Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Ukik Agustina; Pembimbing: Laila Fitria; Penguji: Bambang Wispriyono, Budi Hartono, Didi Purnama, Sukanda
Abstrak: Mangan (Mn) merupakan unsur esensial bagi tubuh, namun dapat bersifat toksik jika berlebih. Salah satu target organ Mn adalah ginjal. Keberadaan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) dapat menjadi sumber pencemar Mn ke lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara konsentrasi Mn dalam air tanah dengan gangguan fungsi ginjal pada masyarakat yang tinggal di sekitar TPA Cipayung Depok. Penelitian merupakan studi cross sectional dengan 104 responden yang meliputi Kelurahan Cipayung dan Kelurahan Pasir Putih. Pengambilan sampel dilakukan dengan Probability Proporsional to Size (PPS) yang disesuaikan dengan kriteria inklusi. Gangguan fungsi ginjal ditentukan dari kadar proteinuria atau hematuria yang diukur dengan metode semikuantitatif dipstick. Sedangkan pengukuran konsentrasi Mn menggunakan metode SNI 6989.5:2009. Wawancara dilakukan untuk mengetahui karakteristik responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar Mn air tanah pada 9 (13,6%) titik sampling melebihi baku mutu air minum dan 17 orang (16,3%) menunjukkan indikasi gangguan fungsi ginjal. Konsentrasi Mn air tanah berkisar antara 0,06 mg/L-0,84 mg/L. Tidak terdapat hubungan antara konsentrasi Mn dalam air tanah dengan gangguan fungsi ginjal. Sedangkan faktor risiko hipertensi dan obesitas memiliki hubungan signifikan dengan gangguan fungsi ginjal (OR 4,20; 95%; CI: 1,27-13,84; OR 3,64; 95%; CI: 1,10- 12,07). Faktor risiko diabetes, penyakit jantung, riwayat penyakit keluarga, merokok, konsumsi alkohol, umur dan jenis kelamin tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan gangguan fungsi ginjal. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan antara konsentrasi Mn dalam air tanah dengan gangguan fungsi ginjal. Namun, faktor risiko hipertensi dan obesitas memiliki hubungan signifikan dengan gangguan fungsi ginjal.

The existence of landfill can be a source of manganese (Mn) pollutants in the environment. Mn can cause toxic for kidney if excessive intake. The purpose of this study was to determine the relationship between Mn concentrations in ground water with kidney function disorders in the people living around the Cipayung Landfill. The research was a cross sectional study with 104 respondents which included Cipayung and Pasir Putih village. Kidney function disorders was determined by the level of proteinuria or hematuria determined by the semi-quantitative dipstick method. While the Mn measurements used SNI 6989.5: 2009. The results showed that Mn levels of ground water at 9 (13,6%) sampling points exceeded drinking water quality standards and 17 people (16.3%) showed changes in kidney function. Mn concentration were between 0.06 mg / L-0.84 mg /L. There was no relationship between Mn concentration in ground water with kidney function disorders. While risk factors for hypertension and obesity had a significant relationship with kidney function disorders (OR 4.20; 95%; CI: 1.27-13.84;
OR 3.64; 95%; CI: 1.10-12.07). The conclusions of this study is risk factors for hypertension and obesity have a significant relationship with kidney function disorders.
Read More
T-5866
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Marhamah Dwi Anjani; Pembimbing: Bambang Wispriyono; Penguji: Zakianis, Olik Abdul Holik
Abstrak: Air tanah berperan penting sebagai sumber pemenuhan air bersih dan air minum sehari-hari di Kota Depok. Air tanah dianggap memiliki kualitas alami yang baik, namun tidak berarti semua air tanah berkualitas baik. Besi dan mangan merupakan logam esensial dan juga toksik yang sering ditemukan pada air tanah. Penelitian ini menggunakan metode Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL) yang bertujuan untuk mengestimasi tingkat risiko pajanan besi dan mangan pada air tanah sebagai air minum. Pengumpulan data konsentrasi besi dan mangan didapatkan dari data hasil survei kualitas air tanah oleh BPP PDAM Tirta Asasta Kota Depok tahun 2018 sebanyak 63 sampel. Data lainnya, antropometri, laju aktivitas, dan pola konsumsi air minum didapatkan dari wawancara menggunakan kuesioner dan pengukuran berat badan secara langsung di rumah 63 responden. Hasil analisis konsentrasi besi dan mangan menunjukkan hanya terdapat 18 sampel yang melebihi baku mutu konsentrasi mangan menurut Permenkes 492/2010. Jumlah estimasi asupan besi dan mangan masing-masing 5,02059 x 10-4 mg/kg/hari dan 5,52265 x 10-3 mg/kg/hari. Sedangkan RQ non karsinogenik besi dan mangan masing-masing 0,00072 dan 0,03945 yang menunjukkan bahwa tidak berisiko atau aman. Hasil analisa lebih lanjut menemukan bahwa asupan harian besi dan mangan menurut umur dan jenis kelamin dikategorikan defisiensi (Asupan besi dan mangan<AKG dan <DRI).
Read More
S-10145
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fata Islamy; Pembimbing: Bambang Wispriyono; Penguji: Budi Hartono, Abdul Rahman
Abstrak: Depok dengan karakteristik tanah yang berasal dari pelapukan bahan organik dan mineralmenyebabkan sumber air tanah yang dijadikan bahan baku air minum penduduk KotaDepok dapat tercemar oleh logam berat seperti mangan dan kromium heksavalen.Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menghitung besar risiko kesehatan akibat pajananmangan dan kromium heksavalen melalui air minum. Terdapat 75 responden individudewasa yang berasal dari kecamatan Bojongsari, Cipayung, dan Sawangan diambildatanya untuk mengetahui antropometri dan pola asupan air minum sebagai faktorpajanan. Konsentrasi mangan dan kromium heksavalen diambil dari sampel air tanahyang diuji pada Survei Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan Kota Depok tahun 2019.Setelah dilakukan perhitungan analisis risiko, tingkat risiko mangan pada konsentrasirata-rata untuk pajanan realtime (RQ= 0,27) dan lifespan (RQ= 0,35) serta kromiumheksavalen pada semua kategori dan skema (RQ = 0,36; 0,62; 0,47; 0,81) dinyatakanaman atau tidak berisiko (RQ ≤ 1). Sedangkan tingkat risiko pajanan pajanan mangandengan skema konsentrasi maksimal pada pajanan realtime (RQ= 1,3) dan lifespan (RQ=1,7) dinyatakan tidak aman atau berisiko (RQ > 1) untuk penduduk dewasa Kota Depok.Kata kunci: mangan, kromium heksavalen, analisis risiko, air minum, air tanah.
Read More
S-10239
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Miladil Fitra; Pembimbing: Haryoto Kusnoputranto; Penguji: Abdur Rahman, Bambang Wispriyono, Inswiasri, Isha Wardhana
Abstrak: Kegiatan penambangan emas skala kecil yang tidak dikelola dengan baik dapat berpotensi meningkatkan mineral logam berat termasuk mineral mangan dan keberadaannya dapat menyebar kewilayah sekitar pertambangan serta berpotensi menimbulkan risiko dan gangguan kesehatan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk Mengestimasi tingkat risiko kesehatan pajanan mangan (Mn) dari air minum dan makanan terpilih pada populasi penduduk dan bukti-bukti gangguan kesehatannya di Kampung Curug Bitung, Kecamatan Nanggung. Penelitian ini merupakan studi Deskriptif Analitik dengan metode Analisis Risiko Kesehatan Masyarakat. Pengumpulan data dilakukan secara observasi, wawancara dan test konsentrasi mangan pada air minum dan makanan. Tingkat Risiko pajanan mangan dari air minum dan makanan di desa curug bitung tidak berisiko (RQ<1) ini berarti pajanan mangan wilayah Ring-1 area pertambangan emas tradisional Gunung Pongkor belum menyebar ke sekitar atau keluar Ring-1(Curug Bitung). Bagi penduduk yang memiliki aktivitas pengoperasian gelundung dihimbau untuk tidak membuang sisa tanah hasil olahannya didekat rumah, aliran air maupun di dekat lahan pertanian, karena dimungkinkan tanah buangan tersebut masih mengandung cemaran beberapa mineral lainnya yang berbahaya. Tanah sisa olahan bisa dikumpulkan di suatu area yang jauh dari sumber air dan lahan pertanian. Area tersebut bisa ditanami dengan tanaman lokal yang mampu menyerap kandungan logam dalam tanah seperti tanaman genjer.
Kata Kunci : Analisis Risiko Kesehatan Masyarakat, Pajanan Mangan dari Air Minum dan Makanan, penambangan emas skala kecil
Read More
T-4337
Depok : FKM UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nursuci Fatmawati Perwendha; Pembimbing: Abdur Rahman; Penguji: Budi Hartono, Nurjamil
Abstrak: Air merupakan kebutuhan esensial yang harus dipenuhi untuk kelangsungan hidupmanusia. Namun, pelayanan air bersih di wilayah Bekasi khususnya KelurahanSumur Batu, Kecamatan Bantargebang sebagian besar menggunakan sumursebagai sumber air minum dan kebutuhan sehari-hari lainnya. Mangan dan besimerupakan zat gizi esensial yang dibutuhkan oleh tubuh tetapi apabila dikonsumsidengan jumlah berlebih dapat bersifat toksik. Penelitian ini menggunakan metodeanalisis risiko kesehatan lingkungan untuk mengestimasi pajanan mangan danbesi dan tingkat risiko kesehatan yang diterima dari air minum pada pendudukdewasa di pemukiman sekitar tempat pembuangan akhir Bantargebang, KotaBekasi. Selain itu, penelitian ini juga menguji korelasi antara mangan, besi, TDS,DHL, dan pH sehingga ditemukan persamaan linear untuk memperkirakankeberadaan mangan atau besi. Populasi penelitian adalah seluruh penduduk usiadewasa yang tinggal di sekitar TPA Bantargebang. Penentuan sampel denganmenentukan kriteria inklusi yaitu penduduk usia lebih dari 18 tahun danmengonsumsi air sumur minimal 2 bulan. Pengambilan sampel dengan cara nonrandom sampling dan quota sampel. Sampel lingkungan adalah air sumur yangberada di rumah tangga terpilih sebagai responden. Selain itu, dilakukanpengambilan data antropometri berupa laju asupan, durasi pajanan, dan beratbadan. Jumlah asupan mangan dan besi pada populasi penelitian belummemenuhi angka kecukupan gizi masing-masing yaitu 0,26 dan 0,02 mg/l. Darihasil perhitungan estimasi risiko didapatkan hasil bahwa tingkat risiko mangandan besi di sekitar TPA Bantargebang tidak berisiko atau aman. Selain itu,diperoleh dari uji korelasi hubungan yang signifikan antara mangan dengan pH,DHL, dan TDS (p<0,05) sehingga ditemukan persamaan linear sederhana untukmasing-masing variabel.
Kata kunci : mangan, besi, tingkat risiko, TDS, DHL, pH, air sumur.
Water is an essential requirement that must be met for human survival. However,water services, especially in the area of Bekasi Well Batu Village, DistrictBantargebang mostly using wells for drinking water and other daily needs.Manganese and iron are essential nutrients needed by the body. However, whenconsumed in excessive amounts can be toxic. This research uses environmentalhealth risk analysis methods to estimate exposure levels of manganese and ironand acceptable health risks of drinking water in the adult population in thesettlements around landfills Bantargebang, Bekasi. In addition, this study alsotested the correlation between the manganese, iron, TDS, DHL, and so the pHfound a linear equation to predict the existence of manganese or iron. The studypopulation was the entire adult population living around the landfillBantargebang. The samples to determine inclusion criteria ie the population agedover 18 years and consume well water at least 2 months. Sampling by way of nonrandom sampling and quota sampling. Environmental samples is well water that isin the selected households as respondents. In addition, anthropometric datacollection is done in the form of intake rate, duration of exposure, and weight.Total intake of manganese and iron in the study population not meet nutritionaladequacy rate each ie 0.26 and 0.02 mg / l. From the calculation of risk estimatesshowed that the level of risk of manganese and iron around the landfillBantargebang not risky or safe. In addition, the correlation obtained from asignificant relationship between manganese with pH, DHL, and TDS (p <0.05)thus found a simple linear equation for each variable.
Keywords : manganese, iron, risk quotient (RQ), TDS, conductivity, pH, waterwells.
Read More
S-8498
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Kirana Mahadewi Heryadi; Pembimbing: Bambang Wispriyono; Penguji: Umar Fahmi Achmadi, Achmad Samudera
Abstrak:
Latar Belakang: Kampus Universitas Indonesia memiliki fasilitas pelayanan alat penyedia air siap minum yang dapat mengubah air tanah menjadi air siap minum. Penggunaan air tanah masih dominan di Kampus Universitas Indonesia Kota Depok. Kota Depok memiliki karakteristik jenis tanah yang terbentuk dari pelapukan batuan sedimen sehingga air tanah Kota Depok berpeluang mengandung logam berat berupa mangan dan kromium heksavalen. Tujuan: Mengestimasi besaran risiko kesehatan akibat pajanan mangan dan kromium heksavalen melalui asupan air siap minum yang dikonsumsi mahasiswa Universitas Indonesia. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan studi Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL). Penelitian dilakukan pada tahun 2023 di Kampus Utama Universitas Indonesia yang terletak di Kota Depok, Jawa Barat. Total responden yang diwawancarai sebanyak 60 mahasiswa dan sampel air siap minum berjumlah 9 sampel yang dikumpulkan dari 8 fakultas yang berbeda. Hasil: Terdapat 1 sampel air siap minum yang kadar konsentrasi mangannnya melebihi standar baku mutu dan kadar konsentrasi kromium heksavalen pada seluruh sampel air siap minum sudah memenuhi standar baku mutu berdasarkan Permenkes No 2 Tahun 2023. Jumlah estimasi rata-rata intake pajanan mangan dan kromium heksavalen masing-masing sebesar 1.21×10-5 mg/kg/hari dan 7.12×10-7 mg/kg/hari (realtime) serta 8.75×10-5 mg/kg/hari dan 5.15×10-6 mg/kg/hari (lifespan). Tingkat risiko pajanan mangan dan kromium heksavalen masing-masing sebesar 8.64×10-5 dan 2.37×10-4 (realtime) serta 6.25×10-4 dan 1.72×10-3 (lifespan). Hasil ini menunjukkan bahwa air siap minum tidak berisiko menimbulkan gangguan kesehatan (RQ ≤ 1) sehingga air siap minum aman untuk dikonsumsi.

Background: The University of Indonesia campus has a ready-to-drink water service facility that can convert groundwater into ready-to-drink water. The use of groundwater is dominant on the University of Indonesia campus in Depok City. Depok City has the characteristic of a soil type that is formed from the weathering of sedimentary rocks, so that Depok City's groundwater has the possibility of containing heavy metals, such as manganese and hexavalent chromium. Objective: To estimate the magnitude of health risk due to exposure to manganese and hexavalent chromium through the intake of ready-to-drink water consumed by University of Indonesia students. Methods: This research uses the Environmental Health Risk Analysis (ERHA) study approach. The research was conducted in 2023 at University of Indonesia campus in Depok City. The total number of respondents interviewed was 60 students, and 9 samples of ready-to-drink water were collected from 8 faculties. Results: There is 1 ready-to-drink water sample where the manganese concentration exceeds the quality standard, and the hexavalent chromium concentration level in all samples meets the quality standards based on Permenkes No. 2 of 2023. The estimated average intake of manganese and hexavalent chromium exposure respectively is 1.21×10-5 mg/kg/day and 7.12×10-7 mg/kg/day (realtime) and 8.75×10-5 mg/kg/day and 5.15×10-6 mg/kg/day (lifespan). The risk levels of exposure to manganese and hexavalent chromium respectively were 8.64×10-5 and 2.37×10-4 (realtime) and 6.25×10-4 and 1.72×10-3 (lifespan). These results indicate that ready-to-drink water has no risk of causing health problems (RQ ≤ 1), so can be classified as safe to drink water.
Read More
S-11253
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive