Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Liana Andryana; Pembimbing: L. Meily Kurniawidjaja; Penguji: Indri Hapsari, Milla Tejamaya, Sudi Astono, Fathur Rahman
Abstrak: Bekerja di ketinggian bagi tim SAR merupakan jenis pekerjaan yang mempunyai resiko bahaya yang tinggi seperti terjatuh, tertimpa benda, tersetrum, kebakaran, dan lain-lain. Akses tali telah diterapkan secara luas dalam setiap pekerjaan di ketinggian, namun penerapanya membutuhkan keterampilan yang baik agar resiko bahaya terjatuh dapat dicegah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kontribusi faktor predisposisi, faktor pemungkin dan faktor penguat pada perilaku selamat petugas Potensi SAR yang mengikuti pelatihan penyelamatan di ketinggian menggunakan akses tali (rope access). Desain penelitian ini adalah cross-sectional, menggunakan metode penelitian analitik korelatif dengan pendekatan semikuantitatif. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, observasi, dan wawancara. Populasi penelitian meliputi seluruh Potensi SAR di daerah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara yang telah mengikuti pelatihan Rope Acces di Basarnas sebanyak 1500 orang dan sampel diambil dengan teknik acak sebanyak 30 orang. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa variabel persepsi dan pelatihan berhubungan dengan perilaku selamat, sedangkan variabel pengetahuan, fasilitas, upaya penyelamatan di ketinggian, dan dukungan tidak berhubungan dengan perilaku selamat. Direkomendasikan antara lain memastikan petugas Potensi SAR memahami posisi tubuh ergonomis, mewajibkan mengikuti pelatihan sebelum melakukan pertolongan di ketinggian, dan menerapkan reward bagi petugas Potensi SAR yang telah mengikuti pelatihan dengan baik
Read More
T-5821
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Arief Hertanto; Pembimbing: Dadan Erwandi; Penguji: Fatma Lestari, Laksita Ri Hastiti, Ispranto K. Adhy, Errik Yusnadi Saleh
Abstrak: Iklim keselamatan adalah persepsi bersama karyawan tentang kebijakan, prosedur, dan praktik yang berkaitan dengan keselamatan di lingkungan kerja mereka. Iklim keselamatan berhubungan dengan perilaku selamat dan kecelakaan kerja yang tidak disengaja di tempat kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur tingkat kematangan iklim keselamatan di PT X serta menganalisis hubungannya dengan perilaku selamat. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif menggunakan metode kuesioner dengan total 200 responden. Kuesioner terstruktur digunakan untuk menangkap karakteristik sosio-demografis responden, iklim keselamatan kerja, dan perilaku keselamatan kerja. Responden berpartisipasi dalam penelitian ini dengan menjawab kuesioner yang dibagikan secara online dan offline. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kematangan iklim keselamatan di PT X berada di level Cukup, terdapat hubungan yang sangat kuat antara Variabel sub dimensi dengan iklim keselamatan, serta hubungan yang cukup kuat antara iklim keselamatan dengan perilaku selamat. Studi menekankan bahwa peningkatan tingkat iklim keselamatan dapat meningkatkan perilaku selamat sehingga efektif dalam mengurangi insiden kecelakaan kerja.
Safety climate is the shared perception of employees about policies, procedures and practices related to safety in their work environment. Safety climate is related to safe behavior and occupational accidents in the workplace. The purpose of this study was to measure the maturity level of the safety climate at PT X and to analyze its relationship with safety behavior. This research is descriptive quantitative using a questionnaire method with a total of 200 respondents. A structured questionnaire was used to capture the socio-demographic characteristics of the respondents, safety climate, and safety behavior. Respondents participated in this study by answering questionnaires distributed online and offline. The findings of this study indicate that the maturity level of the safety climate at PT X is at the fair level, there is a very strong relationship between the subdimensional variables and the safety climate, and a fairly strong relationship between the safety climate and safety behavior. The study emphasizes that an increase in the level of safety climate can increase safe behavior therefore it is effective in reducing the incidence of work accidents.
Read More
T-6174
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Raih Zenita Imami; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Hendra, Mayarni
S-8349
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Aryo Wibowo Hendra Putro; Promotor: Fatma Lestari; Kopromotor: Robiana Modjo; Penguji: Dadan Erwandi, L. Meily Widjaja, Waluyo, Audist Subekti, Alfajri Ismail; Suparni, Herlina J. EL-Matury
Abstrak:
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) merupakan fasilitas penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) ke masyarakat yang memiliki potensi bahaya dan berisiko tinggi terjadi kecelakaan. Selama tahun 2017-2018 telah terjadi 120 kecelakaan SPBU di Indonesia. Dua faktor utama yang berkontribusi terhadap kecelakaan, yaitu faktor manusia dan faktor organisasi. Tujuan dari penelitian ini menghasilkan instrumen pengukuran iklim keselamatan dan perilaku keselamatan konsumen SPBU serta model perilaku konsumen dan iklim keselamatan di SPBU yang memiliki nilai kebaruan dan orisinalitas. Tahap pertama dalam penelitian adalah penyusunan parameter ukur perilaku selamat dengan menggunakan referensi studi literatur. Pengukuran perilaku selamat dilakukan dengan mengumpulkan data dari pekerja SPBU di seluruh Indonesia dan masyarakat konsumen SPBU di wilayah Jawa Barat melalui kuesioner daring. Hasil pengumpulan data dianalisis secara kuantitatif menggunakan PLS-SEM. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa variabel iklim keselamatan SPBU yang memiliki pengaruh signifikan terhadap kepatuhan dan partisipasi keselamatan pekerja, yaitu komitmen manajemen dan pemberdayaan keselamatan melalui mediasi variabel komunikasi keselamatan, aturan dan prosedur keselamatan, serta pelatihan keselamatan. Pada model perilaku selamat konsumen SPBU, Komunikasi operator, rambu keselamatan, media promosi, dan regulasi pemerintah secara signifikan mempengaruhi perilaku selamat konsumen melalui mediasi variabel norma, sikap, persepsi ancaman, serta persepsi benefit & barrier. Penelitian ini memiliki nilai manfaat yang tinggi karena menghasilkan 27 butir rekomendasi untuk pemerintah, badan usaha niaga migas, dan pengelola SPBU. Selain itu hasil penelitian ini dapat dikembangkan pada 6 topik penelitian lanjutan.

Fuel Stations are facilities for selling fuel to the public which has a potential hazard and a high risk of accidents. During 2017-2018 there were 120 gas station accidents in Indonesia. Two main factors contribute to accidents, namely human factors and organizational factors. The purpose of this research is to produce an instrument for measuring safety climate and consumer safety behavior at petrol stations as well as a model for consumer behavior and safety climate at gas stations, which are novel and original. The first stage of the research was the preparation of parameters for measuring safe behavior using references to literature studies. Measurement of safe behavior is carried out by collecting data from gas station workers throughout Indonesia and gas station consumers in West Jawa Province through online questionnaires. The results of data collection were analyzed quantitatively using PLS-SEM. The results of the research analysis show that the variables of gas station safety climate that significantly influence safety compliance and participation are namely management commitment and management empowerment, with safety communication, safety rules and procedures, and safety training as mediators. In the gas station consumer safety behavior model, operator communication, safety signs, promotion media, and government regulation significantly influence consumer safety behavior with norms, attitudes, perceived threat, and perceived benefit & barrier as mediators. This research has great value with 27 recommendations for the government, the oil and gas enterprise with downstream permit, and fuel station owners. This study results can also be expanded to more 6 new research topics.
Read More
D-499
Depok : FKM-UI, 2024
S3 - Disertasi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Bambang Widjanarko; Pembimbing: Indri Hapsari Susilowati; Penguji: Dadan Erwandi, Chandra Satrya, Gustina, Heru Swidatmiko
Abstrak:
Tesis ini membahas mengenai kajian implementasi metoda modifikasi Keselamatan Berbasis Perilaku (KBP) sebagai perangkat utama pada program pencegahan Kecelakaan Serius dan Kematian (KSK) atau Serious Injury and Fatality (SIF). Metoda modifikasi keselamatan berbasis perilaku diterapkan melalui pengamatan perilaku perkerja dalam mentaati aturan keselamatan bekerja pada kegiatan beresiko tinggi. Program observasi perilaku keselamatan dilakukan dengan memodifikasi beberapa bagian dari konsep Keselamatan Berbasis Perilaku atau Behavior-based Safety (BBS) yang telah dikenal saat ini. Modifikasi dilakukan pada bagian pelaku dari pengamatan perilaku, referensi perilaku yang dikehendaki, dan proses perbaikan perilaku yang diperlukan untuk membentuk perilaku selamat dari pekerja. Pengamatan perilaku menggunakan metode Modifikasi Keselamatan Berbasis Perilaku (MKBP) dilakukan di salah satu perusahaan Minyak dan Gas di Indonesia selama periode 3 tahun yang dimulai pada tahun 2017 sampai dengan 2019. Evaluasi dilakukan setiap enam bulan sekali untuk menelaah kemajuan perbaikan perilaku melalui perbaikan Index Perilaku Selamat (IPS) para pekerja dan tindak lanjut perbaikan yang perlu dilakukan setiap tahunnya. Pada akhir tahun ke tiga didapatkan bahwa program MKBP berhasil meningkatkan Index Perilaku Selamat pekerja dan berkontribusi untuk menekan angka kecelakaan serius bahkan dapat menghilangkan kejadian kecelakan yang berakibat kematian.

Modification of Behaviour Based Safety methode was used as a main tool to support in serious injury and fatality (SIF) prevention program. The modified behaviour-based safety is implemented by observing worker’s behaviour on their adherence to high risk safety protocol for working in high-risk activities. The observation program is excecuted by modifying some parts of Behavior-Based Safety (BBS) concept popularly known today. Modifications are made by modifying observer type, the reference of expected workforce’s behavior, and process of behaviour improvement. Behavioral observations by using Modified Behavior-Based Safety (MBBS) method was conducted in one of Oil and Gas companies in Indonesia over a period of 3 years started 2017 up to 2019. Index Perilaku Selamat (IPS) or Safe behaviour index was used as a parameter to monitor the progress of workforce’s improvement behaviour. The progress review was conducted once in every six months to review reliability of the method and to identify improvement opportunity in shaping work foce safe behaviour. At the end of the third year of observation, the program succesfuly improved workforce’s safe behaviour and contributed to reduction of serious injury accident as well as eliminating fatality accidents.

Read More
T-5939
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive