Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Eddy Surjanto ... [et al.]
JRI Vol.30, No.4
Jakarta : Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2010
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Elisna Syahruddin ... [et al]
JRI Vol.25, N0.2
Jakarta : Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2005
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Elisna Syahruddin, Avissena D. Pratama, Nirwan Arief
JRI Vol.30, N0.3
Jakarta : Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2010
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Salsabila Benazir; Pembimbing: Yovsyah; Penguji: Renti Mahkota, Gandi Agusniadi
Abstrak: Kanker paru adalah semua penyakit keganasan di paru baik yang berasal dari paru sendiri maupun keganasan dari luar paru Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kejadian kanker paru pada pasien rawat inap dan rawat jalan di RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo Jakarta RSCM Tahun 2011 2012 Desain penelitian ini adalah kasus kontrol dan dianalisis secara univariat dan bivariat Sampel dalam penelitian ini adalah pasien yang menjalani pelayanan rawat inap dan rawat jalan di bagian pulmonologi RSCM dan memiliki catatan rekam medis yang lengkap Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien laki laki memiliki risiko 2 05 95 CI 1 062 3 974 kali lebih besar untuk terkena kanker paru dibandingkan pasien perempuan Kemudian untuk tingkat pendidikan rendah memiliki risiko 0 23 95 CI 0 08 0 64 kali lebih besar untuk terkena kanker paru dibandingkan pasien dengan tingkat pendidikan tinggi Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pasien yang merokok memiliki risiko 3 19 95 CI 1 63 2 23 kali lebih besar untuk terkena kanker paru dibandingkan pasien yang tidak merokok pasien yang merokok ge 20 batang per hari memiliki risiko 7 62 95 CI 2 00 28 97 kali lebih besar dibandingkan pasien yang tidak merokok dan pasien yang merokok selama 1 24 tahun memiliki risiko 3 87 95 CI 1 89 7 91 kali lebih besar dibandingkan pasien yang tidak merokok.
 

 
Lung cancer is all of malignant lung disease including malignancy derived from the lung itself or from extrapulmonary malignancy This study aims to determine the risk factors of lung cancer incidence in Inpatient and Outpatient at Dr Cipto Mangunkusumo Hospital RSCM in Jakarta 2011 2012 This study design is case control with univariate and bivariate analyzes The samples in this study were patients undergoing inpatient and outpatient at pulmonologi RSCM and have a complete medical record Results showed that male patients had a risk of 2 05 95 CI 1 062 to 3 974 times greater for lung cancer than women For the low education levels have an increased risk of 0 23 95 CI 0 08 0 64 times greater for lung cancer than patients with higher education levels The results also showed that patients who smoke have a risk of 3 19 95 CI 1 63 to 2 23 times greater for lung cancer than non smokers patients who smoked ge 20 cigarettes per day had a risk of 7 62 95 CI 2 00 to 28 97 times greater than patients who did not smoke and patients who smoked for 1 24 years had a risk of 3 87 95 CI 1 89 to 7 91 times greater than patients who do not smoke.
Read More
S-7991
Depok : FKM-UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Arief Wicaksono; Pembimbing: Asri C. Adisasmita; Penguji: Ratna Djuwita, Andika Chandra Putra, Devi Felicia
Abstrak:
World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa kanker paru telah menjadi satu diantara penyebab kematian utama di seluruh dunia. Prognosis kanker paru merupakan yang paling buruk diantara jenis kanker lainnya. Studi ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kesintasan dan risiko kematian pada pasien Kanker Paru Karsinoma Sel Kecil (KPKSK) dan Kanker Paru Karsinoma Bukan Sel Kecil (KPKBSK) di Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan sejak Januari 2021 hingga Desember 2023 dan di foloow-up hingga September 2024 menggunakan desain kohort retrospektif. Variable yang di analisis pada penelitian ini meliputi jenis histologi, usia, jenis kelamin, ras/suku, status pekerjaan, status perkawinan, Tingkat Pendidikan, derajat merokok, jenis pasien, performance status, lateralitas tumor, clinical stage dan penatalaksanaan. Dari 938 pasien kanker paru yang dianalisis, 6.29% adalah KPKSK dan sisanya 93.71% adalah KPKBSK. Dengan median overall survival (OS) pada KPKSK adalah 142 hari dan pada KPKBSK adalh 298 hari setelah terdiagnosa selama tiga tahun pengamatan. Pada final model dikatuhi bahwa usia, derajat merokok, performance status serta tatalaksana bermakna secara statistic terhadap risiko kematian pada pasien kanker paru setelah dikontrol variable confounding (p<0.05). Terdapat interaksi antara usia ≥60 dan jenis histologi KPKBSK yang bermakna secara statistic terhadap penurunan risiko kematian sebesar 59% setelah dikontrol oleh variable confounding (aHR 0.41 95% CI 0.26 – 0.66 p=0.000) dibandingkan dengan pasien KPKSK. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi untuk klinisi dan menjadi referensi penelitian selanjutnya.

According to the World Health Organization (WHO), lung cancer is one of the leading causes of death worldwide. The prognosis of lung cancer is the worst among other cancers. This study aims to compare survival and risk of death in patients with small cell lung cancer (SCLC) and non-small cell lung cancer (NSCLC) at Persahabatan General Hospital from January 2021 to December 2023 and follow-up until September 2024 using a retrospective cohort design. The variables analysed in this study included histology type, age, gender, race/ethnicity, employment status, marital status, education level, smoking status, patient type, performance status, tumour laterality, clinical stage and treatment. Of the 938 lung cancer patients analysed, 6.29% had SCLC and the remaining 93.71% had NSCLC. The median overall survival (OS) in SCLC is 142 days and in NSCLC is 298 days after diagnosed during three years of observation. In the final model, it was found that age, smoking level, performance status and treatment were statistically significant on the risk of death in lung cancer patients after controlling for confounding variables (p <0.05). There was an interaction between age ≥60 and histology type of NSCLC which was statistically significant on decrease the risk of death by 59% after controlling for confounding variables (aHR 0.41 95% CI 0.26 - 0.66 p = 0.000) compared to SCLC patients. The results of this study are expected to inform clinicians and provide a reference for further research.
Read More
T-7187
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Amanda Cherkayani Sejati; Pembimbing: Bambang Sutrisna; Penguji: Yovsyah, Achmad Mulawarman
Abstrak: Efusi pleura ganas (EPG) sebagai bentuk perluasan dari keganasan sering munculpada penderita kanker paru, mempersulit penatalaksanaan kanker paru, danmembuat prognosis pasien memburuk dengan rerata angka ketahanan hidup 6bulan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat karakteristik dan ketahanan hiduppasien kanker paru dengan EPG di RS Kanker Dharmais Jakarta tahun 2009-2013.Desain penelitian ini adalah kohort longitudinal dengan analisis univariat danketahanan hidup. Sampel penelitian ini adalah pasien kanker paru dengan EPG(stadium IIIB atau IV) dari metastasis kanker paru berdasarkan pemeriksaansitologi atau biopsi dan memiliki rekam medik lengkap. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa rata-rata umur pasien adalah 58,73 tahun, berjenis kelaminlaki-laki, tidak merokok, dan status pekerjaan terbanyak adalah pensiunan.Mayoritas pasien mengeluhkan gangguan respirasi saat pertama berobat, memilikijenis sel kanker adenokarsinoma, sudah mencapai stadium IV, dan lokasi efusiberada di paru-paru kanan. Sekitar 68.5% pasien bertahan hidup 6 bulan setelahdiagnosis dan median survival adalah 12,5 bulan. Diharapkan ada KIE bagimasyarakat, terutama terkait kebiasaan merokok dan ditujukan untuk populasiberisiko, mengenai kanker paru untuk mengurangi jumlah pasien yang baruberobat setelah kanker mencapai stadium lanjut.Kata kunci: efusi pleura ganas, karakteristik, ketahanan hidup
Malignant pleural effusion (MPE) often appears in patients with lung cancer anddeteroriates prognosis of patients with mean survival rate of 6 months. This studyaims to look at the characteristics and survival of lung cancer patients with MPE(stage IIIB or IV) at Dharmais Cancer Hospital Jakarta in 2009-2013. Studydesign was longitudinal cohort with univariate and survival analysis. Sample waslung cancer patients with metastatic MPE based on cytology test or biopsy withcomplete medical record. Results showed average age of patients was 58.73; mostwere male, nonsmoker, and pensioner. Majority of patients had respiratorydisorder, adenocarcinoma cancer type, reached stage IV, and effusion in the rightlung. Approximately 68.5% of patients surviving 6 months after diagnosis andmedian survival were 12.5 months. IEC is needed for community; especiallypopulation with lung cancer risk, to help reducing number of new patients seekingtreatment after cancer reaches advanced stage.Keyword: malignant pleural effusion,characteristics, survival.
Read More
S-8488
Depok : FKM-UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive