Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Siti Novy Romlah; Pembimbing: Renti Mahkota; Penguji: Helda; Tri Yunis Miko Wahyono, Imelda Yanti
T-4540
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ahmad Aswal Liambo; Pembimbing: Soedarto Ronoatmodjo; Penguji: Helda, Yovsyah, Soewarta Kosen, Eulis Wulantari
Abstrak: Hipertensi merupakan salah satu penyebab kematian dini pada masyarakat, WHOmelaporkan hampir satu milyar orang di dunia menderita hipertensi dan diprediksimeningkat menjadi 1,5 milyar pada tahun 2025 nanti. Kurang aktivitas fisik merupakansalah satu faktor risiko hipertensi yang dapat dimodifikasi dengan usaha dan biaya yangtidak terlalu besar. Pada tahun 2013, prevalensi hipertensi pada penduduk dewasa diIndonesia sebesar 25,8% dan proporsi kurang aktivitas fisik sebesar 26,1%. Tujuanpenelitian ini adalah mengetahui prevalensi hipertensi, proporsi kurang aktivitas fisik danhubungan aktivitas fisik dengan hipertensi pada penduduk dewasa di Indonesiaberdasarkan data IFLS 5 tahun 2014. Desain yang digunakan adalah cross sectional,populasi penelitian yakni seluruh penduduk dewasa (≥18 tahun) yang menjadi respondenIFLS 5 tahun 2014 dengan sampel sebanyak 26.043 responden. Kriteria hipertensimenggunakan pedoman JNC-7 (140/90 mmHg), penilaian aktivitas fisik berdasarkankebiasaan melakukan kegiatan fisik minimal selama 10 menit dalam seminggu, terdiridari aktif dan kurang aktif. Uji statistik pada analisis bivariat dan multivariatmenggunakan cox regression. Hasil analisis menunjukkan prevalensi hipertensi sebesar24,09%, proporsi kurang aktivitas fisik sebesar 35,68%, serta terdapat hubungan yangsignifikan antara aktivitas fisik dengan hipertensi (P value 0,000). Penduduk yang kurangaktivitas fisik berisiko 1,15 kali mengalami hipertensi dibandingkan penduduk yangmemiliki aktivitas fisik aktif (PR: 1,15; 95% CI: 1,09-1,21). Disarankan kepadamasyarakat untuk melakukan kegiatan fisik ringan berupa jalan kaki minimal selama 30menit setiap harinya dan kepada Dinas Kesehatan untuk berinovasi dalam memberikanedukasi kepada masyarakat terkait pentingnya aktivitas fisik dengan menggunakan sosialmedia (Facebook, Twitter, Instagram dan lainnya).
Kata kunci :Hipertensi, aktivitas fisik, cross sectional, cox regression, IFLS 5.
Hypertension is the leading causes for prematur death worldwide. Globally, WHOreported about nearly one billion people living with hypertension and it is estimated thatthis number will escalate to more than 1,5 billion by the year 2025. Insufficient physicalactivity is one of the modifiable risk factors for hypertension, which is not required greateffort and cost. In 2013, the prevalence of hypertension among Indonesian adults was25,8% and the proportion of insufficient physical activity was 26,1%. This study aims toknow the prevalence of hypertension, the proportion of insufficient physical activity andalso its relationship among the Indonesian adults based on IFLS 5 data in 2014. A cross-sectional study was conducted among 26.043 respondents in IFLS 5 aged 18 years andabove. The JNC-7 guidelines used to defined hypertension (if systolic blood pressure≥140 mmHg and/or diastolic ≥90 mmHg), whereas physical activity measured by thehabit of performing physical activity for at least 10 minutes a week. Statistical test onbivariate and multivariate analysis using cox regression. The prevalence of hypertensionwas 24,09% and the proportion of insufficient physical activity was 35,68%. Statisticaltest shown there was a significant relationship between physical activity and hypertension(P value 0,000), people with insufficient physical activity at risk 1,15 times havinghypertension than those with active physical activity (PR: 1,15; 95 % CI: 1,09-1,21).Adults should do at least 30 minutes walking everyday, province/district health officeneeds to use social media such as Facebook, Instagram, Twitter, etc, in order to promotingthe benefit of physical activity.
Keywords :Hypertension, physical activity, cross sectional, cox regression, IFLS 5.
Read More
T-5133
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rini Fatihatun Nisa; Pembimbing: Nurhayati Adnan; Penguji: Tri Yunis Miko Wahyono, Dewi Kristanti, Nenden Hikmah Laila
Abstrak:

Hipertensi merupakan salah satu penyebab utama kematian dini global dan prevalensinya masih tinggi di Indonesia. Obesitas sentral diidentifikasi sebagai faktor risiko yang signifikan terhadap hipertensi, termasuk pada kelompok berisiko tinggi seperti jemaah haji. Analisis ini bertujuan mengetahui risiko obesitas sentral terhadap hipertensi derajat satu pada jemaah haji Provinsi Banten tahun 2024.
Penelitian ini menggunakan desain potong lintang (cros-sectional) pada data Siskohatkes hasil pemeriksaan kesehatan jemaah haji Provinsi Banten tahun 2024 berusia 20-70 tahun dan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi (N=4.650). Uji cox regression yang dimodifikasi dilakukan untuk memperoleh Prevalence Ratio (PR) dan 95% CI yang diestimasi dari nilai Hazard Ratio (HR).
Prevalensi hipertensi derajat satu pada jemaah haji provinsi Banten tahun 2024 sebesar 34,37%. Jemaah haji dengan hipertensi derajat satu pada kelompok obesitas sentral lebih tinggi (38,11%) dibandingkan yang tidak obesitas sentral. Setelah dikontrol IMT, obesitas sentral dapat meningkatkan risiko hipertensi derajat satu sebesar 1,12 kali (95% CI: 1,00–1,27). Risiko obesitas sentral terhadap kejadian hipertensi derajat satu pada subpopulasi umur dan jenis kelamin meningkat seiring bertambahnya usia. Dibandingkan laki-laki, risiko obesitas sentral terhadap hipertensi derajat satu pada perempuan terjadi lebih awal di usia muda pada 20-29 tahun, sedangkan pada laki-laki dimulai usia 40-59 lansia.
Obesitas sentral memiliki hubungan signifikan dan meningkatkan risiko hipertensi derajat satu pada jemaah haji Provinsi Banten tahun 2024. Hal ini menegaskan pentingnya deteksi dini dan intervensi obesitas sentral dalam upaya pencegahan hipertensi, khususnya pada populasi berisiko tinggi.

Hypertension is one of the leading causes of premature death globally, and its prevalence remains high in Indonesia. Central obesity has been identified as a significant risk factor for hypertension, including among high-risk groups such as Hajj pilgrims. This study aimed to analyze the association between central obesity and stage 1 hypertension in Hajj pilgrims from Banten Province in 2024. A cross-sectional design was conducted using Siskohatkes RI health examination data from Hajj pilgrims aged 20–70 years in Banten Province in 2024 who met the inclusion and exclusion criteria (N=4,650). A modified Cox regression analysis was conducted to estimate the Prevalence Ratio (PR) and 95% Confidence Interval (CI) derived from the Hazard Ratio (HR). The prevalence of stage 1 hypertension among Hajj pilgrims in Banten Province in 2024 was 34.37%. The proportion of stage 1 hypertension was higher among pilgrims with central obesity (38.11%) compared to those without central obesity. After controlling for Body Mass Index (BMI), central obesity was found to increase the risk of stage 1 hypertension by 1.12 times (95% CI: 1.00–1.27). Central Obesity increases the risk of stage one hypertension with age appearing earlier in younger females and later in pre-elderly males. Central obesity has a significant association with an increased risk of stage 1 hypertension among Hajj pilgrims from Banten Province in 2024. These findings show that the importance of early detection and intervention of central obesity in the prevention of hypertension, especially in high-risk populations.

 

Read More
T-7333
Depok : FKM-UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Saila Hadayna; Pembimbing: Yovsyah; Penguji: Renti Mahkota,Khristin Ferrosnita
Abstrak:
Penyakit ginjal kronis (PGK) merupakan masalah kesehatan masyarakat global yang menyumbang kenaikan angka morbiditas, mortalitas, beban biaya kesehatan, dan masalah kesehatan lainnya. Menurut Riskesdas 2018, prevalensi PGK di Indonesia mencapai 0,38% dan mengalami peningkatan 0,2% dibandingkan tahun 2013. PGK juga merupakan penyebab kematian tertinggi ketiga di Indonesia berdasarkan data Global Burden of Disease tahun 2019. Meningkatnya insiden penyakit ginjal kronis turut mempengaruhi peningkatan jumlah pasien yang menjalani hemodialisis sebagai terapi pengganti fungsi ginjal untuk bertahan hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan hidup pasien penyakit ginjal kronis yang menjalani hemodialisis di RS Krakatau Medika tahun 2019-2021. Desain penelitian ini adalah kohort retrospektif dengan menggunakan data sekunder dari rekam medis pasien PGK yang menjalani hemodialisis di RS Krakatau Medika Tahun 2019-2021. Data pasien yang diambil meliputi usia, jenis kelamin, riwayat keluarga PGK, komorbid hipertensi, komorbid diabetes melitus, dan komorbid kardiovaskular. Analisis data menggunakan analisis survival dengan metode Kaplan-Meier dan Regresi Cox. Dari studi ini diketahui sebanyak 216 sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengan 84 pasien telah meninggal dan 132 pasien adalah sensor. Probabilitas ketahanan hidup satu, dua, dan tiga tahun pasien PGK yang menjalani hemodialisis sebesar 58%, 43%, dan 36%. Terdapat perbedaan yang signifikan pada ketahanan hidup pasien berdasarkan usia, komorbid hipertensi, dan komorbid diabetes melitus (log rank test, p<0,05). Hasil analisis regresi cox menunjukkan usia (HR=2,28, 95% CI 1,444—3,588, p<0,001) dan komorbid hipertensi (HR=0,40, 95% CI 0,245—0,668 p<0,001) mempengaruhi ketahanan hidup pasien. Usia dan komorbid hipertensi merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap ketahanan hidup pasien. Pasien PGK yang menjalani hemodialisis pada usia ≥ 55 tahun dan tidak terdapat komorbid hipertensi memiliki ketahanan hidup yang lebih rendah dibandingkan pasien dengan usia

Chronic kidney disease (CKD) is a global public health issue that contributes to rising morbidity, mortality, health costs, and other health issues. According to Riskedas 2018, the prevalence of CKD in Indonesia was 0.38% and increase by 0.2% compared to 2013. CKD is also the third leading cause of death in Indonesia based on Global Burden of Disease data 2019. The rising insidences of chronic kidney disease also affects the increasing number of patients undergoing hemodialysis as a replacement therapy for kidney function to survive. This study aims to identify the factors that affect the survival of patients with chronic kidney disease undergoing hemodialysis at Krakatau Medika Hospital in 2019-2021. The design of this study was a retrospective cohort using secondary data from the medical records of CKD patients undergoing hemodialysis at Krakatau Medika Hospital in 2019–2021. Age, gender, family history of CKD, comorbidities for hypertension, diabetes mellitus, and cardiovascular were among patient data collected. Data analysis used survival analysis with the Kaplan-Meier method and Cox regression. From this study, there were 216 samples met the inclusion and exclusion criteria with 84 patients had died and 132 patients were censored. The probability of one, two, and three-year survival of CKD patients undergoing hemodialysis were 58%, 43%, and 36%, respectively. There were significant differences in patient survival based on age, comorbid hypertension, and comorbid diabetes mellitus (log-rank test, p<0.05). The results of the Cox regression analysis showed that age (HR = 2.28, 95% CI: 1.444–3.588, p<0.001) and comorbid hypertension (HR = 0.40, 95% CI: 0.245–0.668, p<0.001) affected patient survival. The most significant factors affecting patient survival are age and comorbid hypertension. Patients with CKD undergoing hemodialysis at the age of ≥ 55 years old and no comorbid hypertension have lower survival rates than patients with age < 55 years old and comorbid hypertension. It is expected to increase the role of family and health workers in providing emotional support and monitoring of patients during hemodialysis care management especially in patients who are elderly, have comorbid hypertension, and comorbid diabetes melitus.
Read More
S-11191
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive