Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Nindia Ayu Santoso; Pembimbing: Sudarto Ronoatmodjo; Penguji: Renti Mahkota, Suparmi
Abstrak:
Read More
Data Riskesdas 2018 menunjukan bahwa Provinsi Kalimantan Timur tertinggi berdasarkan diagnosis dokter pada penduduk usia ≥ 15 tahun (14,7 per mil) yang melebihi prevalensi nasional (10,9 per mil) dan mengalami peningkatan dibandingkan dengan Riskesdas 2013 (10 per mil). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kejadian stroke pada penduduk usia ≥15 tahun di Kalimantan Timur. Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang (cross sectional) melalui sumber data Riskesdas 2018 yang dianalisis secara univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, prevalensi kejadian stroke pada penduduk usia ≥15 tahun di Kalimantan Timur sebesar 2,2%. Variabel yang berhubungan signifikan adalah usia (POR=4,63 95%CI: 3,29-6,51), hipertensi (POR=0,16 95%CI: 0,12-0,23), diabetes melitus (POR=2,03 95%CI: 1,28-3,23), dan aktivitas fisik (POR=2,99 95%CI: 2,13-4,20). Terdapat hubungan signifikan antara usia, hipertensi, diabetes melitus, dan aktivitas fisik terhadap kejadian stroke di Kalimantan Timur. Sedangkan, jenis kelamin, merokok, dan konsumsi alkohol tidak berhubungan secara signifikan dan diperoleh variabel protektif terhadap kejadian stroke adalah konsumsi alkohol.
Riskesdas 2018 data shows that East Kalimantan Province has the highest stroke rate based on doctor's diagnosis in the population aged ≥ 15 years (14.7 per mile) which exceeds the national prevalence (10.9 per mile) and has increased compared to Riskesdas 2013 (10 per mile). This study aims to determine the risk factors for stroke incidence in the population aged ≥15 years in East Kalimantan. This study used a cross-sectional study design through the 2018 Riskesdas data source which was analyzed univariately, bivariately, and multivariately. The results showed that the prevalence of stroke in the population aged ≥15 years in East Kalimantan was 2.2%. The variables significantly associated were age (POR=4.63 95%CI: 3.29-6.51), hypertension (POR=0.16 95%CI: 0.12-0.23), diabetes mellitus (POR=2.03 95%CI: 1.28-3.23), and physical activity (POR=2.99 95%CI: 2.13-4.20). There was a significant association between age, hypertension, diabetes mellitus, and physical activity on stroke incidence in East Kalimantan. Meanwhile, gender, smoking, and alcohol consumption were not significantly associated and the protective variable against stroke was alcohol consumption.
S-11567
Depok : FKM-UI, 2024
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Nadia Indawarie Zachra; Pembimbing: Triyanti; Penguji: Diah Mulyawati Utari, Salimar
Abstrak:
Read More
Hipertensi pada dewasa muda cenderung tidak disadari oleh penderitanya sehingga tidak terkontrol dengan baik. Hal ini membahayakan sebab hipertensi yang tidak terkontrol dengan baik dan berkelanjutan hingga tua dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan. Selain itu, prevalensi hipertensi pada kelompok usia 25-34 tahun di Provinsi Kalimantan Timur terus meningkat setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran prevalensi hipertensi, hubungan antara faktor risiko hipertensi dengan kejadian hipertensi dan mengetahui faktor dominan kejadian hipertensi pada kelompok usia 25-34 tahun di Provinsi Kalimantan Timur tahun 2018. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari – April 2021. Populasi pada penelitian ini adalah kelompok usia 25-34 tahun di Provinsi Kalimantan Timur. Total sampel yang termasuk ke dalam kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 1.947 sampel. Penelitian ini menggunakan data sekunder Riskesdas 2018. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 60,3% kelompok usia 25-34 tahun di Provinsi Kalimantan Timur sering mengonsumsi makanan tinggi natrium, 58,9% sering mengonsumsi minuman manis, 57% sering mengonsumsi makanan tinggi lemak, dan 97,8% kurang mengonsumsi buah dan sayur. Hasil analisis chi-square menunjukkan bahwa daerah tempat tinggal dan status gizi lebih memiliki hubungan dengan kejadian hipertensi. Berdasarkan hasil analisis univariat menunjukkan bahwa status gizi lebih merupakan faktor dominan kejadian hipertensi pada kelompok usia 25-34 tahun di Provinsi Kalimantan Timur tahun 2018 dengan nilai OR = 2,655 (95% CI: 2,156 – 3,270). Peneliti menyarankan kepada Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur untuk memberikan Komunikasi, Informasi dan Edukasi gizi baik melalui sosialisasi, media cetak, ataupun media sosial agar dapat melakukan penurunan berat badan dengan menerapkan gaya hidup sehat, menggalakkan layanan Posbindu PTM keliling yang diadakan di daerah dengan tingkat masyarakat yang berisiko tinggi mengalami hipertensi yakni daerah pedesaan dan daerah yang kurang akses pelayanan kesehatan, dan bekerjasama dengan pihak perusahaan untuk menyediakan alat ukur tekanan darah otomatis untuk memantau tekanan darah dan timbangan berat badan untuk memantau berat badan pekerja.
Hypertension in young adults tends to go unnoticed by the sufferer so that it is not well controlled. This is dangerous because hypertension that is not well controlled and sustained until old age can have a negative impact on health. In addition, the prevalence of hypertension in young adults aged 25-34 years in East Kalimantan continues to increase every year. This study aims to determine the prevalence of hypertension, the relationship between risk factors for hypertension and the incidence of hypertension and determine the dominant factors for the incidence of hypertension in the age group 25-34 years in East Kalimantan Province in 2018. The research design used was cross-sectional. This research was conducted in January - April 2021. The population in this study were young adults aged 25-34 years in East Kalimantan Province. The total sample included in the inclusion and exclusion criteria was 1,947 samples. This study used secondary data from Riskesdas 2018. The results showed that 60.3% of young adults aged 25-34 years in East Kalimantan often consume foods high in sodium, 58.9% often consume sugary drinks, 57% often consume foods high in fat, and 97.8% consume less fruits and vegetables. The results of chi-square analysis showed that the area of residence and nutritional status had more association with the incidence of hypertension. Based on the results of univariate analysis, it shows that overnutrition status is a dominant factor in the incidence of hypertension in young adults aged 25-34 years in East Kalimantan in 2018 with an OR value = 2.655 (95% CI: 2.156 - 3.270). Researchers suggest the East Kalimantan Provincial Health Office to provide Communication, Information and Education on nutrition either through socialization, print media, or social media in order to lose weight by implementing a healthy lifestyle, promoting mobile Posbindu PTM services held in areas with a high level of community risk of hypertension, namely rural areas and areas with less access to health services, and working with companies to provide automatic blood pressure measuring devices to monitor blood pressure and weight scales to monitor workers' weight.
S-11232
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
