Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Restu Octacila; Pembimbing: Sudijanto Kamso, Besral; Penguji: Resna A. Soerawidjaja, Hedro Subroto
Abstrak:

ABSTRAK Nama :  Restu Octasila Program Studi :  Ilmu Kesehatan Masyarakat Judul : Risiko kelahiran BBLR berdasarkan Kualitas Layanan Antenatal dan Status Gizi di RSU Tangerang Tahun 2015. Berat lahir merupakan indikator penting perkiraan maturitas dan kemampuan neonatus untuk bisa bertahan, bayi dengan BBLR meningkatkan resiko kematian. Prevalensi BBLR RSU Kabupaten Tangerang mengalami peningkatan secara signifikan setiap tahunya, tahun 2013 mencapai 14%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Kualitas Layanan Antenatal, Status Gizi Dan Pengetahuan Dengan Kelahiran BBLR Di RSU Tangerang Tahun 2015 Desain penelitian yang digunakan kasus kontrol dengan jumlah sampel 73 kasus dan 156 kontrol. Kualitas Layanan Antenatal kurang, meningkatkan kelahiran BBLR  3.7 kali (p=0.02, CI=1,3–10.6) serta kualitas layanan cukup sebesar 2.0 kali (p=0.17, CI= 0.7–5.3) dibandingkan dengan ibu yang mendapatkan kualitas layanan baik. Status gizi 4.6 kali (p=0.01,CI= 2.7 - 11.1) dibandingkan ibu dengan status gizi baik, setelah dikontrol oleh usia ibu, komplikasi kehamilan, status ekonomi, status anemia, pekerjaan dan riwayat BBLR. Dengan demikian petugas diminta memotivasi ibu untuk melakukan kunjungan minimal 4 kali selama kehamilannya dan memberikan pelayanan standar minimal “10T”, mampu mendeteksi kelainan tumbuh kembang janin, dengan cara skrining dan manajemen tatalaksana kasus pada ibu dengan status gizi kurang. Kata Kunci: kasus control, bayi berat lahir rendah, kualitas layanan antenatal dan status gizi


ABSTRAC Nama :  Restu Octasila Program Study :  Public Health Science Judul : Risk of low brith weight by prenatal care quality and nutritional status in rsu tangerang in 2015. Brith weight is an important indicator to estimate maturity and ability of neonatal to survive. Low brith weight increases the risk of death. Prevalence of LBW in RSU Tangerang has Increased significantly each year, in 2013 reach 14%. This studi examine risk LBW by quality of prenatal care and nutritional status in RSU Tangerang in 2015. This is a case-control study with a sample of 73 cases and 156 controls. Women with less prenatal care quality, increasing the LBW baby 3.7 times (p=0.02, CI=1,3–10.6) and twice among women with enoght prenatal  care quality (p=0.17, CI= 0.7–5.3), compare to women who get good prenatal care quality. The nutritional status 4.6 times (p=0.01,CI= 2.7 - 11.1) compare women who have good nutritional status, after controlled by maternal age, complications of pregnancy, economic status, anemia status, jobs, and history of LBW. Thus, health workers need to motivate a mother to visit at least 4 times during pregnancy and provide a minimum standard care “10T”, able to detect abnormalities in fetal development by screening and management cases in women with poor nutritional status. Key Word : a case-control, low birh weight, service quality of prenatal care and nutritional status.

Read More
T-4499
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Saskia Hanan Rafifah; Pembimbing: Wahyu Kurnia Yusrin Putra; Penguji: Triyanti, Vitria Melani
Abstrak: Latar belakang: Kecenderungan perilaku makan menyimpang dapat didefinisikan sebagai gangguan kesehatan fisik dan psikososial yang ditandai dengan disfungsi perilaku makan dan penyimpangan citra tubuh. WHO (2019) menyatakan bahwa secara global terdapat 3 juta anak-anak dan remaja yang mengalami perilaku makan menyimpang. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kecenderungan perilaku makan menyimpang pada remaja putri di SMA Negeri 28 Jakarta tahun 2024. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain studi cross-sectional dan menggunakan data primer yang diambil dari 161 responden. Hasil: Prevalensi kecenderungan perilaku makan menyimpang pada remaja putri di SMA Negeri 28 Jakarta tahun 2024 sebesar 67,7%. Terdapat hubungan yang bermakna antara citra tubuh, riwayat diet, pengaruh keluarga, dan pengaruh media sosial dengan kecenderungan perilaku makan menyimpang. Terdapat perbedaan rata-rata skor tingkat stres dan nilai standar deviasi IMT/U antara remaja putri yang memiliki kecenderungan PMM dengan remaja putri tanpa kecenderungan PMM. Sementara itu, diketahui bahwa kepercayaan diri, pengaruh teman sebaya, dan ketergantungan media sosial tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan kecenderungan perilaku makan menyimpang. Kesimpulan: Sekolah dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap kecenderungan perilaku makan menyimpang pada remaja putri dengan menyelenggarakan edukasi yang menyasar para siswa, guru, dan orang tua sehingga dapat mempermudah dalam melakukan deteksi dini.
Background: The tendency of eating disorders can be defined as physical and psychosocial health disorders characterized by dysfunctional eating behavior and distorted body image. WHO (2019) states that globally there are 3 million children and adolescents experiencing eating disorders. Objective: This study aims to determine the factors associated with the tendency of eating disorders among adolescent girls at Senior High School 28 Jakarta in 2024. Method: This research uses a quantitative approach with a cross-sectional design and uses primary data collected from 161 respondents. Results: The prevalence of the tendency of eating disorders in adolescent girls at Senior High School 28 Jakarta in 2024 was 67,7%. There is a significant relationship between body image, diet history, family influence, and social media influence with the tendency of eating disorders. There are differences in the average stress level scores and standard deviations of BMI for age between adolescent girls with the tendency of eating disorders and adolescent girls without the tendency of eating disorders. Meanwhile, it is known that self-confidence, peer influence, and social media dependence do not have a significant relationship with the tendency of eating disorders. Conclusion: Schools can increase awareness of the tendency of eating disorders in adolescent girls by conducting education targeting students, teachers, and parents to facilitate early detection.
Read More
S-11754
Depok : FKM UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Astri Gamanuari Zawati; Pembimbing: Ahmad Syafic, Penguji: Sandra Fikawati, Anies Irawati
Abstrak: ABSTRACT
 
 
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh antara status gizi ibu postpartum 0 bulan terhadap status gizi bayi 1-4 bulan dan status gizi ibu menyusui selama 4 bulan. Desain yang digunakan adalah cohort prospektif, melibatkan 21 pasang ibu-bayi yang masih menyusui ASI predominan dengan eksposur negatif adalah ibu dengan IMT postpartum 0 bulan kurus dan eksposur positif adalah ibu dengan IMT postpartum 0 bulan normal. Pada Maret-Juni 2014 dengan metode pengambilan sampel adalah purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui pengisian kuesioner, wawancara asupan makanan 1x24 jam, pengukuran antropometri (berat badan dan tinggi badan) ibu serta bayi. Uji t-independent menunjukan bahwa terdapat pengaruh bermakna antara status gizi ibu postpartum 0 bulan terhadap status gizi ibu menyusui selama 4 bulan. Uji korelasi menunjukkan terdapat pengaruh bermakna antara berat bayi lahir terhadap status gizi bayi menurut BB/U dan IMT/U dengan tingkat keeratan rendah.
 

 
ABSTRACT
 
 
The objective of this study is to assess the effect of postpartum 0 month nutrition status to infant nutrition status (1-4 month) and breastfeeding mother during 4 month. Desain of this study is cohort prospective, which conducted on 21 pair mother-infant that still in predominant breastfed period with negative exposure is mother with lower BMI postpartum 0 month and positive exposure is mother with normal BMI postpartum 0 month. On March-June 2014 was used by purposive sampling. Data were collected through the questionnaire, 24 hours food recall, mother and infant anthropometric. Independent t-test showed that there was significant effect between postpartum 0 month nutrition status and breastfeeding mother during 4 month. Correlation test showed that there was significant effect between birth weight and infant nutrition status (weight-age and BMI-age) with low correlation level (r=0,5 and r=0,4)
Read More
S-8303
Depok : FKM-UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive