Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor penyebab “rujuk lepas” dalam kasus kegawatdaruratan maternal di wilayah kerja RS Dinda Tangerang, suatu kondisi di mana pelimpahan pasien tidak disertai tata laksana dan tanggung jawab yang memadai. Masalah ini berdampak signifikan pada mortalitas ibu, terutama pada kondisi seperti perdarahan, eklampsia, dan sepsis. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan teori Model Donabedian untuk menganalisis faktor input (sumber daya), proses (sistem rujukan), dan output (hasil pelayanan). Hasil menunjukkan beberapa faktor penyebab utama: keterbatasan kompetensi bidan di fasilitas kesehatan tingkat pertama, kendala transportasi dan komunikasi antar fasilitas, serta ketidaksiapan rumah sakit rujukan menangani pasien secara optimal. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan kompetensi tenaga kesehatan melalui pelatihan, optimalisasi sistem komunikasi antar fasilitas, dan penambahan sumber daya di rumah sakit rujukan. Hasil penelitian diharapkan menjadi landasan bagi pengembangan sistem rujukan kegawatdaruratan maternal yang lebih baik untuk menurunkan angka kematian ibu.
Kata Kunci:
rujuk lepas, kegawatdaruratan maternal, sistem rujukan, mutu pelayanan kesehatan, Model Donabedian
This study aims to identify the factors causing “improper patient transfer” in maternal emergencies at the RS Dinda Tangerang service area, a condition where patient transfer is conducted without adequate treatment and responsibility. This issue significantly impacts maternal mortality, particularly in cases such as hemorrhage, eclampsia, and sepsis. A qualitative approach was employed using the Donabedian Model to analyze input (resources), process (referral system), and output (service outcomes) factors. The results identified several key contributing factors: limited competence of midwives at primary healthcare facilities, transportation and communication barriers between facilities, and the unpreparedness of referral hospitals to handle patients effectively. This study recommends improving healthcare professionals' competence through training, optimizing communication systems between facilities, and increasing resources at referral hospitals. The findings are expected to serve as a foundation for developing a better maternal emergency transfer system to reduce maternal mortality rates. Keywords: improper patient transfer, maternal emergencies, referral system, healthcare quality, Donabedian Model
Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP) merupakan komponen penting dalam peningkatan mutu layanan dan budaya keselamatan rumah sakit. Menurut National Patient Safety Agency, pelaporan insiden berfungsi sebagai sarana pembelajaran untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Namun, data tahun 2019 menunjukkan bahwa hanya sekitar 12% rumah sakit di Indonesia yang melaporkan IKP. Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat pelaporan IKP rumah sakit di Provinsi DKI Jakarta secara eksternal berdasarkan wilayah administrasi, kelas rumah sakit, jenis pelayanan, dan status kepemilikan rumah sakit, serta menganalisis hubungannya dengan keempat variabel tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain potong lintang dan dilengkapi wawancara untuk memperkaya pembahasan. Data sekunder berasal dari laporan IKP rumah sakit Provinsi DKI Jakarta tahun 2024, dianalisis menggunakan distribusi frekuensi dan Uji Kruskal-Wallis yang merupakan uji statistik nonparametrik. Hasil menunjukkan bahwa hanya variabel wilayah administrasi yang memiliki hubungan signifikan dengan tingkat pelaporan IKP. Jakarta Timur menjadi wilayah dengan tingkat pelaporan terendah, diduga dipengaruhi oleh jumlah rumah sakit yang lebih banyak dan efektivitas supervisi wilayah. Sementara itu, rumah sakit kelas C, rumah sakit umum, dan rumah sakit pemerintah cenderung memiliki pelaporan lebih rendah, meskipun tidak signifikan secara statistik. Penelitian ini memberikan gambaran variasi pelaporan IKP antar karakteristik rumah sakit dan menyoroti pentingnya peran wilayah administrasi dalam pembinaan dan pengawasan. Temuan ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi untuk meningkatkan strategi pelaporan IKP secara eksternal di tingkat provinsi, terutama bagi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.
The reporting of Patient Safety Incidents (IKP) is a critical component in improving service quality and fostering a culture of safety in hospitals. According to the National Patient Safety Agency, incident reporting serves as a learning tool to prevent the recurrence of similar events. However, 2019 data showed that only about 12% of hospitals in Indonesia reported their IKP. This study aims to assess the level of external IKP reporting by hospitals in DKI Jakarta Province based on administrative region, hospital class, type of service, and ownership status, and to analyze the relationship between these variables and reporting compliance. This study used a quantitative cross- sectional design, with additional interviews to support the discussion. Secondary data were obtained from the 2024 IKP reports submitted by hospitals in DKI Jakarta Province. Data were analyzed using frequency distribution and Kruskal-Wallis test, a nonparametric statistic test. Results indicated that only the administrative region variable had a significant relationship with the level of IKP reporting. East Jakarta was identified as the region with the lowest reporting rate, which may be influenced by a higher number of hospitals and the effectiveness of local supervision. Meanwhile, Class C hospitals, general hospitals, and government-owned hospitals tended to report less frequently, although the differences were not statistically significant. This study highlights the variation in IKP reporting across hospital characteristics and underscores the important role of administrative regions in supervision and support. These findings may serve as evaluation material to strengthen external IKP reporting strategies, particularly for the DKI Jakarta Provincial Health Office.
Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif, non-eksperimental, dan observasional untuk menilai kepuasan pasien mahasiswa internasional terhadap layanan kesehatan di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), sebuah rumah sakit pendidikan utama yang berkomitmen memberikan KEYWORDS: International student satisfaction, Universitas Indonesia Hospital, service quality, healthcare quality, patient-centred care) pelayanan berkualitas tinggi dan berpusat pada pasien. Dengan meningkatnya jumlah mahasiswa internasional yang mengandalkan RSUI, pemahaman terhadap pengalaman mereka sangat penting untuk meningkatkan kualitas layanan dan menyelaraskan standar dengan praktik global. Kuesioner terstruktur digunakan dengan menggabungkan model SERVQUAL (tangibles, reliability, responsiveness, assurance, empathy) dan HEALTHQUAL (safety, efficiency, care improvement), serta dimensi komunikasi dan sensitivitas budaya. Sebanyak 100 pasien mahasiswa internasional berpartisipasi dalam penelitian ini selama periode April hingga Mei 2025. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif, crosstabulation, dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kepuasan tinggi pada dimensi tangibles, assurance, dan safety. Namun, empathy dan komunikasi memiliki pengaruh negatif terhadap kepuasan secara keseluruhan, menunjukkan perlunya perbaikan dalam aspek-aspek tersebut. Terdapat hubungan signifikan antara kualitas layanan, komunikasi, dan kepuasan pasien (p < 0,05). Temuan ini menyoroti pentingnya penguatan layanan penerjemah, pelatihan staf dalam kompetensi budaya dan komunikasi, serta perbaikan alur pelayanan. Studi ini mengisi kesenjangan literatur terkait kepuasan pasien asing di Indonesia dan memberikan rekomendasi strategis bagi RSUI dalam mencapai keunggulan layanan bagi pasien internasional.
