Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
I Ketut Mudanayasa; Pembimbing: Jaslis Ilyas; Penguji: Adang Bachtiar, Mardiati Nadjib, Amila Megraini
Abstrak: Latar Belakang: Prevalensi HIV/AIDS di Indonesia mengalami peningkatan signifikan setiap tahunnya, termasuk di Bali dan Gianyar, namun pemanfaatan VCT masih rendah, di Gianyar hanya 28,4%. Rendahnya pemanfaatan VCT berhubungan dengan faktor-faktor seperti umur, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan HIV-AIDS dan VCT, persepsi pelayanan kesehatan, stigma, diskriminatif, dukungan pasangan, keluarga dan teman, dukungan petugas kesehatan, dukungan LSM, keterampilan petugas dan akses ke pelayanan kesehatan. Tujuan: Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan klinik VCT HIV-AIDS di RSUD Sanjiwani, Gianyar tahun 2017. Metode: Penelitian ini adalah studi potong lintang, metode kuantitatif. Populasi penelitian adalah seluruh responden yang berkunjung ke klinik VCT RSUD Sanjiwani. Sampel adalah seluruh responden yang berkunjung ke klinik VCT bulan Oktober sampai November 2017 yang memenuhi kriteria inklusi, bersedia ikut dalam penelitian dan menandatangani inform consent dan sampel diambil secara konsekutif. Pengumpulan data primer dengan wawancara menggunakan kuesioner, data sekunder diambil dari register kunjungan klinik VCT. Analisis data menggunakan spss dan penyajian hasil dalam bentuk tabel. Hasil: Terdapat 70 responden yang ikut dalam penelitian ini, didapatkan hubungan bermakna antara umur, pengetahuan VCT, sikap keluarga, sikap pasangan, dukungan LSM, akses pelayanan kesehatan dengan persepsi individu. Adanya hubungan bermakna antara umur, pendidikan, pengetahuan HIV-AIDS, pengetahuan VCT, persepsi pelayanan kesehatan, stigma dan diskriminasi, sikap keluarga, sikap pasangan, sikap petugas kesehatan, dukungan LSM, keterampilan petugas kesehatan dan persepsi individu terhadap pemanfaatan VCT. Persepsi individu, stigma dan diskriminasi merupakan tiga faktor dominan berhubungan dengan pemanfaatan VCT. Kesimpulan: terdapat berbagai faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan VCT, pada penelitian ini persepsi individu, stigma, umur dan diskriminasi behubungan dominan terhadap pemanfaatan VCT. Adanya stigma dan diskriminatif yang tinggi, serta rendahnya persepsi undividu, perlu dilakukan intervensi untuk mengeliminasi hal tersebut. Kata kunci: VCT, HIV-AIDS dan Pemanfaatan VCT. ABSTRACT Background: Prevalence of HIV / AIDS in Indonesia has increased significantly every year, including in Bali and Gianyar, but VCT utilization is verry low, in Gianyar just only 28.4%. The low utilization of VCT relates to factors such as age, marital status, education, employment, HIV-AIDS knowledge and VCT, health service perceptions, stigma, discrimination, partner support, family and friends, health care support, NGO support, access to health services. Aims: To know the factors related to the utilization of VCT HIV-AIDS clinic in RSUD Sanjiwani, Gianyar 2017. Methods: This research is cross sectional study, quantitative method. The study population was all respondents who visited the VCT clinic RSUD Sanjiwani. Samples were all respondents who visited VCT clinics from October to November 2017 who met the inclusion criteria, were willing to take part in the research and sign the informed consent and the sample was taken consecutively. Primary data collection by interview using questionnaires, secondary data is taken from the VCT clinic visit register. Data analysis using spss and presentation of results in tabular form. Results: There were 70 respondents who participated in this study, found significant relationship between age, knowledge of VCT, family attitudes, couples attitude, NGO support, access to health services with individual perceptions. There is a significant relationship between age, education, HIV-AIDS knowledge, VCT knowledge, health service perceptions, stigma and discrimination, family attitudes, partner attitudes, health officer attitudes, NGO support, health officer skills and individual perceptions of VCT utilization. Individual perceptions, stigma and discrimination are the three dominant factors associated with VCT utilization. Conclusions: there are various factors related to the utilization of VCT, in this study individual perceptions, stigma, age and discrimination are dominant relation to the utilization of VCT. High stigma and discrimination and low individual perceptions, need to be intervened to eliminate it. Keywords: VCT, HIV-AIDS, and VCT utilization.
Read More
B-1943
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Friska Elita; Pembimbing: Tris Eryando, Toha Muhaimin; Penguji: Ramadanura, Ari Wulan Sari
Abstrak: Upaya perawatan bagi penderita HIV/AIDS dilaksanakan di Klinik Mawar RSUDdr. Abdul Aziz Kota Singkawang, Provinsi Kalimantan Barat sejak tahun 2004sampai sekarang. Klinik Mawar merupakan salah satu tujuan rujukan bagipenderita HIV/AIDS yang berasal dari Kabupaten Sambas dan KabupatenBengkayang yang merupakan wilayah perbatasan antara Indonesia denganMalaysia.Penelitian dengan desain cross sectional ini dilaksanakan untuk menganalisishubungan layanan vct mobile dengan adherence/kepatuhan penderita HIV/AIDSdalam pengobatan ART di Klinik Mawar sejak tahun 2004 sampai bulan Februari2016. Dari seluruh penderita HIV/AIDS yang teregister di Klinik Mawardiketahui bahwa hanya 55,9% saja yang melakukan pengobatan ART sedangkanyang patuh sebesar 24,5%. Untuk itu dilakukan analisis univariat, analisis missingdata, analisis bivariat dan multivariat untuk mengetahui gambaranadherence/kepatuhan penderita HIV/AIDS dalam pengobatan ART.Hasil analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik menunjukkan bahwalayanan vct statis merupakan faktor protektif bagi layanan vct mobile bagipenderita HIV/AIDS untuk patuh dalam pengobatan ART yang dipengaruhi olehpendidikan, tempat tinggal, suku dan lama ART.Kata kunci : HIV/AIDS, ART, kepatuhan, vct
The efforts of care for people with HIV/AIDS implemented in Hospitals MawarClinic dr. Abdul Aziz, Singkawang, West Kalimantan province since 2004 untilnow. Mawar clinic is one of the purposes of referral for patients with HIV/AIDSwho came from the District of Sambas and Bengkayang which was the borderregion between Indonesia with Malaysia.Design research with cross sectional was held to analyze the mobile vct servicesrelationship with adherence/compliance people with HIV/AIDS in the treatmentof Mawar ART at the clinic since 2004 until February 2016. Of the entire peoplewith HIV/AIDS are in clinical on register the Mawar note that only 55,9% aredoing the treatment of ART while the complience or adhere to ART amounting to24,5%. For a univariate analysis was carried out, the analysis of missing data, themultivariate analysis bivariat and to know the description ofadherence/compliance people with HIV/AIDS in the treatment of ART.Multivariate analysis using logistic regression test showed that the static VCTservices was a protective factor for mobile VCT services for people with HIV /AIDS to adhere to antiretroviral treatment is influenced by education, place ofresidence , ethnicity and duration of ART .Keywords: HIV / AIDS, ART, adherence, vct.
Read More
T-4599
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Budi Setiawan; Pembimbing: Adi Sasongko; Penguji: Toha Muhaimini, Agustin Kusumayati, Nurjanah, Linda Patricia
T-3353
Depok : FKM-UI, 2011
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Jilia Roza; Pembimbing: Ella Nurlaela Hadi; Penguji: Yovsyah, Fajar Hardianto
Abstrak: HIV merupakan penyebab penyakit infeksi yang akan diderita seumur hidup. Tidak semua orang yang terinfeksi HIV memiliki jangka waktu yang sama dalam menunjukkan gejala klinisnya, sehingga transmisi masih dapat terjadi selama penderita dalam periode asimptomatik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan status HIV klien VCT (Voluntary Counselling and Testing) di RSUD Mandau Kabupaten Bengkalis Tahun 2012. Penelitian ini merupakan analisis lanjut dari data rekam medis klinik VCT HIV pada 897 orang klien VCT HIV di RSUD Mandau. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi form VCT menggunakan lembar daftar tilik. Hasil penelitian ini mendapatkan 4,2% klien VCT yang terinfeksi HIV dan pekerjaan berhubungan dengan status HIV, dimana klien yang pekerjaannya terkait dengan faktor risiko hampir 16 kali untuk terinfeksi HIV dibandingkan klien yang pekerjaannya tidak terkait dengan faktor risiko. Perlunya perhatian, pencegahan serta penanggulangan dari seluruh pihak baik pemerintahan, tenaga kesehatan maupun masyarakat.
 

HIV is a cause of disease infection that will be suffered a lifetime. Not all people with HIV have the the same timeframe in the showing symptoms clinicayl, so that the transmission may still occur during the patients in the period of asymptomatic. This research was aimed to determine the factors associated with HIV status VCT clients (Voluntary Counseling and Testing) at RSUD Mandau Bengkalis In 2012. This study is a further analysis of the medical records of HIV VCT clinic at 897 people with HIV VCT clients in RSUD Mandau. The data was collected through observation VCT form using the checklist sheet. Results of this study get 4.2% of VCT clients infected with HIV and work related with HIV status, where clients who work associated with risk factors nearly 16 times for HIV infection than clients who work not associated with risk factors. Need more concern, prevention and suppression of all parties, including government, health workers, and society.
Read More
S-7968
Depok : FKM-UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Stevy Elisabeth Dame Simamora; Pembimbing: Helda; Penguji: Tri Yunis Miko Wahyono, Tri Mulyati
S-6522
Depok : FKM-UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hanisa Purwantari; Pembimbing: Caroline Endah Wuryaningsih; Penguji: Dien Anshari, Linda Lia
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan VCT pada LSL di Bogor tahun 2021. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan purposive sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang dibagikan secara daring dengan jumlah responden 108 orang. Pemanfaatan VCT sebagai variabel dependen, sedangkan faktor modifikasi (umur, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan pengetahuan), persepsi individu (persepsi kerentanan, persepsi keparahan, persepsi manfaat, dan persepsi hambatan) serta isyarat untuk bertindak sebagai variabel independen. Data dianalisis dengan uji chi-square.
Read More
S-10829
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ade Nurlina; Pembimbing: Syahrizal Syarif; Nurhayati Adnan; Penguji: Victoria Indrawati, Nanang Ruhyana
Abstrak: Perkembangan infeksi Human Imunodeficiency Virus (HIV) di dunia sangatprogresif. Sejak ditemukan di dunia tahun 1981 sampai dengan tahun 2016 jumlahpenderitanya telah mencapai puluhan juta jiwa. Jumlah penderita baru infeksi HIV diKabupaten Cirebon memiliki kecenderungan yang sama dengan kondisi dunia. Padatahun 2017 jumlah penderita baru meningkat 50% dibanding tahun 2009. PenyebaranInfeksi HIV masih terkonsentrasi pada populasi kunci dengan pola transmisi utamamelalui hubungan seks tidak aman. Upaya pencegahan primer yang dilakukan adalahdeteksi dini status HIV seseorang dan konseling terhadap faktor risiko yang dimilikimelalui kegiatan Voluntary Counselling And Testing (VCT). Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui besarnya hubungan antara perilaku seks berisiko dengan infeksi HIVpada Klien VCT Di Kabupaten Cirebon.Penelitian ini menggunakan desain cross sectional menggunakan data sekunderkegiatan VCT tahun 2017. Populasi penelitian ini adalah klien yang berkunjung padakegiatan VCT, melakukan konseling pra test, tes HIV dan konseling pasca menerimahasil tes. Klien yang berkunjung terdiri dari terdiri dari populasi kunci (gay/LSL, ,penasun, penjaja seks (PS), pelanggan PS, waria, dan WBP) serta pasien TB danpasangan risti. Dilakukan analisis regresi logistik untuk mendapatkan estimasi besarhubungan antara perilaku seks berisiko dengan infeksi HIV setelah dikendalikanvariabel kovariat.Proporsi infeksi hiv pada klien VCT di Kabupaten Cirebon tahun 2017 sebesar3,0%, sedangkan proporsi perilaku seks berisiko sebesar 80,4%. Didapatkan besarhubungan (POR) antara perilaku seks berisiko dengan infeksi HIV pada klien VCT diKabupaten Cirebon sebesar 2,23 (95% CI ; 1,019-4,899) setelah dikendalikan jeniskelamin.Proporsi perilaku seks berisiko pada klien VCT sangat tinggi, klien VCT yangmelakukan perilaku seks berisiko berpeluang terinfeksi HIV sebesar 2,23 kalidibandingkan dengan klien VCT yang tidak melakukan perilaku seks berisiko.Direkomendasikan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon agar dapatmeningkatkan kegiatan promotif dan preventif yang bertujuan untuk memberikanpengetahuan dan keterampilan pencegahan infeksi HIV kepada masyarakat , melakukanpelatihan petugas lapangan dalam hal tehnik advokasi dan regulasi, meningkatkanfrekuensi kegiatan VCT pada populasi kunci dan meningkatkan durasi serta kualitaskonseling dalam kegiatan VCT.Kata kunci:HIV, VCT, Perilaku seks berisiko, Kabupaten Cirebon
The progression of Human Immunodeficiency Virus (HIV) infection in theworld is very progressive. Since found in 1981 until 2016 the number of cases hasreached tens of millions of lives. The number of new HIV infections in CirebonRegency has the same as the condition of the world. In 2017 the number of new casesincreased by 50% compared to 2009. The spread of HIV infection is still concentratedin the key population with the main transmission pattern through unsafe sex. Primaryprevention undertaken are early detection of a HIV status and counselling of riskfactors through Voluntary Counseling and Testing (VCT) activities. This study aims todetermine the magnitude of the association between risky sexual behavior with HIVinfection on VCT Clients in Cirebon Regency.This was cross sectional study using secondary data of VCT in 2017. Thepopulation is clients who visit VCT clinic, doing pre-test counselling, HIV test andpost-test counselling. Clients are key populations (gay / MSM, customer sex workers,IDUs, sex workers, transgender, and prisoners), TB patients and legaly sex partner.Logistic regression analysis was used to estimate association between risky sexbehavior and HIV infection after controlled covariate variables.Nearly 3.0%. (85/2,858) of tested clients were positif HIV and 80.4%(2,299/2.858) client had risky sexual behavior. There was a significant associationbetween risky sex behavior and HIV infection on VCT clients in Cirebon Regency(Adjusted POR=2.23 (1.019-4.899) after controlling to gender.The proportion of risky sex behaviors in VCT clients is very high, VCT clientswho engage in sex-risk behaviors had a risk of 2.23 times for HIV infection comparedto VCT clients who do not engage in risky sexual behavior. It is recommended to theCirebon Health Office to improve promotive and preventive programs to enhancingcommunity knowledge and skills in preventing HIV infection, conducting outreachtraining in terms of regulatory and advocacy techniques, increasing the frequency ofVCT and improving the duration and quality of counselling in VCT.Key words:HIV, VCT, Risky sexual behavior, Cirebon Regency.
Read More
T-5137
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Maya Trisiswati; Pembimbing: Wiku Bakti Bawono Adisasmito; Penguji: Ede Surya Darmawan, Mardiati Nadjib, Tholib, Fonny Silvanus
Abstrak:

ABSTRAK

Voluntary Counseling and Testing (VCT) merupakan pintu masuk ke seluruh layanan HIV AIDS. Target VCT di Rutan Klas IIA Jakarta Timur 38%. Untuk peningkatan utilisasi VCT, disahkanlah Peraturan MenkumHAM RI berupa Rencana Aksi Nasional Penanggulangan HIV AIDS. Tujuan penelitian mengetahui faktor-faktor dalam kebijakan VCT, yaitu proses tahapan, SDM, dan sarana-prasarana, desain studi kuantitatif dan semi kualitatif dengan responden WBP, dan informan birokrat/petugas klinik. Hasil penelitian (106 orang) diketahui proses tahapan dan SDM berhubungan signifikan, sedangkan sarana prasarana tidak. Terjadi kesenjangan antara target dengan capaian utilisasi VCT . Disarankan melibatkan rutan dalam pembuatan kebijakan, perubahan alur, serta pembenahan SDM dan sarana prasarana.


ABSTRACT

Voluntary Counseling and Testing (VCT) is a key point to enter comprehensive HIV AIDS service. Target of VCT utilization at East Jakarta Prison Class IIA is 38%. To increase VCT utilization, Indonesian Ministry of Law and Human Rights approved policy which is called National Planned Action Countermeasures of HIV AIDS. The aim is to know factors of VCT policy, such as process, human resources, and infrasturctures, by used quantitative and semi-qualitative method and used WBP as respondents, policy makers and clinic officers as informants. The study (from 106 respondents) revealed that VCT utilization associated significantly with process and human resources, but not assosiated significantly with infrasturctures. There is gap between target and attainment of VCT utilization. It is recommended to involve prison in making policy, changing step, and improving human resources and infrasturctures.

Read More
T-3988
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Setia Pradipta; Pembimbing: Mondastri Korib Sudaryo; Penguji: Yovsyah; Weningtyas Purnomorini
Abstrak: HIV/AIDS telah menjadi salah satu masalah kesehatan terbesar di Jakarta. Untuk mengatasi permasalahan ini, di DKI Jakarta telah tersedia beberapa klinik VCT, salah satunya adalah klinik VCT Puskesmas Kecamatan Gambir. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode cross-sectional dengan melihat data sekunder dari isian formulir klinik VCT Puskesmas Kecamatan Gambir dari kurun waktu Januari-Desember 2011. Dari penelitian, didapatkan data sejumlah 95 klien, di mana sebanyak 20 orang memiliki status infeksi HIV positif. Tidak ada hubungan yang signifikan antara umur, pendidikan terakhir, status kerja, status pengunjung, alasan testing, dan riwayat tes dengan status infeksi HIV. Faktor yang berhubungan dengan status infeksi HIV antara lain: berjenis kelamin laki-laki(PR= 4,6, 95% CI= 1,67-12,84), belum menikah (PR= 3, 95% CI=1,39-6,62), penasun(PR= 5,9, 95% CI= 2,51-13,81), bergantian alat suntik dalam 6 bulan terakhir(PR= 2,8, 95% CI= 1,31-6,13), mengetahui informasi adanya tes dari petugas/kader(PR= 2,5, 95% CI= 1,18-5,27), pernah berhubungan seks berisiko dalam 6 bulan terakhir(PR= 0,22, 95% CI=0,1-0,49), dan mendapat informasi adanya tes dari dokter/bidan(PR= 0,39, 95% CI= 0,18-0,85). Dari hasil tersebut, maka perlu ditingkatkan sistem konseling dan pencatatan record dalam klinik VCT dan juga promosi kesehatan terutama mengenai HIV/AIDS di wilayah Jakarta, selain itu perlu dipertimbangkan untuk penelitian lanjutan dengan desain yang lebih baik analisis yang lebih valid untuk mengatasi kemungkinan bias dan confounding.
 

HIV/AIDS has became a major health problem among Jakarta’s population. To cope with this problem, many VCT clinics has been established in Jakarta, one of which is Gambir VCT Clinic. This research was conducted using cross-sectional method by using entries from Gambir VCT clinic’s forms between January-December 2011. There was 95 clients from the entries, from which, 20 clients got HIV positive status. There is no significant association between HIV test result and age, education, work status, client status, reason for testing, and history of testing. The factors associated with HIV test result are: male(PR= 4,6, 95% CI= 1,67-12,84), has not married(PR= 3, 95% CI=1,39-6,62), IDUs(PR= 5,9, 95% CI= 2,51-13,81), sharing needles in past 6 months PR= 2,8, 95% CI= 1,31-6,13), got the information of testing from field officers(PR= 2,5, 95% CI= 1,18-5,27), having unsafe sex in past 6 months(PR= 0,22, 95% CI=0,1-0,49), and got the information of testing from doctors/midwives(PR= 0,39, 95% CI= 0,18-0,85). From those results, it is recommended to improve the recording and counseling system in the VCT clinic and also the health promotion regarding HIV/AIDS in Jakarta, it is also necessary to consider doing an advanced research with better design and more valid analysis to eliminate the probability of bias and confounding.
Read More
S-7568
Depok : FKM-UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Eulis Mar`atul Kamilah; Pembimbing: Sutanto Priyo Hastono; Penguji: Besral; Junaidi
S-8181
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive