Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Derison MarsinovaBakara, Esmianti Farida dan Wulandari Chyntamia
BPSK Vol.17, No.3
Surabaya : Balitbangkes Kemenkes RI, 2014
Indeks Artikel Jurnal-Majalah Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Ito Leiliana Warnani Harahap; Pemb. Fatmah; Penguji: Trini Sudiarti, Ahmad Syafiq, Hardinsyah, Een Nuraeni
T-3943
Depok : FKM UI, 2013
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Mayumi Nitami; Pembimbing: Sri Tjahyani Budi Utami, Ema Hermawati; Penguji: Budi Hartono, Hamdani, Intan Widaya
T-4646
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Erin Firliana; Pembimbing: Zakianis; Penguji: Agustin Kusumayati, Ika Widianingrum
Abstrak:
Permasalahan timbulan sampah yang terus meningkat disebabkan karena kurangnya pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah rumah tangga berkonsep 3R. Penyuluhan merupakan kegiatan pendidikan kesehatan yang dilakukan dengan menyebarluaskan informasi dan menanamkan kayakinan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku tentang pengelolaan sampah rumah tangga berkonsep 3R.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyuluhan yang lebih efektif antara penyuluhan individual dan kelompok terhadap peningkatan nilai rata-rata pengetahuan, sikap, dan perilaku pengelolaan sampah rumah tangga berkonsep 3R di Kelurahan Abadijaya, Depok. Jenis penelitian ini adalah Quasi experiment. Subjek penelitian terdiri dari 50 rumah tangga pada masing-masing kelompok. Uji statistic yang digunakan adalah uji chi-square, pair t-test, Wilcoxon,dan mann whitney.
Hasil menunjukkan bahwa penyuluhan individual dan kelompok secara signifikan dapat meningkatkan nilai rata-rata pengetahuan, sikap, dan perilaku pengelolaan sampah rumah tangga bekonsep 3R saat sebelum dan setelah penyuluhan. Akan tetapi, tidak ada perbedaan nilai rata-rata pengetahuan, sikap, dan perilaku pengelolaan sampah rumah tangga berkonsep 3R pada penyuluhan individual dan kelompok
Kata kunci : Pengelolaan sampah rumah tangga berkonsep 3R, Pengetahuan, Penyuluhan individual, Penyuluhan Kelompok, Perilaku, Sikap
The problem of increasing amount of waste is due to the lack of understanding and public awareness about household waste management using the 3R concept. Counseling is a health education activity carried out by disseminating information and instilling confidence to improve the knowledge, attitude, and behavior concerning household waste management using the 3R concept.
The goal of this study is to find out which of the following counseling methods between individual counseling or group counseling is more effective at improving the value of average knowledge, attitude, and behavior towards household waste management using the 3R concept in Kelurahan Abadijaya, Depok. This research is quasi-experimental. The subjects consisted of 50 households in each group. The statistical tests used in this study are the chi-square, pair t-test, Wilcoxon, and Mann-Whitney test.
Results showed that individual and group counseling significantly improves the value of average knowledge, attitude, and behavior towards household waste management using the 3R concept before and after counseling. However, there was no correlation between the values of average knowledge, attitude, and behaviors towards household waste management using the 3R concept between individual and group counseling.
Key words: Household waste management using the 3R concept, Knowledge, Attitude, Behavior, Individual Counseling, Group Counseling
Read More
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyuluhan yang lebih efektif antara penyuluhan individual dan kelompok terhadap peningkatan nilai rata-rata pengetahuan, sikap, dan perilaku pengelolaan sampah rumah tangga berkonsep 3R di Kelurahan Abadijaya, Depok. Jenis penelitian ini adalah Quasi experiment. Subjek penelitian terdiri dari 50 rumah tangga pada masing-masing kelompok. Uji statistic yang digunakan adalah uji chi-square, pair t-test, Wilcoxon,dan mann whitney.
Hasil menunjukkan bahwa penyuluhan individual dan kelompok secara signifikan dapat meningkatkan nilai rata-rata pengetahuan, sikap, dan perilaku pengelolaan sampah rumah tangga bekonsep 3R saat sebelum dan setelah penyuluhan. Akan tetapi, tidak ada perbedaan nilai rata-rata pengetahuan, sikap, dan perilaku pengelolaan sampah rumah tangga berkonsep 3R pada penyuluhan individual dan kelompok
Kata kunci : Pengelolaan sampah rumah tangga berkonsep 3R, Pengetahuan, Penyuluhan individual, Penyuluhan Kelompok, Perilaku, Sikap
The problem of increasing amount of waste is due to the lack of understanding and public awareness about household waste management using the 3R concept. Counseling is a health education activity carried out by disseminating information and instilling confidence to improve the knowledge, attitude, and behavior concerning household waste management using the 3R concept.
The goal of this study is to find out which of the following counseling methods between individual counseling or group counseling is more effective at improving the value of average knowledge, attitude, and behavior towards household waste management using the 3R concept in Kelurahan Abadijaya, Depok. This research is quasi-experimental. The subjects consisted of 50 households in each group. The statistical tests used in this study are the chi-square, pair t-test, Wilcoxon, and Mann-Whitney test.
Results showed that individual and group counseling significantly improves the value of average knowledge, attitude, and behavior towards household waste management using the 3R concept before and after counseling. However, there was no correlation between the values of average knowledge, attitude, and behaviors towards household waste management using the 3R concept between individual and group counseling.
Key words: Household waste management using the 3R concept, Knowledge, Attitude, Behavior, Individual Counseling, Group Counseling
S-10119
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Farida Wahyu Ningtyas, Ahmad Husain Asdie, Madarina Julia, Yayi Suryo Prabandari
KJKMN Vol.9, No.2
Depok : FKM UI, 2014
Indeks Artikel Jurnal-Majalah Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Dian Geumala Hayati; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Anwar Hasan, Ihwan
S-6601
Depok : FKM UI, 2011
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Chandrayani Simanjorang; Promotor: Mondastri Korib Sudaryo; Kopromotor: Tri Yunis Miko, Agnes Kurniawan; Penguji: Umar Fahmi Achmadi, Helda, Tri Krianto, Lukman Hakim, Rita Kusriastuti
Abstrak:
Latar Belakang: Lamanya waktu pengobatan primakuin pada pasien malaria vivax diyakini dapat menyebabkan tingkat kepatuhan minum obat yang rendah. Oleh karena itu dibutuhkan suatu metode intervensi yang dapat meningkatkan kepatuhan minum obat sehingga kekambuhan dapat dicegah. Efektivitas metode ini belum diuji secara optimal di daerah endemis malaria seperti Sentani Papua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penyuluhan individu dan supervisi pengobatan terhadap kekambuhan malaria vivax di Sentani Kabupaten Jayapura. Faktor-faktor lain yang berpotensi menyebabkan terjadinya kekambuhan malaria vivax juga disertakan dalam penelitian ini. Metode: Sebuah metode quasi eksperimen yang dilakukan pada Januari-Agustus 2019 di Sentani Papua. Subjek penelitian adalah pasien yang didiagnosa malaria vivax konfirmasi mikroskop, usia ≥1 tahun, bukan malaria berat, tidak sedang hamil, tidak sedang menyusui, tidak meminum obat anti malaria dalam 4 minggu sebelumnya dan diberikan pengobatan sesuai standar nasional dengan DHP selama 3 hari dan primakuin 14 hari. Subjek penelitian dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok standard therapy (STH) sebagai kontrol, kelompok intervensi penyuluhan individu (EDU), dan kelompok intervensi supervisi (SPV). Kemudian semua pasien difollow-up selama 90 hari dan dilihat kekambuhannya. Dinyatakan kambuh apabila ditemukan plasmodium vivax pada apusan darah subjek melalui pemeriksaan mikroskopis selama follow-up. Pemeriksaan dilakukan hari ke-3, 7, 14, 28, 60, dan 90 setelah diagnosa pertama. Hasil pemeriksaan dievaluasi dengan melakukan uji silang di BBPTKL-PP Jakarta. Intervensi pada kelompok EDU berupa penyuluhan individu oleh dokter dan perawat Puskesmas sebanyak 3 kali yaitu H0, H3, dan H7. Penyuluhan diberikan secara lisan kepada pasien dengan materi tentang kekambuhan malaria vivax yang sudah tertera di leaflet. Kemudian leaflet diberikan kepada pasien untuk dibaca dan dibawa pulang. Sementara kelompok SPV diberikan intervensi supervisi berupa kunjungan rumah untuk pengawasan minum obat sebanyak 7 kali yaitu H0, H2, H4, H6, H8, H10, H12. Serta mengirimkan pesan singkat/telepon untuk mengingatkan minum obat malaria pada H1, H3,H5, H7, H9, H11, H13. Kelompok kontrol (STH) merupakan kelompok yang didiagnosa malaria vivax di Puskesmas kemudian menerima pengobatan standar dan kembali ke rumah masing-masing. Hasil: Seluruh subjek penelitian (162 subjek) berasal dari pasien malaria vivax di wilayah Puskemas Sentani, Sentani Timur dan Sentani Barat. Terdapat 54 subjek masuk kelompok EDU (Puskesmas Sentani), 58 subjek masuk kelompok SPV (Puskesmas Sentani Timur), dan 50 subjek masuk kelompok STH (puskesmas Sentani Barat). Semua subjek sembuh tanpa komplikasi. Insiden kekambuhan malaria vivax pada kelompok EDU lebih rendah dibandingkan dengan kelompok STH (1.9% vs 20% atau 0.21/1.000 person-days vs 2.36/1.000 person-days). Insiden kekambuhan malaria vivax pada kelompok SPV juga lebih rendah dibandingkan dengan kelompok STH (1.7% vs 20% atau 0.19/1.000 person-days vs 2.36/1.000 person-days). Kekambuhan pada kelompok EDU terjadi di hari ke-48 (1 subjek), kelompok SPV terjadi di hari ke-7 dan 14 (1 subjek). Sementara kekambuhan pada kelompok STH terjadi di hari ke-38 ix Universitas Indonesia (1 subjek), 47 (1 subjek), 48 (1 subjek), 60 (2 subjek), 62 (1 subjek), 74 (2 subjek), dan 90 (2 subjek). Seluruh subjek dinyatakan kambuh melalui hasil pemeriksaan mikroskopis malaria vivax. Sebanyak 10 subjek (83%) dari seluruh subjek yang mengalami kekambuhan adalah anak-anak. Hazard Ratio (HR) intervensi EDU terhadap kekambuhan malaria vivax adalah 0.079 (CI 95%; 0.009-0.675). Hazard Ratio (HR) intervensi SPV terhadap kekambuhan malaria vivax adalah 0.087 (CI 95% = 0.010-0.734). Proporsi kasus yang dapat dicegah (PFu%) dengan intervensi EDU sebesar 92% dan intervensi SPV 91%. Artinya, sebanyak 92% kekambuhan pada kelompok STH dapat dicegah dengan pemberian penyuluhan individu dan sebesar 91% kekambuhan pada kelompok STH dapat dicegah dengan intervensi supervisi pengobatan. Kesimpulan: Intervensi berupa penyuluhan individu dan intervensi pengawasan minum obat sama-sama efektif meningkatkan kepatuhan pengobatan 14 hari primakuin sehingga dapat mencegah kekambuhan malaria vivax. Berkurangnya kekambuhan malaria vivax sejalan dengan berkurangnya transmisi dan morbiditas malaria di daerah endemis. Intervensi edukasi merupakan pilihan yang tepat diimplementasikan di daerah urban dimana mayoritas penduduknya berpendidikan tinggi, sementara di daerah rural sebaiknya memilih gabungan dari kedua intervensi dengan memberdayakan kader malaria yang sudah dilatih oleh Kementerian Kesehatan.
Read More
D-426
Depok : FKM-UI, 2020
S3 - Disertasi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Wiwi Wahyuni; Pembimbing: Rachmadhi Purwana; Penguji: Zakianis, Ery Soekresno
Abstrak:
Taman Kanak-kanak R.A Madinatun Naja merupakan sekolah pra-formal dengan dominasi kegiatan eksplorasi luar ruangan dan rutinitas makan bersama sebagai satu rangkaian setiap harinya. Sehingga rutinitas mencuci tangan bukan lagi merupakan sebuah pembelajaran namun sudah menjadi suatu kebutuhan. Penelitian ini meneliti seberapa efektif penyuluhan dilakukan kepada murid-murid dengan kisaran usia 4-6 tahun. Desain penelitian yang digunakan adalah Pretest- Posttest with Control Group. Terdapat 3 populasi penelitian : Play group, TK A, dan TK B. Penelitian dilakukan terhadap perubahan perilaku mencuci tangannya pada sebelum (Pre-test) dan sesudah (Post-test) dilakukan penyuluhan pada tiga waktu pengamatan. Hasil pada penelitian ini menunjukkan penyuluhan yang dilakukan memberikan perubahan perilaku mencuci tangan yang signifikan pada ketiga populasi penelitian dan tingkat inisiatif mencuci tangan pada populasi TK B paling tinggi dibanding populasi lainnya dengan metode penyuluhan yang efektif yaitu diskusi dua arah.
Madinatun Naja Kindergarten is a pre-formal school with domination of outdoor exploration and routines activities such as eats together as a sequence activity every day. Therefore, routine hand washing shall be no longer as learning but shall become a necessity. This research is to show effectiveness of counseling to students at the range age 4-6 years. This research method is pretest and post test experimental with control group. There are three populations as a sample: Play group, Kindergarten A and B. In this research, we observe behavior of hands washing before and after counseling in three observations. The most effective was kindergarten B compared to other sample populations. Meanwhile, the most effective method in that population was two way discussions.
Read More
Madinatun Naja Kindergarten is a pre-formal school with domination of outdoor exploration and routines activities such as eats together as a sequence activity every day. Therefore, routine hand washing shall be no longer as learning but shall become a necessity. This research is to show effectiveness of counseling to students at the range age 4-6 years. This research method is pretest and post test experimental with control group. There are three populations as a sample: Play group, Kindergarten A and B. In this research, we observe behavior of hands washing before and after counseling in three observations. The most effective was kindergarten B compared to other sample populations. Meanwhile, the most effective method in that population was two way discussions.
S-7980
Depok : FKM-UI, 2013
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Rizky Annisa; Pembimbing: Tri Krianto; Penguji: Evi Martha, Wachyu Nursani Eka
S-8117
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Dhiena Nurazizah; Pembimbing: Trini Sudiarti; Penguji: Siti Arifah Pudjonarti, Mukti Purnaningsih
S-6997
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
