Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 70 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Laura Sessums ... [et.al]
616.07 SES h
London : Springer, 2011
Buku (pinjaman 1 minggu)   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sri Irianti
MPPK Vol.23, No.2
Jakarta : Balitbangkes Kemenkes RI, 2013
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ratu Dini Nurasih; Pembimbing: Sabarinah Prasetyo; Penguji: Martya Rahmaniati, Wahyuni Khaulah
Abstrak: Angka Kematian Ibu di Indonesia masih tinggi. Salah satu penyebabnya yaitu persalinan yang tidak dilakukan di fasilitas kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan persalinan pada non fasilitas kesehatan di Indonesia tahun 2013. Data yang digunakan yaitu data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 pada 42.587 wanita usia subur yang melahirkan terakhir kali pada kurun waktu 3 tahun terakhir. Analisis data menggunakan uji Chi Square, Chi Square Mantel Haenzel dan regresi logistik. Hasil menunjukkan peningkatan risiko persalinan di non fasilitas kesehatan pada responden berumur muda, paritas tinggi, pendidikan rendah, status ekonomi terbawah, tinggal di perdesaan. Ada hubungan antara tempat persalinan dengan waktu tempuh, jaminan kesehatan, perencanaan kehamilan, tempat ANC, frekuensi ANC, trimester mulai ANC dan pelayanan ANC. Perlu peningkatan komunikasi, informasi, dan edukasi mengenai perencanaan persalinan yang aman di fasilitas kesehatan.
Kata kunci: persalinan, fasilitas kesehatan, Riskesdas

Maternal mortality rate in Indonesia is still high. Non facility based delivery is known as one of the linked factor. This study aims to show factors associated with non facility based delivery in Indonesia 2013. The data used is from the Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, there are 42.587 women age 15-49 who gave birth to her latest pregnancy in the 3 years preceding the survey. The data was analysed using Chi Square, Chi Square Mantel Haenzel and logistic regression model. Result shows higher risk of giving birth at non healthcare facilities when mother is younger, have higher parity, lower education, at the lowest quintile of economic status, lives in the rural area. There is association between the place of delivery with time needed to reach facilities, health insurance, pregnancy planning, place of antenatal care, frequency of antenatal care, trimester of first antenatal care visit and the antenatal care services. Communication, information and education about safer delivery planning in healthcare facilities are greatly needed.
Keywords: delivery, healthcare facilities, Riskesdas
Read More
S-8635
Depok : FKM UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Wasis Budiarto, Ristrini
Bulitsiskes Vol.16, No.2
Surabaya : Balitbangkes Depkes RI, 2013
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Agnes Nina Eureka; Pembimbing: Ede Surya Darmawan; Penguji: Helen Andriani, Vetty Yulianty Permanasari, Mohamad Riyatno, Jaelan
Abstrak:
Latar Belakang: Keluhan kesehatan sering dihadapi oleh banyak individu. 30.16% masyarakat di Jawa Tengah dilaporkan mengalami keluhan kesehatan. Tidak seluruh penduduk ingin mencari pengobatan untuk keluhan kesehatan. Hal ini berdampak pada komplikasi yang dapat muncul dan menimbulkan tantangan dalam layanan kesehatan. Fenomena tersebut dapat ditemukan di Kabupaten Wonosobo yang merupakan daerah terpencil. Tujuan: diketahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku tidak berobat (PTB) masyarakat di Kabupaten Wonosobo. Metode: dilakukan analisis regresi logistik multivariat terhadap data SUSENAS KOR 2023 penduduk Kabupaten Wonosobo. Hasil: hasil chi-square menunjukkan gangguan dari keluhan kesehatan pada kegiatan sehari-hari (p=0.000), pekerjaan (p=0.020) memiliki hubungan dengan PTB. Tingkat pendidikan memiliki hubungan lemah (p =0.072) dengan PTB. Usia, jenis kelamin, asuransi dan akses tidak memiliki hubungan. Melalui model regresi logistik, Gangguan Keluhan Kesehatan dan Usia memiliki hubungan bermakna dengan PTB, dengan pekerjaan sebagai variabel perancu. Kesimpulan: Variabel usia dan gangguan dari keluhan kesehatan pada kegiatan sehari-hari memiliki hubungan terhadap perilaku tidak berobat, dengan variabel pekerjaan sebagai perancu. Perumusan kebijakan untuk mengangani PTB perlu memperhatikan faktor-faktor tersebut.

Background: Health complaints are frequently experienced by many individuals. It is reported that 30.16% of the population in Central Java have health complaints. Not all residents seek treatment for these complaints. This can lead to complications and pose challenges to healthcare services. This phenomenon can be observed in Wonosobo Regency, a remote area. Objective: To identify the factors related to the behavior of healthcare avoidance (HA) among the residents of Wonosobo Regency. Methods: A multivariate logistic regression analysis was conducted on the SUSENAS KOR 2023 data from the people of Wonosobo Regency. Results: Chi-square results show that disruptions in daily activities due to health complaints (p=0.000) and occupation (p=0.020) are associated with HA. Educational level has a weak association (p=0.072) with HA. Age, gender, insurance, and access have no association. Through the logistic regression model, disruptions from health complaints and age have a significant relationship with HA, with occupation as a confounding variable. Conclusion: Age and disruptions in daily activities due to health complaints are related to the behavior of not seeking treatment, with occupation as a confounding variable. Policy formulation to address HA needs to consider these factors.
Read More
T-6976
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Haspeni Simanjuntak; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Ede Surya Darmawan, Nana Mulyana, Novrizal Lubis
Abstrak:
Tesis ini membahas mengenai mutu pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada tiga jenis pelayanan kesehatan primer di Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini adalah penelitian mixed method dengan desain sequential dimana penelitian kuantitatif dilakukan terlebih dahulu lalu diperdalam dengan penelitian kualitatif. Hasil penelitian menemukan ada perbedaan mutu pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada tigas jenis pelayanan kesehatan primer di Kabupaten Serdang Bedagai dan menyarankan Puskesmas untuk meningkatkan kepuasan pasien (khususnya pada kelengkapan alat, ruangan yang nyaman dan bersih, kemudahan akses, kecepatan dan keramahan dalam memberikan pelayanan), Klinik Pratama untuk meningkatkan kepuasan pasien (khususnya pada ketanggapan petugas dalam memberikan pelayanan dan kesigapan petugas dalam menangani keluhan), Praktik Mandiri Dokter Gigi melengkapi dokumen akreditasi dan meningkatkan kepuasan pasien (khususnya pada ketanggapan petugas dalam memberikan layanan, ketepatan waktu kedatangan dokter gigi dan kejelasan informasi mengenai alur layanan) dan Dinas Kesehatan Kabupaten Serdang Bedagai agar berkomitmen untuk penyetaraan mutu dengan melibatkan ketiga jenis pelayanan kesehatan primer dalam setiap kegiatan peningkatan mutu pelayanan Kesehatan di Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara.

The focus of this study is the quality of dental and oral healthcare in three types of primary healthcare in Serdang Bedagai Regency, North Sumatra Province. This research is a mixed method research with a sequential design where quantitative research is carried out first and then deepened with qualitative research. The results of the research found that there were differences in the quality of dental and oral health services in three types of primary health services in Serdang Bedagai Regency and suggested that the Public Health Center increase patient satisfaction (especially equipment completeness, comfortable and clean rooms, ease of access, speed and friendliness in providing services), Pratama Clinics to increase patient satisfaction (especially the responsiveness of officers in providing services and the alertness of officers in handling complaints), Private Dentist Practices to complete the practice requirements documents and increase patient satisfaction (especially the responsiveness of officers in providing services, punctuality of the dentist's arrival and clarity of service flow ) and the Serdang Bedagai District Health Service to commit to equalizing quality by involving the three types of primary health services in every activity to improve the quality of Healthcare in Serdang Bedagai District, North Sumatra Province.
Read More
T-6975
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Almira Fanny Rahmasari; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Pujiyanto, Atmiroseva
Abstrak: Latar Belakang: Kesehatan merupakan kebutuhan dasar manusia dan hak setiap warga negara yang dijamin oleh UUD 1945. Salah satu langkah strategis pemerintah dalam memastikan hak ini adalah melalui program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), yang dikelola oleh BPJS Kesehatan sejak 2014. Program ini bertujuan untuk mencapai cakupan kesehatan universal, meningkatkan akses, dan kesetaraan layanan kesehatan di Indonesia. Namun, pelaksanaan program ini menghadapi berbagai tantangan, seperti distribusi tenaga kesehatan yang tidak merata, keterbatasan infrastruktur, dan disparitas kualitas layanan. Data dari Profil Kesehatan Indonesia 2023 dan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan bahwa fasilitas kesehatan tingkat pertama, seperti puskesmas, merupakan yang paling sering diakses masyarakat, meskipun aksesibilitas dan kualitas layanan masih menjadi isu utama. Berdasarkan Model Anderson, akses pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh faktor predisposisi, pemungkin, dan kebutuhan. Penelitian ini menganalisis utilisasi fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia dengan menggunakan data SKI 2023, yang mencakup evaluasi tren akses dan pemanfaatan fasilitas kesehatan dalam lima tahun terakhir. Tujuan: Penelitian ini bertujuan Menganalisis utilisasi fasilitas kesehatan berdasarkan data SKI 2023. Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi penampang dengan data sekunder dari SKI 2023. Populasi penelitian adalah peserta JKN yang tersebar di 38 provinsi. Analisis dilakukan melalui uji chi-square dan regresi logistic sederhana untuk mengidentifikasi hubungan antara variabel independen predisposisi (umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan status pekerjaan) dan enabling (kepemilikan jaminan kesehatan, waktu menuju fasilitas kesehatan dan biaya yang diperlukan menuju fasilitas kesehatan) dengan variabel dependen (pemanfaatan fasilitas kesehatan). Hasil: Hasil penelitian mengungkapkan terapat hubungan antara usia, jenis kelamin, pendidikan, kepemilikan jaminan kesehatan, waktu yang dibutuhkan untuk mencapai fasilitas kesehatan dan biaya yang dibutuhkan untuk mengunjungi fasilitas kesehatan dengan pemanfaatan fasilitas kesehatan dalam 1 tahun terakhir.  Kesimpulan: Terdapat hubungan antara variable predisposisi dan enabling terhadap pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan.
Background: Health is a basic human need and a fundamental right of every citizen, as guaranteed by the 1945 Constitution of Indonesia. One of the government's strategic efforts to ensure this right is through the National Health Insurance (JKN) program, managed by BPJS Kesehatan since 2014. This program aims to achieve universal health coverage, improve access, and ensure equity in healthcare services in Indonesia. However, the implementation of this program faces various challenges, such as unequal distribution of healthcare workers, limited infrastructure, and disparities in service quality. Data from the 2023 Indonesia Health Profile and the 2023 Indonesia Health Survey (SKI) show that primary healthcare facilities, such as puskesmas, are the most frequently accessed by the public, although accessibility and service quality remain key issues. According to Anderson's Model, access to healthcare services is influenced by predisposing, enabling, and need factors. This study analyzes the utilization of healthcare services in Indonesia using data from the 2023 SKI, which evaluates trends in access and utilization of healthcare facilities over the past five years. Objective: This study aims to analyze the utilization of healthcare services based on 2023 SKI data. Methods: This study employs a cross-sectional design using secondary data from the 2023 SKI. The study population consists of JKN participants spread across 38 provinces. Analysis was conducted using chi-square tests and simple logistic regression to identify the relationship between the independent variables (predisposing factors: age, gender, education level, and employment status; enabling factors: health insurance ownership, travel time to healthcare facilities, and costs required to access healthcare facilities) and the dependent variable (utilization of healthcare facilities). Results: The study revealed significant relationships between age, gender, education, health insurance ownership, travel time, and costs to access healthcare facilities and the utilization of healthcare services in the past year. Conclusion: There is a significant relationship between predisposing and enabling variables and the utilization of healthcare facilities.
Read More
S-11829
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mahardhika Setya Nugroho; Pembimbing: Adik Wibowo; Penguji: Masyitoh; Priscilla Sharon, Yuli Prapancha Satar
Abstrak: Praktik cuci tangan merupakan faktor kunci dalam menurunkan dan mencegah HealthCare Associated Infections (HCAI). Rendahnya praktik cuci tangan pada perawat menyebabkan HCAI di Ciputra Hospital CitraGarden Jakarta masih cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi variabel yang berpengaruh dalam praktik cuci tangan sesuai standar WHO di rumah sakit tersebut, menggunakan desain potong lintang yang dilanjutkan dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan praktik cuci tangan sesuai standar WHO baik (88,6%) dan pengetahuan merupakan variabel yang paling dominan berkontribusi terhadap pelaksanaan praktik cuci tangan sesuai standar WHO. Disarankan untuk meningkatkan pengetahuan dengan cara memberikan pelatihan yang spesifik terkait praktik cuci tangan.
Kata Kunci : Praktik Cuci Tangan Perawat, HealthCare Associated Infections (HCAI)
Read More
B-1868
Depok : FKM UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ester Marini Lubis; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Puput Oktamianti, Dumilah Ayuningtyas, Emilia Amir
T-4256
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Miftachudin; Pembimbing: Indang Trihandini; Penguji: R. Sutiawan, Heri Radison
Abstrak: Penyelenggaraan upaya pengobatan di Puskesmas membutuhkan ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan obat yang efisien, efektif dan rasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem informasi manajemen Puskesmas sehingga mampu mendukung perencanaan kebutuhan obat di Puskesmas TegalTimur. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus.Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara observasi dan wawancaramendalam, sedangkan data sekunder diperoleh dari laporan Puskesmas danBidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Tegal. Penentuan Informan dengan cara purposive sampling. Informan utama dalam wawancara mendalam adalah Kepala Puskesmas, petugas farmasi Puskesmas, dan Kepala Dinas Kesehatan. Instrumen penelitian yang digunakan adalah pedoman wawancara mendalam dan pedoman observasi.Analisis terhadap sistem informasi yang saatini ada di Puskesmas Tegal Timur menunjukkan bahwa sistem informasi yang adadi Puskesmas Tegal Timur belum mampu memenuhi kebutuhan pengguna.Informasi ketersediaan obat di gudang obat Puskesmas belum akurat dan sistem belum mampu menghasilkan keluaran yang mendukung pelaporan pengelolaanobat Puskesmas. Pengembangan sistem informasi diharapkan dapat memperbaikisistem informasi pengelolaan obat yang saat ini berjalan di Puskesmas TegalTimur. Desain logik sistem informasi pengelolaan obat di Puskesmas Tegal Timurperlu dilanjutkan dengan penyusunan desain fisik dan pembuatan koding,sehingga dihasilkan sistem informasi pengelolaan obat yang mampu mendukung perencanaan kebutuhan obat Puskesmas.
Kata kunci : Sistem informasi, Puskesmas, obat.
Implementation of treatment efforts in the primary healthcare requires theavailability and affordability of drugs that are efficient, effective and rational. Thisstudy aims to develop a management information system that is capable ofsupporting the health center planning drug needs in East Tegal Primary HealthCare. This research is a qualitative case study approach. Primary data werecollected by means of observation and in-depth interviews, and secondary dataobtained from primary healthcare reports and Health Department City of Tegal.2Determination of the informant by purposive sampling. Key informant in-depthinterviews was Head of primary healthcare, pharmacy officer in , and ChiefMedical Officer. The research instrument used is in-depth interview guide andobservation guide.Analysis of the information systems that currently exist at EastTegal Primary Health Care shows that existing information systems in East TegalPrimary Health Care not able to meet the needs of users. Information availabilityof drugs in health centers drug warehouse is not accurate and the system has notbeen able to produce output that supports the reporting of medication managementhealth center. Information system development is expected to improve drugmanagement information system that is currently running at East Tegal PrimaryHealth Care. Logical design of information systems management in health centersdrug East Tegal need to proceed with the preparation of the physical design andmanufacture of coding, so that the resulting drug management information systemthat is capable of supporting the health center planning needs medication.
Keyword :Information system, Primary Healthcare, drug
Read More
S-8214
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive