Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Zakiyah; Pembimbing: Caroline Endah Wuryaningsih; Penguji: Ella Nurlella Hadi, Helda, Syahmida S. Arsyad, Irwan Panca Wariaseno
Abstrak: Komplikasi persalinan menyebabkan morbiditas dan mortalitas ibu, kejadiannya meningkat dari 46% pada tahun 2012 menjadi 71,1% pada tahun 2017. Penelitian analisis lanjut menggunakan data SDKI 2017 dengan desain cross sectional, bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan komplikasi persalinan di 34 Provinsi di Indonesia tahun 2012-2017. Sampel dalam penelitian ini adalah wanita usia subur (WUS) yang melahirkan dalam dalam periode 2012-2017 yaitu sebanyak 14.996 orang. Hasil penelitian ini membuktikan adanya hubugan yang signifikan antara status ekonomi, umur, paritas, komplikasi kehamilan, riwayat komplikasi persalinan, penolong persalinan dan tempat persalinan dengan komplikasi persalinan. Hasil analisis regresi logistik ganda didapatkan faktor yang paling dominan berhubungan dengan komplikasi persalinan adalah riwayat persalinan. Responden yang pernah mengalami komplikasi persalinan berisiko hampir 4 kali (OR 3,585; 95% CI: 2,760-4,656) mengalami komplikasi persalinan setelah dikontrol oleh faktor umur, paritas, komplikasi hamil, penolong persalinan, dan tempat persalinan. Komplikasi kehamilan, dan tempat persalinan berinteraksi dengan riwayat komplikasi persalinan terhadap komplikasi persalinan. Disarankan Kementerian Kesehatan dan BKKBN dapat memberikan pelatihan ANC, INC, dan metode kontrasepsi kepada petugas yang memiliki wewenang untuk memberikan perawatan antenatal, intranatal dan pascanatal. Serta memberikan KIE khususnya pada ibu yang mempunyai riwayat komplikasi persalinan untuk mencegah terulangnya komplikasi.
Kata kunci: Komplikasi persalinan, wanita usia subur
Read More
T-5531
Depok : FKM UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Anisa Tiasari; Pembimbing: Kemal N. Siregar; Penguji: Mila Herdayati, Indra Supra Dewi
Abstrak: Salah satu target Sustainable Development Goals adalah menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia dimana penyebab langsung dari kematian ibu adalah komplikasi persalinan yang sebenarnya dapat dicegah melalui pelayanan antenatal yang berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan kualitas pelayanan antenatal engan komplikasi persalinan setelah dikontrol oleh variabel kovariat. Studi ini merupakan studi analitik dengan desain cross sectional. Sampel yang digunakan adalah ibu hamil yang berkunjung di PONED Puskesmas Kelapa Gading Tahun 2020 hingga 2021. dan memenuhi kriteria penelitian. Terdapat hubungan antara kualitas pelayanan antenatal dengan kejadian komplikasi persalinan setelah dikontrol oleh variabel usia kehamilan dan komplikasi kehamilan di Puskesmas Kelapa Gading dengan nilai p 0,015 (OR=2,189). Maka dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan antenatal yang baik dapat mencegah terjadinya komplikasi persalinan setelah mengontrol usia kehamilan dan komplikasi kehamilan. Ibu dengan kualitas pelayanan antenatal kurang baik berisiko mengalami komplikasi persalinan sebesar 2,189 kali dibandingkan dengan ibu dengan kualitas pelayanan antenatal baik. Rekomendasi yang dapat diberikan adalah optimalisasi peran suami dan keluarga dalam melakukan deteksi dini komplikasi dapat meningkatkan kewaspadaan ibu terhadap gejala komplikasi persalinan.
Read More
S-10925
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dilla Christina; Pembimbing: Nuning Maria Kiptiyah; Penguji: Soedarto Ronoatmodjo, Felly Philipus Senewe, Hasnerita
Abstrak:

ABSTRAK Derajat kesehatan suatu Negara dilihat dari beberapa indikator kesehatan salah satunya adalah Angka Kematian Ibu (AKI). Sebagian besar penyebab utama kematian ibu di Indonesia (60-80%) adalah akibat komplikasi persalinan (perdarahan, diikuti oleh eklampsia, infeksi, komplikasi aborsi dan persalinan lama). Salah satu target Millennium Development Goals (MDGs) adalah meningkatkan kesehatan ibu yaitu dengan mengurangi angka kematian ibu sampai tiga perempatnya antara tahun 1990 sampai 2015 Sekitar 80% penduduk Indonesia tinggal di daerah perdesaan yang pelayanan kebidanan masih banyak bersifat tradisional dan lebih dari 75% persalinan masih di tolong oleh dukun bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pelayanan antenatal dengan komplikasi persalinan wilayah perdesaan di Indonesia. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Responden merupakan ibu yang pernah hamil dan melahirkan bayi berdasarkan data Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007. Prevalensi kejadian komplikasi persalinan wilayah perdesaan di Indonesia adalah sebesar 43,5% dan prevalensi kualitas antenatal yang tidak sesuai kriteria adalah 67,5%. Analisis bivariat menunjukkan tidak ada hubungan kualitas pelayanan antenatal dengan komplikasi persalinan dengan PR=0,991 (pvalue<0,05). Analisis multivariat yang digunakan adalah cox regression. Hasil akhir hubungan kualitas pelayanan antenatal dengan komplikasi persalinan setelah dikontrol variabel paritas, komplikasi kehamilan dan penolong persalinan didapat prevalence ratio (PR) sebesar 0,933 (CI 95% : 0,868-1,003). Kondisi akses, infrastruktur jalan dan transportasi yang tidak memadai serta biaya yang tidak murah menyebabkan perlunya penempatan tenaga kesehatan di desa khususnya bidan di setiap desa dalam upaya mencegah komplikasi persalinan di perdesaan dengan memberikan asuhan antenatal seoptimal mungkin.


 

ABSTRACT One of several health indicator in every country is Maternal Mortality Rate (MMR). The most several factors of maternal mortality in Indonesia about 60- 80% because of delivery complications (excesive vaginal bleeding followed by eclampsia, infection, abortus complication and prolonged labour). One of Millennium Development Goals (MDGs) target is increase the mother?s health with decrease maternal mortality rate for almost three quarters from years 1990 until 2015. About 80% Indonesia citizen live in rural area with traditional maternal care and almost 75% delivery still help with traditional attendance. The purpose of this study to know the relationship between quality of antenatal care with delivery complication in rural area of Indonesia using Indonesia Demographic and Health Survey year 2007 data. Design study is cross sectional. Respondents of this study are mothers that have been pregnant and delivery. Prevalence of delivery complication in this study are 43,5% and bad quality of antenatal care prevalence are 67,5%. Bivariate analysis proven there is no relationship between quality of antenatal care and delivery complications with Prevalence Ratio (PR) = 0,991 (pvalue<0,05). Multivariate analysis using cox regression model analysis. The final result relationship between between quality of antenatal care and delivery complications after controlled by parity, pregnancy complications and delivery attendance show that prevalence ratio (PR) is 0,933 (CI 95% : 0,868-1,003). It is need policy to located minimal one midwife for one village to decrease the incidence of delivery complications with utilization of optimal antenatal care because of the poor access, infrastructure, transportation and expensive payment to reach health facility in rural area.

Read More
T-3844
Depok : FKM UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nurul Aryastuti; Pembimbing: Krisnawati Bantas; Penguji: Dwi Gayatri, Nida Rohmawati, Popy Irawati
Abstrak: Komplikasi persalinan merupakan penyebab langsung kematian maternal yangsebenarnya dapat dicegah melalui perawatan kehamilan yang baik. Peningkatancakupan pemeriksaan kehamilan yang tidak diikuti dengan menurunnyakomplikasi persalinan karena para ibu hamil belum sepenuhnya mendapatkanpelayanan yang sesuai standar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubunganantara perawatan kehamilan dengan komplikasi persalinan pada ibu di Indonesia.Penelitian ini merupakan studi analitik menggunakan data Survei Demografi danKesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 dengan desain cross-sectional. Sampelpenelitian yaitu semua perempuan usia 15-49 tahun yang pernah melahirkan anakhidup maupun mati, tercakup dalam rumah tangga yang disurvei di 33 propinsi diIndonesia yang memenuhi kriteria sampel penelitian sebanyak 11.803 responden.Variabel yang diteliti adalah komplikasi persalinan, perawatan kehamilan, umuribu saat melahirkan, pendidikan, paritas, jarak kelahiran, penolong persalinan,tempat persalinan, riwayat komplikasi kehamilan, riwayat komplikasi persalinansebelumnya dan kehamilan kembar. Analisis menggunakan regresi logistik ganda.Hasil penelitian menunjukkan prevalensi kejadian komplikasi persalinan diIndonesia antara kurun waktu tahun 2007-2012 sebanyak 49,2% dan prevalensiperawatan kehamilan yang buruk tidak sesuai standar sebanyak 91,2%. Ibudengan perawatan kehamilan yang buruk berisiko 1,3 kali lebih tinggi mengalamikomplikasi persalinan dibandingkan dengan ibu dengan perawatan kehamilan baik(OR: 1,3, 95% CI: 1,14-1,49).
Kata kunci: komplikasi persalinan, perawatan kehamilan
Read More
T-4641
Depok : FKM UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sukma Dewi Yusro Maha; Pembimbing: Besral; Penguji: Martya Rahmaniati Makful, Rahmadewi
Abstrak: Pendahuluan: Indonesia adalah negara dengan angka kematian ibu kedua tertinggi di Asia Tenggara yang berhubungan secara langsung kejadian komplikasi persalinan. Masa kehamilan ditandai sebagai masa yang paling rentan yang dapat meningkatkan risiko kejadian komplikasi persalinan.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pemeriksaan kehamilan dengan kejadian komplikasi persalinan.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan menganalisis data Survei Demografi Kesehatan Indonesia tahun 2017. Sampel pada penelitian ini ialah 18.765 wanita usia 15-49 tahun yang melahirkan anak terakhir baik lahir hidup maupun lahir mati selama 5 tahun terakhir. Analisis multivariat menggunakan uji regresi cox untuk mengetahui besaran risiko pemeriksaan kehamilan dengan kejadian komplikasi persalinan.
Hasil: Dari hasil analisis diperoleh bahwa terdapat 21,1% wanita mengalami 3 dari 6 gejala komplikasi persalinan dan kejadian komplikasi persalinan yang paling banyak terjadi pada ibu yang tidak melakukan kunjungan pemeriksaan antenatal (ANC) secara lengkap dan tidak mendapatkan layanan 7T sebesar, yakni 28,9%. Wanita Usia Subur (WUS) yang melakukan kunjungan ANC secara lengkap dan tidak mendapatkan layanan 7T berisiko 1,19 kali untuk mengalami kejadian komplikasi persalinan, WUS yang tidak melakukan kunjungan ANC secara lengkap dan mendapatkan layanan 7T memiliki besaran risiko yang sama untuk mengalami kejadian komplikasi persalinan dan WUS yang tidak melakukan kunjungan ANC secara lengkap berisiko 1,43 kali untuk mengalami kejadian komplikasi persalinan setelah melakukan kontrol terhadap variabel penolong persalinan, riwayat ibu bersalin dan variabel interaksi.
Kesimpulan: Penelitian ini mengimplikasikan ibu yang tidak melakukan kunjungan ANC secara lengkap dan tidak mendapatkan layanan 7T dapat meningkatkan risiko mengalami kejadian komplikasi persalinan.
Kata Kunci: Komplikasi persalinan, pemeriksaan kehamilan, kunjungan ANC dan layanan 7T

Introduction: Indonesia is the country with the second highest maternal mortality rate in Southeast Asia which is directly related to the incidence of labor complications. Pregnancy is marked as the most vulnerable period which can increase the risk of labor complications.
Objective: This study aims to determine the relationship between antenatal care with the incidence of labor complications.
Method: This study used a cross-sectional design by analyzing data from Indonesian Health Demographic Survey 2017. The sample in this study was 18,765 women aged 15- 49 who gave birth to the last child, both live and stillbirth during the last 5 years. Multivariate analysis using cox regression test to determine the magnitude of the risk of antenatal care with the incidence of childbirth complications.
Results: From the analysis, there were 21.1% of women experiencing 3 of the 6 symptoms of childbirth complications and the most frequent occurrence of labor complications in mothers who did not have complete antenatal care (ANC) visit and did not get 7T services of 28 9%. Fertile Age Women who make a complete ANC visit and do not get 7T services have a risk of 1.19 times to experience the incidence of labor complications, WUS who do not complete the ANC visit and get 7T services have the same magnitude of risk for experiencing the incidence of labor complications and WUS who did not make a complete ANC visit had a risk of 1.43 times to experience the incidence of labor complications after controlling for the birth attendants, maternal history and interaction variable.
Conclusion: This study implies that mothers who did not complete ANC visits and did not receive 7T services could increase the risk of experiencing labor complications.
Key words: Labor complications, antenatal care, ANC visits and 7T services
Read More
S-10341
Depok : FKM UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yuli Farianti; Pembimbing: Asri C. Adisasmita; Penguji: Syahrizal Syarif, Lukas C. Hermawan, Teti Tejayanti
Abstrak: Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar dinegara berkembang. Sebagian besar penyebab utama kematian ibu di Indonesia(60-90%) adalah akibat komplikasi persalinan (persalinan lama, diikuti olehketuban pecah dini, perdarahan dan demam). Kualitas pelayanan antenatal diduga sebagai faktor risiko kejadian komplikasi persalinan. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan antenatal terhadap kejadiankomplikasi persalinan di delapan propinsi di Indonesia setelah dikendalikanseluruh confounding. Desain studi yang digunakan dalam penelitian ini adalahcross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah ibu yang mempunyaibayi/balita di delapan propinsi di Indonesia dengan jumlah sampel 2823 . Teknikpengambilan sampel pada penelitian ini adalah multistage sampling. Analisismultivariat yang digunakan adalah cox regression. Hasil analisis multivariatmenunjukkan tidak ada pengaruh kualitas pelayanan antenatal terhadap kejadian komplikasi persalinan setelah dikendalikan variabel penolong persalinan dancara/metode persalinan dengan prevalence ratio (PR) sebesar 0,89 (CI 95% : 0,59-1,34). Perlunya peningkatan kualitas pelayanan antenatal terpadu dan terintegrasi agar dapat mencegah, mendeteksi dini dan menanggulangi kejadian komplikasi persalinan serta diharapkan adanya penelitian selanjutnya yang meneliti spesifik jenis ANC yang dapat menurunkan komplikasi persalinan. Kata kunci: Komplikasi persalinan, kualitas, pelayanan anatenatal
Mortality and morbidity on pregnant women and maternity is still big problem indeveloping countries. Mostly caused of maternal mortality in Indonesia aredelivery complication (prolonged labor, water broke, vaginal bleeding, and fever).Quality of antenatal care may be a risk factor of delivery complications. Thepurpose of this study to know how much effect quality of antenatal care todelivery complications after adjusted all confounding. This study used the crosssectional design. Respondent of this study are mother who had infant/childrenunder five years at eight provinces in Indonesia and number of respondent were2823 took with multistage sampling. The multivariate analysis used coxregression. There was not effect of antenatal care to delivery complications afteradjusted delivery helper and methods of delivery with prevalence ratio (PR)sebesar 0,89 (CI 95% : 0,59-1,34). Needed to increasing the comprehensive andintegrated quality of antenatal care to prevent, early detection, and to controlled ofdelivery complication and another similar studies was still needed that examinedspecific of ANC which can reduced delivery complications.Keyword:Delivery complications, quality, antenatal care
Read More
T-4153
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Siti Fauzia; Pembimbing: Ahmad Syafiq; Penguji: Sandra Fikawati, Lilysiana
Abstrak: Angka komplikasi persalinan di Indonesia sendiri mengalami kenaikan hal ini dapat dilihat dari data SDKI tahun 2002-2003 sampai SDKI 2012.Berdasarkan data SDKI 2002 dan SDKI 2007, kejadian komplikasi persalinan di Indonesia naik sebesar 11%. Jika dibandingkan dengan kejadian komplikasi persalinan berdasarkan data SDKI tahun 2007 dan SDKI tahun 2012, angka komplikasi persalinan naik sebesar 19,4%.

Penelitian ini bertujuan untuk diketahuinya gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi komplikasi persalinan di Indonesia.Penelitian ini merupakan penelitian jenis deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Pengambilan sampel penelitian adalah total sampling. Sampel dalam penelitian ini wanita yang pernah kawin usia 15-49 tahun, pernah melahirkan dan yang dianalisis adalah kelahiran anak terakhir yang tercakup dalam data SDKI 2012 sebesar 14.023 ibu.

Hasil determinan yang berhubungan dengan kejadian komplikasi persalinan adalah paritas, komplikasi kehamilan, penolong persalinan, tempat persalinan, dan pendidikan.

Kata Kunci : Komplikasi Persalinan, Kematian Maternal

The complication rate of births in Indonesia increased, this can be seen from the data in the 2002-2003 to IDHS 2012.Based on IDHS data is IDHS 2002 and 2007, the incidence of complications of childbirth in Indonesia increase 11%. When we compared with the incidence of complications of labor based on data IDHS IDHS 2007 and 2012, the number of delivery complications increased by 19.4%.

This research aims to know description of the factors that influence the delivery complications in this Indonesia. This research is a descriptive analytic research with cross sectional design. Sample in this research is total sampling. The sample in this study ever married women aged 15-49 years, had given birth and the birth of the last child is analyzed is included in the data IDHS 2012 of 14.023 mothers.

Results determinant incidence of complications related to are parity, complications of pregnancy, birth attendants, birth place, and education levels.

Keywords: Complications of Childbirth, Maternal Mortality
Read More
S-8559
Depok : FKM UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ika Fitria Elmeida; Promotor: Endang L. Achadi; Ko Promotor: Dwiana Ocviyanti; Penguji: Asri C. Adisasmita, Trihono, Atmarita, Besral, Siti Nurul Qomariyah, Trisari Anggodowati
Abstrak: Latar Belakang: Mengumpulkan data berupa pelaporan ibu (self reported) adalah metode yang sering dipakai oleh peneliti karena ini praktis dan relatif murah. Meskipun data jawaban ibu mengenai pengalaman melahirkan dengan komplikasi persalinan mereka sering dipakai tetapi validitas dari data ini sangat jarang dikonfirmasi Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pertanyaan apakah yang paling tepat untuk menggambarkan komplikasi persalinan yang dialami untuk digunakan dalam penelitian survei Metode:Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan mixed method. Tahap konstruksi model dilakukan secara kualitatif, dengan Indepth Interview kepada 12 orang informan kunci dan 4 orang informan pendukung. Selanjutnya dilakukan pembentukan instrumen untuk dipakai sebagai kuesioner kuantitatif untuk pengumpulan data dengan desain studi potong lintang pada 300 responden. Analisis yang digunakan adalah regresi logistik untuk menentukan pertanyaan tentang komplikasi yang paling prediktif, dan menentukan nilai akurasi, sensitivitas dan spesifisitas dari tiap item pertanyaan. Survei dilakukan dengan dua kali pengamatan yaitu pengamatan pertama ketika di rumah sakit dan pengamatan kedua dengan mengunjungi rumah ibu setelah tiga bulan kemudian Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa kuesioner ini dapat dipakai untuk penelitian survei yang menanyakan akurasi jawaban ibu tentang komplikasi persalinan pre-eklampsi, perdarahan, dan distosia, dengan nilai akurasi tertinggi 0,93, se. 90,7% dan sp.98,2% pada kuesioner untuk pre- eklampsi, akurasi: 0,84, se.73,3% dan sp. 99,1% untuk kuesioner perdarahan dan nilai akurasi: 0,96, se.97,3%, sp. 98,7% untuk kuesioner distosia. Simpulan: daftar pertanyaan untuk ketiga kelompok komplikasi persalinan ini mempunyai nilai akurasi yang tinggi yaitu di atas 70%. Waktu survei di rumah sakit maupun di rumah ibu keduanya sama baik. Disarankan kepada institusi penelitian agar dapat menggunakan instrumen ini karena terbukti mempunyai tingkat akurasi yang baik.
Read More
D-442
Depok : FKM-UI, 2021
S3 - Disertasi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rana Maimunah; Pembimbing: Besral; Penguji: Kemal Nazaruddin Siregar, Rahmadewi
Abstrak:
Latar Belakang: Angka MMR Indonesia masih tinggi bahkan di antara negara Asia Tenggara, dengan disparitas urban dan rural menjadi tantangan dalam pelayanan kesehatan ibu untuk mengurangi AKI. Program safe motherhood mengidentifikasi penyebab kematian ibu melalui empat pilar penting. Data SDKI 2017 menunjukkan hampir 70% kelahiran hidup mengalami komplikasi saat persalinan dan wanita multipara tercata dua kali lebih banyak mengalami komplikasi tersebut daripada bukan multipara. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi komplikasi persalinan pada wanita multipara di urban dan rural Indonesia. Metode: Desain cross sectional diaplikasikan pada subjek wanita usia 15 – 49 tahun yang memiliki riwayat kelahiran lebih dari dua kali data sekunder SDKI 2017 dengan analisis regresi logistik multivariat. Hasil: Sebanyak 4.822 wanita di urban dan 5.011 wanita di rural terdapat perbedaan determinan komplikasi persalinan. Pada wanita urban, risiko komplikasi signifikan lebih tinggi pada pendidikan rendah, memiliki komplikasi kehamilan, usia persalinan

Background: Indonesia's maternal mortality rate (MMR) remains high, even among Southeast Asian countries, with urban and rural disparities posing challenges in maternal healthcare to reduce maternal mortality. The Safe Motherhood program identifies causes of maternal death through four key pillars. The IDHS 2017 data shows that nearly 70% of live births experienced complications during delivery, with multiparous women being twice as likely to experience such complications compared to non-multiparous women. This study aims to identify the factors influencing childbirth complications in multiparous women in urban and rural Indonesia. Methods: A cross-sectional design was used to study women aged 15-49 years with a history of more than two births. Based on secondary data from IDHS 2017, the study utilized chi-square and logistic regression analysis. Results: The study examined 4,822 urban women and 5,011 rural women, revealing differences in the determinants of childbirth complications between urban and rural multiparous women. For urban women, significant risks were associated with low education, pregnancy complications, childbirth age under 20 years/between 20-35 years, birth spacing of less than 2 years, issues accessing healthcare facilities, having birth preparation, and not using contraception. For rural women, significant risks were linked to autonomy in maternal healthcare services, pregnancy complications, childbirth age under 20 years, birth spacing of less than 2 years, issues accessing healthcare facilities, inadequate ANC not meeting the 5T standard, having birth preparation, and childbirth not occurring in healthcare facilities. Conclusion: The most dominant factors influencing delivery complications in multiparous women differ between the two areas. Optimizing family planning programs for multiparous women in urban areas needs attention, while improving the quality of emergency care is crucial for women in rural areas.
Read More
S-11566
Depok : FKM-UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Siti Misaroh Ibrahim; Pembimbing: Mondastri Korib Sudaryo; Penguji: Helda; Rustam Effendi, Fajrinayanti
T-4081
Depok : FKM UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive