Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Agus Budhy Suwono; Pembimbing: Adik Wibowo; Penguji: Mardiati Nadjib, Wahyu Sulistiadi, Merianawaty Vinaria, Paramita Puspasari
Abstrak: Perbandingan Layanan Hemodialisis Rawat Jalan Antara Sistem Outsourcing DanSistem KSO Ditinjau Dari Segi Biaya Dan Kebijakan Di rumah Sakit Puri Cinere Tahun 2013merupakan gambaran layanan hemodialisis rawat jalan di Rumah Sakit Puri Cinere.Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan keuntungan dan kerugian layananhemodialisis bila dijalankan dengan sistem outsourcing dan bila dijalankan dengan sistem KSO,mengetahui biaya satuan rata-rata hemodialisis rawat jalan dengan sistem outsourcing yangselama ini dilakukan di Rumah Sakit Puri Cinere, mengetahui biaya satuan rata-rata tindakanhemodialisis rawat jalan dengan sistem KSO yang akan menjadi alternatif pilihan, mengetahuisistem mana yang lebih menguntungkan bagi Rumah Sakit Puri Cinere antara sistem outsourcingdan KSO, mengetahui kebijakan Rumah Sakit Puri Cinere terhadap layanan hemodialisis yangberlangsung saat ini. Penelitian ini merupakan studi kasus dengan pendekatan partial economicevaluation. Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan menghitung biaya satuan yang menjadidasar dalam penetapan tarif tindakan hemodialisis. Pendekatan kualitatif dilakukan melaluiwawancara mendalam untuk memperoleh informasi mengenai dasar pemilihan sistemoutsourcing yang sedang berjalan saat ini dan rencana selanjutnya setelah masa kontrakoutsourcing telah berakhir.Hasil penelitian menunjukkan biaya investasi gedung merupakan biaya yang palingtinggi dalam biaya investasi dan biaya investasi alat non medis merupakan biaya yang palingrendah dalam biaya investasi. Biaya total tindakan hemodialisis dengan sistem Outsourcingtahun 2013 lebih tinggi daripada biaya total tindakan hemodialisis dengan sistem KSO.Biaya satuan aktual tindakan hemodialisis dengan sistem outsourcing lebih rendahdaripada tarif tindakan hemodialisis yang berlaku di RS Puri Cinere. Biaya satuan normatifnyajuga lebih rendah daripada tarif tindakan hemodialisis yang berlaku di RS Puri Cinere. Padatindakan hemodialisis dengan sistem KSO biaya satuan aktual dan biaya satuan normatif lebihrendah daripada tarif yang berlaku di RS Puri Cinere. CRR dengan sistem outsourcing lebihrendah (109,06%) dibanding dengan CRR sistem KSO (121,63%), yang artinya sistem KSOlebih memberikan benefit dibandingkan sistem outsourcing. Kebijakan rumah sakit terhadaplayanan hemodialisis setelah habis masa kontrak dengan pihak outsourcing tergantung negosiasiantara kedua belah pihak, jika diperpanjang maka persentase bagi hasil harus dievaluasi, jikatidak bisa dievaluasi maka kontrak tidak diperpanjang lagi. Dengan demikian KSO dapatmenjadi alternatif pilihan.
Kata Kunci:Perbandingan layanan hemodialisis
Comparison Outpatient Hemodialysis Patient Between Outsourcing System And JoinOperational System Consideration Cost Factor And Hospital Policy At Puri Cinere Hospital In2013 is a description of comparison outpatient at Puri Cinere Hospital.This Study is to compare the advantage and disadvantage hemodialysis service inoutsourcing system and join operational system, to determine outpatient average cost unit inoutsourcing sistem undergo at Puri Cinere Hospital, to determine average outpatient cost unit injoin operational system to become alternative choice, to determine which system give moreadvantage to Puri Cinere Hospital between outsourcing system and join operational system, todetermine hospital policy to undergo hemodialysis service. This study uses a case study withpartial economic evaluation approach. A quantitative approach is done by calculating cost unitthat become the basic of determining of hemodialysis tariff. A qualitative approach is done bydeep interview to gain information about the basic choice undergo outsourcing system and futherplan after the end of the outsourcing period.The result showed that building investment is the highest cost in investment cost, andnon medic investment is the lowest cost in investment cost. Total cost of hemodialysis inoutsourcing system in 2013 is higher than join operational system.The actual cost and the normative cost unit of hemodialysis service with outsourcingsystem is lower than Puri Cinere Hospital hemodialysis service tariff. The same conditionhappen in Join Operational system. Cost Recovery Rate (CRR) in outsourcing system is lower(109.06%) than CRR in Join Operational System (121.63%), The Illustration above shows thatthe Join Operational System give more advantage compare to outsourcing system. Hospitalpolicy to hemodialysis service after the end of the period with outsourcing depends onnegotiation between two sides, and must be evaluated especially in terms of cost sharing. Theresult of this negotiation could become a basic to take a further decision.
Keywords:Comparison of outpatient hemodialysis
Read More
B-1791
Depok : FKM UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Anak Agung Istri Citra Dewiyani; Pembimbing: Mardiati Nadjib; Penguji: Vetty Yulianty Permanasari, Kurnia Sari, Endang Adriyani, Nyoman Gunahariati
B-1640
Depok : FKM UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Wasis Budiarto, Ristrini
Bulitsiskes Vol.16, No.2
Surabaya : Balitbangkes Depkes RI, 2013
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Syahrul Badri; Pembimbing: Mila Tejamaya; Penguji: Indri Hapsari Susilowati, Sancoyo Budi Utomo
Abstrak:
Kecelakaan dan penyakit akibat kerja di Indonesia masih relatif tinggi meskipun Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) selalu diperingati setiap tahunnya sebagai manifestasi implementasi budaya K3 di tempat kerja. Budaya K3 merupakan suatu variabel yang dapat dinilai (assessment). Beberapa metode penilaian budaya K3 untuk berbagai sektor industri sudah pernah dibuat oleh beberapa lembaga dari luar negara Indonesia. Namun, keterbatasan akses untuk memahami dan menggunakan metode-metode tersebut secara efektif masih menjadi tantangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran berupa komparasi dan analisis terkait lima metode penilaian budaya K3 yang dipilih. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder berupa lima metode penilaian budaya K3 yang akan diteliti menggunakan metode kualitatif berupa studi literatur naratif dengan menganalisis masing-masing dari kelima metode penilaian budaya K3 yang dipilih berdasarkan teori. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa kesamaan dan perbadaan dalam aspek kompleksitas, variabel yang dinilai, dan cara penilaian dari kelima metode penilaian budaya K3. Sementara itu, berdasarkan teori yang dijadikan dasar penelitian ini, masing-masing metode penilaian secara umum mencakup aspek-aspek yang disyaratkan dalam teori segitiga organisasi. Harapannya pembaca dapat terbantu dalam menentukan metode penilaian budaya K3 yang tepat dengan mengacu pada hasil analisis yang disuguhkan oleh penelitian ini.

Work-related accidents and diseases in Indonesia are still relatively high even though the Occupational Health and Safety Month is always celebrated every year as a manifestation of the implementation of the Occupational Health and Safety culture in the workplace. Occupational Health and Safety culture is a variable that can be assessed. A number of Occupational Health and Safety Culture assessment methods for specific industrial sectors have been developed by several institutions from across the world except Indonesia. Speaking of which, as an Indonesian, we are still struggling to use and understand these methods effectively due to limited access. The aim of this study is to provide an overview of comparison and analysis regarding the five selected Occupational Health and Safety Culture assessment methods. The data used in this study is secondary data of the five selected Occupational Health and Safety assessment methods. The method used is qualitative method in the form of a narrative literature study by analyzing Occupational Health and Safety Culture assessment methods based on theory. The results of this study indicate that there are some similarities and also differences in the aspect of complexity, variables used, and the ‘how to use’ of the assessment methods. Meanwhile, based on the theory used as the basis of this research, each assessment method generally covers the overall aspects described in the organizational triangle theory. It is hoped that the reader can be assisted in determining the appropriate Occupational Health and Safety Culture assessment method by referring to the results of the analysis presented in this study.
Read More
S-11258
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Wiwin Asri Ekawati; Pembimbing: Tri Krianto; Penguji: Artha Prabawa, Dedih Nazmudin
S-6626
Depok : FKM-UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive