Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 73 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Lusiana; Pembimbing: Besral; Penguji: Martya Rahmawati Makful, Mugia Bayu Rahaja
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor risiko kejadian bayi dengan berat badan lahir rendah. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian menggunakan studi cross sectional. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah wanita usia subur usia 15-49 tahun yang mempunyai anak lahir hidup sejak Januari 2012 dan Januari 2017. Hasil analisis menggunakan regresi logistik ganda memnunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara jarak kehamilan 5tahun (p value : 0.017, OR:1.9), paritas >2 (p value: 0.014, OR: 1.7, riwayat BBLR (p value: 0.000, OR: 7.2), tidak sekolah (p value:0.000, OR:9) dengan BBLR.
Read More
S-10589
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Muhammad Ridho Nugroho; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Siti Arifah Pujonarti, Trini Sudiarti, Dewi Damayanti, Rika Rachmalina
Abstrak: Berdasarkan berat badan rujukan menurut Departemen Kesehatan, bayi yang lahir dengan gizi baik akan mempunyai berat badan antara 2,5 kg sampai 3,4 kg. Pertambahan berat badan bayi sangatlah pesat, tetapi laju pertambahan berat badan makin lama makin berkurang. Pada umur 5 bulan, berat badan bayi menjadi dua kali berat lahir, sedangkan pada umur 1 tahun beratnya tiga kali berat lahir, dan pada umur 2 tahun berat badannya menjadi empat kali berat lahir. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara berat badan lahir terhadap pertambahan berat badan usia 12 bulan pada bayi yang di lahirkan di klinik bidan praktek mandiri (BPM) di Kota Lubuklinggu Propinsi Sumatera Selatan Tahun 2019, sampel sebanyak 108. Desain penelitian cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan 81,5% bayi lahir dengan berat badan ≥3000gram, sebanyak 47,2% bayi yang mengalami kenaikan berat badan 3 kali berat lahir, 47,2 % bayi diberi ASI eksklusif, 63% bayi mendapat MP ASI pada usia ≥ 6 bulan, 59,3% bayi menderita penyakit infeksi, 88% ibu yang memiliki usia kehamilan ≥ 38 minggu, 70,4 % ibu yang memiliki pendidikan ≥ SLTA, 63% bayi rutin melakukan penimbangan berat badan serta 80,6% bayi mendapatan imunisasi lengkap. Terdapat hubungan antara berat badan lahir (p value = 0,001) dan status imunisasi (p value = 0,017) terhadap pertambahan berat badan bayi pada usia 12 bulan. Perlu adanya peningkatan program antenatal care (ANC) dan peningkatan program cakupan imunisasi/universal child immunization (UCI) serta peningkatan kunjungan posyandu agar bayi dapat mencapai berat badan yang ideal pada usia 12 bulan. Kata kunci: Berat badan lahir, berat badan usia 12 bulan, imunisasi Based on the reference weight according to the Ministry of Health, babies born with good nutrition will have a weight between 2.5 kg to 3.4 kg. Baby's weight gain is very rapid, but the rate of weight gain decreases over time. At the age of 5 months, the baby's weight is twice the birth weight, while at the age of 1 year it weighs three times the birth weight, and at the age of 2 years the weight becomes four times the birth weight. The purpose of the study was to determine the relationship between birth weight to weight gain of 12 months in infants born at independent practice midwife clinics (BPM) in Lubuklinggu City, South Sumatra Province in 2019, a sample of 108. The study design was cross sectional. The results showed 81.5% of babies born with a weight of 0003000gram, as many as 47.2% of infants who gained weight 3 times birth weight, 47.2% of infants were given exclusive breastfeeding, 63% of infants received MP ASI at the age of ≥ 6 month, 59.3% of babies suffer from infectious diseases, 88% of mothers who have gestational age ≥ 38 weeks, 70.4% of mothers who have education ≥ SLTA, 63% of babies routinely weigh weight and 80.6% of babies get complete immunization . There is a relationship between birth weight (p value = 0.001) and immunization status (p value = 0.017) on infant weight gain at 12 months of age. There needs to be an antenatal care (ANC) improvement program and an increase in the universal child immunization (UCI) program and an increase in posyandu visits so that babies can achieve the ideal body weight at 12 months of age. Key words: Birth weight, 12 month body weight, immunization
Read More
T-6001
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Zurayya Fadila; Pembimbing: Milla Herdayati, Besral; Penguji: Toha Muhaimin, Rahmadewi, Chandra Rudyanto
Abstrak: Angka kematian bayi (AKB) merupakan indikator derajat kesehatan dan sebagai informasi penting tentang kesehatan ibu dan bayi. AKB Indonesia pada tahun 2017 sebesar 24 kematian bayi per 1000 kelahiran hidup masih tinggi, jika dibandingkan dengan negara-negara yang berada di Asia dan memiliki sosial ekonomi yang tidak jauh berbeda dengan Indonesia seperti Sri Lanka, Filipina dan Vietnam. Permasalahan kematian bayi juga tidak dapat dilepaskan dari ketahanan hidup bayi, karena AKB merupakan cerminan dari lamanya bayi bertahan sejak dilahirkan. Berat badan bayi saat dilahirkan merupakan salah satu faktor penting yang erat kaitannya dengan kematian bayi. Terdapat beberapa variabel yang berhubungan dengan kematian bayi, diantaranya faktor maternal, faktor sosial ekonomi, faktor kontaminasi lingkungan, dan upaya pengendalian penyakit individu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh berat badan lahir rendah terhadap ketahanan hidup bayi di Indonesia. Desain studi dalam penelitian ini adalah kohort retrospektif dan jumlah total sampel penelitian ini adalah 13.488. Bagi Ibu yang memiliki bayi agar memperhatikan pemberian nutrisi yang cukup dan memberikan makanan bergizi seimbang kepada anak, salah satunya degan pemberian ASI eksklusif
Read More
T-5507
Depok : FKM UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Anisah Meidina; Pembimbing: Siti Arifah Pujonarti; Penguji: Endang Laksminingsih Achadi, Kurharisuopeni Djokosudjono, Atmarita, Eni Gustina
T-4837
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Agusni Rohmayanti; Pembimbing: Siti Arifah Pujonarti; Penguji: Kusharisupeni Djokosujono, Pathurrahman
Abstrak: Stunting merupakan perawakan pendek pada balita yang mencerminkan suatu proses kegagalan dalam mencapai potensi pertumbuhan linier yang masih menjadi permasalahan status gizi tingkat berat di Indonesia. Angka stunting di Kabupaten Lombok Timur (43,52%) pada tahun 2018 lebih tinggi dibandingkan dengan angka stunting Provinsi NTB (33,5%) dan Nasional (30,8%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan Kejadian Stunting pada Balita (0-59 Bulan) Data dianalisis menggunakan uji chi square dan regresi logistik ganda. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat 43.1% balita yang mengalami stunting. Hasil analisis bivariat menyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara berat badan lahir balita, tinggi badan dan pendidikan terakhir Ibu, namun tidak ada hubungan yang signifikan antara stunting dengan jenis kelamin, kebiasaan BAB, riwayat diare, riwayat ISPA, imunisasi dasar, konsumsi vitamin A, status pekerjaan ibu, kebiasaan merokok ayah, jumlah anggota rumah tangga, jumlah balita, IMD, kepemilikan buku KIA, ANC, ASI eksklusif, wilayah tempat tinggal, dan waktu tempuh ke Puskesmas
Read More
S-10928
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Melvia Linda; Pembimbing: Sandra Fikawati; Penguji: Triyanti, Trini Sudiarti, Lina Marlina, Fajrinayanti
T-5190
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Vivi Anggraini; Pembimbing: Sudijanto Kamso; Penguji: Mieke Savitri, Nining Sriningsih
S-8129
Depok : FKMUI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Vania Christiawantho; Pembimbing: Wahyu Kurnia Yusrin Putra; Penguji: Dyah Mulyawati Utari, Mayesti Akhriani
Abstrak: Penggunaan teledietetics sebagai upaya untuk mencegah peningkatan angkaobesitas yang semakin tinggi menjadi populer di kalangan masyarakat perkotaan yangingin menurunkan berat badan dan menerapkan pola hidup sehat. Walaupun masihtergolong metode yang baru untuk diterapkan di Indonesia, teledietetics telah banyakditerapkan di negara-negara maju karena metode ini dinyatakan lebih mengirit waktu,biaya, dan mempermudah komunikasi antara ahli gizi dan klien.Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas program diet coachingmenggunakan metode teledietetics yang diadakan oleh PT. Gizi Sehat Indonesia dengancara melihat perubahan berat badan dan asupan klien, serta membandingkan rata-ratapenurunan berat badan antar periode komitmen, asupan makan, dan jumlah sesikonsultasi juga melihat adanya pengaruh dari asupan terhadap penurunan berat badanklien. Adapun tujuan penelitian ini untuk melihat efektivitas biaya antar paket dalammenurunkan berat badan.Penelitian ini menggunakan data sekunder dimana studi desain yang digunakanadalah kohort retrospektif dengan total sampling 37 klien yang menjalani holistic dietcoaching di PT. Gizi Sehat Indonesia. Hasil yang ditemukan adalah 78,4% klienmengalami penurunan berat badan, 5,4% klien mengalami penambahan berat badan, dan16,2% klien tidak mengalami perubahan berat badan. Penurunan berat badan paling besarterdapat pada rata-rata penurunan berat badan 6 bulan, dimana rata-rata penurunan beratbadan paling kecil terdapat pada rata-rata penurunan berat badan 1 bulan. Penurunan beratbadan yang signifikan terdapat pada klien yang mengikuti jumlah sesi konsultasi 1-3 kalidan 4-9 kali serta 1-3 kali dan 10-18 kali. Perubahan asupan yang signifikan terdapat padaasupan energi dan asupan lemak. Namun tidak ada asupan yang berdampak padapenurunan berat badan. Paket yang paling efektif secara biaya adalah paket denganperiode komitmen 1 bulan.Penelitian ini menyimpulkan bahwa teledietetics dapat dilakukan sebagai metodekonsultasi gizi terkini terutama pada klien yang ingin menurunkan berat badan danmengubah pola makan. Teledietetics lebih cost-effective pada periode komitmen yanglebih pendek, namun penelitian lebih lanjut harus dilaksanakan untuk menilaikeberhasilan jangka panjang terkait perubahan berat badan dan diet demi memastikantidak terjadinya weight regain atau berat badan kembali.Kata Kunci: Teledietetics; Penurunan Berat Badan; Efektivitas Biaya.
Read More
S-10261
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Vina Giolisa Permata Sari; Pembimbing: Sandra Fikawati; Penguji: Anies Irawati, Doddy Izwardi
Abstrak:

ABSTRAK Nama : Vina Giolisa Permata Sari Program Studi : Pascasarjana Gizi Kesehatan Masyarakat Judul : Analisis Faktor yang Mempengaruhi Penurunan Berat Badan Ibu Postpartum di Kota Depok Tahun 2015 (Analisis Data Sekunder) Proses kehamilan akan menaikan berat badan ibu sekitar 6,8 - 18,40 kg. Setelah melahirkan, berat badan ibu hanya akan berkurang sekitar 5 - 6 kg. Penumpukan berat badan setelah melahirkan dapat membuat wanita menjadi overweight atau obesitas. Berdasarkan kondisi tersebut, banyak ibu postpartum yang melakukan diet pada masa menyusui agar kembali ke berat badan semula, sehingga asupan kalorinya kurang dari kebutuhan. Padahal kebutuhan ibu menyusui (2530 - 2600 kkal/hari) lebih banyak dibandingkan saat hamil (2380 - 2500 kkal/hari). Hal ini menyebabkan ibu gagal memberikan ASI eksklusif yang sebenarnya dapat membantu penurunan berat badan pasca melahirkan. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari penelitian Fikawati (2015) yang menggunakan desain penelitian kohort prospective pada ibu menyusui di Kota Depok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan berat badan ibu postpartum. Sampel penelitian berjumlah 201 ibu menyusui yang dipantau hingga 6 bulan postpartum. Variabel yang diteliti terdiri dari usia, pendidikan, paritas, status bekerja, pemberian ASI eksklusif dan asupan energi selama menyusui. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 89% ibu mengalami penurunan berat badan pasca 6 bulan postpartum sedangkan sisanya sebanyak 11% justru mengalami kenaikan berat badan. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan (p=0,041) dan pemberian ASI eksklusif (p=0,004) dengan penurunan berat badan postpartum. Faktor yang paling dominan mempengaruhi penurunan berat badan adalah ASI eksklusif. Setiap ibu yang memberikan ASI eksklusif pada bayinya, berat badannya akan berkurang sebanyak 1,792 kg setiap bulannya. Disarankan agar ibu tidak melakukan diet berlebih dan tetap memberikan ASI eksklusif 6 bulan kepada bayinya Kata Kunci : ASI eksklusif, Penurunan berat badan, Postpartum, Retensi Berat Badan


ABSTRACT Name : Vina Giolisa Permata Sari Major : Graduate Program Public Health Nutrition Title : Analysis of Factors Affecting Postpartum Weight Loss in Depok City 2015 (Secondary Data Analysis) Pregnancy will increase mother’s weight about 6.8 - 18.40 kg. After delivery, the weight decrease only about 5 - 6 kg. The retention of postpartum weight will made mother being overweight or obese. Based on these conditions, many postpartum mothers do diet during breastfeeding to return the weight as before pregnant, so that their calorie intake less than they needs. Though the needs of breastfeeding mothers (2530 - 2600 kcal / day) more than pregnant (2380 - 2500 kcal / day). This condition causes mother failed to give an exclusive breastfeeding that can actually help postpartum weight loss. This study used secondary data from Fikawati’s study (2015) with prospective cohort study designs in breastfeeding mothers in Depok City. The purpose of this study was to determine the factors that influence postpartum weight loss. The sample of the study was 201 breastfeeding mothers which monitored for up to 6 months postpartum. The variables studied consisted of age, education, parity, working status, exclusive breastfeeding and energy intake during breastfeeding. The results showed about 89% of mothers lose weight after 6 months postpartum while the remaining 11% actually gained weight. There was a significant correlation between education level (p = 0,041) and exclusive breastfeeding (p = 0,004) with postpartum weight loss. The most dominant factor influencing weight loss is exclusive breastfeeding. Every mother who exclusively breastfed her baby will lose weight as much as 1,792 kg monthly. It is recommended that mothers does not need to do extremely diet and give an exclusive breastfeeding for 6 months Keywords : Exclusive Breastfeeding, Postpartum, Retention, Weight Loss

Read More
T-4979
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Silvi Octen; Pembimbing: Endang L. Achadi; Penguji: Wahyu kurnia Yusrin Putra, Trisari Anggondowati
S-7827
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive