Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Intan Pardyani; Pembimbing: Indri Hapsari Susilowati; Penguji: Fatma Lestari, L. Meily, Selamat Riyadi, Bonny Lunrang
Abstrak:
Kelelahan kerja menjadi perhatian di tempat kerja karena sangat berpotensi mempengaruhi produktivitas, kesehatan dan keselamatan para pekerja yang menjadi penyebab utama kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK) pada pekerja konstruksi. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis determinan kelelahan kerja pada pekerja konstruksi pekerjaan atap di Proyek ABC di PT. XYZ pada tahun 2024. Desain penelitian pada penelitian ini adalah cross sectional. Sampel pada penelitian ini berjumlah 105 pekerja konstruksi pemasangan atap. Metode pengambilan data dengan melakukan pengisian kuesioner kepada responden dan pengukuran lingkungan kerja. Variabel independen pada penelitian ini adalah faktor work related (jam kerja, penghargaan, kebisingan, pencahayaan, suhu, lama perjalanan, beban kerja) dan faktor individu (usia, Indeks Masa Tubuh, gangguan tidur, masa kerja, overcommitment, riwayat penyakit kronis, pengaruh obat, kemampuan tidur di jam istirahat). Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan signifikan antara kebisingan, beban kerja, gangguan tidur, masa kerja dan kelelahan kerja. Sehingga faktor dominan yang paling berpengaruh terhadap kelelahan kerja pada pekerja konstruksi pekerjaan atap yaitu pekerja dengan beban kerja tinggi memiliki risiko 23 kali lebih besar berisiko untuk mengalami kelelahan kerja dibandingkan yang memiliki beban kerja rendah pada pekerja konstruksi pekerjaan atap.

Fatigue is a concern in the workplace because it has the potential to affect the productivity, health, and safety of workers, which is the main cause of work accidents and work-related diseases (PAK) in construction workers. This research aims to analyze the determinants of fatigue in roofing construction workers on the ABC Project at PT. XYZ in 2024. The research design in this study is cross-sectional. The sample in this study consisted of 105 roof installation construction workers. The data collection method is by filling out questionnaires to respondents and measuring the work environment. The independent variables in this study are work-related factors (working hours, rewards, noise, lighting, temperature, travel time, workload) and individual factors (age, Body Mass Index, sleep disorders, years of work, overcommitment, history of chronic disease, influence medication, ability to sleep during rest hours). The research results show that there is a significant relationship between noise, workload, sleep disturbances, work experience, and work fatigue. So the dominant factor that has the most influence on work fatigue in roofing construction workers is that workers with a high workload have a 23 times greater risk of experiencing work fatigue than those with a low workload in roofing construction workers.
Read More
T-7054
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nursanti; Pembimbing: Hendra; Penguji: Indri Hapsari Susilowati, Laksita Ri Hastiti, Katherina Welong, Fera Liza
Abstrak:
Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan selama 24 jam sehari, sangat membutuhkan kesiapan fisik, mental dan waktu. Hal ini berpotensi menyebabkan kelelahan kerja, yang berdampak pada penurunan kewaspadaan dan konsentrasi, terganggunya pengambilan keputusan dan terjadinya kesalahan atau kecelakaan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko tingkat kelelahan kerja subjektif pada perawat di RS.Otak DR.Drs. M. Hatta Bukittinggi Sumatera Barat tahun 2024. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional pada 100 orang perawat yang dihitung menggunakan rumus simple random sampling. Responden pada penelitian ini mencakup perawat pada 5 unit kerja yang dihitung secara proporsional. Pengukuran kelelahan kerja dengan kuesioner SSRT(Subjective Self Rating Test) dari IFRC; beban kerja mental dengan kuesioner NASA-TLX (National Aeronautics & Space Administration Task Load Indeks); untuk peran, kontrol dan kepuasan kerja dengan kuesioner COPSOG (Copenhagen Psychosocial Questionnaire) III; pengukuran pencahayaan dengan lux meter; dan karakterik individu dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 79% perawat mengalami tingkat kelelahan kerja ringan dan tingkat kelelahan kerja sedang (21%). Terdapat 3 Faktor risiko yang dianalisis untuk melihat hubungannya dengan tingkat kelelahan kerja yaitu faktor risiko karakteristik individu, faktor risiko terkait pekerjaan dan faktor lingkungan kerja (pencahayaan). Dari faktor risiko karakteristik individu yang memiliki hubungan signifikan dengan tingkat kelelahan kerja adalah usia (p 0,013; OR = 6,82), status gizi kategori gemuk (p 0,020; OR = 3,77), durasi tidur (p 0,050; OR = 3,14). Untuk faktor risiko terkait pekerjaan yang memiliki hubungan signifikan dengan tingkat kelelahan kerja adalah shift kerja siang (p 0,028; OR 4,69) dan beban kerja (p < 0,001). Sedangkan untuk faktor lingkungan kerja : pencahayaan didapatkan hasil sesuai dengan standar (100%) sehingga tidak dapat dinilai hubungannya dengan tingkat kelelahan kerja. Kesimpulan didapatkan bahwa sebagian besar perawat mengalami tingkat kelelahan kerja ringan (79%) dan faktor risiko yang memiliki hubungan signifikan adalah usia, status gizi gemuk, durasi tidur, shift kerja siang dan beban kerja. Penerapan manajemen kelelahan/fatigue manajement seperti promosi kesehatan dan peningkatan pengetahuan melalui pelatihan, pengawasan jadwal kerja, pengaturan beban kerja, diet gizi seimbang, pentingnya mendapatkan pemulihan antarshift/istirahat tidur adekuat, olahraga rutin dan teratur, skrining kelelahan secara berkala diharapkan dapat mencegah meningkatnya tingkat kelelahan kerja.

Nurses, in providing 24-hour nursing care, require physical readiness, mental preparedness, and time. This can potentially lead to work fatigue, which impacts alertness and concentration, disrupts decision-making, and increases the risk of errors or workplace accidents. This study aims to analyze the risk factors for the subjective level of work fatigue among nurses at RS.Otak DR.Drs. M. Hatta Bukittinggi, West Sumatra, in 2024. The study uses a cross-sectional design involving 100 nurses, calculated using the simple random sampling formula. Respondents in this study include nurses from 5 work units, calculated proportionally. Work fatigue was measured using the SSRT (Subjective Self Rating Test) questionnaire from IFRC; workload was measured using the NASA-TLX (National Aeronautics & Space Administration Task Load Index) questionnaire; roles, control, and job satisfaction were assessed using the COPSOG (Copenhagen Psychosocial Questionnaire) III; lighting was measured with a lux meter; and individual characteristics were assessed using a questionnaire. The results showed that 79% of nurses experienced mild work fatigue and 21% experienced moderate work fatigue. Three risk factors were analyzed for their relationship with the level of work fatigue: individual characteristics, work-related factors, and work environment factors (lighting). Among individual characteristics, the factors significantly associated with work fatigue were age (p = 0.013; OR = 6.82), nutritional status categorized as overweight (p = 0.020; OR = 3.77), and sleep duration (p = 0.050; OR = 3.14). For work-related factors, significant associations with work fatigue were found for daytime shifts (p = 0.028; OR = 4.69) and workload (p < 0.001). Regarding the work environment factor: lighting was found to meet the standard (100%), hence its relationship with work fatigue could not be assessed. The conclusion is that the majority of nurses experience mild work fatigue (79%), and the significant risk factors are age, overweight nutritional status, sleep duration, daytime shifts, and workload. Implementing fatigue management strategies such as health promotion and knowledge enhancement through training, monitoring work schedules, managing workload, maintaining a balanced diet, ensuring adequate rest between shifts, regular exercise, and periodic fatigue screening are expected to prevent an increase in work fatigue levels.
Read More
T-7073
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive