Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Bernard Rosner ... [et al.]
AJE Vol.178, No.2
Oxford : Oxford University Press, 2013
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
R.R. Zilkens, W.A. Davis, K. Spilsbury, J.B. Semmens, D.G. Bruce
Abstrak: Diabetes is a risk factor for dementia, but relatively little is known about the epidemiology of the association. A retrospective population study using Western Australian hospital inpatient, mental health outpatient, and death records was used to compare the age at index dementia record (proxy for onset age) and survival outcomes in dementia patients with and without preexisting diabetes (n = 25,006; diabetes, 17.3%). Inpatient records from 1970 determined diabetes history in this study population with incident dementia in years 1990-2005. Dementia onset and death occurred an average 2.2 years and 2.6 years earlier, respectively, in diabetic compared with nondiabetic patients. Age-specific mortality rates were increased in patients with diabetes. In an adjusted proportional hazard model, the death rate was increased with long-duration diabetes, particularly with early age onset dementia. In dementia diagnosed before age 65 years, those with a ≥ 15-year history of diabetes died almost twice as fast as those without diabetes (hazard ratio = 1.9, 95% confidence interval: 1.3, 2.9). These results suggest that, in patients with diabetes, dementia onset occurs on average 2 years early and survival outcomes are generally poorer. The effect of diabetes on onset, survival, and mortality is greatest when diabetes develops before middle age and after 15 years' diabetes duration. The impact of diabetes on dementia becomes progressively attenuated in older age groups.
Read More
AJE Vol.177, No.11
Oxford : Oxford University Press, 2013
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Eky Susilowati; Pembimbing: Ridwan Zahdi Sjaaf; Penguji: Doni Hikmat Ramdhan, Bernandus Mbulu
Abstrak: Bahaya psikososial merupakan stresor di tempat kerja yang dilihat dari aspek context of work dan content of work dan berpotensi untuk menimbulkan stres kerja. Aspek dari context of work yang dianggap sebagai suatu bahaya yang dapat menyebabkan stres kerja mencakup budaya dan fungsi oganisasi, peran dalam organisasi, pengembangan karir, kontrol/pengambilan keputusan, hubungan interpersonal serta hubungan rumah-pekerjaan. Sedangkan, aspek content of work mencakup lingkungan dan peralatan kerja, desain tugas, beban kerja serta jadwal kerja. Dalam skripsi ini, penulis membahas persepsi bahaya psikososial pada karyawan Departemen Assembling Line PT NGK Busi Indonesia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu penelitian survei yang bersifat deskriptif dengan pendekatan semi kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan persepsi terhadap bahaya psikososial lebih dominan ke arah persepsi karyawan yang melihat pekerjaannya sehari-hari tidak membuatnya merasa terbebani, baik itu dari aspek context of work maupun content of work. Walaupun demikian, karyawan menganggap aspek content of work lebih membebani daripada context of work. Salah satu content of work yang menjadi stresor bagi karyawan, yaitu lingkungan dan peralatan kerja di mana karyawan merasa perlu diperbaikinya lingkungan kerja terutama suhu panas di pabrik. Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan lingkungan kerja dan meningkatkan training terutama yang berkaitan dengan heat stress maupun tentang manajemen stres dan waktu untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja karyawan.

Psychosocial hazard is stressor in the workplace that viewed from work context and work content aspect and potentially stressfull work. The aspect from context of work that is considered to be a hazard that can lead to stress work includes cultural and organizational function, the role of organization, career development, control/decision making, interpersonal relationships and the relationship of home-work. Whereas, the aspect from content of work includes environment and work equipment, task design, work load and work schedule. In this thesis, the author discusses the perceptions of psychosocial hazards on employees Department of Assembly Line PT NGK Busi Indonesia. Research methods used in this research, namely the descriptive survey research that used quantitative approach. The results showed perceptions of psychosocial hazards are more dominant over the perception of employees who see their work in everyday doesn't make it feel burdened, be it from the aspect of the context of work and the content of work. However, the employee considers aspects of the content of work is more burdensome than the context of work. One of the content of work that become stressors for employees, the environment and equipment in the workplace where employees feel need to be repaired, especially the working environment in the factory hot temperatures. Therefore, the need for improvement of the working environment and improve training, especially with regard to heat stress and on stress management and time to improve the safety and health of employees.
Read More
S-8291
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Muthiah; Pembimbing: Doni Himat Ramdhan; Penguji: Robiana Modjo, Faridah Tusafariah
Abstrak: PT. X merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata dan properti. Karyawan dituntut untuk terus meningkatkan kualitas layanan sesuai dengan ekspektasi konsumen dan organisasi sehingga tidak terlepas dari streskerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor bahaya psikososial yangberhubungan dengan stres kerja menggunakan desain studi cross sectional pada107 responden. Hasil penelitian menunjukkan 49,5% responden mengalami stres tinggi. Faktor-faktor yang berhubungan secara signifikan dengan stres kerja padakaryawan adalah perkembangan karir, kepuasan kerja, hubungan interpersonal,desain kerja, beban kerja. tidak ada hubungan yang signifikan antara kontrolpekerjaan dan jadwal kerja dengan stres kerja.

PT. X is a company of tourism and property industry. The employees arerequired to continuously improve the quality of services in accordance theexpectation of customers and organization that cause stress of work. This studyaims to analyze the association between psychosocial hazards and work relatedstress using a cross sectional study on 107 respondents. The result showed 49.5%of respondents experiencing high stress. Psychosocial factors significantlyassociated with work-related stress on employees are career development, jobsatisfaction, interpersonal relationship, task design and workload. There was nosignificantly associated job control, and work schedule with work-related stress.
Read More
S-8315
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Lintang Gyaning Kawuryan Azzahra; Pembimbing: Hendra; Penguji: Doni Hikmat Ramdhan, Randy Novirsa
Abstrak: Tugas pokok petugas cleaning service yaitu menjaga kebersihan, kerapian, keindahan dan kenyamanan seluruh area baik yang ada di dalam gedung maupun yang ada di luar gedung. Pekerja cleaning service dapat terpajan bahaya kimia, biologi, fisik dan ergonomi sehingga dapat mengakibatkan dampak kesehatan penyakit dermatitis, hepatitis A, dan gangguan muskuloskelatal. Salah satu kegiatan cleaning service yaitu membersihkan toilet dengan menggunakan produk pembersih dan cleaning service dapat terpajan bahaya kimia. Sehingga cleaning service perlu untuk memiliki pengetahuan mengenai potensi bahaya dan dampak kesehatan. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui tingkat pengetahuan pekerja cleaning service FKM UI mengenai potensi bahaya dan dampak kesehatan pada pekerjaannya dan faktor determinannya. Desain studi yang digunakan adalah cross sectional menggunakan data primer yang didapat dari pekerja cleaning service FKM UI pada tahun 2016.Hasil penelitan ini menujukkan bahwa sebagian besar pekerja cleaning service FKM UI memiliki pengetahuan yang kurang mengenai potensi bahaya dan dampak kesehatan. Selain itu tidak ada hubungan yang signifikan antara faktor tingkat pendidikan, lama kerja, pelatihan dan pengalaman kerja dengan tingkat pengetahuan mengenai potensi bahya dan dampak kesehatan.

The key task of cleaning service is to maintain cleanliness, neatness, beauty and comfort of the entire area both inside the building and which were outside the building. Cleaning service can be exposed to the dangers of chemical, biological, physical and ergonomics that can lead to health impacts dermatitis, hepatitis A, and musculosceletal disorders. One of the activities is to clean toilet cleaning service using cleaning products and cleaning service can be exposed to chemical hazards. So that the cleaning service is necessary to have knowledge about potential hazards and health effects. This study aims to determine the level of knowledge FKM UI cleaning service about potential hazards and health effects on his work and its determinant factors. The study design used is cross sectional using primary data obtained from a cleaning service FKM UI in 2016. This research showed that the majority of FKM UI cleaning service have less knowledge about potential hazards and health effects. Moreover there is no significant relationship between education level factors, length of employment, training and work experience with the level of knowledge about the potential hazard and health impacts.
Read More
S-9155
Depok : FKM UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Wulan Kusuma Wardani; Pembimbing: Agustin Kusumayati; Penguji: Hermawati Ema, Sutanti Ary
Abstrak: Makanan dapat terkontaminasi oleh hazard biologi, kimia, dan fisika. bakteri salmonella sebagai hazard biologi jika mengontaminasi makanan akan menyebabkan foodborne disease seperti demam tifoid. indonesia menempati urutan ketiga insidens tertinggi kejadian demam tifoid di asia (81,7 per 100.000/tahun). Kantin sebagai tempat pengolahan makanan harus memenuhi persyaratan sanitasi dan menjamin keamanan makanan yang dijajakan. akan tetapi, masih ditemukan makanan yang positif mengandung salmonella (0,18%).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran higiene penjamah makanan, sanitasi makanan, dan sanitasi lingkungan serta kontaminasi salmonella pada makanan yang disajikan di kantin-kantin universitas indonesia. Penelitian deskriptif dengan desain studi cross sectional ini menggunakan data primer. Data primer berupa hasil pengujian sampel makanan di laboratorium dengan metode total plate count dan observasi terhadap higiene penjamah makanan, sanitasi makanan, dan sanitasi lingkungan kantin dengan bantuan check list.
Penelitian menemukan bahwa sebagian besar makanan yang disajikan di kantin positif terkontaminasi salmonella (53,0%). Untuk setiap pengelola kantin fakultas hendaknya memberikan pelatihan kepada penjamah makanan terkait praktik cuci tangan yang benar, menyediakan fasilitas tempat cuci tangan dilengkapi dengan sabun dan air mengalir, penyediaan lemari penyimpanan makanan matang yang tertutup, tempat sampah dan toilet yang memenuhi syarat.
Salmonella bacteria as a biological hazard if contaminating food will cause foodborne diseases such as typhoid fever. Indonesia is the third highest incidence of typhoid fever in asia (81.7 per 100,000 / year). The canteen as a food processing place must meet the sanitary requirements and guarantee the security of the food being sold. Although there is still found the food that positively contains salmonella (0.18%).
The aim of the study is to know the description of hygiene of food handler, food sanitation, and environmental sanitation and salmonella contamination on food served in canteens of universitas indonesia. The study was descriptive research with cross sectional study design using primary data. Primary data is the result of food sample test in laboratory with total plate count method and observation on hygiene of food handler, food sanitation, and environmental sanitation of canteen with the help of checklist.
The study found most of the food served in the canteen was positively contaminated with salmonella (53.0%). For every faculty cafeteria manager should provide training on food handlers related to proper hand-washing practices, provide hand-washing facilities with soap and running water, provide closet-covered of food storage, bins and sanitary toilets.
Read More
S-9355
Depok : FKM UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Siti Dirraya Telafiani; Pembimbing: Dadan Erwandi; Penguji: Mila Tejamaya, Estu Prayogi
Abstrak: Kebakaran di lingkungan permukiman merupakan masalah yang sangat kompleks. Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta, jumlah kasus kebakaran di DKI Jakarta sepanjang tahun 2013 sampai bulan Oktober mencapai 739 kasus. Kejadian tersebut menimbulkan 36 korban jiwa dan 54 korban luka-luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui informasi tentang gambaran persepsi risiko masyarakat terhadap bahaya kebakaran di daerah permukiman pada warga RT 01 dan RT 03, RW 001, Kelurahan Jagakarsa, Jakarta Selatan 2014. Jenis penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan pendekatan kuantitatif, pengambilan data dilakukan dengan penyebaran kuisioner dan observasi.
 
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi risiko warga terhadap bahaya kebakaran di permukiman sudah baik. Namun pengalaman warga dalam menghadapi kebakaran masih kurang. Selain itu nilai bobot rataan pada variabel keadaan lingkungan tempat tinggal merupakan yang terendah dibandingkan variabel lainnya. Maka dari itu, peneliti memberikan saran yang berkaitan dengan perbaikan kondisi lingkungan dan pengadaan pelatihan tanggap darurat untuk menambah pengalaman warga.
 

Fires in residential environment is a very complex problem. Data from Jakarta Fire Department, the number of fires cases in Jakarta during the year 2013 to reach 739 cases in October. These events cause 36 fatalities and 54 injuries. This research aims to find out information about the image of public's risk perception against fire in settlement areas on the residents of RT 01 and RT 03, RW 001, Jagakarsa Sub-District, South Jakarta, 2014. The kind of research used is crosssectional study with quantitative approach, data collect from distributed questionnaires and observation.
 
The results showed that the citizens risk perception to fire incident in the settlements has been good. But the experience of citizens in the face of fires is still lacking. In addition the average weight value in the variable state of the neighborhood is the lowest compared to other variables. Therefore, researchers provide advice relating to improvement of the environmental conditions and the provision of emergency response training to increase the experience of residents.
Read More
S-8218
Depok : FKM-UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fani Handayani; Pembimbing: Chandra Satrya; Penguji: Indri Hapsari Susilowati, Irma Setiawati Wulandari
Abstrak: Tidak adanya pelindung (guarding) pada mesin dan peralatan kerja, jarangnya pemeliharaan mesin dan peralatan kerja, cara bekerja yang tidak mementingkan keselamatan, serta pengakuan pekerja yang sering mengalami cedera menandakan bahwa di Indah Jati Furniture memiliki risiko keselamatan dari bahaya mekanik yang terjadi akibat penggunaan mesin dan peralatan kerja. Tujuan dari penelitian adalah untuk melakukan penilaian risiko keselamatan dari bahaya mekanik.
 
Job Hazard Analysis (JHA) digunakan untuk mengidentifikasi bahaya, sedangkan matriks risiko semi kuantitatif dari Fine digunakan untuk menilai risiko, nilai risiko didapat dari hasil perkalian antara probability, exposure, dan consequences. Hasil penelitian menunjukkan terdapat total enam belas jenis bahaya mekanik yang teridentifikasi pada enam proses pekerjaan dengan berbagai skenario.
 

Machines and work equipments that have no protection (guarding), lack of maintenance, working without concerned about safety, and workers who frequently having occupational injury indicate that in Indah Jati Furniture has safety risk of mechanical hazards arising the use of machinery and work equipment. The purpose of the study is to assess the safety risk of mechanical hazards.
 
Job Hazard Analysis (JHA) is used to identify hazards, while the semi-quantitative risk matrix from Fine used to assess risk, the risk values obtained from the multiplication of probability, exposure, and cconsequences. The results showed there were a total of sixteen mechanical hazards identified in six work processes with various scenarios.
Read More
S-7762
Depok : FKM-UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nyaradza Notmah Nemaware; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Dadan Erwandi, Indri Hapsari Susilowati, Eli Sutiawati, Jimmy Tiarlina
Abstrak:
Petugas layanan kesehatan adalah landasan dari setiap sistem layanan kesehatan yang berfungsi, mendedikasikan diri mereka untuk perawatan pasien dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Namun, dedikasi mereka harus dibayar mahal karena lingkungan kerja membuat mereka terpapar banyak bahaya pekerjaan. Studi cross-sectional ini menggunakan metode campuran untuk menilai kesadaran kesehatan dan keselamatan kerja (OHS) di kalangan petugas kesehatan di Distrik Shamva, Zimbabwe. Kuesioner (α=0,773) diberikan kepada 102 petugas kesehatan, ukuran sampel dihitung menggunakan Epi Info berdasarkan populasi 139 dengan tingkat kepercayaan 95% dan margin kesalahan 5%. Wawancara dengan informan kunci melengkapi data kuantitatif. Studi ini mengungkapkan tingginya tingkat kesadaran K3, khususnya mengenai bahaya biologis, namun mengidentifikasi tantangan dalam implementasi karena kurangnya pelatihan, keterbatasan sumber daya, dan kebutuhan akan program K3 yang komprehensif. Bahaya yang umum terjadi antara lain cedera akibat tertusuk jarum suntik, infeksi, pemicu stres psikososial, pelecehan seksual, jam kerja yang panjang, serta terpeleset dan jatuh. Peserta merasakan program pelatihan keselamatan yang ada bermanfaat dalam mengurangi bahaya dan mengurangi cedera. Studi tersebut merekomendasikan revitalisasi program K3 dengan dukungan manajerial, mengintegrasikan protokol pencegahan dan pengendalian infeksi, melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, dan melaksanakan pelatihan komprehensif yang mencakup seluruh bahaya K3. Temuan ini menggarisbawahi perlunya pendekatan multifaset untuk meningkatkan K3 di Distrik Shamva, memastikan kesejahteraan tenaga kesehatannya.

Healthcare workers are the cornerstone of any functioning healthcare system, dedicating themselves to patient care and promoting community health. However, their dedication comes at a cost, as their work environment exposes them to a multitude of occupational hazards. This cross-sectional study uses mixed-methods to assess occupational health and safety (OHS) awareness among healthcare workers in Shamva District, Zimbabwe. A questionnaire (α=0.773) was administered to 102 healthcare workers, a sample size calculated using Epi Info based on a population of 139 with a 95% confidence level and a 5% margin of error. Interviews with key informants supplemented the quantitative data. The study revealed a high level of OHS awareness, particularly regarding biological hazards, but identified challenges in implementation due to inadequate training, resource constraints, and the need for comprehensive OHS programs. Common hazards included needle stick injuries, infections, psychosocial stressors, sexual harassment, long working hours, and slips and falls. Participants perceived existing safety training programs as beneficial in mitigating hazards and reducing injuries. The study recommends revitalizing OHS programs with managerial support, integrating infection prevention and control protocols, conducting regular medical examinations, and implementing comprehensive training that covers all OHS hazards. These findings underscore the need for a multifaceted approach to improve OHS in Shamva District, ensuring the well-being of its healthcare workforce
Read More
T-7137
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive