Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Annisa Khairunnisa; Pembimbing: Ahmad Syafiq; Penuguji: Engkus Kusdinar Achmad, Ishiko Heriatno
S-7547
Depok : FKMUI, 2012
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Sarah Geltri Harahap; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Puput Oktamianti, Helen Andriani, Shintha Silaswati, Heni Dwi Windarwati
Abstrak:
Latar belakang: Perawat adalah garda terdepan yang selalu kontak dengan pasien dalam menghadapi COVID-19. Pandemi COVID-19 memberikan dampak pada kesehatan psikologis perawat. Oleh karena itu perlu mengetahui determinan gangguan kesehatan mental perawat. Metode: Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan desain cross sectional menggunakan data primer. Analisis yang digunakan adalah univariat, uji chi square, uji regresi logistik berganda. Hasil: Dari total 240 responden ditemukan perawat mengalami insomnia (45%), ansietas (45%), dan depresi (42.5%) dengan mayoritas derajat ringan. Insomnia berhubungan signifikan dengan status pernikahan (p = 0.005), tinggal bersama lansia (p=0.036), dan stigma penolakan ( p= 0.002). Ansietas berhubungan signifikan dengan tinggal bersama lansia (p= 0.018), penggunaan APD Level III ( p= 0.0005), stigmatisasi penolakan (p= 0.009) serta status kepegawaian ( p= 0.05). Depresi berhubungan signifikan dengan tinggal bersama keluarga yang memiliki penyakit kronik ( p= 0.013), dan penggunaan APD Level III ( p=0.002). Hasil uji multivariat faktor yang paling mempengaruhi insomnia adalah stigmatisasi penolakan [OR 2.629(95%CI:1.439-4.802)]. Ansietas dan depresi paling dipengaruhi oleh penggunaan APD Level III [OR 3.497 (95% CI 1.859-6.579)];[OR 2.629 (95% CI : 1.439-4.802). Kesimpulan: Stigmatisasi dan penggunaan APD Level III adalah faktor yang paling mempengaruhi kesehatan mental perawat. Diperlukan evaluasi secara berkelanjutan disaat terjadi peningkatan pasien COVID-19
Background: Nurses are one of the health care workers as the frontline in dealing with COVID-19. The COVID-19 pandemi has an impact on the psychological health of nurses. Methods: This study was conducted with a quantitative approach with a cross sectional design. The analysis used was univariate, chi square, and multiple logistic regression test. Results: From a total of 240 respondents it was found that nurses experienced insomnia (45%), anxiety (45%), and depression (42.5%) with the majority of mild degrees. Insomnia is related to marital status, living with the elderly, and stigmatization. Anxiety related to living with the elderly, use of PPE Level III, stigmatization, and employment status. Depression is related to factors of living with family who have chronic disease, and the use of PPE Level III. The result of multivariate test of the most influencing factor for insomnia was stigmatization . Anxiety and depression were most affected by the use of Level III PPE Conclusion:. The stigmatization experienced by nurses and working in high-risk units in contact with COVID-19 patients is the factor that most influences the mental health of nurses during the pandemic. Continuous evaluation is needed when there is a spike in the increase in COVID-19 patients.
Read More
Background: Nurses are one of the health care workers as the frontline in dealing with COVID-19. The COVID-19 pandemi has an impact on the psychological health of nurses. Methods: This study was conducted with a quantitative approach with a cross sectional design. The analysis used was univariate, chi square, and multiple logistic regression test. Results: From a total of 240 respondents it was found that nurses experienced insomnia (45%), anxiety (45%), and depression (42.5%) with the majority of mild degrees. Insomnia is related to marital status, living with the elderly, and stigmatization. Anxiety related to living with the elderly, use of PPE Level III, stigmatization, and employment status. Depression is related to factors of living with family who have chronic disease, and the use of PPE Level III. The result of multivariate test of the most influencing factor for insomnia was stigmatization . Anxiety and depression were most affected by the use of Level III PPE Conclusion:. The stigmatization experienced by nurses and working in high-risk units in contact with COVID-19 patients is the factor that most influences the mental health of nurses during the pandemic. Continuous evaluation is needed when there is a spike in the increase in COVID-19 patients.
T-6268
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Wiyar Annerangi; Pembimbing: Helda; Penguji: Nasrin Kodim, Herbet Sidabutar
Abstrak:
Ansietas dan depresi antenatal merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang sering kali luput dari perhatian. Penelitan ini dilakukan karena mengingat dampak yang ditimbulkan oleh ansietas dan depresi antenatal baik bagi ibu maupun janinnya dan belum adanya penelitian mengenai prevalensi dan determinan ansietas dan depresi antenatal di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu tahun 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan determinan ansietas dan depresi antenatal di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu tahun 2013. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional yang dilakukan pada bulan Maret-April 2013. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi ansietas antenatal sebesar 56,5% dan prevalensi depresi antenatal sebesar 14,8%. Yang menjadi faktor risiko terhadap ansietas antenatal yaitu memilki ≥2 keluhan selama masa kehamilannya. Sedangkan yang menjadi faktor risiko terhadap depresi antenatal adalah primigravida dan ansietas antenatal. Yang merupakan faktor protektif terhadap depresi antenatal adalah jumlah anak ≥1 dan dukungan sosial rendah namun hanya berlaku dalam studi ini. Kesimpulannya, prevalensi ansietas dan depresi antenatal adalah tinggi dan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor oleh karena itu perlu dilakukan penyuluhan menganai dampak, faktor risiko dan upaya pencegahannya.
Antenatal anxiety and depression is one of public health problems that we do not often realize. That has impact on fetus and maternal. Research on prevalence and determine of antenatal anxiety and depression has not been done in Pasar Minggu Primary Health Care in 2013. The purpose of this research is to know prevalence and determine of antenatal anxiety and depression in Pasar Minggu Primary Health Care in 2013. The research design used was cross-sectional from March-April 2013. The research shows prevalence of antenatal anxiety is 56,5% whereas prevalence of antenatal depression is 14,8%. Risk factor of antenatal anxiety is ≥2 complain in pregnancy period. Whereas risk factor of antenatal depression is primigravid and antenatal anxiety. Protector factor of antenatal depression is number of children live ≥1 child and lower social support but it just for this study. In conclusion, prevalence antenatal anxiety and depression is higher and have several risk factor. Because of that so given education about impact, risk factor and prevention of antenatal anxiety and depression.
Read More
Antenatal anxiety and depression is one of public health problems that we do not often realize. That has impact on fetus and maternal. Research on prevalence and determine of antenatal anxiety and depression has not been done in Pasar Minggu Primary Health Care in 2013.
S-7908
Depok : FKM-UI, 2013
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Mario Raka Pratama; Pembimbing: Indri Hapsari Susilowati; Penguji: Laksita Ri Hastiti, Mufti Wirawan, Fransiscus Fendy Novento ; Muhyi Nur Fitrahanefi
Abstrak:
PT X merupakan sebuah perusahaan tambang di Papua Tengah, melaporkan bahwa selama pandemi Covid-19, 57.8% pekerja mengalami burnout, 47.7% stres, dan 51.4% depresi. Divisi geoteknikal PT X, yang memiliki pekerjaan berisiko tinggi dan mobilitas tinggi, menghadapi faktor risiko gangguan psikososial yang signifikan. Penelitian tahun 2024 bertujuan untuk mengidentifikasi faktor risiko ini dan memberikan rekomendasi untuk pengelolaan gangguan psikososial, mendukung komitmen perusahaan dalam pencegahan, perlindungan, promosi, dan dukungan kesehatan mental karyawan. Studi ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain potong lintang deskriptif analitik di divisi geoteknikal PT X di Tembagapura dan Timika, Papua, dari April hingga Mei 2024. Populasi penelitian terdiri dari 644 karyawan, dengan 323 responden yang dipilih secara acak sederhana. Instrumen pengumpulan data berupa kuesioner COPSOQ III dan DASS-21. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi gejala depresi 12.38%, ansietas 17.96%, dan stres kerja 21.67% di antara karyawan divisi geoteknikal PT X tahun 2024, dengan tingkat keparahan yang bervariasi. Faktor individu, pekerjaan, organisasional, interpersonal, dan sosial berkontribusi signifikan terhadap gejala-gejala tersebut. Perusahaan disarankan mengadopsi strategi intervensi komprehensif untuk mengelola dan mencegah gangguan psikososial di kalangan karyawan.
PT X is a mining company in Central Papua, reported that during the Covid-19 pandemic, 57.8% of its employees’ experienced burnout, 47.7% experienced stress, and 51.4% experienced depression. PT X's geotechnical division, characterized by high-risk and high-mobility roles, faces significant psychosocial risk factors. The 2024 study aimed to identify these risk factors and provide recommendations for managing psychosocial disorders, supporting the company's commitment to prevention, protection, promotion, and support for employees' mental health. This quantitative study employed a cross-sectional descriptive analytic design in PT X's geotechnical division in Tembagapura and Timika, Papua, from April to May 2024. The study population comprised 644 employees, with 323 randomly selected respondents. Data were collected using COPSOQ III and DASS-21 questionnaires. The research findings revealed a prevalence of 12.38% for depression, 17.96% for anxiety, and 21.67% for work stress among PT X's geotechnical division employees in 2024, with varying severity levels. Individual, occupational, organizational, interpersonal, and social factors significantly contributed to these symptoms. The company is advised to adopt a comprehensive intervention strategy to manage and prevent psychosocial disorders among its employees.
Read More
PT X merupakan sebuah perusahaan tambang di Papua Tengah, melaporkan bahwa selama pandemi Covid-19, 57.8% pekerja mengalami burnout, 47.7% stres, dan 51.4% depresi. Divisi geoteknikal PT X, yang memiliki pekerjaan berisiko tinggi dan mobilitas tinggi, menghadapi faktor risiko gangguan psikososial yang signifikan. Penelitian tahun 2024 bertujuan untuk mengidentifikasi faktor risiko ini dan memberikan rekomendasi untuk pengelolaan gangguan psikososial, mendukung komitmen perusahaan dalam pencegahan, perlindungan, promosi, dan dukungan kesehatan mental karyawan. Studi ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain potong lintang deskriptif analitik di divisi geoteknikal PT X di Tembagapura dan Timika, Papua, dari April hingga Mei 2024. Populasi penelitian terdiri dari 644 karyawan, dengan 323 responden yang dipilih secara acak sederhana. Instrumen pengumpulan data berupa kuesioner COPSOQ III dan DASS-21. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi gejala depresi 12.38%, ansietas 17.96%, dan stres kerja 21.67% di antara karyawan divisi geoteknikal PT X tahun 2024, dengan tingkat keparahan yang bervariasi. Faktor individu, pekerjaan, organisasional, interpersonal, dan sosial berkontribusi signifikan terhadap gejala-gejala tersebut. Perusahaan disarankan mengadopsi strategi intervensi komprehensif untuk mengelola dan mencegah gangguan psikososial di kalangan karyawan.
PT X is a mining company in Central Papua, reported that during the Covid-19 pandemic, 57.8% of its employees’ experienced burnout, 47.7% experienced stress, and 51.4% experienced depression. PT X's geotechnical division, characterized by high-risk and high-mobility roles, faces significant psychosocial risk factors. The 2024 study aimed to identify these risk factors and provide recommendations for managing psychosocial disorders, supporting the company's commitment to prevention, protection, promotion, and support for employees' mental health. This quantitative study employed a cross-sectional descriptive analytic design in PT X's geotechnical division in Tembagapura and Timika, Papua, from April to May 2024. The study population comprised 644 employees, with 323 randomly selected respondents. Data were collected using COPSOQ III and DASS-21 questionnaires. The research findings revealed a prevalence of 12.38% for depression, 17.96% for anxiety, and 21.67% for work stress among PT X's geotechnical division employees in 2024, with varying severity levels. Individual, occupational, organizational, interpersonal, and social factors significantly contributed to these symptoms. The company is advised to adopt a comprehensive intervention strategy to manage and prevent psychosocial disorders among its employees.
T-7092
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
