Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Ali Mulyadi; Pembimbing: Fatma Lestari; Penguji: Yuni Kusminanti, Dadan Erwandi
Abstrak: Skripsi ini membahas mengenai peluang pengembangan dan rancangan sistem informasi identifikasi bahaya dan analisis risiko keselamatan kesehatan kerja secara on line pada pekerjaan yang dilakukan dilingkungan UI. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian ini adalah bahwa UI perlu mengembangkan sistem informasi identifikasi bahaya dan analisis risiko keselamatan kesehatan kerja secara on line; UI telah memiliki kebijakan umum yang mendukung pengembangan sistem informasi identifikasi bahaya dan analisis risiko keselamatan kesehatan kerja secara on line; UI memiliki sumber daya dan organisasi yang dapat diberdayakan dalam pengembangan dan pelaksana harian sistem informasi identifikasi bahaya dan analisis risiko keselamatan kesehatan kerja secara on line; metode yang paling tepat untuk identifikasi bahaya dan analisis risiko keselamatan kesehatan kerja di UI adalah dengan menggabungkan metode Job Hazard Analysis (JHA) dan Manajemen Risiko dari Australian Standart/New Zealand Standart (AS/NZS); dibutuhkan suatu tim khusus untuk mengelola dan mengembangkan sistem lebih lanjut; di UI terdapat berbagai macam jenis pekerjaan dan kegiatan akademik ataupun non-akademik; bahaya yang paling banyak terdapat di kegiatan atau pekerjaan di UI adalah bahaya fisik, kimia, ergonomi, dan biologi; risiko kegiatan di UI beragam dari risiko yang kecil sampai besar.
Read More
S-6667
Depok : FKM UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Martina; Pembimbing: Fatma Lestari; Penguji: Dadan Erwandi, Yuni Kusminanti
S-6822
Depok : FKM UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dian Komalasari; Pembimbing: Sjahrul Meizar Nasri; Penguji: Doni Hikmat Ramdhan, Hendra, Yuni Kusminanti, Wida Riyanti
Abstrak:
Laboratorium merupakan tempat kerja dengan potensi bahaya tinggi. Pekerja laboratorium dapat terpapar berbagai potensi bahaya faktor kimia berupa gas, uap, padatan dan cairan berbahaya, dan faktor bahaya lainnya seperti fisika, biologi, ergonomi dan psikososial. Kegiatan inti laboratorium terdiri dari pengujian, pengambilan contoh uji dan kalibrasi alat. PT X merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengujian laboratorium lingkungan. PT X telah menerapkan identifikasi bahaya keselamatan kerja pada kegiatan intinya, namun belum mencakup bahaya terkait kesehatan. Terdapat 4 jenis Similar Group Exposure di PT X, yaitu Analis Laboratorium Kimia, Analis Laboratorium Mikrobiologi, Petugas Pengambil Contoh dan Petugas Administrasi. Identifikasi bahaya dan penilaian risiko terkait kesehatan dari stresor lingkungan kerja di Laboratorium Lingkungan PT X perlu dilakukan untuk mengetahui tingkat risiko agar dapat dikendalikan dengan tujuan pencegahan timbulnya penyakit akibat kerja. Hasil penilaian risiko pada keempat SEG tersebut menunjukkan bahwa terdapat berbagai aktivitas yang memiliki potensi bahaya fisika, kimia, biologi dan ergonomi dengan tingkat risiko tinggi, sedang dan juga rendah. PT X perlu segera melakukan tindakan pengendalian tambahan pada aktivitas dengan risiko tinggi, dan mempertimbangkan pengendalian tambahan pada aktivitas dengan risiko sedang. Pemantauan berkala juga diperlukan pada aktivitas dengan risiko rendah untuk memastikan kondisi tempat kerja aman dan sehat bagi pekerja.

Laboratory is a workplace with high hazard potential. Laboratory workers can be exposed to various potential hazards of chemical factors such as dangerous gases, vapours, solids and liquids, and other hazardous factors such as physics, biology, ergonomics, and psychology. The core activities of the laboratory consist of testing, sampling, and calibration. PT X is an environmental laboratory testing service. PT X has implemented safety hazard identification in its core activities but has not yet included health-related hazards. There are 4 types of Similar Group Exposure at PT X, namely Chemical Laboratory Analysts, Microbiology Laboratory Analysts, Sampling Officers, and Administrative Officers. Hazard identification and risk assessment related to health from work environment stressors at the PT X Environmental Laboratory need to be carried out to determine the level of risk so that it can be controlled with the aim of preventing work-related diseases. The results of the risk assessment at the four SEGs show that there are various activities that have the potential for physical, chemical, biological, and ergonomic hazards with high, medium, and low levels of risk. PT X needs to immediately take additional control on high-risk activities and consider additional controls on moderate-risk activities. Periodic monitoring is also required for low-risk activities to ensure safe and healthy workplace conditions for workers.
Read More
T-6728
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Muhammad Taufiq Mahriyar; Pembimbing: Mila Tejamaya; Penguji: Chandra Satrya, Yuliani Chafsah
Abstrak: UMKM Kedelai (Tempe, Tahu, & Oncom) di Kecamatan Citereup Kabupaten Bogor memiliki potensi bahaya dan risiko pada setiap proses kerjanya, sehingga diperlukan manajemen risiko untuk mengidentifikasi bahaya dan menganalisis risiko K3. Jenis penelitian ini deskriptif dengan penentuan tingkat risiko secara semi kuantitatif menggunakan nilai consequences, exposure, dan likelihood mengacu pada metode yang ditemukan oleh W.T. Fine. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat tingkat risiko tertinggi dengan level Very high antara lain Risiko : Heat stress, Luka Bakar, Kebakaran, Ledakan, Gangguan Pernafasan. Tingkat risiko tertinggi disebabkan oleh Bahaya Panas dan Budaya kerja yaitu merokok pada saat bekerja. Tingkat risiko level Priority 1 antara lain Risiko : NIHL, Tersengat Listrik, Luka Bakar, Iritasi kulit, Keracunan, Tejatuh. Tingkat risiko Priority 1 disebabkan oleh Bahaya Fisik: Bising, Listrik, Bahaya Biologi, Bahaya Kimia. Tingkat risiko level Substantial antara lain Risiko : Low Back Pain, Cedera otot lengan / kaki . Tingkat risiko Substantial disebabkan oleh Bahaya Ergonomi: Posisi janggal, Mengangkat beban yang berat. Tingkat risiko level Priority 3 antara lain Risiko : Stress Kerja. Tingkat risiko Priority 3 disebabkan oleh Bahaya Psikososial: Beban Kerja, Kelelahan.
Kata Kunci: K3, Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Manajemen Risiko, Consequences, Exposure, Likelihood, Tingkat Risiko, Evaluasi Risiko, Rekomensdasi Pengendalian.

Soybean processing SMEs pose number of potential hazards exposing to the worker. This study aimed identify some potential hazards and evaluate their risk level by using WT Fine method, These results indicate that there is the highest risk level by level Very high risk include : Heat stress, Burn, Fire, Explosion, Respiratory Disorders. The highest risk levels caused by Heat Hazards and work culture that smoke at work. The level of risk levels among others Risk Priority 1 : NIHL, Stung Electricity, Burns, Skin irritation, Toxicity, Toffees. The level of risk due to the Priority 1 Physical Hazards : Noisy, Electricity, Biological Hazards, Chemical Hazards. Substantial levels of risk level among others Risk : Low Back Pain, Muscle Injury Arm / Leg. Substantial risk levels caused by Ergonomics Hazards : Position clumsy, Heavy lifting. The risk level Priority level 3 Risks include : Work Stress. The level of risk caused by the Priority 3 Psychosocial Hazards : Workload, Fatigue.
Keywords: Occupational Health & Safety, Hazard Identification, Risk Assessment, Risk Management, Consequences, Exposure, Likelihood, Level of Risk, Risk Assessment, Control Recommendations.
Read More
S-9123
Depok : FKM UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Amory Setia; Pembimbing: Ridwan Zahdi Syaaf; Penguji: Hendra, Robiana Modjo, Toos Sanitioso, Riski Adiansyah
Abstrak:

Selama penerbangan terjadi perubahan lingkungan hidup seiring ketinggian dari pesawat tersebut. Berbagai fenomena alam akan muncul sebagai sumber potensi bahaya yang berisiko merugikan manusia, khususnya penumpang pesawat. Tim kesehatan PT. GAH adalah dokter dan paramedik yang melakukan pelayanan kesehatan dalam pesawat King Air 200 yang disebut sebagai ambulans udara. Cedera, penyakit akibat kerja, dan penurunan kualitas kerja dapat dialami oleh tim kesehatan oleh karena terpajan dengan bahaya akibat perubahan lingkungan. Meskipun King Air 200 merupakan pesawat bertekanan, bahaya dan risiko akibat perubahan lingkungan tetap mengancam tim kesehatan PT. GAH. Penelitian ini melakukan apa yang selama ini belum dilakukan oleh PT. GAH, yaitu identifikasi bahaya, analisis risiko kualitatif, dan penilaian risiko. Identifikasi bahaya dilakukan dengan cara observasi dan studi pustaka terkait bahaya terhadap manusia yang berpotensi muncul dalam misi evakuasi medik ambulans udara.  Analisis kualitatif risiko menjadi proses untuk mengembangkan pengertian tentang risiko terhadap konsekuensi (consequency/severity) dan kemungkinan (probability/likelihood). Tujuan analisis tersebut adalah risiko dapat dievaluasi dan ditemukan metode pengendaliannya. Dengan penelitian ini diharapkan memberikan masukan kepada PT. GAH terkait aspek K3 dari tim kesehatan ambulans udara King Air 200 mereka. Kata kunci: Bahaya akibat perubahan lingkungan selama penerbangan, tim kesehatan, ambulans udara King Air 200, identifikasi bahaya, analisis risiko kualitatif,  K3, pengendalian risiko.

During the flight, there are changes of living environment along with increase of aircraft altitude. Some natural phenomena will occur as hazards that could harm human being. Aeromedical team of PT. GAH is doctors and paramedics who perform medical service in King Air 200 air ambulance. Injury, occupational illness, and decrease of performance could be experienced by the aeromedical team due to the environmental changes. Even though King Air 200 is a pressurized aircraft, the environmental changes still a threat to the aeromedical team. This study performs what has not been done before in PT. GAH, which is hazard identification, qualitative risk analysis, and risk assessment. Hazard identification is done by conducting observation of aeromedical evacuation process and literature review in regards to hazards possibly occurred within King Air 200 ambulance flight. Qualitative risk analysis has become the steps to develop insight of consequence/severity and probability/likelihood of risk. It is to find a method that could control the risks itself. By this study, researcher could provide advises and recommedation for aeromedical team of PT. GAH in regards to Occupational Health and safety aspect. Keywords: Environmental changes hazard in flight, aeromedcial team, King Air 200 Air Ambulance, hazard identification, qualitative risk analysis, occupational health and safety.

Read More
T-3451
Depok : FKM-UI, 2011
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive