Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Herpani Sudirman; Pembimbing: Wiku Bakti; Penguji: Adik Wibowo, Pujiyanto, Hariyadi Wibowo, Erlina P. Mahadewi
Abstrak: Latar belakang: Kunjungan wisatawan yang semakin meningkat memberikan pengaruh pada resiko penyebaran penyakit oleh wisatawan. Pelayanan kesehatan bagi wisatawan merupakan hal yang diperlukan ketika seseorang ingin berwisata. Hal tersebut tentunya diperlukan suatu kesiapan bagi rumah sakit yang ada di Bali untuk menanganinya, salah satunya menyesuaikan standar pelayanan kesehatan untuk wisatawan mancanegara, yakni berstandar Travel Medicine. Tujuan penelitian: Menganalisis Kesiapan Rumah Sakit di Bali Dalam Penerapan Layanan Travel Medicine. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Validasi menggunakan triangulasi sumber dan metode (wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen). Hasil: Belum terpenuhinya beberapa faktor input dalam penerapan layanan Travel Medicine. Selain itu, faktor process belum berjalan dikarenakan belum terpenuhinya beberapa faktor input dan penerapan model pelayanan yang berbeda dengan layanan Travel Medicine. Kesimpulan: Dari segi kualifikasi, ketiga rumah sakit yang menjadi objek penelitian; RSUP Sanglah, BROS dan BaliMed belum siap menerapkan layanan Travel Medicine.
Read More
B-2098
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Siti Riri Shafira; Pembimbing: Anhari Achadi; Penguji: Ascobat Gani, Wahyu Sulistiadi, Heidy Agustin, Yune Laukati
Abstrak:
Rumah sakit mempunyai peran dalam sistem pelayanan kesehatan dengan menyediakan perawatan medis untuk masyarakat yang terdampak sehingga kesiapan rumah sakit sangat penting dalam merespon pandemi COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan rumah sakit dalam penanganan COVID-19 di Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan dan Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan. Penelitian ini menggunakan desain metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus pada bulan Juni ? November 2022. Metode pengumpulan data dengan cara wawancara mendalam terhadap 20 informan dari Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan dan Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan dan juga dengan cara telaah dokumen. Hasil penelitian didapatkan 4 dari 12 komponen belum mendapatkan capaian 100% di Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan. Sedangkan di Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan terdapat 1 dari 12 komponen yang belum tercapai 100% berdasarkan Rapid Hospital Readiness Checklist WHO. Berdasarkan hasil penelitian disarankan untuk membuat pedoman atau protokol dokumen terkait pengendalian COVID-19 di rumah sakit dan pelaksanaan pelatihan pertolongan psikologi pada staf rumah sakit.

Hospital has a role in the health service system by providing medical care for affected communities so hospital readiness is very important to respond COVID-19 pandemic. This study aims to find out hospital readiness in dealing COVID-19 pandemic at Dr. Suharto Heerdjan Mental Hospital and Persahabatan Central General Hospital. This study used a qualitative method design with a case study approach in June - November 2022. Data was collected by using in- depth interview with 20 informants from Dr. Suharto Heerdjan Mental Hospital and Persahabatan Central General Hospital and documents review. The results showed that 4 of the 12 components had not achieved 100% at the Dr. Suharto Heerjan Mental Hospital. While at Persahabatan Central General Hospital, there is 1 out of 12 components that have not reached 100% based on the WHO Rapid Hospital Readiness Checklist. Based on this study?s results, it is suggested to make guidelines or protocols related to controlling COVID-19 in hospitals and implementing psychological assistance training for hospital staff.
Read More
T-6548
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ellya Zalfa Zahirah; Pembimbing: Puput Oktamianti; Penguji: Masyitoh Basabih, Fajar Ariyanti
Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah diperolehnya informasi mengenai gambaran kesiapan rumah sakit dalam menghadapi kedaruratan kesehatan masyarakat melalui komponen kesiapan hospital emergency response checklist dari WHO serta mengidentifikasi faktor - faktor yang menghambat kesiapan rumah sakit. Penelitian ini menggunakan basis data PubMed, ProQuest, Science Direct, Library UI, dan Google Scholar. Hasil pencarian menunjukkan dari 1667 studi teridentifikasi, 11 artikel memenuhi kriteria inklusi. Seluruh komponen kesiapan terdapat dalam studi.
Read More
S-10610
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Atika Zhafira; Pembimbing: Ede Surya Darmawan; Penguji: Dumilah Ayuningtyas, Astrid Saraswaty Dewi
Abstrak: Tren kasus penyebaran COVID-19 di Indonesia selalu mengalami peningkatan dan saat iniIndonesia menjadi salah satu negara dengan kasus COVID-19 tertinggi di Asia Tenggara.Tren peningkatan kasus juga terjadi di Kota Depok Jawa Barat. Per 17 Juli 2020 terdapat1.058 kasus positif di Kota Depok. Kondisi ini menjadi challenge bagi RSUI sebagai rumahsakit yang baru berdiri di Kota Depok. Namun disatu sisi sudah ditunjuk menjadi RSRujukan COVID-19 di Kota Depok. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kesiapanRSUI dalam melayani pasien di era COVID-19. Penelitian kualitatif ini menggunakanmetode wawancara mendalam, observasi, telaah dokumen (dokuman dan media sosialRSUI) untuk memperoleh informasi. Penelitian memanfaatkan pendekatan HospitalReadines for COVID-19 WHO yang bersifat komprehensif dalam mempersiapkan rumahsakit menghadapi COVID-19. Hasil penelitian dalam penelitian ini didapatkan kesiapanRSUI secara umum sudah baik dalam memberikan pelayanan kepada pasien di era COVID-19. Secara umum 3 komponen yang siap seluruhnya, sedangkan 7 komponen masih terdapatkekurangan 2-3 rekomendasi aksi WHO.Kata kunci:COVID-19, hospital readiness, hospital preparedness, kesiapan rumah sakit
Trends in the case of the spread of COVID-19 in Indonesia is always increasing andcurrently Indonesia become a country which having the highest number of COVID-19 casesin South East Asia. The trend of increasing cases of COVID-19 is also occurred in DepokCity, West Java. On July 17, 2020 there were 1.058 positive cases in Depok City. Thissituation absolutely become a challenge for University of Indonesia Hospital as a newHospital in Depok City. But in the other side, nowadays University of Indonesia Hospital isappointing as referral hospital for COVID-19 in Depok City. The purpose of this researchis to learn University of Indonesia Hospital readiness in serving patients during COVID-19.This qualitative study used in depth interview, observation, document review (document andsocial media). The research utilizes approach of Hospital Readiness for COVID-19 WHOwhich have comprehensive recommendations for preparing hospital in the COVID-19 era.The results of this research found that University of Indonesia Hospital readiness wasgenerally good in providing service for patients in the COVID-19 era. In general, only threecomponents are fully prepared, while seven components still lack 2 until 3 recommendationsaction of WHO.Key words:COVID-19, hospital readiness, hospital preparedness, kesiapan rumah sakit.
Read More
S-10386
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Herni Lestyaningsih; Pembimbing: Wiku Bakti Bawono Adisasmito; Penguji: Dumilah Ayuningtyas, Vetty Yulianty Permanasari, Gafar Hartatiyanto, Wikandono
B-1692
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mutiara Arcan; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Mieke Savitri, Ferdy Dani Tiwow, Mohamad Ihsan Ramdani
Abstrak: Tesis ini membahas kelayakan dan kesiapan Rumah Sakit (RS) Awal Bros Panam di Pekanbaru menjadi RS Kelas B di era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Standar pelayanan, SDM, peralatan dan sarana prasarana yang dimiliki RS saat ini telah melebihi standar RS kelas C. Perubahan sistem pembayaran fasilitas kesehatan menjadi prospective payment dengan Indonesian Case based group (INACBG), menetapkan tarif INACBG RS kelas B lebih tinggi daripada RS kelas C. Desain penelitian adalah operasional (operational research) dengan mengumpulkan data primer dan sekunder dari RS Awal Bros Panam, RS Awal Bros Pekanbaru dan Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) Cabang Pekanbaru. Tahap pertama penelitian adalah penilaian kelayakan perubahan kelas RS dengan menggunakan standar Permenkes no 56 tahun 2014. Kemudian tahap kedua menilai kesiapan rumah sakit melalui analisis situasi era JKN dengan membandingkan jumlah kasus dan klaim INACBG antara RS Kelas C dan Kelas B. Hasil penelitian menunjukkan RS Awal Bros Panam telah layak dan siap untuk berubah menjadi RS kelas B berdasarkan standar pelayanan, SDM, peralatan dan bangunan serta sarana prasarana. Namun masih tetap harus melengkapi beberapa kekurangan pada standar-standar tersebut. Ruang lingkup analisis situasi masih berfokus pada aspek internal sehingga perlu dipertimbangkan lebih lanjut analisis kondisi eksternal RS seperti kebijakan Pemerintah dan Kebijakan BPJS Cabang Pekanbaru untuk benar-benar memastikan kelayakan dan kesiapan RS. Kata kunci : Rumah sakit, kelayakan dan kesiapan, Rumah sakit kelas C, Rumah sakit kelas B, Jaminan Kesehatan Nasional. This thesis discusses the feasibility and ability of Awal Bros Panam Hospital to become class B hospital by considering National Health Insurance era. The current standard of services, human resources, equipment and infrastructure owned by hospital has exceeded the standard of class C hospital. Changes in payment system with prospective payment known as INACBG, determine INACBG rate for class B Hospital is higher than the class C hospital. This study is an operational research, by collecting primary and secondary data from Awal Bros Panam Hospital, Awal Bros Pekanbaru Hospital and Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) Pekanbaru branch. The first stage of the study is by assessing the feasibility of the changes using the regulation from Ministry of Health number 56, 2014. The second stage is by assessing the ability of hospitals through the situational analysis which comparing the number of cases and claims INACBG between Class C hospital and Class B hospital. The results showed Awal Bros Panam hospital has been feasible and able to become class B hospital based on the standard of services, human resources, equipment, buildings, and infrastructure. However there are some standards that still must be completed. The further analysis of external conditions such as the Government and BPJS policies must be considered to ascertain feasibility and ability of Awal Bros Panam Hospital to become class B hospital. Keywords: Hospitals, feasibility and ability, class C Hospital, class B Hospital, the National Health Insurance.
Read More
B-1851
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Zahrotul Lina Andarwati; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Puput Oktamianti, Sukardi
Abstrak:

Dengan ditetapkannya Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan Kesehatan Nomor 21 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024, dengan Sasaran Program Terselenggaranya layanan 9 Penyakit Prioritas di rumah sakit pendidikan. Salah satu layanan penyakit prioritas tersebut yaitu, pelayanan penyakit jantung. Dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/1965/2022 tentang rumah sakit jejaring pengampuan pelayanan kardiovaskuler, RSUD dr. M. Yunus Bengkulu yaitu rumah sakit umum daerah tipe B Pendidikan milik pemerintah provinsi Bengkulu, ditetapkan sebagai rumah sakit pengampuan pelayanan kardiovaskuler (Pelayanan Jantung Terpadu) dengan strata level utama. Mengingat tingginya kasus penyakit jantung selama beberapa tahun terakhir di Provinsi Bengkulu dan Pelayanan Jantung Terpadu (PJT) merupakan layanan yang baru yang dibangun di Provinsi Bengkulu dan menjadi rujukan tunggal khusus kasus kardiovaskular untuk wilayah Provinsi Bengkulu. Karena itu, harus dilakukan analisis kesiapan Penyelenggaraan PJT di RSUD dr. M. Yunus Bengkulu. Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subyek pada penelitian ini adalah data analisis hasil Direksi RSUD dr. M. Yunus Bengkulu dan stakeholder serta tenaga medis terkait penyelenggaraan Pelayanan Jantung Terpadu, juga analisis data dokumen internal sebagai pendukung. Hasil Penelitian : Kesiapan RSUD dr. M. Yunus Bengkulu dalam melaksanakan PJT sudah dalam kategori siap, karena telah memenuhi legal aspek antara lain dengan telah ditetapkannya Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesias dan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia untuk mendukung Pelayanan Jantung Terpadu, Ketersediaan alokasi anggaran pada rencana strategis, komitmen pemerintah pusat, pemerintah daerah dan manajemen RSUD dr. M. Yunus Bengkulu, terpenuhinya dokumen perizinan rumah sakit, juga kesiapan pada aspek sumber daya manusia tenaga medis dan penunjang medis sebesar 79,76% (siap), pada aspek peralatan kesehatan sudah terpenuhi sebanyak 61, 9% (siap) dari sebagian besar peralatan kesehatannya, untuk alkes yang lain sedang dalam proses pengusulan DAK dan APBD tahun 2024, karena pada tahun ini anggaran untuk pengadaan alat-alat kesehatan tidak tercover oleh anggaran bersumber DAK maupun APBD. Kesimpulan RSUD dr. M. Yunus Bengkulu siap menyelenggarakan PJT. Kata Kunci: Kesiapan Rumah Sakit, Pelayanan Jantung Terpadu, PJT


 

With the enactment of Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 13 of 2022 concerning Amendments to Health Regulation Number 21 of 2020 concerning the Strategic Plan of the Ministry of Health for 2020-2024, with the Target Program for the Implementation of 9 Priority Disease services in teaching hospitals. One of the priority disease services is heart disease services. In the Decree of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number HK.01.07/MENKES/1965/2022 concerning cardiovascular service support network hospitals, RSUD dr. M. Yunus Bengkulu, namely the regional general hospital type B Education belonging to the Bengkulu provincial government, is designated as a cardiovascular service support hospital (Integrated Heart Service) with the main strata level. Given the high cases of heart disease over the past few years in Bengkulu Province and the Integrated Heart Service (PJT) is a new service that was built in Bengkulu Province and has become the sole reference for cardiovascular cases specifically for the Bengkulu Province area. Therefore, an analysis of the readiness of implementing PJT at RSUD dr. M. Yunus Bengkulu. Research Method : This research is a qualitative research. The subject of this study is data analysis on the results of the Board of Directors of RSUD dr. M. Yunus Bengkulu and stakeholders and medical personnel related to the implementation of integrated heart services, as well as internal document data analysis as a support. Research Results: Readiness of RSUD dr. M. Yunus Bengkulu in implementing PJT is in the ready category, because it has fulfilled legal aspects, including the enactment of the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia and the Decree of the Minister of Health of the Republic of Indonesia to support Integrated Heart Services, Availability of budget allocations on strategic plans, central government commitment, local government and management of RSUD dr. M. Yunus Bengkulu, the fulfillment of hospital licensing documents, as well as readiness in the human resources aspect of medical staff and medical support is 79.76% (ready), in the aspect of medical equipment 61.9% (ready) has been fulfilled, most of the equipment For other medical devices, they are in the process of proposing DAK and APBD for 2024, because this year the budget for procuring medical equipment is not covered by DAK or APBD sources. In conclusion, RSUD dr. M. Yunus Bengkulu is ready for integrated heart services. Keywords: Hospital Readiness, Integrated Cardiac Services, Cardiovaskular Center

Read More
B-2388
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Evalindo Hutabarat; Pembimbing: Vetty Yulianty Permanasari; Penguji: Jaslis Ilyas, Prastuti Soewondo, Savitri Handayana, Murniasi Hutapea
Abstrak:
Penyakit jantung dan pembuluh darah masih merupakan salah satu penyebab utama di Indonesia dan berdampak besar terhadap biaya layanan kesehatan. Untuk menjawab tantangan ini, Kementerian Kesehatan mengembangkan jejaring rumah sakit pengampuan, sebuah sistem kolaboratif yang bertujuan memperluas akses dan meningkatkan mutu layanan kardiovaskular. Dalam jejaring ini, RSUD Kepulauan Seribu ditetapkan sebagai rumah sakit jejaring pengampuan layanan kardiovaskular pada tingkat madya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui RSUD Kepulauan Seribu dalam menjalankan peran tersebut, dengan menelaah berbagai aspek geografis, sosio-demografis, ekonomi, tata kelola dan manajemen, pembiayaan, infrastruktur, sistem informasi dan teknologi, sumber daya manusia, serta rantai pasok. Melalui pendekatan kualitatif dan studi kasus, data diperoleh dari wawancara mendalam serta analisis dokumen. Hasilnya menunjukkan bahwa RSUD Kepulauan Seribu saat ini belum siap menjalankan fungsi jejaring pengampuan layanan kardiovaskular pada tingkat madya secara optimal. Berbagai tantangan masih menghambat, mulai dari ketiadaan dokter spesialis jantung, infrastruktur yang belum sesuai standar nasional, hingga ketergantungan pembiayaan pada APBD. Meskipun demikian, terdapat peluang pengembangan layanan melalui kolaborasi dengan rumah sakit pengampu dan penguatan sistem informasi kesehatan. Penelitian ini merekomendasikan sejumlah langkah strategis, seperti memperkuat tata kelola, membangun infrastruktur yang memadai, mengembangkan tenaga medis, dan memperluas kolaborasi lintas sektor sebagai bagian dari transformasi sistem rujukan layanan kesehatan nasional.

Cardiovascular disease remains one of the leading causes of death in Indonesia and significantly contributes to the national healthcare expenditure. In response to this challenge, the Ministry of Health has developed a hospital mentoring network—a collaborative system aimed at expanding access to and improving the quality of cardiovascular services. Within this network, the Kepulauan Seribu Regional General Hospital (RSUD Kepulauan Seribu) has been designated as a secondary-level mentoring hospital for cardiovascular services. This study aims to assess the hospital’s readiness in fulfilling its role by examining various factors, including geographical conditions, socio-demographic and economic contexts, governance and management, financing, infrastructure, information systems and technology, human resources, and supply chain. Using a qualitative case study approach, data were collected through in-depth interviews and document analysis. The findings indicate that RSUD Kepulauan Seribu is currently not fully prepared to carry out its role as a secondary-level cardiovascular mentoring hospital. Several challenges remain, such as the absence of a cardiologist, infrastructure that does not yet meet national standards, and financial dependence on local government funding (APBD). Nevertheless, there are opportunities for service development through collaboration with mentoring hospitals and strengthening the health information system. This study recommends several strategic actions, including strengthening governance, developing adequate infrastructure, expanding the medical workforce, and enhancing cross-sectoral collaboration as part of the transformation of the national referral healthcare system.
Read More
T-7299
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive