Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Haspeni Simanjuntak; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Ede Surya Darmawan, Nana Mulyana, Novrizal Lubis
Abstrak:
Tesis ini membahas mengenai mutu pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada tiga jenis pelayanan kesehatan primer di Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini adalah penelitian mixed method dengan desain sequential dimana penelitian kuantitatif dilakukan terlebih dahulu lalu diperdalam dengan penelitian kualitatif. Hasil penelitian menemukan ada perbedaan mutu pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada tigas jenis pelayanan kesehatan primer di Kabupaten Serdang Bedagai dan menyarankan Puskesmas untuk meningkatkan kepuasan pasien (khususnya pada kelengkapan alat, ruangan yang nyaman dan bersih, kemudahan akses, kecepatan dan keramahan dalam memberikan pelayanan), Klinik Pratama untuk meningkatkan kepuasan pasien (khususnya pada ketanggapan petugas dalam memberikan pelayanan dan kesigapan petugas dalam menangani keluhan), Praktik Mandiri Dokter Gigi melengkapi dokumen akreditasi dan meningkatkan kepuasan pasien (khususnya pada ketanggapan petugas dalam memberikan layanan, ketepatan waktu kedatangan dokter gigi dan kejelasan informasi mengenai alur layanan) dan Dinas Kesehatan Kabupaten Serdang Bedagai agar berkomitmen untuk penyetaraan mutu dengan melibatkan ketiga jenis pelayanan kesehatan primer dalam setiap kegiatan peningkatan mutu pelayanan Kesehatan di Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara.

The focus of this study is the quality of dental and oral healthcare in three types of primary healthcare in Serdang Bedagai Regency, North Sumatra Province. This research is a mixed method research with a sequential design where quantitative research is carried out first and then deepened with qualitative research. The results of the research found that there were differences in the quality of dental and oral health services in three types of primary health services in Serdang Bedagai Regency and suggested that the Public Health Center increase patient satisfaction (especially equipment completeness, comfortable and clean rooms, ease of access, speed and friendliness in providing services), Pratama Clinics to increase patient satisfaction (especially the responsiveness of officers in providing services and the alertness of officers in handling complaints), Private Dentist Practices to complete the practice requirements documents and increase patient satisfaction (especially the responsiveness of officers in providing services, punctuality of the dentist's arrival and clarity of service flow ) and the Serdang Bedagai District Health Service to commit to equalizing quality by involving the three types of primary health services in every activity to improve the quality of Healthcare in Serdang Bedagai District, North Sumatra Province.
Read More
T-6975
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Edy Rizal Wahyudi; Promotor: Sudarto Ronoatmodjo; Kopromotor: Besral, Siti Setiati; Penguji: Hadi Pratomo, Ratna Djuwita, Czeresna Heriawan Soejono, R.A. Tuty Kuswardhani, Soewarta Kosen
Abstrak:
Pendahuluan: Penduduk usia lanjut global secara cepat meningkat, hingga dapat mencapai 1,5-2 miliar pada tahun 2050, yang membawa masalah kesehatan termasuk peningkatan angka rawat inap dan rehospitalisasi pada geriatri. Hal tersebut akan menyebabkan penurunan kualitas perawatan geriatri di RS. Untuk mengatasi masalah ini, strategi perencanaan pulang khusus geriatri harus dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh perencanaan pulang terintegrasi terhadap kualitas perawatan RS bagi geriatri. Metode: Dilakukan penelitian mixed method di fasilitas perawatan akut dan rawat inap geriatri RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, penelitian kuantitatif melibatkan 259 geriatri, dengan 130 dalam kelompok kontrol dan 129 dalam kelompok intervensi. Perhitungan besar sampel mengikuti formula uji hipotesis beda dua proporsi. Analisis meliputi analisis univariat, Chi-Square, Mantel-Haenszel, serta regresi logistik dengan luaran yaitu rehospitalisasi dan perawatan akut dalam 30 hari. Penelitian kualitatif dikerjakan dengan melakukan wawancara mendalam dan observasi terhadap pelaku rawat dan tenaga kesehatan untuk mencapai saturasi informasi. Hasil dan Pembahasan: Hasil menunjukkan perencanaan pulang terintegrasi secara signifikan mengurangi tingkat rehospitalisasi dalam 30 hari (ARR 12,1%; RRR 34,3%; RR 0,657; IK 95% 0,445-0,971; p 0,045), namun tidak signifikan mengurangi tingkat penggunaan perawatan akut (ARR 11,4%; RRR 28,3%; RR 0,717; IK 95% 0,508-1,012; p 0,074) pada geriatri. Pada analisis stratifikasi dan multivariat, tidak ditemukan adanya confounding maupun interaksi antar confounding. Temuan kualitatif dari wawancara mendalam mendukung manfaat perencanaan pulang, dengan tercapainya kejenuhan informasi tentang perlunya implementasi dan saran untuk memanfaatkan media dalam edukasi perencanaan pulang. Dari observasi didapati bahwa implementasi perencanaan pulang di RS belum sesuai dengan pemahaman dan harapan informan. Simpulan: perencanaan pulang terintegrasi meningkatkan kualitas perawatan rumah sakit pada geriatri, dengan signifikan mengurangi tingkat rehospitalisasi. Penelitian lebih lanjut sangat dianjurkan.

Introduction: The global elderly population is rapidly increasing, with projections indicating it could reach 1.5-2 billion by 2050, leading to various health challenges including increased hospitalization and rehospitalization rates which marked the decline in hospital care quality. To address these issues, specific discharge planning strategies must be developed for geriatric population. This study establishes an integrated discharge planning model for geriatric post-discharge care and aims to elaborate on its influence on hospital care quality. Methods: Mixed method research was conducted at Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital's geriatric acute care and inpatient facilities. Quantitative research involved 259 hospitalized geriatrics, with 130 in the control group and 129 in the intervention group. Sample size calculation followed a hypothesis testing formula for two-proportion difference. Analyses included univariate, Chi-Square, Mantel-Haenszel stratification analyses, and logistic regression multivariate analyses, focusing on rehospitalization and acute care utilization rates within 30 days post-discharge. Qualitative research was done by conducting in-depth interviews and observations upon caregivers and healthcare professionals to achieve information saturation. Results & Discussion: Results showed integrated discharge planning significantly reduced rehospitalization rates within 30 days (ARR 12,1%; RRR 34,3%; RR 0.657; 95% CI 0.445-0.971; p 0.045), but did not significantly reduce acute care utilization rates (ARR 11,4%; RRR 28,3%; RR 0.717; 95% CI 0.508-1.012; p 0.074) in geriatrics. In stratification and multivariate analyses, both confounding and confounding interactions were not found. Qualitative findings from in-depth interviews supported the benefits of discharge planning, with information saturation on the need for its implementation and suggestions for media utilization in discharge planning education. Observation revealed that discharge planning implementations in routine hospital geriatric care were not yet satisfactory, according to the informants understanding and expectations. Conclusion: In conclusion, integrated discharge planning improved hospital care quality in geriatrics, significantly reducing rehospitalization rates. Further research is recommended.
Read More
D-544
Depok : FKM UI, 2024
S3 - Disertasi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Biancha Andardi; Pembimbing: Masyitoh; Penguji: Atik Nurwahyuni, Dumilah Ayuningtyas, Anhari Achadi, fahmi Azhari Basya
Abstrak:

Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor penyebab “rujuk lepas” dalam kasus kegawatdaruratan maternal di wilayah kerja RS Dinda Tangerang, suatu kondisi di mana pelimpahan pasien tidak disertai tata laksana dan tanggung jawab yang memadai. Masalah ini berdampak signifikan pada mortalitas ibu, terutama pada kondisi seperti perdarahan, eklampsia, dan sepsis. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan teori Model Donabedian untuk menganalisis faktor input (sumber daya), proses (sistem rujukan), dan output (hasil pelayanan). Hasil menunjukkan beberapa faktor penyebab utama: keterbatasan kompetensi bidan di fasilitas kesehatan tingkat pertama, kendala transportasi dan komunikasi antar fasilitas, serta ketidaksiapan rumah sakit rujukan menangani pasien secara optimal. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan kompetensi tenaga kesehatan melalui pelatihan, optimalisasi sistem komunikasi antar fasilitas, dan penambahan sumber daya di rumah sakit rujukan. Hasil penelitian diharapkan menjadi landasan bagi pengembangan sistem rujukan kegawatdaruratan maternal yang lebih baik untuk menurunkan angka kematian ibu.
Kata Kunci:
rujuk lepas, kegawatdaruratan maternal, sistem rujukan, mutu pelayanan kesehatan, Model Donabedian


This study aims to identify the factors causing “improper patient transfer” in maternal emergencies at the RS Dinda Tangerang service area, a condition where patient transfer is conducted without adequate treatment and responsibility. This issue significantly impacts maternal mortality, particularly in cases such as hemorrhage, eclampsia, and sepsis. A qualitative approach was employed using the Donabedian Model to analyze input (resources), process (referral system), and output (service outcomes) factors. The results identified several key contributing factors: limited competence of midwives at primary healthcare facilities, transportation and communication barriers between facilities, and the unpreparedness of referral hospitals to handle patients effectively. This study recommends improving healthcare professionals' competence through training, optimizing communication systems between facilities, and increasing resources at referral hospitals. The findings are expected to serve as a foundation for developing a better maternal emergency transfer system to reduce maternal mortality rates.  Keywords:  improper patient transfer, maternal emergencies, referral system, healthcare quality, Donabedian Model

Read More
B-2508
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ajrina Kintari; Pembimbing: Kurnia Sari; Penguji: Jaslis Ilyas, Irvieny Rumondang
Abstrak:

Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP) merupakan komponen penting dalam peningkatan mutu layanan dan budaya keselamatan rumah sakit. Menurut National Patient Safety Agency, pelaporan insiden berfungsi sebagai sarana pembelajaran untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Namun, data tahun 2019 menunjukkan bahwa hanya sekitar 12% rumah sakit di Indonesia yang melaporkan IKP. Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat pelaporan IKP rumah sakit di Provinsi DKI Jakarta secara eksternal berdasarkan wilayah administrasi, kelas rumah sakit, jenis pelayanan, dan status kepemilikan rumah sakit, serta menganalisis hubungannya dengan keempat variabel tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain potong lintang dan dilengkapi wawancara untuk memperkaya pembahasan. Data sekunder berasal dari laporan IKP rumah sakit Provinsi DKI Jakarta tahun 2024, dianalisis menggunakan distribusi frekuensi dan Uji Kruskal-Wallis yang merupakan uji statistik nonparametrik. Hasil menunjukkan bahwa hanya variabel wilayah administrasi yang memiliki hubungan signifikan dengan tingkat pelaporan IKP. Jakarta Timur menjadi wilayah dengan tingkat pelaporan terendah, diduga dipengaruhi oleh jumlah rumah sakit yang lebih banyak dan efektivitas supervisi wilayah. Sementara itu, rumah sakit kelas C, rumah sakit umum, dan rumah sakit pemerintah cenderung memiliki pelaporan lebih rendah, meskipun tidak signifikan secara statistik. Penelitian ini memberikan gambaran variasi pelaporan IKP antar karakteristik rumah sakit dan menyoroti pentingnya peran wilayah administrasi dalam pembinaan dan pengawasan. Temuan ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi untuk meningkatkan strategi pelaporan IKP secara eksternal di tingkat provinsi, terutama bagi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.


 

The reporting of Patient Safety Incidents (IKP) is a critical component in improving service quality and fostering a culture of safety in hospitals. According to the National Patient Safety Agency, incident reporting serves as a learning tool to prevent the recurrence of similar events. However, 2019 data showed that only about 12% of hospitals in Indonesia reported their IKP. This study aims to assess the level of external IKP reporting by hospitals in DKI Jakarta Province based on administrative region, hospital class, type of service, and ownership status, and to analyze the relationship between these variables and reporting compliance. This study used a quantitative cross- sectional design, with additional interviews to support the discussion. Secondary data were obtained from the 2024 IKP reports submitted by hospitals in DKI Jakarta Province. Data were analyzed using frequency distribution and Kruskal-Wallis test, a nonparametric statistic test. Results indicated that only the administrative region variable had a significant relationship with the level of IKP reporting. East Jakarta was identified as the region with the lowest reporting rate, which may be influenced by a higher number of hospitals and the effectiveness of local supervision. Meanwhile, Class C hospitals, general hospitals, and government-owned hospitals tended to report less frequently, although the differences were not statistically significant. This study highlights the variation in IKP reporting across hospital characteristics and underscores the important role of administrative regions in supervision and support. These findings may serve as evaluation material to strengthen external IKP reporting strategies, particularly for the DKI Jakarta Provincial Health Office.

Read More
S-11964
Depok : FKM-UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ghulam Mustafa; Pembimbing: Ede Surya Darmawan; Penguji: Dumilah Ayuningtyas, Helen Andriani, Adang Bachtiar,Rakhmad Hidayat
Abstrak:

Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif, non-eksperimental, dan observasional untuk menilai kepuasan pasien mahasiswa internasional terhadap layanan kesehatan di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), sebuah rumah sakit pendidikan utama yang berkomitmen memberikan KEYWORDS:  International student satisfaction, Universitas Indonesia Hospital, service quality, healthcare quality, patient-centred care) pelayanan berkualitas tinggi dan berpusat pada pasien. Dengan meningkatnya jumlah mahasiswa internasional yang mengandalkan RSUI, pemahaman terhadap pengalaman mereka sangat penting untuk meningkatkan kualitas layanan dan menyelaraskan standar dengan praktik global. Kuesioner terstruktur digunakan dengan menggabungkan model SERVQUAL (tangibles, reliability, responsiveness, assurance, empathy) dan HEALTHQUAL (safety, efficiency, care improvement), serta dimensi komunikasi dan sensitivitas budaya. Sebanyak 100 pasien mahasiswa internasional berpartisipasi dalam penelitian ini selama periode April hingga Mei 2025. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif, crosstabulation, dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kepuasan tinggi pada dimensi tangibles, assurance, dan safety. Namun, empathy dan komunikasi memiliki pengaruh negatif terhadap kepuasan secara keseluruhan, menunjukkan perlunya perbaikan dalam aspek-aspek tersebut. Terdapat hubungan signifikan antara kualitas layanan, komunikasi, dan kepuasan pasien (p < 0,05). Temuan ini menyoroti pentingnya penguatan layanan penerjemah, pelatihan staf dalam kompetensi budaya dan komunikasi, serta perbaikan alur pelayanan. Studi ini mengisi kesenjangan literatur terkait kepuasan pasien asing di Indonesia dan memberikan rekomendasi strategis bagi RSUI dalam mencapai keunggulan layanan bagi pasien internasional.


 

This study used a quantitative, non-experimental, observational design to assess international student patient satisfaction with healthcare services at Universitas Indonesia Hospital (RSUI), a major academic hospital committed to high-quality, patient-centred care. With a growing international student population relying on RSUI, understanding their service experiences is critical to enhancing care delivery and aligning with international standards. A structured questionnaire was used, combining the SERVQUAL (tangibles, reliability, responsiveness, assurance, empathy) and HEALTHQUAL (safety, efficiency, care improvement) models, along with communication and cultural sensitivity dimensions. A total of 100 international student patients participated between April and May 2025. Data were analysed using descriptive statistics, crosstabulation, and logistic regression. The results showed high satisfaction in the dimensions of tangibility, assurance, and safety. However, empathy and communication were found to have a negative influence on overall satisfaction, indicating key areas that require improvement. A significant relationship was observed between service quality, communication, and patient satisfaction (p < 0.05). These findings underscore the need for strengthening interpreter services, implementing staff training in cultural and communication competence, and improving service workflows. This study contributes new insights to the limited literature on foreign patient satisfaction in Indonesia and offers strategic recommendations to support RSUI in achieving service excellence for international patients.

 

Read More
B-2547
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive