonesia, Depok, by Semi-Quantitative research methods Descriptive Analytical design. The evaluation is based onconformity 12 safety parameters and the additional requirements in NFPA 101A:Alternate Approaches to Life Safety standards NFPA 101: Life Safety Code. ®. Thevariables analyzed were components of Management, Implementation of Safety and FireProtection Systems. The results showed the performance of fire safety systems tend to beless good, it is influenced by poor management, the results of the evaluation is intendedfor the follow-up fixes and performance improvements of are applicable fire safetysystems are applicable.
Keywords: Management, System, Fire Protection, CFSES, Fire Safety
Read More
T-4245
Depok : FKM UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sony Virawan Sonata; Pembimbing: Fatm Lestari; Penguji: Budiman Bela, Mila Tejamaya, Adrianus Pangaribuan, Iqro Glentar
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaian sistem proteksikebakaranpada rancangan bangunan gedung RSPTN UI. Penelitian deskriptif inidilakukandengan telaah dokumen. Metode yang digunakan adalah evaluasi menggunakanchecklist sesuai dengan Permen PU No.26/PRT/M/2008, Perwal Depok No. 14Tahun 2012, Pedoman Teknis Prasarana Rumah Sakit yang dikeluarkan olehKemenkes pada tahun 2012, serta Standar Nasional Indonesia (SNI). Penelitian inijuga mengambil contoh kasus di ruang operasi untuk dibahas lebih mendalam.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwasebagian besar sistem proteksikebakaran pada rancangan bangunan gedung RSPTN UI telah sesuai denganperaturan pemerintah Indonesia. Sistem proteksi kebakaran yang belum seluruhpersyaratannya terpenuhi yaitu pintu eksit, detektor dan alarm kebakaran, sistempipa tegak, alat pemadam api ringan, dan lif kebakaran. Oleh karena itu,diperlukan penyesuaian rancangan sistem proteksikebakaran tersebut agar sesuaidengan peraturan pemerintah Indonesia.Kata kunci: Sistem proteksi kebakaran, rumah sakit, ruang operasiEvaluasi kesesuaian.
Read More
T-4289
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive