Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 38 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Nia Dwi Handayani; Pembimbing: Zulkifli Djunaidi; Penguji: Fatma Lestari, Mufti Wirawan, Soehatman Ramli
Abstrak:
Kecelakaan kerja di sektor konstruksi masih tinggi probabilitasnya sedangkan tantangan kedepan semakin besar. Sektor konstruksi merupakan salah satu faktor dominan dalam strategi pembangunan nasional maupun dalam menghadapi pasar global. Komitmen organisasi dalam menjalankan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja dapat menekan jumlah kecelakaan kerja dan menciptakan lingkungan yang aman untuk bekerja. Penelitian ini mengkaji tingkat komitmen dan mengevaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi yaitu PT X. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan analisis mendalam berdasarkan in depth interview. Variabel utama penelitian merupakan hasil pertimbangan dari elemen komitmen pada peraturan SMK3 Republik Indonesia yaitu struktur organisasi dan kebijakan. Komitmen yang ditetapkan oleh perusahaan dibandingkan dengan konsistensi pelaksanaannya pada tiga tahapan pekerjaan di proyek yaitu persiapan, pelaksanaan dan pasca konstruksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komitmen perusahaan tinggi secara administratif namun secara konsistensi masih sedang karena penerapan yang belum optimal di lapangan. Pada evaluasi ditemukan beberapa gap yaitu client enforcement, role model, monitoring dan pola komunikasi yang harus diperbaiki.

The probability of work accidents in the construction sector are still high while the challenges ahead are even greater. Construction industri is one of the dominant factors in the national development strategy and facing global markets. Organizational commitment in implementing occupational safety and health management system can reduce the number of workplace accidents and create a safe environment for work. This study examines the level of commitment and evaluates the application of occupational safety and health in construction company, namely PT X. This study was a descriptive analytic research with in-depth analysis based on in depth interviews. The main variables of this research are considered to obligation of Republic of Indonesia OHSMS regulation, those are organizational structure and policy. The commitment set by the company is compared with the consistency of its implementation at three stages of work on the project those are preparation, execution and post construction. This research obtained that the company’s commitment is administratively high however the consistency is still medium because the application was not optimal in the field. In the evaluation found several gaps, those are client enforcement, role models, monitoring and communication scheme that must be improved.

Read More
T-5894
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mulyawati; Pembimbing: Kusdinar Ahmad, H.E.; Penguji: Dian Ayubi, Besral, Budi Hartono, H. Toyalis
Abstrak:

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang peran komitmen pimpinan, kepemimpinan, perencanaan anggaran, komunikasi, dan kerjasama dalam proses penyusunan standard operating prosedur antenal care di Dinkes Kota Serang tahun 2013. Informan pada penelitian ini ialah kepala dinkes kota serang, kepala bidang binkesmas, kepala bidang yankes, kasi kesga, kasi yandas dan rujukan, staf kesga & yankes, bidan koordinator. penelitian ini dilaksanakan periode Maret-April 2013. Disain penelitian adalah kualitatif dengan metode wawancara mendalam, focus group discussion (FGD), observasi dan telaah dokumen.


This study aimed to gain insight into the role of leadership commitment, leadership, budget planning, communication, and cooperation in the process of drafting a standard operating procedure of antenatal care in Serang City Health Office in 2013. Informants in this study is Serang City Health Office Head, Head of Community Health, Head of PHC, Kesga Kasi, Kasi Yandas & referral, kesga and health services staff, Midwives coordinator. the research design is qualitative in-depth interviews, focuss group discussion (FGD), observation and document review.

Read More
T-3976
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Martin Susanto; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Puput Oktamianti, Yasis Ilyas, Francinita Nati, Romi Jaya Saputra
Abstrak: Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan faktor penting dalam menjalankan sebuah organisasi. Apa yang mereka rasakan tentang pekerjaan dan hasil dari pekerjaannya, berdampak langsung pada pencapaian dari sebuah organisasi. Kinerja karyawan sangat dipengaruhi oleh kepuasan mereka terhadap pekerjaan dan lingkungan kerjanya. Rumah sakit perlu memiliki sistem pengelolahan SDM yang baik dan mengidentifikasi hal-hal yang dapat mendorong motivasi kerja dari tenaga kerjanya. Tingkat kepuasan karyawan RS Eka Pekanbaru berdasarkan survei kepuasan karyawan pada tahun 2018, menunjukkan terdapat beberapa hal yang memiliki tingkat kepuasan rendah. Faktor atasan langsung, pelatihan dan pengembangan karir, rekan kerja, kompensasi, dan kondisi lingkungan kerja merupakan faktor kepuasan karyawan yang dinilai rendah (<80%). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor-faktor kepuasan kerja (pendapatan, pelatihan, penyelia/ atasan, kondisi dan lingkungan kerja, serta rekan kerja) yang mempengaruhi kinerja karyawan di RS Eka Pekanbaru. Penelitian menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan metodologi cross-sectional design yang dilakukan pada Bulan April 2019. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner tertulis. Teknik pengambilan sampling dilakukan dengan teknik Incidental/ convinience sampling dengan jumlah responden 257. Data yang terkumpul dianalisa dengan menggunakan metode analisa data statistik deskriptif dan analisa jalur menggunakan pemodelan Structural Equational Modelling dengan pendekatan Partial Least Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kepuasan Kerja berpengaruh positif dan signifikan baik secara langsung terhadap Kinerja Karyawan, dengan nilai p-value sebesar 0.001 dan koefisien jalur senilai 0.5 maupun melalui komitmen Kerja karyawan sebagai variabel pemediasi, dengan nilai pengaruh 0.001 dan koefisien jalur 0.629, sehingga variabel komitmen bersifat partial mediation, dengan determinasi model sebesar 41%. Faktor yang dominan dalam mempengaruhi Kepuasan Kerja Karyawan adalah kepuasan dalam hubungan antara atasan dan bawahan, serta hubungan dengan rekan kerja, yang menunjukkan kenyamanan dalam bekerja sebagai faktor penting bagi karyawan agar memiliki kinerja yang baik, dan pendapatan sebagai faktor yang paling kecil pengaruhnya dalam menciptakan kepuasan kerja. Sedangkan pada pengukuran kinerja lebih ditekankan dengan memperhatikan efektivitas kerja karyawan, sebagai faktor yang dianggap paling kuat pengaruhnya.
Read More
B-2089
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Abdul Salim; Pembimbing: Chandra Satrya; Penguji: Dadan Erwandi, Doni Hikmat Ramdhan, Adenan
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk melakukan studi analisis tingkat komitmen manajemen dalam pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di pabrik pengolahan crumb rubber di PT."X" Kalimantan Barat 2014. Penelitian dilakukan terhadap pegawai tetap pada level manajerial dan perwakilan dari pekerja di Pabrik Pengolahan Crumb Rubber PT "X" Kalimantan Barat pada bulan Maret - Juni 2014, menggunakan desain penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan analisis kualitatif, data primer berupa wawancara mendalam, dan observasi di lapangan. Observasi dilakukan dengan melakukan cross check antara kebijakan atau prosedur perusahaan dengan implementasinya di lapangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Dari hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa, komitmen afektif di PT "X" sudah cukup baik karena sikap penerimaan karyawan terhadap program K3 di PT "X" sudah sangat baik, manajemen PT "X" juga selalu mengadakan training untuk pekerja baru dan refresh training untuk pekerja lama, manajemen PT "X" juga berkonsultasi pada para pekerja terkait K3 walaupun tidak melalui rapat-rapat melainkan langsung kepada karyawan di tempat, manajemen PT "X" juga sudah melakukan inspeksi dan investigasi terkait K3 secara rutin. (2) Dari hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa Komitmen Kontinyu di PT "X" masih rendah karena tidak adanya anggaran dan SDM khusus dalam menunjang berlangsungnya K3 dalam perusahaan. Tidak adanya struktur organisasi khusus diperusahaan yang menangani program K3, semua yang berhubungan dengan pelaksanaan K3 itu tanggung jawab seorang personalia. Serta belum adanya evaluasi-evaluasi yang dilakukan manajemen mengenai pelaksanaan K3 selama ini. (3) Dari hasil wawancara di atas, dapat disimpulkan bahwa, Komitmen Normatif di PT "X" masih rendah, karena kepatuhan karyawan terhadap peraturan K3 masih rendah, tingkat pelanggaran yang dilakukan karyawan juga masih tinggi dan PT "X" belum memiliki prosedur dalam menjalankan K3 di seluruh unit kerja, yang ada hanya berupa instruksi-instruksi kerja.

This study aims to conduct analysis of study-level management commitment to the implementation of the Occupational Health and Safety in crumb rubber processing plant in PT. "X" West Kalimantan, 2014. Study was carried out on a permanent employee at managerial level and workers representative in Crumb Rubber Processing Factory PT "X" West Kalimantan in the month of March-June 2014, the use of descriptive analytic study design with qualitative analysis approach, the primary data in the form of in-depth interviews, and observations in the field. Observations carried out by cross-checking between the policies or procedures of the company with its implementation in the field.
The results showed that: (1) From the interviews it can be concluded that, affective commitment in PT "X" is good enough for acceptance to the program employees K3 PT "X" has been very good, the management of PT "X" has always held a training for new workers and training to refresh the old workers, the management of PT "X" was also consulted on the workers concerned K3 although not through meetings but directly to employees in place, the management of PT "X" has also been conducting inspections and investigations are routinely associated K3 . (2) From interviews it can be concluded that a Continuous Commitment to PT "X" is low because there has the absence of a special budget or human resources to support the company's ongoing K3. The absence of specific organizational structure in the company that handles the K3 program, all of which relate to the implementation of K3 was responsible personnel. And the lack of evaluations conducted during the management of the implementation of the K3. (3) From the interview above, it can be concluded that, Normative Commitment PT "X" is low, because the employee compliance with regulations K3 is still low, the level of offense committed employees are also still high and PT "X" does not yet have procedures in running K3 in all work units, which exist only in the form of work instructions.
Read More
T-4122
Depok : FKM UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Pamungkas Rinengku; Pembimbing: Chandra Satrya; Penguji: Ridwan Zahdi Syaaf, Dadan Erwandi, Mamin R. Kusnandar, Nicholas Febrianto
Abstrak: Tesis ini menggali gambaran melalui wawancara terkait dengan komitmen terhadap Kebijakan K3LL yang dimiliki para Manajer SBU Industri PT. A dalam 3 dimensi komitmen, yaitu Afektif, Berkesinambungan, dan Normatif. Penelitian ini merupakan studi kualitatif dengan desain studi deskriptif. Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa komitmen afektif yang dimiliki oleh para manajemen ditunjukkan dari pemahaman mengenai Kebijakan K3LL yang telah ada dan kesesuaian nilai yang diyakini dengan point-point kebijakan K3LL. Komitmen berkesinambungan dirasakan oleh manajemen dikarenakan perusahaan telah mendukung dari penerapan Kebijakan K3LL dan manajemen merasakan manfaat dari pertimbangan untung rugi dalam menjalankan Kebijakan K3LL. Komitmen normatif dirasakan dalam bentuk keterikatan daripada manajemen terhadap penerapan Kebijakan K3LL di perusahaan. Secara umum manajemen telah memiliki komitmen untuk menjalankan Kebijakan K3LL yang dimiliki oleh perusahaan walapun komitmen yang dimiliki tersebut masih lebih dipengaruhi oleh kebutuhan bisnis perusahaan. Kata kunci: Kebijakan K3LL, Manajemen, Komitmen Affektif, Komitmen Berkesinambungan, Komitmen Normatif.
This thesis explores the profile through interviews related to the commitment to the K3LL Policy owned by the Industrial SBU Manager of PT. A in 3 dimensions of commitment, ie Affective, Continuous, and Normative. This research is a qualitative study with descriptive study design. From the results of this study found that Affective commitment owned by the management is shown from the understanding of the existing K3LL Policy and the conformity of values believed by the K3LL policy points. Continuance commitment is felt by management as the company has supported the implementation of K3LL Policy and management has benefited from the consideration of profit and loss in implementing K3LL Policy. Normative commitment is felt in the form of attachment rather than management to the implementation of K3LL Policy in the company. In general, management has a commitment to run K3LL policies owned by the company even the commitment was more influenced by the company business needs. Key words: HSE Policy, Management, Affective Commitment, Continuance Commitment, and Normative Commitment
Read More
T-4915
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ahmad Bajri; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Wahyu Sulistiadi, Jaslis Ilyas, Bambang Hermanto, Jupni
Abstrak: Di Indonesia sampai tahun 2018 tercatat ada 300 Rumah Sakit Islam, 40 Rumah Sakit Isalam sudah menjadi rumah sakit syariah, 5 Rumah Sakit pemerintah juga sudah menjadi rumah sakit syariah, Manajemen Syariah dulu dikenal hanya pada jasa keuangan perbankkan namun saat ini sudah masuk pada pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, perusahaan obat makanan, pusat perbelanjaan, rumah makan, perhotelan, transportasi dan lain-lain, Rumah sakit pemerintah yang sudah terakreditasi SNARS berpeluang mengusulkan untuk menjadi rumah sakit syariah. Tujuan: Penelitian ini untuk melihat komitmen pemangku kepentingan RSUD Prof. Dr. H.M. Chatib Quzwain Sarolangun Jambi untuk menuju rumah sakit syariah Metode: kualitatif, Data dikumpul dengan wawancara mendalam kepada informan yang terdiri dari pemangku kepentingan RSUD- CQ Sarolangun Jambi, dokter spesialis, komite medik, kepala ruangan, petugas kerohanian. Pemilihan informan pada penelitian ini berdasarkan prinsip kesesuaian (appropriate) dan kecukupan (adequacy). Kesimpulan: Langkah awal dari pelaksanaan syariah di rumah sakit pemerintah adalah komitmen pemangku kepentingan.
Read More
B-2115
Depok : FKM UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nurmaida Saana; Pembimbing: Ascobat Gani; Penguji: Kurnia Sari, Mardiati Nadjib, Nurmetia Priliani, Rahmi Aryani
Abstrak: Latar Belakang: Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Pembiayaan kesehatan termasuk stunting dipengaruhi oleh komitmen pemangku kebijakan didaerah. Tujuan: Untuk melihat gambaran realisasi belanja kesehatan bersumber pemerintah untuk stunting di Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2018-2019. Metode:Penelitian ini menggunakan desain penelitian non experimental dengan pendekatan Distric Health Account (DHA). Hasil: Analisis menunjukkan bahwa anggaran kesehatan tahun 2018 berjumlah Rp 3.296.445.655.287 (10,73%) dan mengalami peningkatan pada tahun 2019 berjumlah Rp 3.429.111.553.700 (11,48 %). Peruntukkan biaya untuk jenis kegiatan stunting biaya lebih banyak digunakan untuk kegiatan langsung, tahun 2018 porsinya mencapai 58,29 % dan tahun 2019 porsinya sampai 100 %. Dilihat dari mata anggaran, realisasi lebih banyak digunakan untuk biaya operasional. Pada tahun 2018 sebesar 91,63 % dan pada tahun 2019 mencapai 100 %. Pada jenis intervensi stunting menunjukkan bahwa Dinas Kesehatan Kabupaten Serang telah melakukan namun belum memenuhi pedoman pelaksanaan penurunan stunting pada tahun 2018 dan 2019. Kesimpulan: Penelitian ini memberikan informasi bahwa kecukupan pembiayaan stunting di Dinas kesehatan Kabupaten Serang tahun 2018 dan 2019 sudah berbasis kinerja namun kegiatannya belum semua terlaksan sesuai dengan pedoman serta komitmen pemangku kebijakan pada tahun 2019.
Background: Stunting is a condition of failure to thrive in children under five due to chronic malnutrition, especially in the first 1,000 days of life (HPK). Health financing including stunting, commitment by regional policy makers. Objective: To find an overview of the realization of health spending from the government for stunting at the Serang District Health Office in 2018-2019. Methods: This study used a non-experimental research design with a Distric Health Account (DHA) approach. Results: The analysis shows that the 2018 health budget states IDR 3,296,445,655,287 (10.73%) and an increase in 2019 may be IDR 3,429,111,553,700 (11.48%). Allocated costs for this type of stunting activity are mostly used for direct activities, in 2018 the portion reached 58.29% and in 2019 the portion was up to 100%. Viewed from the line item budget, the realization is mostly used for operational costs. In 2018 it was 91.63% and in 2019 it reached 100%. The type of stunting intervention shows that the Serang District Health Office has implemented but has not implemented stunting reduction instructions in 2018 and 2019. Conclusion: This study provides information that the adequacy of stunting financing in the Serang District Health Office in 2018 and 2019 is performance-based, but not all activities have been carried out according to new and commitment of policy makers in 2019
Read More
T-6237
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Erta Rahmawati; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Vetty Yulianty Permanasari, Puput Oktamianti, Indah Rosana Alpisahar, Anasthasia Lumantik
Abstrak: Tingginya angka perputaran perawat di RS Prikasih > dari 10% menimbulkanberbagai permasalahan diantaranya, meningkatnya biaya operasional,terganggunya kegiatan operasional dan menimbulkan permasalahan moralperawat yang tinggal. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desainkuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran tipe budaya organisasi(klan, adhrokrasi, pasar, hierarki) dan komitmen organisasi (afektif, normatif,berkelanjutan). Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahuihubungan antara berbagai tipe budaya organisasi, komitmen organisasi tersebutdengan turnover intention (keinginan pindah kerja) di Rumah Sakit Prikasih, sertamengidentifikasi jenis hubungan yang paling dominan. Penelitian inimenggunakan metode cross-sectional (potong lintang) dengan respondensebanyak 102 perawat, dengan instrumen penelitian berupa kuesioner. Hasilanalisis korelasi dan regresi menunjukkan adanya hubungan bermakna antarabudaya organisasi (klan, pasar, hirarki), komitmen organisasi (afektif, normatif,berkelanjutan) dengan turnover intention. Hubungan yang paling dominan adalahantara komitmen afektif dengan turnover intention.Universitas IndonesiaviiiKata kunci : perawat, budaya organisasi, komitmen organisasi, turnoverintention
The high rate of nurse turnover > 10% at Prikasih hospital causes a variety ofproblems, increased operating cost, disruption operations and raising moral issuesin nurse who stay, This research is a quantitative analytical research aiming todescribe the types of organizational culture (clan, adhocracy, market, hierarchy)and organizational commitment (affective, normative, continuance). The researchalso aims to illustrate the relations between the different types of organizationalculture and organizational commitment, and the association with turnoverintention at Prikasih hospital as well as to identify the most dominant factor ofrelations. The research uses cross-sectional method with 102 nurses asrespondents, using questionnaires. The result correlation and regresion analysisshows that there is correlation between organizational culture (clan, market,hierarchy), organizational commitment (affective, normative, continuance) withturnover intention. Affective commitment exhibits as the most dominant variablein relation to turnover intention.Keyword : nurse, organizational culture, organizational commitment, turnoverintention
Read More
B-1739
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Gede Alit Wardana; Pembimbing: Wachyu Sulistiadi; Penguji: Ede Surya Darmawan, Puput Oktamianti, Amila Megraini, Punto Dewo
Abstrak: ABSTRAK Asap rokok dapat membahayakan kesehatan perokok aktif dan menimbulkan pencemaran udara yang membahayakan kesehatan orang lain. Pemerintah Kalimantan Timur melalui Surat Keputusan Gubernur no 1 tahun 2013 mengatur tentang kawasan tanpa rokok, yang bertujuan untuk melindungi kesehatan masyarakat dari bahaya akibat merokok. Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 6 Tahun 2014 mengamanatkan mengenai kawasan tanpa rokok pada tempat pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan adalah untuk mengetahui implementasi kebijakan kawasan tanpa rokok di RSUD Dr Abdul Rivai Kabupaten Berau Kalimantan Timur dengan disain studi kasus, analisa deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukan sosialisasi kebijakan kawasan tanpa rokok tidak berjalan dengan baik, tim kawasan tanpa rokok belum bekerja dengan baik,diperlukan penambahan sumber daya manusia untuk terlaksananya implementasi Kawasan Tanpa Rokok, Komitmen dari implementor kurang dan masih ada implementor yang ragu untuk menggunakan kewenangannya menegur pengunjung maupun pegawai yang merokok di rumah sakit. Kerjasama dengan pemerintah daerah dalam mengawasi dan mengevaluasi implementasi kawasan tanpa rokok belum berjalan. Dampak dari tidak berjalannya implementasi kebijakan kawasan tanpa rokok dengan optimal sampai sekarang adalah masih adanya karyawan rumah sakit atau pengunjung melakukan aktifitas merokok di rumah sakit. Kata Kunci: Implementasi Kebijakan, Kawasan Tanpa Rokok, komitmen, kewenangan. Cigarette smoke can harm the health of active smokers and cause air pollution haten danger the health of others. The Government of East Kalimantan through the Governor's Decree No. 1 of 2013 regulates the No Smoking Area, which aims to protect public health from the harm caused by smoking. Berau District Regulation No. 6 of 2014 mandated about No Smoking Area in the health service. This study aims to determine the implementation of No Smoking Area policy in Dr Abdul Rivai Hospital, Berau, East Kalimantan with case study design, descriptive analysis with qualitative approach. The result of the research show that the socialization of the No Smoking Area policy is not working well, the team has not worked well, it is necessary to add human resources for implementation of No Smoking Area. Minimal commitment froms implementors and there are still implementers who hesitate to use their authority to reprimand visitors or the employee who smokes in the hospital. Cooperation with local governments in monitoring and evaluating the implementation of No Smoking Areas has not been implemented. The impact of ineffective implementation of No Smoking Area policy optimally up to now, there is still the existence of hospital employees or visitors doing smoking activity in the hospital. Keywords: Hospital policy implementation, No Smoking Area, commitment, Authority
Read More
B-2016
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mufli Hamizah; Pembimbing: Chandra Satrya; Penguji: Zulkifli Djunaidi, Qobus Abdul Qowwy
Abstrak: Tingginya angka kecelakaan kerja di sektor konstruksi setiap tahun disebabkan oleh komitmen dari perusahaan terhadap aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang belum optimal. Komitmen tersebut dapat dilihat dari partisipasi pekerja dalam mengikuti program K3 di perusahaan salah satunya Toolbox meeting. Toolbox meeting merupakan bentuk brief sebelum bekerja yang membahas teknis pekerjaan serta bahaya dan risiko apa yang akan ditemukan pekerja saat nanti bekerja. Partisipasi pekerja dalam mengikuti toolbox meeting di Proyek Pembangunan Jalan Tol Cengkareng-Batu Ceper- Kunciran masih rendah. Pekerja yang tidak mengikuti toolbox meeting dapat mempengaruhi angka kecelakaan kerja. Untuk mengukut tingkat komitmen dari sisi partisipasi tim lapangan terhadap pelaksanaan toolbox meeting tersebut dilihat dari analisis pekerjaan yang dilakukan pekerja, perilaku organisasi serta perkembangan karir pekerja. Desain studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain studi deskriptif dengan metode analisis kualitatif. Hasil penelitian didapatkan dengan mewawancarai 4 informan melalui observasi lapangan dan telaah dokumen perusahaan menunjukkan bahwa komitmen dari sisi partisipasi tim lapangan terhadap pelaksanaan toolbox meeting tergolong rendah. Penyebab rendahnya komitmen tersebut disebabkan bahwa aspek K3 belum dapat dipahami oleh pekerja secara merata sehingga mempengaruhi analisis pekerja dalam bekerja, perilaku organisasi dan pemberian penghargaan dan pengakuan. Untuk dapat meningkatkan komitmen tersebut perlu upaya dalam meningkatkan pemahaman serta pengawasan dalam melaksanakan toolbox meeting dari perusahaan.
Read More
S-10155
Depok : FKM-UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive