Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 76 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Astrisa Faadhilah; Pembimbing: Helda, Sudarto Ronoatmodjo; Penguji: Mondastri Korib Sudaryo, Teti Tejayanti, Titi Juhriati
Abstrak: Berat badan lahir rendah didefinisikan oleh World Health Organization (WHO) sebagai berat saat lahir kurang dari 2500 g. Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) meningkatkan angka kesakitan dan kematian dua kali lipat dibandingkan dengan bayi yang lahir dengan berat badan 2500 g atau lebih (Gopalan, 2018). Berat lahir rendah menjadi masalah kesehatan masyarakat berkelanjutan secara signifikan dan global dikaitkan dengan serangkaian konsekuensi jangka pendek dan jangka panjang (WHO, 2014). Faktor resiko utama yang berhubungan dengan tingginya kejadian BBLR adalah faktor demografi, penyakit kronis sebelum hamil, status gizi ibu hamil, komplikasi dalam kehamilan, dan status pemeriksaan kehamilan (Committee on Prevention of Low Birth Weight, 1985; Gopalan, 2018). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional dengan pendekatan case control. Penelitian ini menggunakan analisis cox regression dengan hasil ukur prevalence ratio (PR). Hasil penelitian ini menemukan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara preeklamsia dengan kejadian BBLR dengan p value = 0,000, yang berarti <0,05 dengan nilai PR adjusted 1,497 (CI 95% 1,207-1,846) setelah dikontrol oleh variabel kovariat. Angka kejadian BBLR berhubungan dengan penanganan kasus preeklamsia dan eklamsia yang gawat memerlukan tindakan aktif, yaitu terminasi kehamilan segera tanpa memandang usia kehamilan dan perkiraan berat badan janin sehingga dapat melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah. Oleh sebab itu, sangat diperlukan pemantauan oleh tenaga kesehatan terhadap ibu-ibu yang mengalami komplikasi dalam kehamilannya terutama yang memiliki tekanan darah yang tinggi dalam kehamilannya agar dapat ditangani secara dini dan dilakukan perawatan konservatif sehingga kejadian BBLR dapat dicegah
Low birth weight is defined by the World Health Organization (WHO) as birth weight less than 2500 g. Babies with low birth weight (LBW) increase the morbidity and mortality doubled compared to babies born with a body weight of 2500 g or more (Gopalan, 2018). Low birth weight is a significant public health problem globally and is associated with a series of short and long-term consequences (WHO, 2014). The main risk factors associated with the high incidence of LBW are demographic factors, chronic pre-pregnancy disease, nutritional status of pregnant women, complications in pregnancy, and pregnancy examination status (Committee on Prevention of Low Birth Weight, 1985; Gopalan, 2018). The method used in this study is cross sectional with a case control approach. This study uses cox regression analysis with the results of measuring prevalence ratio (PR). The results of this study found that there was a significant relationship between preeclampsia and the incidence of LBW with p value = 0,000 (<0,05), PR adjusted 1,497 (CI 95% 1,207-1,846). after being controlled by covariate variables. The incidence of LBW associated with the handling of severe cases of preeclampsia and eclampsia requires active action, namely immediate termination of pregnancy regardless of gestational age and the estimated body weight of the fetus so that it can give birth to babies with low birth weight. Therefore, it is necessary to monitor health personnel for mothers who experience complications in their pregnancy, especially those who have high blood pressure in their pregnancy so that they can be treated early and conservative care so that the incidence of LBW can be prevented
Read More
T-5758
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Indira Rezki Wahyuni; Pembimbing: Helda; Penguji: Nurhayanti A. Prihartono, Rima Damayanti, Hasan Salim Alatas
Abstrak: Angka kematian bayi (AKB) merupakan salah satu indikator menilai derajatkesehatan masyarakat. Indikator angka permasalahan BBLR menurut The HealthyPeople menyebutkan bahwa angka kejadian BBLR dikatakan rendah apabila kejadian BBLR kurang dari 5%, dikatakan tinggi jika kejadian BBLR berada di antara 10-15%.Pada penelitian tahun 2000 mengenai BBLR yang meliputi kota Jakarta, Makassar danCiawi ditemukan kasus BBLR berkisar 9-16% (BPS,2000) dan data dari RisetKesehatan Dasar Tahun 2013 angka BBLR sebesar 10,2%. Ditambah lagi penelitiansebelumnya diketahui bahwa hipertensi pada ibu merupakan salah satu faktor risikoyang mempengaruhi berat lahir bayi.

Tujuan penelitian ini untuk melihat hubunganantara hipertensi pada Ibu hamil dengan kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) diRSIA Budi Kemuliaan Jakarta Tahun 2017. Desain dalam penelitian ini adalah studicohort retrospective dengan menggunakan data rekam medik rumah sakit. Analisis datayang digunakan adalah Cox Regression.

Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak adahubungan antara hipertensi pada Ibu hamil dengan kejadian BBLR di RSIA BudiKemuliaan Jakarta Tahun 2017 (RR 1,048-- 95% CI 0,611-1,797) setelah dikontrol olehvariabel usia gestasi.

Kata kunci: Hipertensi Ibu Hamil, BBLR.
Read More
T-5432
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Usep Rusependhi; Pembimbing: Diah Mulyawati Utari, Endang L. Achadi; Penguji: Kusharisupeni, Salimar, Indra Wahyuni
Abstrak:
Bayi berat lahir rendah kurang dari 2500 gram berisiko pertumbuhan dan perkembangannya lebih lambat dibandingkan bayi yang lahir dengan berat badan 2500 gram atau lebih, meninggal pada awal kelahiran, serta berisiko terjadinya penyakit Hipertensi, Jantung dan Diabetes di masa dewasa. Beberapa teori dan hasil penelitian menyatakan bahwa BBLR dapat disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya riwayat anemia ibu saat hamil, status KEK ibu hamil, status IMT ibu hamil, tinggi badan ibu hamil, penambahan berat badan selama hamil, usia ibu saat hamil, paritas, jarak kehamilan, kuantitas ANC, pekerjaan ibu saat hamil, dan tingkat pendidikan ibu saat hamil. Tujuan penelitian untuk menganalisis faktor determinan kejadian BBLR di wilayah kerja UPTD Puskesmas Manggari Kabupaten Kuningan tahun 2018-2019. Metode penelitian menggunakan desain case control study dengan kriteria inklusi meliputi ibu yang memiliki bayi lahir hidup, bayi terakhir, dan bayi tunggal. Sampel yang diteliti sebanyak 93 orang, terdiri dari kelompok kasus 31 orang, dan kelompok kontrol 62 orang. Data diperoleh dari register kohort ibu hamil dan buku KIA, diolah dan dianalisis univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-Square, serta dilanjutkan dengan analisis multivariat menggunakan regresi logistik ganda. Hasil analisis bivariat menggunakan uji Chi-Square diketahui bahwa kejadian BBLR berhubungan signifikan pada tingkat kepercayaan 95% dengan variabel status anemia ibu hamil trimester I

Low birth weight babies less than 2500 grams are at risk of slower growth and development than normal birth weight babies, and are at risk of developing hypertension, heart disease and diabetes in adulthood. Several theories and research results state that LBW is caused by anemia of pregnant women, mother's KEK status, mother's BMI status, maternal height, weight gain during pregnancy, maternal age, parity, pregnancy distance, ANC, maternal occupation, and mother's education.The purpose of this study is to analyze the determinants of LBW events in UPTD Puskesmas Manggari Kuningan District in 2018-2019. The research method used a case control design with inclusion criteria including mothers with live births, last babies, and single babies. The sample studied was 93 people, consisting of 31 cases and 62 controls. Data from the maternal cohort register and the KIA handbook were analyzed univariate, bivariate, and multivariate. The results of the bivariate analysis showed that the incidence of LBW was significantly associated (95% CI) with anemia of first trimester pregnant women (p = 0.002), anemia of third trimester pregnant women (p = 0.000), maternal KEK status (p = 0.001), maternal weight gain. during pregnancy (p = 0.00), pregnancy distance (p = 0.005), and maternal education (p = 0.011). Multivariate analysis showed that the incidence of LBW is influenced by anemia of third trimester pregnant women (OR = 25.247), mother's KEK status (OR = 10.212), maternal BMI status (OR = 0.066), and pregnancy distance (OR = 6.934). Conclusion: The anemia status variable for pregnant women in trimester III is more dominant in influencing the incidence of LBW (OR = 25.247).

Read More
T-5913
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Desinta Ayu Lestari; Pembimbing: Asri C. Adisasmita; Penguji: Ratna Djuwita, Bobby Syahrizal, Mugia Bayu Raharja
Abstrak: Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yaitu penyakit infeksi yang secara umum ada pada anak usia balita. ISPA diartikan sebagai penyakit saluran pernapasan akut yang disebabkan oleh agen infeksius yang menularkan diantara manusia. ISPA merupakan faktor morbidtas dan mortalitas utama pada Balita. Faktor risiko terjadinya ISPA pada balita salah satunya yaitu BBLR. Jenis penelitan dalam penelitian ini adalah korelasional. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan cross sectional dengan analisis cox regression dan hasil ukur Risk Ratio (RR). Populasi pada penelitian ini sebanyak 17.848 responden dan sampel yang memenuhi kriteria penelitian sebanyak 13.113 responden. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Mei - Juli 2020.Variabel pada penelitian ini meliputi usia balita, jenis kelamin, pendidikan ibu dan ayah, pekerjaan ibu dan ayah, status merokok ibu dan ayah, status imunisasi, pemberian ASI, pemberian vitamin A, tempat tinggal, tingkat kesejahteraan keluarga dan jumlah balita dalam keluarga Oleh karena itu, pentingnya informasi dari tenaga kesehatan bahwa nutrisi ibu saat hamil penting dengan melihat dari faktor ANC saat kehamilan untuk mencegah bayi terlahir BBLR disertai pemberian imunisasi lengkap pada balita untuk mencegah balita mengalami ISPA
Read More
T-6204
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Lily Rohmatus Sholihah; Pembimbing: Asri C. Adisasmita; Penguji: Sabarinah, Elvira Liyanto
Abstrak: Berat bayi lahir rendah merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kematian dini, rendahnya tingkat kecerdasan anak, serta kerentanan terhadap penyakit tidak menular ketika dewasa. Kekurangan zat besi saat hamil merupakan salah satu faktor terjadinya BBLR. Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang observasional analitik dengan analisis univariat, bivariat, dan stratifikasi. Data yang digunakan ialah data sekunder (SDKI 2017). Sampel yang digunakan sejumlah 11.820 bayi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa konsumsi Fe minimal 90 tablet mampu memberikan proteksi terhadap kelompok berisiko seperti ibu dengan usia kehamilan 35 tahun, ibu dengan sosioekonomi rendah (kuintil 1-2), ibu yang pernah melahirkan 4 anak atau lebih, dan ibu perokok.
Read More
S-10223
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Tetty Yuniati, Fiska Febriana Windi Rahayu
JP Edisi Konas XII
Jakarta : Perinasia, 2016
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Bahari AB, Siti Lintang K, Tita H.
JP Edisi Konas XII
Jakarta : Perinasia, 2016
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Stevy Elisabeth Dame Simamora; Pembimbing: Sudarto Ronoatmodjo; Helda; Yosyah; Penguji: Soewarta Kosen, Mularsih Restianingrum
Abstrak:

ABSTRAK Nama : Stevy Elisabeth Dame Simamora Program Studi : Epidemiologi Judul : Pengaruh Paparan Asap Rokok Dari Suami Pada Wanita Usia 15-57 Tahun Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di Indonesia (Analisis Data Lanjutan IFLS V Tahun 2014) Pembimbing : DR. dr. Sudarto Ronoatmodjo S.K.M., M.Sc Di Indonesia berdasarkan hasil riskesdas tahun 2013 menunjukkan angka nasional BBLR yaitu sekitar 10,2%. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Global Adult Tobacco Survey (GATS) tahun 2011 diperoleh hasil bahwa 67% laki-laki di Indonesia merokok. (1) Sementara itu pada tahun 2011-2015 prevalensi perokok pasif yang terpapar asap rokok di rumah sekitar 78.4%, lebih dari separuh perokok pasif adalah kelompok rentan seperti perempuan dan balita. (2).  Penelitian ini bertujuan untuk menegetahui hubungan paparan asap rokok dari suami pada wanita usia 15-57 tahun dengan kejadian BBLR. Penelitian ini bertujuan untuk menegetahui hubungan paparan asap rokok dari suami pada wanita usia 15-57 tahun dengan kejadian BBLR. Penelitian ini menganalisis data IFLS V tahun 2014.Jumlah wanita usia 15-57 tahun yang menjadi responden IFLS V sebanyak 2.721 orang. Sebanyak 1.599 orang menjadi total sampel karena telah memenuhi syarat kriteria inklusi yaitu wanita  usia 15 – 57 tahun dengan anak kelahiran terakhir yang lahir hidup dalam kurun waktu 2007-2015, Pernah melahirkan. Sedangkan kriteria ekslusi yaitu : data tentang riwayat merokok suamidan variabel kovariat  tidak lengkap, dan ibu merupakan perokok aktif. Proporsi ibu usia 15-57 tahun yang terpapar asap rokok dari suami adalah 73,5 % . Proporsi bayi  dengan berat lahir rendah yang dilahirkan oleh ibu yang terpapar asap rokok dari suami pada penelitian ini adalah 7,74 %, dan  proporsi bblr pada ibu yang tidak terpapar asap rokok dari suami yaitu 6,86%. Terdapat hubungan yang tidak bermakna antara merokok pasif pada ibu usia 15-57 tahun dengan kejadian BBLR dengan 1,096 (CI 95% 0,721-1,66) setelah dikontrol oleh variabel riwayat kunjungan ANC. Pengaruh paparan asap rokok terhadap kejadian BBLR setelah dikontrol oleh variabel riwayat kunjungan ANC tidak bermakna. Meskipun faktor yang mempengaruhi BBLR sangat banyak dan kompleks, namun hal ini dapat dicegah sejak dini. Salah satunya melalui melindungi masyarakat dari paparan asap rokok melalui upaya pencegahan dan promosi kesehatan. Kata Kunci : bblr,merokok pasif, IFLS


ABSTRACT Name : Stevy Elisabeth Dame Simamora Study Program : Epidemiology Title : The Effect of Cigarette Smoke Exposure From Husbands In Women Aged 15-57 Years With Low Birth Weight In Indonesia (Advanced Data Analysis of IFLS V 2014) Counsellor : DR. dr. Sudarto Ronoatmodjo S.K.M., M.Sc In Indonesia based on the results of Riskesdas (Basic Health Research) in 2013 shows the national rate of LWB is about 10.2%. Based on a survey conducted by Global Adult Tobacco Survey (GATS) in 2011, it was found that 67% of men in Indonesia smoke. (1) Meanwhile in 2011-2015 the prevalence of passive smokers exposed to cigarette smoke at home is about 78.4%, more than half of passive smokers are vulnerable groups such as women and toddlers. (2). Objective: This study to see the effect of exposure to husbands cigarette smoke with the LWB. Method: This study analyzed IFLS V data in 2014. A total of 1,599 people into the total sample because it has fulfilled the inclusion criteria, namely women aged 15 - 57 years with the last born birth of children in the period 2007-2015, Ever give birth. While the exclusion criteria are: data about husbans smoking history and  covariate variable is incomplete, and mother is active smoker. Results: 73.5% of husbands were smokers. The proportion of infants with low birth weight born to mothers exposed to cigarette smoke from husbands in this study was 7.74%, and the proportion of bblr in mothers not exposed to cigarette smoke from husbands was 6.86%. There was no significant relationship between passive smoking in women aged 15-57 years with LWB incidence with 1.096 (95% CI 0.721-1.66) after controlled by antenatal care (ANC) visit variables. Conclusion: The effect of exposure to husbands smoke with the  LWB after controlled by antenatal care (ANC) visit history variable is not significant. Although the factors that affect LBW are very numerous and complex, but this can be prevented early on. One of them through protecting people from exposure to cigarette smoke through prevention efforts and health promotion. Key words : LWB, passive smoker, IFLS

Read More
T-5142
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rahmatillah Razak; Pembimbing: Asri C. Adisasmita, Syahrizal; Penguji: Dwirani Amelia
Abstrak: Asfiksia kelahiran adalah penyebab 23% dari semua kematian neonatal di seluruh dunia. Tiga perempat darisemua kematian bayi baru lahir disebabkan dari kondisi yang dapat dicegah dan diobati termasuk kejadianasfiksia. BBLR mempunyai risiko mengalami kegagalan nafas yang dapat menyebabkan asfiksia neonatorumnamun tidak semua bayi BBLR adalah prematuritas, sehubungan dengan hal tersebut diperkirakan sekitarsepertiga bayi berat lahir rendah sebenarnya adalah bayi aterm. Penelitian ini dikukan di RSIA Budi Kemuliaan,merupakan salah satu rumah sakit ibu dan anak swasta rujukan untuk proses kelahiran yang ada di Jakarta. Designpenelitian ini adalah kasus kontrol dengan menggunakan data rekam medik, jumlah kasus sanyak 120 dan kontrolsebanyak 240. Hasil analisis menunjukkan asfiksia neonatorum pada bayi BBLR cukup bulan memperlihatkannilai OR 2.17 (0.88-5.37) dan risikonya meningkat pada bayi premature (normal dan BBLR) OR 4.69 (CI 95%2.68-8.18), ini berarti bahwa bayi prematur (normal dan BBLR) berisiko 4.69 kali untuk mengalami asfiksiadibanding dengan bayi yang beratnya normal.Kata kunci: Asfiksia Neonatorum, BBLR, Prematur
Asphyxia neonatorum is the cause of 23% of all neonatal mortality in the world. Three quarters from the mortalityare caused by conditions that can be prevented and treated, including the incident of asphyxia. Low Birth Weight(LBW) has the risk of having a respiratory failure that can cause asphyxia neonatorum, however not all LBWinfants is prematurity, due to this problem, it can be estimated that approximately one-third of LBW is aterminfants. This research was conducted in Budi kemuliaan hospital, which was one of the private mother and childhospital that reference to the birth process in Jakarta. The design of this research was case-control by using medicalrecord data, with 120 cases and 240 controls. The multivariate analysis showed that asphyxia neonatorum on theLBW had OR 2.17 (CI 95% 088-5.37) and the risk increase on the premature (normal and low birth weight) OR4.69 (CI 95% 2.68-8.18). Premature (normal and low birth weight) had 4.69 more at risk of asphyxia neonatorumthan the normal weight neonatal.Keyword: Asphyxia, Low Birth Weight, Prematurity.
Read More
T-5175
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
OlivIa Yuli Susanti; Pembimbing: Indrawani Yvonne Magdalena; Penguji: Triyanti, Lely Nurlaely
S-6854
Depok : FKM UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive