Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Najmah ... [et al.]
BPK Vol.44, No.4
Jakarta : Balitbangkes Depkes RI, 2016
Indeks Artikel Jurnal-Majalah Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Ihyani Nurdiena Marliamara; Pembimbing: Tri Krianto; Penguji: Bambang Wispriyono, Dien Anshari, Risky Kusuma Hartono, Faika Rachmawati
Abstrak:
Read More
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan sopir angkutan umum terhadap peraturan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Terminal Kota Depok tahun 2024. Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan desain cross-sectional. Responden penelitian adalah 94 sopir angkutan umum yang dipilih secara purposive sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang mencakup karakteristik individu serta sikap dan perilaku merokok. Analisis data dilakukan menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar sopir angkutan umum (79.8 %) tidak patuh terhadap peraturan KTR, sementara sisanya (20.2%) patuh. Faktor predisposisi memiliki hubungan signifikan dengan kepatuhan para sopir angkutan umum (p- value < 0,05). Begitu pula dengan faktor pemungkin. Faktor Penguat yaitu harga rokok tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kepatuhan.
This study aims to analyze the factors associated with the compliance of public transport drivers with the Smoke-Free Area (SFA) regulations at the Depok City Terminal in 2024. The research employs a descriptive method with a quantitative approach and a cross-sectional design. The respondents of the study consist of 94 public transport drivers selected through purposive sampling. Data were collected using a questionnaire that covered individual characteristics as well as smoking attitudes and behaviors. Data analysis was conducted using the Chi-Square test. The results showed that the majority of public transport drivers (79.8%) did not comply with the SFA regulations, while the remaining 20.2% were compliant. Predisposing factors were found to have a significant relationship with the compliance of public transport drivers (p-value < 0.05). Similarly, enabling factors were also significantly related. However, reinforcing factors, such as the price of cigarettes, did not have a significant relationship with compliance.
T-7197
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Hadiq Nur Wahid Arrifqi; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Indri Hapsari Susilowati, Qanita Fauzia
Abstrak:
Read More
Pemerintah Indonesia telah menetapkan kebijakan yang menyatakan bahwa setiap tempat kerja merupakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Hal tersebut merupakan pemenuhan dari amanat UUD 1945 yang menyatakan bahwa setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang sehat. Sayangnya, sejak ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah pada 2012, beberapa penelitian menunjukkan KTR tidak terlaksana dengan optimal. Penelitian ini disusun untuk mendapatkan gambaran pelaksanaan KTR pada tempat kerja di Indonesia. Penelitian dilaksanakan menggunakan teknik kajian literatur sistematis dengan mengumpulkan literatur yang diterbitkan dalam periode sepuluh tahun terakhir terkait pelaksanaan KTR pada tempat kerja di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa KTR mampu dilaksanakan dengan baik oleh 28% tempat kerja. Hasil tersebut menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan pelaksanaan KTR di tempat kerja cukup rendah. Indikator dengan pemenuhan tertinggi ditunjukkan oleh keberadaan rambu larangan merokok. Sedangkan indikator terendah ditunjukkan oleh keberadaan ruang merokok dan indikator perilaku. Dari hasil tersebut, pengelola kebijakan mulai dari pimpinan hingga pengawas perlu menyatakan komitmen yang kuat dalam menjamin pelaksanaan KTR sebagai indikator input sehingga indikator lain dapat terpenuhi dengan baik. Pimpinan dan pengawas seharusnya menjadi teladan bagi pekerja untuk tidak merokok di lingkungan KTR.
The Indonesian government has established a policy stating that every workplace is a Smoke Free Area (KTR). This is the fulfillment of the mandate of the 1945 Constitution which states that everyone has the right to a healthy environment. Unfortunately, since it was enacted through a Government Regulation in 2012, several studies have shown that KTR has not been implemented optimally. This research was conducted to get an overview of the implementation of KTR in workplaces in Indonesia. The research was carried out using a systematic literature review technique by collecting published literature in the last ten years regarding the implementation of KTR in workplaces in Indonesia. The results of the study show that 28% of workplaces can implement KTR well. These results indicate that the level of compliance with KTR implementation in the workplace is quite low. The indicator with the highest compliance is shown by the presence of no smoking signs. While the lowest indicator is shown by the presence of a smoking room and behavioral indicators. From these results, policy managers ranging from leaders to supervisors need to state a strong commitment in ensuring the implementation of KTR as an input indicator so that other indicators can be fulfilled properly. Leaders and supervisors should be role models for workers not to smoke in the KTR environment.
S-11487
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Wenni Haristia;Pembimbing: Amal Chalik Sjaaf; Penguji: Ascobat Gani, Wachyu Sulistiadi, Faika Rachmawati, Dinda Srikandi Radjiman
Abstrak:
Read More
Besarnya ancaman epidemi tembakau pada masyarakat Indonesia khususnya bagi anak dan remaja, menginisiasi pemerintah Indonesia untuk mengadopsi dan mengimplementasikan kebijakan yang bertujuan untuk melindungi masyarakat dari bahaya rokok bagi kesehatan, salah satunya melalui implementasi Kawasan Tanpa Rokok. Namun, penelitian pada berbagai daerah di Indonesia menunjukkan masih lemahnya tingkat kepatuhan masyarakat terhadap aturan dalam kawasan tanpa rokok tersebut. Implementasi yang lemah dan kepatuhan yang buruk dapat mengurangi efektivitas dari kebijakan. Berdasarkan hal tersebut, dirasa perlu untuk melakukan penelitian yang menganalisis bagaimana kebijakan Kawasan Tanpa Rokok diimplementasikan di Kota Depok melalui penerapan Perda Depok No. 2/2020. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat implementasi Perda tersebut. Ruang lingkup penelitian dibatasi pada aspek pelaksanaan implementasi (descriptive of policy implementation). Dimensi yang dikaji pada penelitian ini adalah aspek sumber daya, sikap pelaksana, pengawasan DPRD, dukungan masyarakat, komunikasi, dan struktur birokrasi. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dengan desain studi kasus dan pendekatan deskriptif. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini berupa wawancara mendalam dan telaah dokumen. Informan dalam penelitian ini berasal dari unsur pelaksana kebijakan dan kelompok sasaran kebijakan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi KTR di Kota Depok masih belum optimal yang ditandai dengan yang ditandai dengan belum optimalnya aspek-aspek implementasi Perda Depok No. 2/2020, yaitu aspek penetapan, pembinaan dan pengawasan, penegakan dan kinerja KTR. Belum optimalnya implementasi Perda Depok No. 2/2020 berkaitan dengan kompetensi sumber daya masnusia, fasilitas dan pendanaan yang belum memadai, sikap dan komitmen Kepala Daerah, serta belum adanya aturan teknis mengenai penyelenggaraan KTR.
The significant threat of the tobacco epidemic to the Indonesian population, particularly children and adolescents, has prompted the Indonesian government to adopt and implement policies aimed at protecting the public from the health hazards of smoking, one of which is through the implementation of Smoke-Free Areas (SFA) policy. However, research in various regions of Indonesia indicates a persistent weakness in public compliance with the rules within these smoke-free zones. Poor implementation and compliance can diminish the effectiveness of the policy. Given this, it is deemed necessary to conduct research analyzing how the SFA policy is implemented in Depok City through the enactment of Depok Regulation No. 2/2020. The purpose of this study is to identify the factors that support and hinder the implementation of this regulation. The scope of the research is limited to aspects of policy implementation (descriptive of policy implementation). The dimensions examined in this study include aspects of resources, implementers' attitudes, DPRD supervision, community support, communication, and bureaucratic structure. This research was conducted using qualitative methods with a case study design and descriptive approach. Data collection methods in this study consisted of in-depth interviews and document review. Informants in this study came from policy implementers and the target policy group. The results of this study indicate that the implementation of SFA policy in Depok City is still suboptimal. This is evidenced by deficiencies in various aspects of implementing Depok Regional Regulation No. 2/2020, including establishment, guidance and supervision, enforcement, and performance of SFA policy implementation. The suboptimal implementation of Depok Regulation No. 2/2020 is related to the competence of human resources, inadequate facilities and funding, attitudes and commitment of the Regional Head, and the absence of technical regulations regarding the implementation of SFA policy.
T-6932
Depok : FKM-UI, 2024
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Mary Liziawati; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Prastuti Soewondo, Wachyu Sulistiadi, Siti Nadia Tarmizi, Rochady Hendra Setya Wibawa
Abstrak:
Read More
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengembangan kebijakan terintegrasi Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di tempat peoses belajar mengajar di Kota Depok yang efektif dalam upaya untuk menurunkan angka perokok pemula. Dengan latar belakang tingginya angka perokok pemula usia 10-14 tahun di Kota Depok tahun 2024 yang mencapai 3,1% jauh diatas angka nasional 0,5% berdasarkan SKI tahun 2023. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kebijakan dengan menggunakan pendekatan siklus kebijakan dan segitiga analisis kebijakan serta menilai prediksi dampak kebijakan dengan metode RIA (Regulatory Impact Anssessment) melalui wawancara mendalam, FGD, telaah dokumen dan observasi lapangan. Hasil penelitian didapatkan perlu adanya perbaikan kebijakan terutama pada tahap implementasi kebijakan dan evaluasi kebijakan. Perbaikan kebijakan yang direkomendasikan adalah pengembangan kebijakan terintegrasi berupa penyusunan peraturan wali kota sebagai peraturan pelaksanaan dari Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 2 Tahun 2020 tentang KTR. Penilaian prediksi dampak kebijakan dilakukan dengan metode RIA menunjukkan hasil prediksi dampak positif.
This study aims to analyze the development of an integrated policy of Smokefree Areas (KTR) in teaching and learning places in Depok City that is effective in reducing the number of beginner smokers. Against the background of the high number of beginner smokers aged 10-14 years in Depok City in 2024, which reached 3.1%, far above the national rate of 0.5% based on the 2023 SKI. The research method used is policy research using the policy cycle approach and the policy analysis triangle and assessing the prediction of policy impact using the RIA (Regulatory Impact Assessment) method through in-depth interviews, FGDs, document review and field observations. The results showed that there is a need for policy improvement, especially at the policy implementation and policy evaluation stages. The recommended policy improvement is the development of an integrated policy in the form of drafting a mayoral regulation as an implementing regulation of Depok City Regional Regulation Number 2 of 2020 concerning KTR. The policy impact prediction assessment carried out using the RIA method shows positive impact prediction results.
T-7178
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
