Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Oon Fatonah Akbarini; Pembimbing: Kemal Nazaruddin Siregar; Penguji: Toha Muhaimin, Besral, Heni Handayni
T-4378
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Desy Surya Aning Lestari; Pembimbing: Rita Damayanti; Penguji: Evi Martha, Yenita
Abstrak:
Remaja yang berada di lembaga pembinaan khusus anak merupakan kelompok yang rentan untuk melakukan perilaku berisiko HIV. Hasil skrinning HIV di LPKA menunjukkan bahwa sebagian remaja pernah melakukan hubungan seksual, tato, tindik, dan narkoba suntik. Peer education merupakan cara yang efektif serta efisien untuk mencegah penularan HIV/AIDS di penjara karena dapat berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh peer education yang dilaksanakan bulan Mei sampai Juni 2017 terhadap pengetahuan dan niat untuk mengurangi perilaku berisiko HIV. Penelitian menggunakan desain quasi experimental without control dengan kuesioner pretest-posttest. Hasil penelitian terhadap 39 responden menunjukkan bahwa terdapat peningkatan bermakna pada pengetahuan HIV berdasarkan indikator MDGs (p=0,015), pengetahuan HIV total (p=0,000), niat hanya berhubungan seksual dengan satu pasangan setia (p=0,05), dan niat melakukan tes HIV (p=0,02). Namun demikian, tidak ada peningkatan secara bermakna pada niat abstinance (p=0,317) dan niat menggunakan kondom (0,206).
Kata kunci : peer education, pengetahuan, niat, HIV, penjara
Adolescents in prisons are vulnerable to perform HIV risk behaviors. Results of HIV screening from LPKA, showed that some adolescent had had sexual intercourse, tattoos, piercing, and injecting drugs. Peer education is the most effective and efficient program to prevent HIV transmission in prisons because its sustainability. The research aims to know the effect of peer education on May until June 2017 on knowledge and intent to reduce HIV risk behavior. The research used quasi experimental without control design with pretest-posttest questionnaires. The results showed that there was a significant increase in HIV knowledge based on the MDGs indicator (p = 0.015), total HIV knowledge (p=0,000), intention to only have sexual intercourse with one faithful partner (p=0.05), and intention to test HIV (p=0.02). But, there was no significant increase in intention to abstinance (p = 0.317) and intention to using condom (0.206).
Keywords: peer education, knowledge, intention, HIV, prison
Read More
Kata kunci : peer education, pengetahuan, niat, HIV, penjara
Adolescents in prisons are vulnerable to perform HIV risk behaviors. Results of HIV screening from LPKA, showed that some adolescent had had sexual intercourse, tattoos, piercing, and injecting drugs. Peer education is the most effective and efficient program to prevent HIV transmission in prisons because its sustainability. The research aims to know the effect of peer education on May until June 2017 on knowledge and intent to reduce HIV risk behavior. The research used quasi experimental without control design with pretest-posttest questionnaires. The results showed that there was a significant increase in HIV knowledge based on the MDGs indicator (p = 0.015), total HIV knowledge (p=0,000), intention to only have sexual intercourse with one faithful partner (p=0.05), and intention to test HIV (p=0.02). But, there was no significant increase in intention to abstinance (p = 0.317) and intention to using condom (0.206).
Keywords: peer education, knowledge, intention, HIV, prison
S-9569
Depok : FKM UI, 2017
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Azizatul Hamidiyah; Promotor: Sandra Fikawati; Ahmad Syafiq, Nahe'i; Penguji: Dien Anshari, Sabarinah, Waryono; Wendy Hartanto; Edi Setiawan
Abstrak:
Read More
Tingginya angka pernikahan dini di Indonesia linier dengan banyaknya pernikahan dini yang terjadi di kalangan santri putri di Pondok Pesantren. Beberapa riset menunjukkan bahwa santri putri belum memiliki rencana kehidupan keluarga yang baik (belum tahu usia aman menikah, berencana memiliki anak lebih dari dua, belum mengetahui jarak kehamilan yang aman dan tidak berencana menggunakan alat kontrasepsi). Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan model peer education dalam intensi penyiapan kehidupan berkeluarga santri putri di pondok pesantren (usia pertama menikah, jumlah anak, jarak kehamilan dan keluarga berencana). Penelitian dilakukan menggunakan mixed method study dengan jenis exploratory sequential design. Tahap pertama penelitian dilakukan studi kualitatif untuk menyusun modul dan buku sebagai pengembangan model pada segi content. Tahap kedua dilakukan studi kuantitatif dengan desain quasi experiment with pre-post test control group design untuk menguji efek model peer education menggunakan modul yang telah disusun dalam penelitian tahap pertama sebagai pengembangan model pada segi delivery. Penelitian dilakukan di tiga jenis pondok pesantren di Jawa Timur yaitu pondok pesantren salafiah (Pondok Pesantren Lirboyo Kediri), pondok pesantren modern (Pondok Pesantren Al-Amien Sumenep Madura), dan pondok pesantren bentuk lainnya (Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Situbondo). Waktu penelitian Desember 2022 sampai Oktober 2023. Sampel penelitian adalah santri putri berusia 15-24 tahun, telah mondok lebih dari satu tahun, dalam keadaan sehat dan selama di pesantren belum pernah mengikuti program edukasi kesehatan reproduksi dan penyiapan kehidupan berkeluarga. Besar sampel sebanyak 612 responden, dengan 204 responden di setiap jenis pesantren. Pada masing-masing jenis pesantren terdapat tiga kelompok intervensi (konvensional, peer education ustadzah muda, peer education rekan seasrama) dan satu kelompok kontrol sehingga pada setiap kelompok terdapat 153 responden. Analisis data dilakukan menggunakan uji statistik Generalized Linier Model Repeated Measure. Hasil penelitian menunjukkan peer education memiliki efek dalam meningkatkan intensi penyiapan kehidupan berkeluarga santri putri di pondok pesantren. Peer education rekan seasrama dan peer education ustadzah muda memiliki efek setara dalam meningkatkan intensi penyiapan kehidupan berkeluarga di pondok pesantren salafiah dan modern. Sedangkan peer education rekan seasrama lebih memiliki efek dalam meningkatkan intensi penyiapan kehidupan berkeluarga santri putri di pondok pesantren bentuk lain.
The high number of early marriages in Indonesia is related to the large number of early marriages that occur among female santri at Islamic boarding schools. Several studies show that female santri do not have a good family life plan (don't know the safe age for marriage, plan to have more than two children, don't know the safe space between pregnancies and don't plan to use contraception). The aim of this research was to develop a peer education model in the preparation of female santri' family life intentions in Islamic boarding schools (age at first marriage, number of children, pregnancy spacing and family planning). The research was conducted using a mixed method study with an exploratory sequential design. The first stage of the research was a qualitative study to develop modules and books as a model development in terms of content. In the second stage, a quantitative study was carried out with a quasi experimental design with pre-post test control group design to test the effect of peer education model using the modules that had been prepared in the first stage of research as model development in terms of delivery. The research was conducted in three types of Islamic boarding schools in East Java, namely Salafiah Islamic boarding schools (Pondok Pesantren Lirboyo Kediri), modern Islamic boarding schools (Pondok Pesantren Al-Amien Sumenep Madura), and other forms of Islamic boarding schools (Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Situbondo). The research period was December 2022 to October 2023. The research sample was female santri aged 15-24 years, have been boarding for more than one year, in good health and while at the Islamic boarding school have never participated in reproductive health education programs and preparation for family life. The sample size was 612 respondents, with 204 respondents in each type of Islamic boarding school. In each type of Islamic boarding school there were three intervention groups (conventional, young ustadzah peer education, dorm mates peer education) and one control group so that in each group there are 153 respondents. Data analysis was carried out using the Generalized Linear Model Repeated Measure statistical test. The results of the research show that peer education has an effect in increasing the intention to prepare female santri for family life in Islamic boarding schools. Peer education from dorm mates and peer education from young ustadzahs have the same effect in increasing intentions to prepare for family life in salafiah and modern Islamic boarding schools. Meanwhile, peer education from dorm mates has more of an effect in increasing the intention to prepare female santri for family life in other forms of Islamic boarding schools.
D-520
Depok : FKM-UI, 2024
S3 - Disertasi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Lina Dwi Ariani; Pembimbing: Rita Damayanti; Penguji: Dien Anshari, Sri Winarni
Abstrak:
Skripsi ini membahas mengenai pengaruh pendidikan sebaya (peer education) terhadap pengetahuan dan sikap tentang bahaya merokok pada siswa kelas VII diSMP Negeri 4 Bekasi tahun 2014. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatifpre eksperimental dengan rancangan one group pre test and post test. Sampelpenelitian ini adalah siswa kelas VII-1 sampai dengan VII-5 SMP Negeri 4 Bekasi sebanyak 180 orang. Pemilihan sampel menggunakan purposve sampling.Dari hasil pengolahan data diketahui bahwa terjadi peningkatan pengetahuan dan sikap tentang bahaya merokok pada siswa kelas VII SMP Negeri 4 Bekasi sebesar1.99 point untuk rata-rata nilai pengetahuan dan 1.22 point untuk rata-rata nilai sikap.Hasil uji statistik menunjukkan ada perbedaan yang signifikan rata-rata nilaipengetahuan dan sikap sebelum dan sesudah diberikan pendidikan sebaya tentang bahaya merokok (p-value < 0.05). Hal ini menunjukan bahwa pendidikan sebaya(peer education) yang dilakukan dapat memberikan pengaruh terhadap peningkatanpengetahuan dan sikap tentang bahaya merokok pada siswa kelas VII di SMP Negeri4 Bekasi. Diharapkan pihak sekolah dapat terus melaksanakan program pendidikansebaya (peer education) tentang bahaya merokok serta menjalin kerjasama denganpuskesmas dan Dinas Kesehatan dalam meningkatkan dan mengembangkan programpendidikan sebaya (peer education) tentang bahaya merokok di sekolah.Kata Kunci : pengetahuan, sikap, bahaya merokok, pendidikan sebaya
This research discusses the effects of peer education towards knowledge and attitudesabout the dangers of smoking in seventh grade students of SMP Negeri 4 Bekasi in2014. The study uses a pre-experimental quantitative research with one group pre testand post test design. Samples were 180 people, students of class VII-1 until VII-5SMP Negeri 4 Bekasi. The selection of the sample using purposive sampling.The result of data processing are the increasing of knowledge and attitudes about thedangers of smoking in seventh grade students of SMP Negeri 4 Bekasi. The averagevalue of knowledge increases 1.99 points and the average value of attitude increases1.22 points. Result test statistically shows there are significant differences the averagevalue of the knowledge and attitudes before and after the peer education about thedangers of smoking (p-value <0.05). Those increasing point and result teststatistically have proven that peer education ,which have been conducted, are succedto increase knowledge and attitudes about the dangers of smoking in seventh gradestudents of SMP Negeri 4 Bekasi. The writter is expecting that SMP Negeri 4 Bekasiwill continue to carry out peer education program about the dangers of smoking, andformed a partnership with community health care centers and the Department ofHealth to improve and develop peer education programs about the dangers ofsmoking in SMP Negeri 4 Bekasi.Keywords: Knowledge, attitudes, dangers of smoking, peer education
Read More
This research discusses the effects of peer education towards knowledge and attitudesabout the dangers of smoking in seventh grade students of SMP Negeri 4 Bekasi in2014. The study uses a pre-experimental quantitative research with one group pre testand post test design. Samples were 180 people, students of class VII-1 until VII-5SMP Negeri 4 Bekasi. The selection of the sample using purposive sampling.The result of data processing are the increasing of knowledge and attitudes about thedangers of smoking in seventh grade students of SMP Negeri 4 Bekasi. The averagevalue of knowledge increases 1.99 points and the average value of attitude increases1.22 points. Result test statistically shows there are significant differences the averagevalue of the knowledge and attitudes before and after the peer education about thedangers of smoking (p-value <0.05). Those increasing point and result teststatistically have proven that peer education ,which have been conducted, are succedto increase knowledge and attitudes about the dangers of smoking in seventh gradestudents of SMP Negeri 4 Bekasi. The writter is expecting that SMP Negeri 4 Bekasiwill continue to carry out peer education program about the dangers of smoking, andformed a partnership with community health care centers and the Department ofHealth to improve and develop peer education programs about the dangers ofsmoking in SMP Negeri 4 Bekasi.Keywords: Knowledge, attitudes, dangers of smoking, peer education
S-8327
Depok : FKM-UI, 2014
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Luthfiatur Rohmah; Pembimbing: Triyanti; Penguji: Sandra Fikawati, Dyah Santi Puspitasari
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh peer education (pendidikan sebaya) tentang pengetahuan 1000 HPK dan gizi seimbang terhadap perilaku gizi seimbang pada siswi SMAN 49 Jakarta. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan SMAN 49 Jakarta sebagai kelompok perlakuan yang akan mendapatkan intervensi peer education dan SMAN 38 Jakarta sebagai kelompok kontrol yang akan mendapatkan intervensi ceramah. Penelitian ini dilakukan kepada 22 siswi pada kelompok perlakuan dan 28 siswi pada kelompok kontrol. Pengambilan data pengetahuan dilakukan pada sesaat sebelum intervensi (pre test), sesaat setelah intervensi (post test), 7 hari setelah intervensi, dan 21 hari setelah intervensi. Sementara, pengambilan data perilaku dilakukan sebelum intervensi (pre test) dan 21 hari setelah intervensi (post test). Uji statistik yang digunakan adalah uji T independen, uji T berpasangan, chi square, dan ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada variabel pengetahuan terjadi peningkatan pada masing-masing kelompok secara signifikan, sedangkan pada variabel perilaku peningkatan pada kedua kelompok tidak signifikan. Selain itu, tidak ada perbedaan peningkatan pengetahuan antara kelompok kontrol dan perlakuan. Sementara, pada variabel perilaku peningkatan perilaku baik pada kelompok perlakuan lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Kata kunci : pendidikan sebaya, ceramah, 1000 HPK, gizi seimbang
Read More
S-9513
Depok : FKM-UI, 2017
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
