Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Nadhilah Zhafirah; Pembimbing: Dewi Susanna; Penguji: I Made Djaja, Ardhiantie
Abstrak: Permasalahan kebersihan menjadi salah satu masalah yang sulit untuk diatasi di Desa Sedari, khususnya sanitasi pada rumah tangga. Karena sanitasi rumah yang buruk adalah mencerminkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang buruk juga. Jika kualitas sanitasi buruk maka akan meningkatkan risiko terjadinya penularan penyakit, salah satunya adalah gangguan pernapasan. Penelitian ini dilakukan dengan desain crosssectional dengan system proportionate stratified random sampling pada 90 sampel di 6 dusun. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa 5 poin PHBS yang diteliti (perilaku merokok orang tua, status gizi dan imunisasi dasar, ASI eksklusif, mencuci tangan, mengonsumsi sayur dan buah), didapatkan bahwa hanya imunisasi dasar yang memiliki hubungan bermakna dengan kejadian gangguan pernapasan pada balita di Desa Sedari (p = 0,013), sedangkan dari faktor lingkungannya (Kepadatan hunian, pencahayaan dan ventilasi rumah), yang memiliki hubungan bermakna adalah kepadatan hunian (p = 0,002). Dari hasil uji regresi logistik, didapatkan bahwa kepadatan hunian (OR = 7,858) dan Imunisasi dasar (OR = 2,685) adalah faktor risiko yang paling dominan terhadap gangguan pernapasan pada balita di Desa Sedari. Sebaiknya dilakukan intervensi mengenai pentingnya pemberian imunisasi dasar dan sosialisasi mengenai kegiatan pemberian imunisasi, serta melakukan perluasan ventilasi rumah dan mengurangi penumpukan orang pada satu ruangan.
Kata Kunci: Gangguan Pernapasan, PHBS, Balita

Hygiene issues are one of the most difficult issues to solve in Desa Sedari, especially sanitation on households. Poor home sanitation is a reflection of how Healthy and Clean Living on Household (PHBS) implementation on their life. If the quality of sanitation is poor, then it will affect and increase the risk of disease transmission, one of which is respiratory distress especially in toddlers. This study was conducted using a cross-sectional design with proportionate stratified random sampling with 90 samples to take on 6 hamlets. The results of this study conclude that 5 indicators of Healthy and Clean Lifestyle (parental smoking behavior, nutritional status and basic immunization, exclusive breastfeeding, hand washing behavior, healthy eating), resulting with only basic immunization had significant association with respiratory distress in toddler in Deas Sedari (p = 0,013), while from the environmental factors (density of occupancy, lighting and house ventilation), the only one that has a significant relationship is the density of occupancy (p = 0,002). From the result of the logistic regression test was found that the density of occupancy (OR = 7,858) and basic immunization (OR = 2,685) is the most dominant risk factors for respiratory distress in toddlers in Desa Sedari. Intervention must be held due to promoting the importance of basic immunization and to socialize the vaccine administration among mothers and pregnant woman, as well as expansion of house ventilation and reduce the accumulation of people in one room.
Key Words: Respiratory distress, Healthy and Clean Lifestyle, Toddlers
Read More
S-9653
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rima Maulida Hidayati; Pembimbing: Suyud; Penguji: Ema Hermawati, Ririn Arminsih, Sri Wahyono, Bagyo Yanuwiadi
Abstrak: H2S merupakan senyawa berbahaya yang tidak berwarna dan mempunyai bau seperti telur busuk. Senyawa ini salah satunya dihasilkan dari proses dekomposisi sampah di TPA. Sistem tubuh yang paling sensitif apabila terpajan senyawa ini adalah sistem pernapasan.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh intake pajanan H2S terhadap munculnya gejala gangguan pernapasan pada masyarakat yang tinggal di sekitar TPA Cipayung. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 90 orang yang tinggal dengan jarak ≤ 500 meter dari TPA. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner dan pengambilan sampel H2S ambien di 9 titik yang terletak di sekitar pemukiman masyarakat.

Hasil penelitian ditemukan adanya pengaruh antara intake pajanan H2S terhadap gejala gangguan pernapasan (p value=0,012; OR=10,5; CI 95%=1,25-88,02). Hasil analisis multivariat ditemukan adanya pengaruh intake pajanan H2S terhadap gejala gangguan pernapasan setelah dikontrol variabel lama bermukim (p value=0,026; OR=6,78; CI 95%= 1,612-64,572). Diperlukan langkah cepat dan upaya pengelolaan yang tepat dari Pemerintah Kota Depok dan TPA Cipayung beserta stakeholder terkait agar dapat mencegah atau mengurangi risiko gangguan kesehatan pada masyarakat yang tinggal di sekitar TPA Cipayung.

H2S is dangerous compound that colorless and has smell like rotten egg. One of this
compound source is produced from decomposition process in landfill. The most
sensitive body system when exposed to H2S is respiratory system. This study aims to
analyze the effect of H2S intake to respiratory symptoms at people living around the
Cipayung Landfill. This study design uses cross sectional. Data collection was carried
out by interview by questionnaire and measure H2S ambient at 9 poimts locate aroundd
community settlements. The result were found intake of H2S associated with respiratory
symptoms (p value=0,012; OR=10,5; CI 95%=1,25-88,02). The result of multivariat
analysis were found H2S intake influence respiratory symptoms after controlled by
duration living variable (p value=0,026; OR=6,78; CI 95%= 1,612-64,572). It needs to
measure routine H2S ambient and ensure that concentration was safe as well as proper
management efforts from City Government of Depok, Cipayung Landfill and related
stakeholders in order to reduce the health risk problems to the people living around
Cipayung landfill.
Read More
T-5855
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ummyatul Hajrah; Pembimbing: Agustin Kusumayati; Penguji: Budi Hartono, Didik Supriyono, Heri Nugroho
T-5096
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Redi Yudha Irianto; Pembimbing: Suyud Warno Utomo; Penguji: Al Asyrary, Bambang Wispriyono, Miko Hananto, Yulia Fitria Ningrum
Abstrak: Polusi udara merupakan masalah kesehatan yang dapat menyebabkan kematian. NO2 adalah salah satu gas yang berkontribusi meningkatkan polusi udara yang dihasilkan dari kegiatan industri. Salah satu Industri yang menghasilkan emisi gas NO2 adalah Industri baja khususnya dari peralatan boiler dan furnace. Di Cikarang Barat terdapat industri baja yang berpotensi mengeluarkan emisi NO2 dan menyebabkan risiko kesehatan masyarakat di sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat besar risiko lingkungan akibat pajanan NO2 dan menganalisis pengaruh karakteristik individu terhadap gangguan pernapasan pada masyarakat disekitar industri baja. Desain penelitian ini adalah Cross Sectional dengan pendekatan ARKL.

Air pollution is a health problem that can cause death. NO 2 is a gas that contributes to increase air pollution resulting from industrial activities. One industry that produces NO 2 gas emissions is the steel industry, especially from boiler and furnace equipment. In West Cikarang there is a steel industry that has the potential to emit NO 2 emissions and cause health risks to the surrounding community. This study aims to look at the large environmental risks due to NO 2 exposure and analyze the effect of individual characteristics on respiratory disorders in the community around the steel industry. The design of this research is Cross Sectional with ARKL approach. The results show that there are 3 respondents living in a radius of <500 meters around the steel industry with a real time RQ> 1. And in the estimated 30 years (life span) there are 6 respondents who have an RQ> 1. The variable that is significantly related is the disease history variable with OR 3.86 95% CI (1,593 -9,351) after being controlled with nutritional status variables. In this study, it is necessary to control the risk of respondents who have a distance of <500 meters from the steel industry.
Read More
T-5873
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ayudhia Rachmawati; Pembimbing: Haryoto Kusnoputranto, Laila Fitria; Penguji: Suyud, Didi Purnama, Diah Wati
Abstrak: Tesis ini mengkaji adanya risiko pajanan Sulfur Dioksida (SO2) terhadap kesehatan para pekerja terkait dengan gejala gangguan pernapasan di Sentra Industri Keramik Plered, Kabupaten Purwakarta. Industri keramik menghasilkan SO2 yang berasal dari penggunaan bahan bakar kayu dalam proses pembakarannya. Penelitian ini menggunakan desain Public Health Assessment (PHA), dimana metode pararosanilin digunakan dalam pengambilan sampel udara pada 6 titik lokasi. Hasil pengukuran SO2 menunjukkan bahwa konsentrasi masih dibawah baku mutu yang ditetapkan, yakni rata-rata 0,042 ppm. Besar sampel dalam penelitian adalah 97 pekerja, dalam mengukur keluhan kesehatan pekerja terkait dengan gangguan pernapasan digunakan metode wawancara, dimana sebanyak 69 pekerja (71,1%) mengalami gejala gangguan pernapasan diantaranya batuk, dahak, sesak napas, mengi, nyeri dada, dan napas berat. Intake pajanan SO2 dihitung berdasarkan pada pola aktivitas dan karakteristik antropometri pekerja hingga didapatkan nilai rata-ratanya sebesar 0,0109 mg/kg/hari. Sedangkan estimasi besar risiko menyatakan bahwa sebanyak 3 pekerja (3,1%) berada pada kelompok berisiko atau tidak aman. Adapun tidak adanya perbedaan atau hubungan antara gejala gangguan pernapasan antara intake ≤ 0,0109 mg/kg/hari dengan intake > 0,0109 mg/kg/hari, meskipun pekerja dengan intake > 0,0109 mg/kg/hari berpeluang 2,2 kali lebih besar untuk mengalami gejala gangguan pernapasan dibandingkan pekerja dengan intake ≤ 0,0109 mg/kg/hari (OR=2,206; CI 95%: 0,891-5,465). Pentingnya upaya penyuluhan dalam rangka meningkatkan kesadaran para pekerja terkait penggunaan APD yang dapat didukung oleh seluruh pihak yang terkait demi menjaga dan meningkatkan produktivitas kerja
Read More
T-5794
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rafiah Maharani; Pemb. Laila Fitria, Ririn Arminsih Wulandari; Penguji: Ema Hermawati, Rina Hasriana, Didik Supriyono
Abstrak:

ABSTRAK Gangguan pernapasan merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi pada bayi/balita. Pembakaran batu kapur yang terletak di Desa Tamansari Kabupaten Karawang gangguan pernapasan masih menempati urutan teratas dari data 10 besar penyakit yang diderita oleh bayi/balita. Partikel debu dari proses pembakaran batu kapur merupakan salah satu pencemar terhadap udara lingkungan yang mempengaruhi konsentrasi PM10 dalam rumah yang berdampak buruk pada masalah gangguan pernapasan penghuni rumah termasuk bayi dan balita yang sangat rentan terhadap bahan pencemar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan antara konsentrasi PM10 dalam rumah dengan gangguan pernapasan pada bayi dan balita. Penelitian ini menggunakan rancangan studi crosssectional dengan besar sampel 130 bayi/balita. Data PM10 dan variabel lainnya dikumpulkan melalui pengukuran, interview dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan bermakna dengan gangguan pernapasan pada bayi/balita adalah PM10 dalam rumah (4,92; 2,25-10,74), ventilasi (2,62; 1,18-5,79), jenis dinding (2,33; 1,10-4,95), kelembaban (2,35; 1,10-5,04), suhu (2,44; 1,15-5,18), asap rokok (5,40; 1,74-16,75), dan pendidikan ibu (2,86; 1,16-7,07) dengan kejadian gangguan pernapasan. Disimpulkan bahwa Kelompok yang berisiko ( konsentrasi PM10 > 70 μg/m3) 13,42 kali berpeluang untuk mengalami gangguan pernapasan dibandingkan pada kelompok yang tidak berisiko (konsentrasi PM10 ≤ 70 μg/m3).


 

ABSTRACT Respiratory disease is a health problem that often occur on infants/young children. Limestone combustion located around the village of Tamansari, Karawang District and respiratory disease still tops the list of 10 diseases suffered by infants/young children. Dust particles from the process of limestone combustion is one of the environmental air pollutants that affect indoor PM10 concentration. This can adversely affect the respiratory disease inside the household, including infants/young children who are vulnerable to pollutants. The purpose of this study was to analyze the relationship between the indoor PM10 concentration and respiratory diseases in infants/young children. Study design was cross-sectional, conducted on 130 infants/young children. PM10 and data of other variables collected through measurement, interviews and observation. The results showed that the variables significantly associated with respiratory diseases in infants/young children are indoor PM10 (4.92; 2.25-10.74), ventilation (2.62; 1.18-5.79), type of wall (2.33; 1.10-4.95), humidity (2.35; 1.10-5.04), temperature (2.44; 1.15-5.18), smoking family members (5.40 ; 1.74-16.75), maternal education (2.86; 1.16-7.07) with the occurrence of respiratory disease. Risk analysis shows that at-risk group (PM10 concentrations>70 μg/m3) are 13,42 times have the risk experiencing respiratory disorders than the non-risk group (PM10 concentrations ≤ 70 μg/m3).

Read More
T-3859
Depok : FKM UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Andrew Luis Krishna; Pembimbing: Dewi Susanna; Penguji: Abdul Rahman, Randy Novirsa
Abstrak: Debu total atau TSP adalah jumlah debu total yang tersuspensi di udaradengan ukuran partikel dibawah 100μm. Pajanan TSP yang tersuspensi di udaraterutama di udara ambien dapat memberikan dampak negatif terhadap lingkungansekitar dan dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada manusia terutamagangguan pernapasan. Salah satu sumber penghasil TSP terbanyak di Indonesiasendiri adalah proyek konstruksi yang sedang banyak dilakukan oleh PemerintahIndonesia terutama di wilayah DKI Jakarta. Oleh karena itu, penelitian inidilakukan untuk menghitung risiko yang diterima oleh masyarakat terutamapekerja konstruksi terhadap pajanan TSP di udara ambien terhadap munculnyagangguan pernapasan di Proyek Konstruksi Jalan Tol Becakayu. Risiko dihitungdengan metode Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan berdasarkan metodeLouvar yang menghasilkan nilai Intake pajanan yang diterima individu per hariberdasarkan nilai konsentrasi pajanan, pola aktivitas individu, dan nilaiantropometri. Konsentrasi TSP yang digunakan untuk penghitungan tingkat risikoadalah konsentrasi TSP di tiga titik tertinggi konsentrasinya dan dengan tingkataktivitas kegiatan konstruksi tertinggi, sedangkan pola aktivitas dan nilaiantropometri diukur dengan menggunakan kuesioner pada 56 responden pekerjadi wilayah Proyek Konstruski Jalan Tol Becakayu. Hasil perhitungan risiko yangditerima seumur hidup (lifetime) menunjukkan semua titik penelitian berisikodengan nilai RQ > 1. Diperlukan adanya manajemen risiko untuk meminimalisirdampak negatif yang diterima oleh pekerja dan masyarakat sekitar proyek.
Kata Kunci: TSP, Gangguan Pernapasan, Analisis Risiko Pajanan TSP
Total dust or TSP is the total amount of dust suspended in the air with aparticle size below 100μm. TSP Exposure suspended in the air, especially in theambient air can have a negative impact on the surrounding environment and cancause health problems in humans, especially respiratory disorders. One of thelargest TSP source in Indonesia itself is a construction project that is being carriedout by the Government of Indonesia, especially in Jakarta. Therefore, this studywas conducted to calculate the risks accepted by the population, especiallyconstruction workers against exposure to TSP in ambient air to the emergence ofrespiratory disorder in Becakayu Toll Road Construction Project. Risk iscalculated with the method of Environmental Health Risk Assessment basedmethod that returns a value Louvar Intake received individual exposure per daybased on the exposure concentration, activity patterns of individuals, and thevalue of anthropometry. TSP concentration used for the calculation of the level ofrisk is the concentration of TSP in the three highest point of concentration and thehighest activity level of construction activity, while activity patterns andanthropometric values measured using a questionnaire at 56 respondents workingin the Becakayu Toll Road Construction Project Area. The result of thecalculation of risk acceptable lifetime show all risky research points to the valueof RQ> 1. Required a risk management to minimize the negative impacts receivedby workers and the public about the project.
Key word: TSP, Respiratory Disoders, Risk Assessment of TSP Exposure
Read More
S-9136
Depok : FKM UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Tri Octavianti; Pembimbing: Sri Tjahyani Budi Utami; Penguji: Budi Hartono, Euis Saadah Hernawati
S-8410
Depok : FKM-UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Armando Wijaya Tampubolon; Pembimbing: Doni Hikmat Ramdhan; Penguji: Laksita Ri Hastiti, Edy Sufaat
Abstrak:
Emisi kendaraan termasuk emisi lalu lintas dan transportasi telah menjadi sumber partikulat terbesar di banyak kota di berbagai negara. Masalah kesehatan akibat partikulat dari kendaraan bermotor tidak hanya dapat terjadi di sekitar jalan raya, tetapi juga dapat terjadi di industri yang bersinggungan dengan kendaraan bermotor. Dengan kondisi tersebut, peneliti ingin melakukan penelitian di UP PKB Pulo Gadung untuk melihat hubungan antara konsentrasi PM2,5 dengan keluhan gangguan pernapasan. Sampel penelitian berjumlah 38 orang, yang terdiri dari penguji mekanis dan civitas FKM UI sebagai sampel pembanding. Hasil rata-rata pengukuran yang dilakukan di jalur uji mekanis adalah sebesar 100,53 μg/m3. Sedangkan hasil pengukuran di lingkungan FKM UI sebagai pembanding rata-rata sebesar 56,72 μg/m3. Sebanyak 33 dari 38 sampel mengalami gejala gangguan pernapasan, dengan gejala yang paling banyak dialami adalah bersin (76,31%). Dari hasil uji chi-square antara konsentrasi PM2,5 dan keluhan gangguan pernapasan didapatkan p-value = 0,05, yang artinya ada hubungan signifikan antara konsentrasi PM2,5 dengan keluhan gangguan pernapasan.

Vehicle emissions including traffic and transportation emissions have become the largest source of particulates in many cities in various countries. Health problems due to particulates from motor vehicles can not only occur around the highway, but can also occur in industries that are in contact with motor vehicles. Under these conditions, researchers wanted to conduct a study at UP PKB Pulo Gadung to see the relationship between PM2.5 concentrations and complaints of respiratory problems. The study sample totaled 38 people, consisting of mechanical testers and FKM UI community members as a comparison sample. The average result of measurements taken in the mechanical test track was 100.53 μg/m3. While the measurement results in the FKM UI environment as a comparison averaged 56.72 μg/m3. A total of 33 out of 38 samples experienced respiratory symptoms, with the most experienced symptom being sneezing (76.31%). From the results of the chi-square test between PM2.5 concentrations and respiratory complaints, the p-value = 0.05 was obtained, which means that there is a significant relationship between PM2.5 concentrations and respiratory complaints.
Read More
S-11697
Depok : FKM UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Deanie Afifah Utami; Pembimbing: Ririn Arminsih Wulandari; Penguji: Laila Fitria, Yulia Fitria Ningrum
Abstrak:
Kejadian Gejala Gangguan Pernapasan adalah salah satu masalah kesehatan yang kerap dialami oleh pekerja di gedung perkantoran. Gejala Gangguan Pernapasan dapat disebabkan oleh kualitas udara dalam ruang yang buruk dan karakteristik individu. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui hubungan antara jumlah total koloni bakteri dan kapang dengan kejadian Gejala Gangguan Pernapasan pada teanag akependidikan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia dengan desain cross sectional. Variabel independennya adalah jumlah total koloni bakteri dan kapang dalam ruang, variable confounding berupa suhu, kelembaban relatif, intensitas cahaya usia, jenis kelamin, masa bakti kerja, kebiasaan merokok, dan riwayat alergi. Hasil proporsi kejadian Gejala Gangguan Pernapasan dari analisis statistik yang dilakukan pada tenaga kependidikan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia sebesar 32,4% (47 responden). Dari 10 variabel yang diuji, hanya usia dan masa bakti kerja yang menunjukkan hubungan signifikan.

Respiratory Distress Symptoms is one of the health problems often experienced by workers in office buildings. Respiratory Distress Symptoms can be caused by poor indoor air quality and individual characteristics. This study was conducted with the aim of determining the relationship between the total number of bacterial and mold colonies and the occurrence of Respiratory Disturbance Symptoms in educational staff at the Faculty of Public Health, University of Indonesia with a cross sectional design. The independent variable is the total number of bacterial and mold colonies in the room, the confounding variables include temperature, relative humidity, light intensity, age, gender, length of service, smoking habits, and allergy history. The proportion of the occurrence of Respiratory Disturbance Symptoms from the statistical analysis carried out on the educational staff of the Faculty of Public Health, University of Indonesia is 32.4% (47 respondents). Of the 10 variables tested, only age and length of service showed a significant relationship.
Read More
S-11765
Depok : FKM UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive