Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Yenita Dewi; Pembimbing: Kemal N. Siregar
S-3006
Depok : FKM UI, 2003
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Agus Priyanto; Pembimbing: Tri Yunis Miko Wahyono
S-3499
Depok : FKM-UI, 2003
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Qurratu Ayunin; Pembimbing: Krisnawati Bantas; Penguji: Sudarto Ronoatmodjo, Taufan Harun Habibie
Abstrak:
Jumlah infeksi baru HIV di Indonesia masih tinggi yaitu mencapai 46.000 dan jumlah kematian yang disebabkan oleh HIV sejumlah 38.000 kematian pada Tahun 2018. Koinfeksi Hepatitis C pada pasien HIV cukup tinggi yaitu berkisar 2-15%.  Penelitian ini bertujuan meneliti pengaruh koinfeksi Hepatitis C terhadap kesintasan pasien HIV yang mendapatkan terapi antiretroviral di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tebet pada tahun 2015-2020. Penelitian dilakukan menggunakan desain kohort retrospekstif dengan analisis kesintasan. Pengambilan data dilakukan secara total sampling yang memenuhi kriteria inklusi sebesar 284 sampel. Data dianalisis secara univariat untuk melihat distribusi frekuensi dari masing-masing variabel penelitian yang diteliti. Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan masing-masing variabel independen dengan kesintasan pasien HIV dengan menggunakan Regresi Cox. Analisis multivariat dilakukan untuk mendapatkan model yang robust dan parsimonius dengan analisis Regresi Cox. Hasil penelitian menjukkan kesintasan kumulatif pasien HIV yaitu 85,4 %. Pengaruh koinfeksi Hepatitis C terhadap kesintasan pasien HIV yang mendapatkan terapi ARV di RSUD Tebet Tahun 2015-2020 didapatkan HR 1,94 (95% CI 0,81-4,6) dengan nilai p: 0,13 setelah dikontrol oleh variabel indeks massa tubuh dan status kerja. Tidak terdapat hubungan yang bermakna secara statistik dari koinfeksi Hepatitis C terhadap kesintasan pasien HIV yang mendapatkan terapi ARV di RSUD Tebet Tahun 2015-2020.

The number of new HIV infections in Indonesia is still high, reaching 46,000 and number of deaths caused by HIV is 38,000 in 2018. Hepatitis C coinfection in HIV patients is high, ranging from 2-15%. This study aims to examine the effect of hepatitis C coinfection on survival of HIV patients receiving antiretroviral therapy at Tebet Regional Public Hospital (RSUD) in 2015-2020. This research used retrospectif cohort design with survival analysis and used total sampling as much as 284 HIV patients. Data were analyzed univariately to see the frequency distribution of each variable studied. Bivariate analysis was performed to see the relationship of each independent variable with the survival of HIV. Multivariate analysis was performed to obtain robust and parsimonius models with Cox Regression. The results of research found cumulatif survival of HIV patients in RSUD Tebet were 85,4 %. The Effect of Hepatitis C Coinfection on Survival HIV Patients Who Receive Antiretroviral Therapy in RSUD Tebet from 2015 until 2020 had HR 1,94 (95% CI 0,81-4,6) after adjusted with body mass index and working status. There were no corelation from Hepatitis C Coinfection on Survival HIV Patients Who Receive Antiretroviral Therapy in RSUD Tebet from 2015 until 2020.

Read More
T-5905
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Selfitriana; Pembimbing: Ratna Djuwita; Penguji:Lhuri Dwianti Rahmartani, Tri Yunis Miko Wahyono, Retno Henderiawati
Abstrak:
Hepatitis C merupakan penyakit peradangan hati yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis C (HCV). Sejak ditemukan tahun 1989, HCV telah menjadi salah satu penyebab utama penyakit hati kronik di Indonesia. Prevalensi hepatitis C di Indonesia terlihat mengalami fluktuasi dari 2,1% di tahun 2007 menjadi 2,5% di tahun 2013 dan turun ke 1,0% di tahun 2014. Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan penyakit hepatitis C di poli perawatan, dukungan dan pengobatan (PDP) RSUD Tebet Jakarta tahun 2017-2022. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang dengan besar sampel sebanyak 718 responden (usia di atas 15 tahun) yang diambil dari catatan rekam medis pasien di poli PDP RSUD Tebet. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini antara lain usia, jenis kelamin, status pernikahan, pendidikan, pekerjaan, tempat tinggal, pengguna narkotika suntik, transfusi darah, kontak seksual, riwayat HIV dan hepatitis B. Berdasarkan analisis multivariat dengan uji regresi logistik didapatkan variabel yang berasosiasi dengan peningkatan prevalensi hepatitis C antara lain usia >=60 tahun (prevalence odd ratio (POR) 2,42; 95% confidence interval (CI): 1,19-4,96), berstatus menikah (POR 4,74; 95% CI: 2,70-8,33), memiliki riwayat HIV (POR 1,94; 95% CI: 1,13-3,33), pengguna narkotika suntik (POR 28,16; 95% CI: 15,87-49,96) dan memiliki riwayat transfusi darah sebelumnya (POR 10,60; 95% CI: 4,54-24,75). Variabel yang berasosiasi dengan penurunan risiko hepatitis C adalah pendidikan rendah (POR 0,51; 95% CI: 0,26-0,99) dan tempat tinggal di DKI (POR 0,20; 95% CI: 0,12-0,33).

Hepatitis C is an inflammatory disease of the liver caused by infection with the hepatitis C virus (HCV). Since its discovery in 1989, HCV has become one of the main causes of chronic liver disease in Indonesia. The prevalence of hepatitis C in Indonesia seems to have fluctuated from 2.1% in 2007 to 2.5% in 2013 and fell to 1.0% in 2014. The study aims to determine the risk factors associated with hepatitis C in polyclinics care, support and treatment polyclinic (PDP) Tebet Jakarta Hospital in 2017-2022. This study used a cross-sectional design with a total sample of 718 respondents (aged over 15 years) taken from the patient's medical records at the PDP polyclinic at Tebet Hospital. The variables examined in this study included age, gender, marital status, education, occupation, place of residence, injecting drug users, blood transfusions, sexual contact, history of HIV and hepatitis B. Based on multivariate analysis with logistic regression test, it was found that variables were associated with an increased prevalence of hepatitis C, included age >= 60 years (prevalence odds ratio (POR) 2.42; 95% confidence interval (CI): 1.19-4.96), married status (POR 4.74; 95% CI: 2.70-8.33), has a history of HIV (POR 1.94; 95% CI: 1.13-3.33), injecting drug users (POR 28.16; 95% CI: 15.87-49.96) and having a history of previous blood transfusions (POR 10.60; 95% CI: 4.54-24.75). Variables associated with a reduced risk of hepatitis C were low education (POR 0.51; 95% CI: 0.26-0.99) and residence in DKI (POR 0.20; 95% CI: 0.12-0.33).
Read More
T-6656
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive