Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Anggraini Pangestu Widiasih; Pembimbing: Chandra Satrya; Penguji: Zulkifli Djunaidi, Megan Roos Febransyah
Abstrak: Penelitian ini membahas tentang penilaiain risiko keselamatan dan kesehatankerja pada proses kerja casting di PT. X, Cikupa Tangerang tahun 2016.Penilaian risiko dilakukan untuk mendapatkan nilai risiko yang terdapat padaproses kerja casting di PT.X, Cikupa Tangerang. Identifikasi bahaya danrisiko dilakukan menggunakan Job Safety Analysis (JSA). Analisis tingkatrisiko menggunakan ukuran standard kualitatif yang dimodifikasi dariAS/NZS 4360:2004. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectionaldengan pendekatan observasi dan wawancara. Nilai risiko dihasilkan dariperkalian antara probabilitas dan konsekuensi yang mungkin ditimbulkan.Hasil penelitian menyatakan terdapat 94 risiko pada proses casting di PT.X,Cikupa Tangerang.
Kata Kunci : Kajian Risiko, Proses Kerja Casting
This research discusses about occupational health and safety risk assessment oncasting process in PT. X, Cikupa Tangerang on 2016. Risk assessment carried outto obtain the value of the risk inherent in the casting process in PT.X, CikupaTangerang. Hazard and risk identification are conducted using the Job SafetyAnalysis (JSA). This analysis using the qualitative standard that modified fromthe AS/NZS 4360:2004. This research using cross sectional study design with indepth interviews and observational approach. Risk value resulting fromcombination between likelihood and consequences. The result showed that thereare 94 risks in casting process in PT. X, Cikupa Tangerang.
Keywords : Risk assement, Casting process.
Read More
S-9283
Depok : FKM UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Putri Noer Haliza; Pembimbing: Mila Tejamaya; Penguji: Doni Hikmat Ramdhan, M. Rifki Al Ikhsan
Abstrak:
Pekerja pada unit produksi minyak dan gas bumi berisiko terpajan berbagai bahaya kimia. Salah satu komponen bahan kimia dari minyak bumi adalah volatile organic compounds (VOC), dengan contoh bahan yang terkenal akan toksisitasnya adalah benzene, toluene dan xylene. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis risiko kesehatan terkait pajanan benzene, toluene dan xylene pekerja kilang minyak san gas di PT. X. Penelitian ini menganalisis data sekunder pajanan personal BTX melalui rute inhalasi menggunakan active sampler. Dengan menggunakan metode Chemical Health Risk Assessment (CHRA) dari Department of Safety and Health, Malaysia ditemukan bahwa risiko pajanan benzene pada SEG CDU (crude distillation unit) terkategori risiko sangat tinggi. Untuk pajanan toluene dan xylene berada pada tingkat risiko kesehatan rendah pada hampir seluruh SEG. Berdasarkan hasil penelitian, diperlukan pengendalian yang tepat untuk mengatasi pajanan benzene, toluene dan xylene. Salah satu pengendalian yang direkomendasikan adalah meningkatkan konsistensi penggunaan alat pelindung diri, monitoring pajanan secara kontinu, melaksanakan biomonitoring dan pemeriksaan sel darah tepi.

Workers in oil and gas production units are at risk of exposure to various chemical hazards. One of the chemical components of petroleum is volatile organic compounds (VOC), with examples of materials known for their toxicity being benzene, toluene and xylene. This study aims to analyze health risks related to exposure to benzene, toluene and xylene of oil and gas refinery workers at PT. X. This study analyzes secondary data on personal exposure to BTX via the inhalation route using an active sampler. Using the Chemical Health Risk Assessment (CHRA) method from the Department of Safety and Health, Malaysia, it was found that the risk of benzene exposure in the SEG CDU (crude distillation unit) was categorized as very high risk. Exposure to toluene and xylene is at a low health risk level in almost all SEGs. Based on the research results, appropriate control is needed to overcome exposure to benzene, toluene and xylene. One of the recommended controls is increasing the consistent use of personal protective equipment, continuous monitoring of exposure, carrying out biomonitoring and examining peripheral blood cells.
Read More
S-11650
Depok : FKM-UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Risris Risdianto; Pembimbing: Fatma Lestari; Penguji: Indri Hapsari Susilowati, ZulkifliDjunaidi, Haryanto, Agung Kuswardono
Abstrak: Sebagai fasilitas umum SPBG berlokasi di area yang padat penduduk dan padat aktivitas, oleh karena itu kegagalan SPBG akan memberikan konsekuensi yang cukup besar bagi operator, pelanggan dan masyarakat di sekitar SPBG. Penelitian ini dilakukan dengan desain deskriptif dan analitik metode kuantitatif untuk mengetahui tingkat risiko individu dan sosial hasil perhitungan frekuensi menggunakan event tree analysis dan konsekuensi menggunakan piranti lunak ALOHA. Data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan data primer hasil pengukuran dan wawancara serta data sekunder dari literatur dan perusahaan. Penelitian ini menjelaskan tahapan analisa risiko kebakaran dan ledakan di SPBG serta rekomendasi pengendalian risiko kebakaranan ledakan di SPBG berdasarkan hasil analisa risiko tersebut.
Kata kunci: Kajian Risiko Kuantitatif, Kebakaran, Ledakan, SPBG, CNG.
As a general facility CNG Station is located in a densely populated and dense activity area, therefore CNG Station failure will have considerable consequences for operators, customers and communities around SPBG. This research is conducted using descriptive and quantitative analytic method to calculate the level of individual and social risk which resulted by frequency calculation using event tree analysis and consequence using ALOHA software. The data used in this study using primary data by field measurement and interviews as well as secondary data from the literature and company. This research explains the steps of fire and explosion risk analysis in CNG Station and followed by some recommendation to control fire and explosion risk in CNG Station based on risk analysis.
Key words: Quantitative Risk Assessment (QRA), Fire, Explosion, CNG, Fuel
Read More
T-4876
Depok : FKM UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Muhammad Rudy Ihsani; Pembimbing: Mila Tejamaya; Penguji: Hendra, Elsye As Safira
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran penilaian risiko kesehatan atau Health Risk Assessment (HRA) terkait pajanan bahaya fisik di empat unit pengolahan minyak dan gas di Indonesia berdasarkan data sekunder sampel pada tahun 2017 hingga 2020. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode semi-kuantitatif yaitu dengan mengalikan tingkat pajanan dengan tingkat konsekuensi bahaya kesehatan sehingga mendapatkan nilai Risk Assessment Matrix (RAM) berdasarkan kepada pedoman penilaian risiko kesehatan International Petroleum Industry Environmental Conservation Association (IPIECA) dan International Association of Oil & Gas Producers (OGP) pada tahun 2006. Penilaian risiko kesehatan yang dilakukan pada penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 9 jenis bahaya fisik yang teridentifikasi diantaranya pajanan kebisingan, getaran tangan dan lengan, getaran seluruh tubuh, pencahayaan, iklim kerja panas, radiasi sinar UV, radiasi elektromagnetik, radiasi pengion, dan NORM (Naturally Occurring Radioactive Material). Dengan tingkat risiko tinggi atau kategori prioritas pertama untuk pengendalian sebanyak 62 sampel (16,66%), risiko menengah atau kategori kedua untuk prioritas pengendalian sebanyak 124 sampel (33,33%), risiko rendah atau kategori ketiga untuk prioritas pengendalian sebanyak 84 sampel (22,58%), dan risiko sangat rendah atau kategori tidak memerlukan tindakan pengendalian segera sebanyak 102 sampel (27,42%).
Read More
S-10812
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Achmad Naufal Azhari; Pembimbing: Suyud Warno Utomo; Penguji: Sjarifah Salmah, Renti Mahkota, Siti Nur Ayu
Abstrak: Setiap tahun penularan penyakit melalui jalur fecal-oral, termasuk diare telahmenyebabkan banyak kematian, khususnya pada anak-anak di dunia.Pemeriksaan kualitas mikroba air dirasa tidak cukup untuk menggambarkansecara akurat tingkat risiko diare. Hal ini dikarenakan faktor sanitasi danperilaku higiene juga berperan penting dalam rantai penularan penyakitdiare. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian mengenai gambaran ataupotret ketersediaan sarana sanitasi dan perilaku hidup bersih sehat (PHBS)pada masyarakat serta hubungannya dengan kejadian diare. Disain studi yangdigunakan adalah potong lintang (cross sectional). Peneliti melakukanpenilaian terhadap kondisi fasilitas sanitasi dan perilaku masyarakat denganmenggunakan data Environmental Health Risk Assessment (EHRA) di 9kelurahan di Kota Depok. Pada setiap kelurahan diambil 60 rumah tanggasebagai sampel sehingga jumlah responden yang digunakan adalah 540rumah tangga. Kuesioner dan lembar observasi digunakan untuk mengetahuikondisi fasilitas sanitasi dan perilaku masyarakat serta kejadian diare.Ditemukan hubungan bermakna antara pengolahan sampah rumah tangga[OR = 0,42 (95% confidence interval (CI), 0,23-0,76)], perilaku cuci tanganpakai sabun [OR = 4,93 (3,11-7,82)], dan perilaku buang air besarsembarangan [OR = 6,61 (2,03-21,58)] dengan kejadian diare. Kesimpulanyang dapat diambil dari penelitian ini adalah kondisi fasilitas sanitasi(pengolahan sampah rumah tangga) dan kebiasaan higiene (cuci tangan pakaisabun dan buang air besar sembarangan) masyarakat memiliki hubungandengan kejadian diare pada masyarakat.Kata Kunci : ciliwung, diare, higiene, kajian risiko, sanitasi
Each year the transmission of disease through fecal-oral route, includingdiarrhea has caused many deaths, especially among children in the world.Examination of the microbial quality of water is not sufficient to accuratelydescribe the level of risk of diarrhea . This is because the factors of sanitationand hygiene behavior also play an important role in the transmission ofdiarrheal diseases. Therefore it is necessary to do research on a picture orportrait of availability of sanitation facilities and hygienic behavior ofhealthy in society and its relationship with the incidence of diarrhea. Weused cross-sectional study design. We conducted an assessment of thecondition of sanitation facilities and people's behavior by usingEnvironmental Health Risk Assessment (EHRA) data in 9 villages in Depok. In each village 60 households taken as a sample so that the number ofrespondents used was 540 households. Questionnaires and observation sheetsare used to determine the condition of sanitation facilities and people'sbehavior and the incidence of diarrhea. We found a significant relationshipbetween household sewage treatment [ OR = 0.42 (95 % confidence interval( CI ) , 0.23-0.76) ] , the behavior of handwashing with soap [ OR = 4.93(3.11 -7.82) ] , and defecation behavior [ OR = 6.61 (2.03 to 21.58) ] with theincidence of diarrhea. From the result we can conclude that the condition ofsanitation facilities ( household waste ) and hygiene habits (washing handswith soap and defecation ) people have a relationship with the incidence ofdiarrhea in the community .Key words : ciliwung, diarrhea, hygiene, risk assessment, sanitation
Read More
T-4033
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Errik Yusnaldi Saleh; Pembimbing: Fatma Lestari; Penguji: Zulkifli Djunaidi, Mila Tejamaya, Hendra Jaya, Ivan Stevanus Chandra
Abstrak: PT. X merupakan salah satu perusahan yang bergerak bidang Eksplorasi dan Produksi minyak dan gas yang beroperasi di Gresik, Jawa Timur mengalirkan gas kering dari fasilitas pengolahan darat ke Pembangkit Jawa Bali (PJB). Berdasarkan catatan internal PT.X dari tahun 2007 sampai tahun 2016, terdapat 1 (satu) kali kejadian kebocoran pipa penyalur gas pada bulan Agustus tahun 2015 disebabkan oleh faktor ekternal. Selain terjadinya kecelakaan tersebut, beberapa kegiatan masyarakat yang dekat dan bersinggungan dengan jalur pipa penyalur PT. X terpantau semakin meningkat seiring dengan perkembangan kegiatan industri dan pemukiman padat penduduk di daerah Gresik. Berdasarkan kondisi ini maka diperlukan kajian risiko untuk mendapatkan gambaran profil serta tingkat risiko pipa apabila terjadi kebakaran dan ledakan terutama di daerah padat penduduk. Hasil penelitian dengan menggunakan kajian risiko semi kuantitatif menunjukkan bahwa terdapat beberapa segmen jalur pipa penyalur yang mempunyai nilai Relative Risk (RR) yang rendah dengan nilai 0.7 dan 1.8 dari nilai rata rata RR sebesar 2.4 serta dengan nilai probability of survive berkisar antara 66.9 % sampai 69.4% yang menunjukan risiko terjadinya kecelakan dan adanya konsekuensi terhadap lingkungan paling besar dibanding segmen jalur pipa yang lain. Kajian risiko secara kuantitatif dilakukan terhadap beberapa segmen pipa tersebut dan hasilnya menunjukkan bahwa segmen pipa tersebut masih dalam tingkat risiko yang ACCEPTABLE dan TOLERABLE. Berbagai upaya pencegahan dan mitigasi harus dilakukan oleh PT. X untuk mempertahankan dan menurunkan tingkat risiko pipa penyalur gas sampai tingkat ACCEPTABLE. Kata kunci: Kajian Risiko; Relative Risk ; Probability of survice; Tingkat Risiko. PT. X is one of the oil and gas exploration and production companies operating in Gresik, East Java, transporting dry gas from Onshore Processing Facilities (OPF) to the Java Bali Plant (PJB) through pipeline. Based on internal records of PT.X from 2007 to 2016, there was 1 (one) time occurrence of pipeline failure in August 2015 caused by external factor. In addition to the occurrence of the accident, some activities close to and intersect with the pipeline channel PT. X is observed to increase in line with the development of industrial activities and densely populated in the Gresik area. Based on this condition, an assesment is required in order to obtain a description of the risk profile and the risk level of the pipeline in case of fire and explosion, especially in dense populated areas. From the results of research by using semi-quantitative risk analysis showed that there are several segments of the pipelines that have low Relative Risk (RR) with the value of 0.7 and 1.8 of the average RR value of 2.4 and with probability of survive value ranges from 66.9% to 69.4% . It shows that the risk of accidents and the impact of environmental consequences is greater than the other pipeline segment. Quantitative risk assessments were conducted to the pipeline segments and the results show that the pipeline segment is still at risk level ACCEPTABLE and TOLERABLE. Various mitigation and prevention efforts must be performed by PT. X to maintain and lower the risk level of gas transmission pipeline to ACCEPTABLE levels. Key words : Risk Analysis, Relative Risk, Probability of Survive; Risk Level
Read More
T-4882
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Eko Sukti Wibowo; Pembimbing: Fatma Lestari; Penguji: Indri Hapsari Susilowati, Zulkifli Djunaidi, Mirza Mahendra, Satrio Pratomo
Abstrak:

ABSTRAK Nama : Eko Sukti Wibowo Program Studi : Magister Keselamatan dan Kesehatan Kerja Judul Tesis : Kajian Risiko Kebakaran Hutan dan Lahan Pada Fasilitas Onshore Operations PT. XYZ Tahun 2017 Abstrak Kebakaran hutan dan lahan merupakan kejadian yang sering terjadi di fasilitas Sumatra Onshore Operations PT. XYZ. Berdasarkan statistik terdapat 22 kasus kebakaran lahan antara tahun 2013 sampai 2015, terjadi antara bulan Juli sampai Oktober. Kebakaran ini menimbulkan kerusakan aset dan menggangu kegiatan operasional di lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat risiko fasilitas Plant, Sumur dan Jalur pipa pada radius 25 meter terhadap bahaya kebakaran hutan dan lahan. Kemudian dapat ditentukan kebijakan administratif dan teknis untuk menanggulangi dampak yang terjadi. Pengambilan data primer dalam penelitian ini adalah mengacu pada Peraturan Penanggulangan Bencana Nomor 02 Tahun 2012 Tentang Pedoman umum Pengkajian Risiko Bencana. Sedangkan data sekunder diambil dari kajian risiko jalur pipa Level 1 dan Level 2 PT.XYZ.  Dari hasil analisa data primer menunjukkan bahwa seluruh aset berada pada tingkat risiko rendah sampai dengan sedang terhadap bahaya kebakaran hutan dan lahan. Aset dengan nilai indeks kerentanan paling tinggi (sebesar 1.5) adalah sumur 13, jalur pipa 2, 3, 13, 14 dan trunk line. Sedangkan tingkat kapasitas berada pada tingkat indeks sedang dan tinggi. Sedangkan berdasarkan kajian risiko jalur pipa level 1 dan 2, terdapat beberapa jalur pipa yang memiliki tingkat risiko yang Signifikan. Hal ini disebabkan oleh faktor korosi akbiat kerusakan coating. Untuk aset yang tidak memenuhi kriteria penerimaan PT. XYZ, sudah diterapkan proses mitigasi yang tepat dan terancana. Kebijakan penanggulangan bencana yang dilakukan adalah rutin revalidasi dokumen kajian risiko, evaluasi ulang strategi program surveillance dan land clearing, inspeksi dan program perlindungan jalur pipa, pelatihan tim tanggap darurat dan penduduk lokal, dll. Kata kunci: Kajian Risiko, Kebakaran hutan & lahan, Jalur Pipa, PT. XYZ.


ABSTRACT Name : Eko Sukti Wibowo Study Program : Magister Occupational Health and Safety Title : Forest and Land Fire Risk Assessment at Sumatra Onshore Operations Facilities of PT.XYZ Year 2017 Abstract Forest and land fire are recurring event at Sumatra Onshore Operations Facilities of PT.XYZ. Statistic shows that there were 22 cases reported during 2013 until 2015, occurred among May until October. This fire causing asset damaged and interrupted operational activities at field. This research is conducted to define risk level of Plant, Well and Flowline within radius 25 meters from forest and land fire. Then able to determine administrative and technical action to mitigate it effect. Primary data in this research was taken refer to ‘Peraturan Penanggulangan Bencana Nomor 02 Tahun 2012 Tentang Pedoman umum Pengkajian Risiko Bencana’. Meanwhile, the secondary data taken from pipeline risk assessment Level 1 and Level 2 of PT. XYZ. The analysis results of primary data shows that all A1 assets have low up to medium risk level to forest and land fire hazards. Asset which has highest vulnerability index (1.5) are Well 13, flowline 2, 3, 13, 14 and Trunk line. Meanwhile the capacity index on medium - high level. Then based on pipeline risk assessment level 1 and 2, there are some flowlines with significant risk level. It caused by external corrotions factors due to coating breakdown. However proper mitigation plan has been implemented specific for assets aren’t meet with risk acceptance criteria of PT. XYZ. Strategies that should be developed to mitigate impact are: regular revalidation risk assessment study, re-evaluate strategy surveillance and land clearing program, inspection and flowline protection programs, training/socialization emergency respond team and local community, etc. Key words: Risk Assessment, Forest and land Fire, Flowline, PT. XYZ

Read More
T-4901
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sistia Fitriana; Pembimbing: Chandra Satrya; Penguji: Mila Tejamaya, Yuni Kusminanti
Abstrak: Universitas Indonesia merupakan salah satu kampus dengan akses berkendara yang strategis dan terbuka untuk umum. Data PLK UI menunjukkan telah terjadi 89 kecelakaan lalu lintas pada tahun 2013 dan 54 kecelakaan hingga September 2014. Menurut informasi yang didapatkan dari PLK UI bahwa pengendalian dan program keselamatan lalu lintas dan jalan telah dilakukan namun kecelakaan masih terjadi. Selain itu Universitas Indonesia belum melakukan kajian risiko keselamatan lalu lintas dan jalan. Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk mengkaji risiko keselamatan lalu lintas dan jalan pada pengendara sepeda motor di sekitar halte PNJ dan halte FKM. Metode yang digunakan adalah kualitatif bersifat deskriptif melalui wawancara mendalam dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan tingkat risiko keselamatan lalu lintas dan jalan yang diidentifikasi pada pengendara sepeda motor di sekitar halte PNJ dan FKM yaitu 18 risiko sangat tinggi, 8 risiko tinggi, 2 risiko sedang, dan 6 risiko rendah. Kata kunci: Kajian Risiko, Kecelakaan Lalu Lintas, Keselamatan Lalu Lintas dan Jalan Universitas Indonesia is one of the campuses located in strategic area which has open access for publik. Data from PLK UI shows that there have been 89 traffic accidents in 2013 and 54 traffic accidents until September 2014. According to PLK UI, traffic and road safety controls and programs have been implemented, yet accidents still happen. Furthermore, the assessment of risk od traffic and road safety in Universitas Indonesia has not been studied. Thus, this study aims to assessment of risk of traffic and road safety on motorcyclist around PNJ bus stop and FKM bus stop. The method used descriptive through in-depth interviews and observation. The results showed that the level of risk of traffic and road safety identified on motorcyclist around PNJ bus stop and FKM bus stop is 18 extreme risk, 8 high risk, 2 moderate risk, and 6 low risk. Key Words: Risk Assessment, Traffic Accident, Traffic and Road Safety
Read More
S-8566
Depok : FKM-UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Iis Patimah; Pembimbing: Zulkifli Djunaidi; Penguji: Doni Hikmat Ramdhan, Sri Haryani
Abstrak: Laboratorium Mikrobiologi mempunyai risiko tinggi terhadap Penyakit Akibat Kerja dari paparan sampel infeksius dan penggunaan bahan kimia pada proses pewarnaan dan desinfektan, Kecelakaan Kerja sebagai akibat dari penggunaan alat-alat mudah pecah dan bervoltase tinggi, serta adanya bahaya kebakaran dan ledakan dari penggunaan bunsen dan otoclave. Oleh karena itu diperlukan manajemen risiko dalam setiap proses pekerjaannya. Kajian risiko dilakukan berdasarkan pendekatan manajemen risiko AS/NZS 4360:2004 dengan metode semikuantitatif berdasarkan W.T. Fine.
 
Dari hasil penelitian diketahui setelah pengendalian risiko yang dilakukan di laboratorium mikrobiologi yaitu engineering control, administrative control, dan penggunaan alat pelindung diri (APD) masih ada residual risk yang berada di tingkat risiko prioritas 1 yaitu bahaya kebakaran dan bahaya ergonomi serta tingkat risiko besar yaitu bahaya biologi dan bahaya kimia. Untuk bahaya fisik seperti tertusuk jarum, tangan terpapar api, terkena pecahan objek gelas, eye strain sudah berada ditingkat risiko prioritas 3 dan diterima, artinya hanya perlu diawasi dan diperhatikan secara kesinambungan.
 

 
Microbiology Laboratory has a high risk of Occupational Diseases from exposure to infectious samples and the use of chemicals in the process of coloring and disinfectant, work accident as a result of the use of the tools to break easily, as well as the presence of high danger of fire and explosion of the use of bunsen and autoclave. It is therefore necessary to risk management in every work process. Study of the risk-based approach to risk management is done AS/NZS 4360: 2004 by the method of semi quantitative based on W.T. Fine.
 
Result are known after existing risk in the laboratory of Microbiology are there engineering control, administrative control, and personal protection there is still residual risk in priority 1, fire hazard and danger of ergonomics. Level great risk namely danger biological and chemical dangers. For physical risk such as needle stick injury, arise fire, and eye strain have been risk priority level 3 and accepted that means need to be observed continuously.
Read More
S-8174
Depok : FKM-UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Riki Johari; Pembimbing: Chandra Satrya; Penguji: Mila Tejamaya, Syarif Usman
Abstrak: Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di laboratorium terutama di bagian Mikrobiologi merupakan hal penting yang harus dijalankan, dimana laboratoriumdi bagian Mikrobiologi merupakan salah satu tempat kerja yang mengandung bahaya kesehatan mudah terjangkit penyakit, risiko kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Tujuanya adalah diketahuinya tingkat risiko K3 pada aktivitas pemeriksaan sampel yang rutin dilakukan seperti pemeriksaan kultur darah, sputum dan memberikan rekomendasi. Tahapan manajement risiko dilakukan berdasarkan pendekatan manajemen risiko AS/NZS 4360:2004, metode identifikasi hazard yang digunakan adalah Generic Model dan untuk penentuanlevel risiko metode analisa risiko semikuantitatif mengunakan nilai berupa skorberdasarkan W.T. Fine dalam Cross Jean, 1998. Existing risk (dengan memperhitungkan pengendalian yang telah ada) pada aktivitas pemeriksaan kultur darah dan sputum dikelompokan menurut tahapan kerja dan dilakukan skoring berdasarkan Fine untuk menentukan level risikonya, didapatkan level risiko Besarsebanyak 13, level risiko Prioritas 3 sebanyak 17, dan level risiko Diterima sebanyak 6. Untuk mengurangi risiko K3 pada petugas analis kesehatan di bagian Mikrobiologi dilakukan engineering control, administrative control, dan alatpelindung diri (APD). Kata kunci : Kajian risiko, analis kesehatan, laboratorium mikrobiologi
Implementation of Occupational Health and Safety in the Microbiology laboratoryis especially important to be performed, where the Microbiology laboratory isone ofworkplace helath hazards easily contract the disease, the risk of occupationalaccidents and occupational diseases. The aim is to know the level of risk k3 activityroutine sample check such as checking blood culture, sputum and providerecommendations. Stages of Management of risk approach to risk management ibased on AS/NZS 4360:2004, hazard identification methods used are GenericModel for determinaation of the level of risk and risk analysis methodssemiquantitatively using a score based on the value in WT Fine in Jean Cross,1998. Existing risk (taking into account existing controls) on the activityof bloodand sputum culture examination are grouped according to the stages of labor andscoring done by Fine to determine the level of risk, Great risk levels obtained were13, the risk level Priority 3 as many as 17, and as Acceptable risk levels 6. Toreduce the risk of K3 on workers health analyst at the Microbiology conductedengineering controls, administrative controls, and personal protective equipment(PPE).Keywords: risk assessment, health analyst, microbiology laboratory
Read More
S-7619
Depok : FKM-UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive