Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 56 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Mugeni Sugiharto dan Oktarina
BPSK Vol.17, No.3
Surabaya : Balitbangkes Kemenkes RI, 2014
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Cat Martiyana, Leny Latifah, Hadi Ashar
MGMI Vol.4, No.1
Magelang : Balitbang GAKI Kemenkes RI, 2012
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mira Kristiani Dewi, Widarini, Nyoman Mangku Karmaya
PHPMA-Vol.2/No.1
Denpasar : Universitas Udayana, 2014
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
N.K. Nopi Widiantari, N.L.P. Suariyani, Nyoman Mangku Karmaya
PHPMA-Vol.4/No.1
Denpasar : Universitas Udayana, 2016
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Tuti Nuraini, Madarina Julia, Djaswadi Dasuki
KJKMN Vol.7, No.12
Depok : FKM UI, 2013
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Siti Nur Ramdaniati; Pembimbing: Anwar Hasan; Penguji: Besral, Dian Ayubi, Didin Aliyudin, Upi Meikawati
Abstrak: Hingga saat ini Tuberkulosis (TB) masih merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi permasalahan di dunia kesehatan. Menurut data WHO pada tahun 2014 Indonesia merupakan peringkat ke-2 penyumbang kasus TB terbesar di dunia dengan jumlah 9,6 juta kasus. Menurut data Riskesdas 2013 prevalensi TB di Provinsi Banten yaitu 0,4% dari jumlah penduduk. Upaya pengendalian TB memerlukan peran serta masyaraat dan pasien yang perlu diberdayakan melalui paguyuban TB. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kepatuhan pengobatan pasien TB terkonfirmasi bakteriologis di Puskesmas Unyur yang melaksanakan paguyuban TB dan Puskesmas Kilasah yang tidak melaksanakan paguyuban TB, Kota Serang tahun 2016. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain studi crosssectional yang dilakukan selama bulan November 2016. Sampel penelitian ini berjumlah 79 pasien baru TB terkonfirmasi bakteriologis yang sedang menjalani pengobatan minimal 1 bulan di Puskesmas Unyur dan Puskesmas Kilasah. Hasil analisis univariat menunjukkan tingkat kepatuhan pengobatan pasien TB di Puskesmas Unyur lebih tinggi dari Puskesmas Kilasah. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan pengobatan pasien TB (p = 0,024; OR = 10,3; 95% CI = 1,4 to 77,8). Variabel lainnya yang bermakna yaitu dukungan keluarga (p = 0,023; OR = 7,7; 95% CI = 1,3 to 44,5). Selain itu juga didapat hasil bahwa dukungan keluarga merupakan faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap kepatuhan pengobatan TB setelah dikontrol oleh variabel sikap, jarak, penyuluhan dan dukungan sosial. Kepatuhan Pengobatan merupakan kunci keberhasilan pengobatan TB yang menjadi tujuan utama dalam program pengendalian penyakit Tuberkulosis. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan peran serta masyarakat agar program pengendalian TB dapat lebih optimal. Kata kunci: tuberkulosis, pengetahuan, dukungan keluarga, kepatuhan, paguyuban Until now Tuberculosis (TB) is one of the infectious diseases that has become problems in the health world. According to WHO (2014), Indonesia was ranked as the second largest contributor of TB cases in the world with 9,6 million cases. According to Riskesdas (2013), the prevalence of TB in Banten Province at 0,4% of the population. TB control efforts required participation of communities and patients through TB support groups (paguyuban). This study aimed to determine the factors aasociates the treatment compliance level for new patients of TB confirmed bacteriological in Community Health Center (Puskesmas) in Unyur(TB support group) and Kilasah (Non-TB support group), both in Serang City, 2016. This research used quantitative methods with cross-sectional study design, conducted in November 2016. The research sample was 79 confirmed bacteriological TB patients who are under treatment minimum 1 month in Puskesmas Unyur and Kilasah. As the result, treatment compliance of TB patients in Puskesmas Unyur was higher than in Kilasah. The analysis showed that there was a significant relationship between the level of knowledge with compliance treatment of TB patients (p = 0,024; OR = 10,3; 95% CI = 1,4 to 77,8). Other significant variable was family support (p = 0,023; OR = 7,7; 95% CI = 1,3 to 44,5). In addition, the result was that the family support was the most dominant factor influencing TB treatment compliance after being controlled by variables, i.e. attitude, distance, counseling and social support. Treatment compliance was key for successful treatment of TB and became a major goal in Tuberculosis control programs. Therefore it is necessary for increase community participation to optimize the TB control programs. Keywords: tuberculosis, knowledge, family support, compliance, support group
Read More
T-4804
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Whinda Erlyani; Pembimbing: Hadi Pratomo; Penguji: R. Sutiawan, Primaningrum Arianarresmi
Abstrak: Kelahiran prematur dapat menimbulkan dampak negatif pada ibu. Kelompokpendukung dapat membantu ibu dalam menghadapi dampak negatif kelahiranprematur. Perkembangan teknologi dan internet membuat online support groupmarak dan populer, termasuk pada ibu dengan bayi prematur. Penelitian inibertujuan untuk mengidentifikasikan karakteristik ibu, karakteristik bayi prematur,jenis dukungan, harapan atas jenis dukungan, dan intensitas seluruh dukungandalam online support group. Penelitian kuantitatif menggunakan kuesioner onlinemelibatkan 82 responden. Karakteristik ibu: rata-rata usia 30,91 tahun, sebagianbesar tamatan pendidikan tinggi, sebagian besar mengurus rumah tangga, sebagianbesar tidak memiliki riwayat penyakit, dan sebagian besar tidak memiliki riwayatprematuritas sebelumnya. Karakteristik bayi prematur: rata-rata berusia 23,48bulan, sebagian besar laki-laki, sebagian besar moderate preterm, sebagian besarlahir melalui operasi caesar, rata-rata berat lahir 1595,44 gram, dan sebagian besarmemiliki riwayat penyakit kuning/jaundice. Jenis dukungan meliputi emotional,informational, instrumental, dan companionship support. Setiap jenis dukunganterbagi menjadi 5 kategori jawaban (selalu, sering, kadang, jarang, dan tidakpernah). Jenis dukungan yang paling banyak mendapatkan jawaban ―selalu‖adalah informational support dan paling banyak mendapatkan jawaban ―tidakpernah‖ adalah instrumental support. Informational support dipilih sebagai jenisdukungan prioritas utama yang diinginkan oleh responden (46,3%). Intensitasdukungan pada seluruh dukungan yang didapatkan responden berkategori baik(53,7%). Penelitian ini merekomendasikan optimalisasi jenis dukungan dalamonline support group untuk meminimalisasi dampak negatif kelahiran prematurpada ibu.Kata kunci:Online Support Group, Jenis Dukungan, Kelahiran Prematur.
Read More
S-9457
Depok : FKM-UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Winfried Ichtussend Hartnajaya Chrisna; Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Nurul Dina Rahmawati, Daden Setiawan
Abstrak:
Antenatal Care (ANC) adalah pelayanan kesehatan komprehensif untuk mengoptimalkan outcome kehamilan melalui pemeriksaan oleh tenaga kesehatan saat kunjungan yang dilakukan oleh ibu atau “calon” ibu. Di Indonesia, cakupan kunjungan ANC dengan jumlah kunjungan sebanyak 6 kali (K6) hanya mencapai 17,6%, sehingga belum mencapai target yang diharapkan menurut Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Pada tahun 2023 di Kota Bogor, angka cakupan ANC K6 sudah mencapai target tersebut (98,63%), tetapi tidak demikian halnya dengan cakupan di Kabupaten Bogor (62,25%). Kunjungan ANC yang tidak mencapai standar tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor predisposisi, faktor pendukung, serta faktor kebutuhan kesehatan. Jika ketimpangan ini dibiarkan, hal ini dapat meningkatkan angka kematian ibu hamil akibat minimnya tindakan pencegahan dan penanganan dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan faktor-faktor lainnya dengan kunjungan ANC ibu hamil di wilayah kerja puskesmas terpilih di Kota dan Kabupaten Bogor tahun 2025. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain cross-sectional pada 124 ibu hamil di Puskesmas Semplak dan Sindangbarang (Kota Bogor) serta Puskesmas Cibinong dan Sukaraja (Kabupaten Bogor). Hasil penelitian ini dianalisis dengan menggunakan uji chi-square. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat 90% ibu di kabupaten dan 79,7% ibu di kota yang melakukan kunjungan ANC sesuai rekomendasi. Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan pada variabel pengetahuan dengan kunjungan ANC. Berdasarkan hasil tersebut, disarankan untuk mengoptimalkan cakupan kunjungan ANC melalui peningkatan pengetahuan ibu hamil dan partisipasi aktif dari suami dan orang tua/mertua/saudara untuk memantau kebutuhan/status gizi dan kesehatan ibu hamil.

Antenatal Care (ANC) is a comprehensive health service to optimize pregnancy outcomes through examinations by health workers during visits made by mothers or "prospective" mothers. In Indonesia, the coverage of ANC visits with a total of 6 visits (K6) only reached 17.6%, so it has not reached the target expected according to the National Medium-Term Development Plan (RPJMN). In 2023 in Bogor City, the ANC K6 coverage rate has reached the target (98.63%), but this is not the case with coverage in Bogor Regency (62.25%). ANC visits that do not reach the standard can be influenced by predisposing factors, supporting factors, and health needs factors. If this inequality is allowed to continue, it can increase the maternal mortality rate due to the lack of preventive measures and early treatment. This study aims to determine the relationship between knowledge and other factors with ANC visits of pregnant women in the working areas of selected health centers in Bogor City and Regency in 2025. This study is quantitative with a cross-sectional design on 124 pregnant women at Semplak and Sindangbarang Health Centers (Bogor City) and Cibinong and Sukaraja Health Centers (Bogor Regency). The results of this study were analyzed using the chi-square test. This study found that 90% of mothers in the district and 79.7% of mothers in the city made ANC visits according to recommendations. The results of the chi-square test showed that there was a significant relationship between the knowledge variable and ANC visits. Based on these results, it is recommended to optimize the coverage of ANC visits by increasing the knowledge of pregnant women and active participation from husbands and parents/in-laws/siblings to monitor the nutritional needs/status and health of pregnant women.
Read More
S-11924
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Anzelynastiti Nur Azizah; Pembimbing: Jaslis Ilyas; Penguji: Ede Surya Darmawan, Puput Oktamianti, Srihartinnovmi ; Anugrah Wiendyasari
Abstrak:
Kejadian henti jantung merupakan permasalahan besar bagi dunia kesehatan. Kejadian ini menjadi penyebab terbesar kematian di berbagai negara. Menurut data WHO (World Health Organization) tahun 2015, penyakit jantung merupakan penyebab kematian paling banyak di dunia. Berdasarkan uraian dalam rumusan masalah, dapat disusun pertanyaan penelitian sebagai berikut: Bagaimana kepuasan SDM di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha (BPSTW) di Unit Budi Luhur setelah mengikuti pelatihan Basic Life Support (BLS), Apakah pelatihan BLS efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan SDM BPSTW. Yang bertujuan untuk Mengetahui tingkat kepuasan SDM BPSTW di Unit Budi Luhur terhadap pelatihan BLS serta mengetahui efektivitas pelatihan BLS dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan SDM BPSTW di Unit Budi Luhur. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan studi pre-experimental serta model pre-test dan post-test pada satu kelompok untuk melihat efektivitas pelatihan Basic Life Support (BLS). hasil penelitian yang telah di analisis dan dibahas mengenai efektivitas pelatihan BLS pada SDM di BPSTW Dinsos DIY, diperoleh beberapa kesimpulan penelitian meliputi: Penilaian efektivitas pelatihan BLS menunjukkan bahwa peserta pelatihan BLS memiliki sikap yang positif dan puas terhadap pelatihan BLS yang diselenggarakan dengan menunjukkan rata-rata score hasil penilaian kepuasan adalah 4,24 (Puas) serta pelatihan yang dilakukan efektif karena menunjukkan adanya peningkatan nilai sebelum dan sesudah pelatihan.

Cardiac arrest is a big problem for the world of health. This incident is the biggest cause of death in various countries. According to WHO (World Health Organization) data in 2015, heart disease is the most common cause of death in the world. Based on the description in the problem formulation, research questions can be formulated as follows: What is the satisfaction of human resources at the Tresna Werdha Social Service Center (BPSTW) in the Budi Luhur Unit after attending Basic Life Support (BLS) training? Is BLS training effective in increasing the knowledge and skills of BPSTW HR?. The aim is to determine the level of satisfaction of BPSTW HR in the Budi Luhur Unit with BLS training and to determine the effectiveness of BLS training in increasing the knowledge and skills of BPSTW HR in the Budi Luhur Unit. This research is a quantitative study using pre-experimental studies as well as pre-test and post-test models in one group to see the effectiveness of Basic Life Support (BLS) training. The results of research that have been analyzed and discussed regarding the effectiveness of BLS training for human resources at BPSTW Dinsos DIY, several research conclusions were obtained including: The assessment of the effectiveness of BLS training shows that BLS training participants have a positive attitude and are satisfied with the BLS training which is held by showing that the average score of the satisfaction assessment results is 4.24 (Satisfied) and the training carried out is effective because it shows an increase in scores before and after training.

Read More
T-6864
Depok : FKM-UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yoana Anandita; Pembimbing: Tri Krianto; Penguji: Dien Anshari, Evi Martha, Iwan Ridwanullah, Ani Herna Sari
Abstrak:

Tesis ini mengeksplorasi tentang pemberian dukungan sosial kepada pasien Tuberkulosis Resistan Obat (TBC RO) oleh penyintas di Rumah Sakit Paru Dr. M. Goenawan Partowidigdo (RSPG), salah satu pusat rujukan pelayanan TBC RO. Penelitian ini mengkaji program dukungan pasien yang diinisiasi oleh kelompok penyintas TB Terjang sejak 2019. Menggunakan pendekatan studi kasus kualitatif, data dikumpulkan pada Mei 2023 melalui wawancara mendalam, observasi, dan telaah dokumen. Penelitian ini melibatkan 14 (empat belas) informan, meliputi Patient Supporter (PS), Manajer Kasus (MK), Perawat, dan pasien TB Resistan Obat. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa mekanisme dukungan sosial yang diberikan PS sebagai penyintas kepada pasien TBC RO di RSPG sudah berjalan, dirasakan manfaatnya baik bagi pasien maupun penyedia layanan kesehatan. Namun, penguatan dalam koordinasi dan forum evaluasi formal diperlukan untuk implementasi yang optimal. Anggaran kegiatan pendampingan bergantung sepenuhnya pada dukungan donor. Peran PS dalam pendampingan pasien berfokus pada pemberian dukungan sosial kepada pasien dan keluarganya. Berbagai bentuk dukungan sosial diidentifikasi, termasuk dukungan emosional, instrumental, informasi, penilaian (appraisal), penghargaan, jaringan, tenaga kerja dan waktu, pengurangan stigma dan diskriminasi, pemantauan pengobatan, bantuan paralegal, dan dukungan kesehatan mental. Penelitian ini menyoroti pentingnya dukungan sosial yang digerakkan oleh penyintas TBC RO untuk meningkatkan kesejahteraan dan pengalaman baik bagi pasien. Peningkatan mekanisme koordinasi dan evaluasi akan semakin meningkatkan efektivitas program. Dengan mengenali peran para penyintas dan menangani kebutuhan dukungan mereka, fasilitas layanan kesehatan dapat mengembangkan pendekatan komprehensif untuk perawatan dan pengelolaan TBC RO.


 

This thesis, review the provision of social support to drug-resistant tuberculosis (DRTB) patients by survivors at Dr. M. Goenawan Partowidigdo Lung Hospital (RSPG), a referral center for DRTB service. The study examines patient support programs initiated by a TB survivors’ group Terjang since 2019. Employing a qualitative case study approach, data was collected in May 2023 through in-depth interviews, observations, and document reviews. The research involved 14 informants, including Patient Supporters (PS), Case Managers (MK), Nurses, and Drug Resistant TB patients. The study findings reveal that the mechanism of social support provided by PS as survivor to TB patients at RSPG has been implemented, benefiting both patients and healthcare providers. However, improvements in coordination and formal evaluation forums are necessary for optimal implementation. The program's budget relies entirely on donor support. PS's role in patient accompaniment focuses on providing social support to patients and their families. Various forms of social support were identified, including emotional, instrumental, informational, appraisal, appreciation, network, labor and time support, stigma and discrimination reduction, treatment monitoring, paralegal assistance, and mental health support. This research highlights the importance of survivor-driven social support in improving the well-being and experiences of drug-resistant TB patients. Enhancing coordination and evaluation mechanisms will further enhance the program's effectiveness. By recognizing the role of survivors and addressing their support needs, healthcare institutions can develop comprehensive approaches to TB care and management. .

 

 

Read More
T-6690
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive