Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Rosna Meutia; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Ede Surya Darmawan, Wahyu Sulistiadi, Finna E. Indriany, Djohan Musali
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas layanan rawat inap dengan loyalitas pasien. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Responden berjumlah 79 orang dan merupakan pasien yang telah melakukan rawat inap di pelayanan rawat inap Rumah Sakit Siloam Bogor minimal dua kali. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner yang dilakukan melalui google form. Data yang terkumpul dianalisis dengan metode analisis univariate, bevariate (pearson chisquare), dan analisis multivariate (logistic regretion). Hasil penelitian diperoleh tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel karakteristik pasien sebagai variabel kontrol yaitu umur, jenis kelamin, pendidikan, status pekerjaan, sumber biaya pengobatan dengan loyalitas pasien. Variabel penghasilan, jarak tempat tinggal dan jumlah kunjungan memiliki hubungan signifikan dengan loyalitas pasien dengan p-value < 0.05. Terdapat hubungan yang signifikan juga antara tangibles, reliability, responsiveness, assurance, emphaty dengan loyalitas pasien dengan p-value 0.000 (<0.05). Jumlah kunjungan yang berulang merupakan variabel yang memiliki hubungan paling kuat dengan loyalitas pasien dengan OR 5.176
Read More
T-6371
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fiki Kusumasari; Pembimbing: Anhari Achadi; Penguji: Wahyu Sulistiadi, Dumilah Ayuningtyas, Khairina, Sri Mulyani
Abstrak: Latar belakang: Sejak adanya program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), persaingan bisnis di industri kesehatan semakin ketat akibat bertambahnya jumlah rumah sakit. Persentase angka kunjungan pasien eksekutif rawat jalan RS Hermina Bekasi yang stagnan dalam tiga tahun terakhir juga membuat manajemen harus mencari cara untuk meningkatkan profitabilitas. Mempertahankan pasien lama agar tetap loyal akan jauh lebih mudah dan murah untuk menghasilkan pemasukan bagi rumah sakit. Penelitian bertujuan untuk melihat gambaran loyalitas pasien eksekutif di instalasi rawat jalan RS Hermina Bekasi terhadap persepsi pasien tentang switching barriers ke rumah sakit pesaing dan faktor lain yang mempengaruhi sebagai dasar pembuatan strategi bisnis. Subyek dan metode: Metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional terhadap 150 pasien eksekutif rawat jalan RS Hermina Bekasi. Analisis dilakukan dengan uji univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil: Uji multivariat menunjukkan bahwa terdapat dua variabel yang bernilai signifikan, yaitu switching barriers baru (p value = 0.14; Exp. (B) = 14.778) dan responsiveness (p value = 0.37; Exp. (B) = 11.083). Kesimpulan: Switching barriers menjadi variabel paling berpengaruh terhadap perilaku loyal di instalasi rawat jalan RS Hermina Bekasi sehingga strategi bisnis yang mempengaruhi switching barriers dapat diterapkan di rumah sakit.
Read More
B-2125
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dian Agnesa Sembiring; Pembimbing: Atik Nurwahyuni; Penguji: Vetty Yulianty Permanasari, Masyitoh, Danny Widjaja, Erik Winarno
Abstrak: Persaingan bisnis di industri kesehatan saat ini semakin ketat terutama persaingan antar rumah sakit. Siloam Hospitals TB Simatupang merupakan salah satu RS Siloam Hospitals Group yang berada di kawasan elite Jakarta Selatan. Awal tahun 2020, Siloam Hospitals TB Simatupang memutuskan untuk memiliki layanan unggulan terbaru di rawat jalan, yaitu executive clinic. Namun sejak pandemi COVID-19 telah terjadi penurunan yang signifikan kunjungan pasien. Selain itu perbedaan perbandingan jumlah kunjungan pasien rawat jalan biasa dengan executive clinic berkisar 0,48% - 1,60%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan loyalitas pasien eksekutif di instalasi rawat jalan Siloam Hospitals TB Simatupang. Penelitian merupakan merupakan penelitian kuantitatif dengan design penelitian observasional. Lokasi di executive clinic Siloam Hospitals TB Simatupang dengan jumlah populasi 520 pasien. Sampel penelitian sebesar 84 pasien dengan instrumen penelitian menggunakan data primer (kuesioner). Hasil penelitian menyatakan bahwa Mayoritas responden loyal terhadap pelayanan di executive clinic dengan hasil NPS sebesar 50%. Customer satisfaction, service quality, perceived value, trust, hospital brand image, dan commitment memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap loyalitas pasien eksekutif Siloam Hospitals TB Simatupang. Commitment yang memiliki pengaruh langsung terhadap loyalty. Customer satisfaction, service quality, trust, hospital brand image, dan OCB memiliki pengaruh tidak langsung terhadap loyalty. Commitment (0,865) merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap loyalitas pasien. Selanjutnya variabel customer satisfaction (0,541), trust (0,484), service quality (0,425), OCB (0,249), hospital brand image (0,107) secara berurutan juga memiliki tingkat pengaruh terhadap loyalitas pasien. Dari hasil penelitian tersebut, manajemen RS di masa depan harus selalu mengutamakan peningkatan komitmen pasien, dan juga customer satisfaction, trust, service quality, OCB (Organizational Citizenship Behavior), dan hospital brand image untuk mencapai loyalitas pasien. Adapun langkah- langkah yang dapat dilakukan, yaitu menurunkan panjang antrian, menurunkan waktu tunggu pasien, mengutamakan kepentingan pasien, memberikan pelayanan registrasi yang cepat, serta meningkatkan pelayanan perawat dan staf yang ramah dan cekatan. Selain itu rutin melakukan evaluasi terhadap customer feedback form yang ada di instalasi rawat jalan, khususnya executive clinic agar pelayanan yang diterima oleh pasien memenuhi ekspektasi mereka
Read More
B-2194
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Noormaya Sari; Pembimbing: Anhari Achadi; Penguji: Dumilah Ayuningtyas, Puput Oktamianti, Agus Jamaludin, Meisinta Florentina
Abstrak: Pada masa kini, setiap fasilitas kesehatan dituntut agar dapat memberikan pelayanan yang berkualitas dan berorientasi kepada pasien, tidak terkecuali dengan rumah sakit. Persepsi pasien yang baik terhadap kualitas layanan akan memunculkan kepuasan pasien. Kepuasan pasien akan menjadi salah satu pendorong munculnya loyalitas pasien pada pelayanan rumah sakit. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan studi cross-sectional dengan jumlah responden yang berjumlah 210 orang. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Desember 2020 di instalasi rawat jalan RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun. Penelitian ini menggunakan instrument penelitian berupa kuesioner dengan skala likert. Hasil uji statistik penelitian ini didapatkan bahwa 66.2% responden loyal dan 33.8% responden tidak loyal. Sebanyak 84.3% responden berpersepsi dimensi bukti fisik baik, sebanyak 61% responden berpersepsi daya tanggap baik, sebanyak 68.1% responden berpersepsi kehandalan baik, sebanyak 63.3% responden berpersepsi empati petugas baik dan sebanyak 58.1% responden berpersepsi dimensi jaminan baik. Terdapat hubungan yang signifikan antara dimensi bukti fisik, daya tanggap, kehandalan, empati dan jaminan dengan loyalitas pasien dengan nilai p value < 0.05. Dimensi kehandalan, jaminan dan empati serta karakteristik umur pasien secara simultan paling berperan penting dalam loyalitas pasien. Diharapkan pihak manajemen dapat mengembangkan sarana dan prasarana rumah sakit, meningkatkan pendidikan dan pengetahuan petugas, memberikan pelayanan tepat waktu dan meningkatkan komunikasi dengan pasien agar pasien semakin loyal dengan layanan rawat jalan di Rumah Sakit Sultan Imanuddin Pangkalan Bun
Read More
T-6128
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Naufal Hilmi Marzuq; Pembimbing: Helen Andriani; Penguji: Adang Bachtiar, Wahyu Sulistiadi, Eva Minerva, Noer Triyanto Rusli
Abstrak:
Di era globalisasi saat ini, semakin tingginya perkembangan pelayanan kesehatan di Indonesia dan bertambahnya komplain masyarakat membuat harapan masyarakat terhadap rumah sakit menjadi semakin berkualitas dan terjangkau. Pada dasarnya kepuasan pasien adalah suatu hal yang hasilnya sangat bervariasi, dikarenakan terkait dengan harapan/persepsi masing-masing dari personal. Tingkat kepuasan sendiri akan masuk kategori terpenuhi jika pelayanan yang diberikan sudah sesuai atau sudah masuk kategori dengan yang diharapkan oleh pasien. Dimensi yang biasa digunakan untuk mengukur kepuasan pasien adalah teori SERVQUAL dengan melihat kualitas pelayanan dari 6 dimensi yaitu akses (accessbility), proses penerimaan (admission process), waktu tunggu (waiting times), lingkungan fisik (physical environment), konsultasi dokter (physician consultation) dan informasi (information). Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah probability sampling dengan total responden sebanyak 76 responden. Adapun kriteria inklusi pada penelitian ini yaitu pasien dengan pembayaran BPJS rawat jalan/rawat inap yang sedang dan sudah pernah berobat di RSU Sriwijaya Palembang atau wali pasien. Kriteria eksklusi yaitu pasien yang berobat selain menggunakan jaminan PBJS. Data terkumpul dianalisis dengan uji asumsi klasik, uji regresi linear dan uji koefisen determinasi terhadap kepuasan dan analisis bivariat dan multivariat terhadap loyalitas dengan variabel akses, proses, waktu tunggu, lingkungan fisik, konsultasi dokter dan informasi. Dari hasil penelitian, didapatkan hasil distribusi pada dimensi akses (82,6%), proses (70,2%), waktu tunggu (55,1%), lingkungan fisik (96,1%), konsultasi dokter (94,8%) dan informasi (77,4%) merasa puas dengan kualitas layanan yang diberikan dan pada loyalitas pasien didapatkan sebesar (51,2%) pasien loyal pada RSU Sriwijaya Palembang. Terdapat hubungan yang signifikan antara proses penerimaan (p=0,002), waktu tunggu (p=0,003), konsultasi dokter (p=0,029) dan informasi (p=0,012) dengan kepuasan pasien, sedangkan untuk loyalitas terdapat hubungan signifikan pada dimensi waktu tunggu (p=0,035) dan konsultasi dokter (p=0,012). Kesimpulannya, berdasarkan hasil penelitian ini, RSU Sriwijaya Palembang perlu mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanan dengan melakukan evaluasi SIMRS untuk mengatasi masalah prosedur penerimaan, melakukan pelatihan SDM agar memiliki self-monitoring yang tinggi dan melakukan evaluasi secara berkala mengenai kualitas pelayan.

In the current era of globalization, the increasing development of health services in Indonesia and the increase in public complaints have made people's expectations of hospitals become more qualified and affordable. Basically, patient satisfaction is something whose results vary widely because it is related to the expectations/perceptions of each person. The level of satisfaction itself will be categorized as fulfilled if the services provided are appropriate or have entered the category expected by the patient. The dimension commonly used to measure patient satisfaction is the SERVQUAL theory by looking at service quality from 6 dimensions, namely accessibility, admission process, waiting times, physical environment, physician consultation and information. This research is a quantitative study with a cross-sectional study design with 363 respondents. The collected data were analyzed by classical assumption test, linear regression test and coefficient of determination test for satisfaction and bivariate and multivariate analysis on loyalty with variables of access, process, waiting time, environment. physical, physician consultation and information. From the results of the study, the distribution results obtained on the dimensions of access (82.6%), process (70.2%), waiting time (55.1%), physical environment (96.1%), pyhsician consultation (94.8%) and information (77.4%) were satisfied with the quality of services provided and on patient loyalty obtained (51.2%) loyal patients at Sriwijaya Hospital Palembang. There was a significant relationship between the process (p = 0.002), waiting time (p = 0.003), doctor consultation (p = 0.029) and information (p = 0.012) with patient satisfaction, while for loyalty there is a significant relationship on the dimensions of waiting time (p = 0.035) and physician consultation (p = 0.012). In conclusion, based on the results of this study, Sriwijaya Hospital Palembang needs to maintain and improve service quality by evaluating SIMRS to overcome the problem of admission procedures, conducting HR training to have high self-monitoring and conducting periodic evaluations of service quality.
Read More
B-2305
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nora Fitria Tu; Pembimbing: Jaslis Ilyas; Penguji: Puput Oktamianti, Agus Rahmanto
Abstrak:
Peran karyawan lini depan sangat penting bagi organisasi dalam rangka meningkatkan loyalitas pelanggan. Ketika karyawan merasa puas dengan pekerjaannya, mereka cenderung lebih termotivasi dan merasa senang untuk melakukan pekerjaan dengan baik. Kepuasan kerja dan disiplin kerja saling terkait dan dapat memengaruhi kinerja dan produktivitas organisasi secara keseluruhan. Masalah disiplin kerja dapat berakibat pada memanjangnya waktu tunggu pelayanan pasien yang pada akhirnya dapat berdampak pada loyalitas pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kepuasan kerja dan disiplin kerja karyawan lini depan dengan loyalitas pasien menggunakan desain studi potong lintang dan pendekatan mixed methods. Kuesioner dibagikan kepada 385 pasien dan 55 karyawan lini depan. Data kualitatif didapatkan melalui wawancara mendalam; dan telaah literatur dan dokumen terkait. Nilai rata-rata skor loyalitas pasien di Instalasi Rawat Jalan RS Bumi Waras cukup tinggi; rata-rata skor tanggapan responden mengenai kualitas layanan termasuk dalam kategori baik; mayoritas responden membutuhkan lama waktu pelayanan ≥102 menit (lambat); ada pengaruh persepsi pasien tentang kualitas layanan dan lama waktu pelayanan terhadap loyalitas pasien; besar proporsi karyawan lini depan yang memiliki perasaan puas dan ambivalensi dengan pekerjaannya adalah sama (49,1%). Pengelolaan faktor organisasi yang terkait dengan loyalitas pasien, seperti kepuasan dan disiplin kerja karyawan lini depan penting untuk meningkatkan loyalitas pasien.

The role of front-line employees is very important for organizations in order to increase customer loyalty. Job satisfaction and work discipline are interrelated and can affect overall organizational performance and productivity. The problem of discipline can result in lengthening the waiting time for patient services which in turn can have an impact on patient loyalty. This study aims to analyze job satisfaction and work discipline of front-line employees with patient loyalty using a cross-sectional study design and a mixed methods approach. Questionnaires were distributed to 385 patients and 55 frontline employees. Qualitative data obtained through in-depth interviews; and review of literature and documents. The average patient loyalty score at the Outpatient Unit of Bumi Waras Hospital was quite high; the average service quality score was in the good category; the majority of respondents needed service time ≥102 minutes (slow); there was an influence of patient perceptions about service quality and length of service time on patient loyalty; the proportion of front-line employees who have feelings of satisfaction and ambivalence with their work is the same (49.1%). Management of organizational factors related to patient loyalty, such as job satisfaction and discipline of front line employees is important to increase patient loyalty.
Read More
B-2349
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
I Made Sudiana; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas, Mieke Savitri, Budi Hartono
B-1613
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Raudhatul Ulfa; Pembimbing: Surya Ede Darmawan, Penguji: Vetty Yulianty Permansaari, Puput Oktamianti, Budi Hartono, Syaifuddin Zuhri
Abstrak:

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik pasien, kualitas layanan, dan hambatan pindah dengan loyalitas pasien. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Responden berjumlah 150 orang dan merupakan pasien yang telah melakukan pengobatan di pelayanan rawat jalan Rumah Sakit Tugu Ibu minimal dua kali. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner yang dilakukan selama bulan Desember 2011 di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Tugu Ibu. Data yang terkumpul dianalisis dengan metode analisis univariate, bevariate (pearson chi-square), dan analisis multivariate (logistic regretion).

Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara karakteristik pasien berdasarkan usia, pendidikan, pekerjaan, sumber biaya pengobatan, jarak tempat tinggal pasien dari Rumah Sakit Tugu Ibu dengan loyalitas pasien, terdapat hubungan antara kualitas layanan dan dimensi kualitas layanan tangibles, reliability, responsiveness, assurance dan emphaty dengan loyalitas pasien, terdapat hubungan antara hambatan pindah dengan loyalitas pasien, dan hambatan pindah adalah variabel yang memiliki keterikatan paling besar dengan loyalitas pasien.


This study aimed to determine the correlation between patient characteristic, service quality, and switching barrier, with patient loyalty. This study was a quantitative study with crosssectional design. Data was acquired from 150 respondents who had been visited this hospital for minimal two times before. The data was collected with questioner during Desember 2011 in the outpatient unit of Tugu Ibu Hospital. Those data analyzed in univariate analysis, bevariate analysis (pearson chi-square), and multivariate analysis (logistic regretion).

The results shown that there was a correlation between patient characteristic based on age, occupation, education, source of treatment cost, and distance between patient residence with the hospital with patient loyalty, there was a correlation between service quality and each dimensions of tangibles, reliability, responsiveness, assurance, and emphaty, with patient loyalty, there was a correlation between switching barrier and patient loyalty, and switching barrier was the variable that had the biggest correlation with patient loyalty.

Read More
B-1394
Depok : FKM-UI, 2012
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Wahyu Retno Sari; Pembimbing: Hafizurrachman; Dumilah Ayuningtyas, Rizal Rivandi, Vetty Yulianty Permanasari
B-1397
Depok : FKM-UI, 2012
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Marisa Anggraini Indah Sari Br Haloho; Pembimbing: Masyitoh; Penguji: Jaslis Ilyas, Lies Nugrohowati, Agnes Vianti
Abstrak:
Latar belakang: Didasari oleh pentingnya patient experience sebagai salah satu faktor kunci dalam meningkatkan loyalitas pasien di rumah sakit. Loyalitas pasien sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan dan reputasi rumah sakit, khususnya di tengah persaingan layanan kesehatan yang semakin ketat. Namun, masih terdapat keterbatasan penelitian terkait hubungan antara pengalaman pasien dengan loyalitas pasien di ruang rawat inap. Tujuan penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara patient experience dengan loyalitas pasien di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Hermina Depok. Metodologi penelitian: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross-sectional. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang dibagikan kepada pasien rawat inap, yang mencakup dimensi pengalaman pasien seperti komunikasi perawat/bidan, komunikasi dokter, respon staf, kenyamanan fasilitas fisik, manajemen nyeri, komunikasi tentang obat, dan discharge planning. Loyalitas pasien diukur melalui niat untuk kembali menggunakan layanan rumah sakit dan merekomendasikan rumah sakit kepada orang lain. Hasil penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pasien memiliki pengalaman positif selama menjalani perawatan di RSU Hermina Depok. Analisis statistik bivariat dan multivariat menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara patient experience secara keseluruhan dengan loyalitas pasien. Dimensi komunikasi perawat/bidan, komunikasi dokter, kenyamanan fasilitas fisik, dan discharge planning merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap loyalitas pasien. Temuan ini menegaskan pentingnya peningkatan kualitas pelayanan berbasis pengalaman pasien untuk mempertahankan dan meningkatkan loyalitas pasien.

.Background:This study is based on the importance of patient experience as a key factor in enhancing patient loyalty in hospitals. Patient loyalty significantly influences the sustainability and reputation of hospitals, especially amid increasingly competitive healthcare services. However, there is still a lack of research on the relationship between patient experience and patient loyalty in inpatient care settings. Research Objective: This study aims to analyze the relationship between patient experience and patient loyalty in the inpatient ward of Hermina General Hospital Depok. Research Methodology: This research uses a quantitative method with a cross-sectional design. Data were collected through questionnaires distributed to inpatients, covering dimensions of patient experience such as nurse/midwife communication, doctor communication, staff responsiveness, physical facility comfort, pain management, medication communication, and discharge planning. Patient loyalty was measured by the intention to return to the hospital and to recommend the hospital to others. Research Results: The results show that the majority of patients had a positive experience during their stay at Hermina General Hospital Depok. Bivariate and multivariate statistical analyses revealed a significant relationship between overall patient experience and patient loyalty. The dimensions of nurse/midwife communication, doctor communication, physical facility comfort, and discharge planning were the most influential factors affecting patient loyalty. These findings emphasize the importance of improving service quality based on patient experience to maintain and increase patient loyalty.
Read More
T-7233
Depok : FKM-UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive