Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Charina Putri Sauduria AS; Pembimbing: Jaslis Ilyas; Penguji: Puput Oktamianti, Sabina Murti
S-9261
Depok : FKM-UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Indah Sari Hastuti; Pembimbing: Mardiati Nadjib; Penguji: Pujiyanto; Melati Ratimanjari
S-6750
Depok : FKM-UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Renaldo Trisatria Putra; Pembimbing: Atik Nurwahyuni; Penguji: Vetty Yulianty Permanasari, Fardilla
Abstrak: JPK merupakan suatu program yang diselenggarakan oleh badan penyelenggaraasuransi sosial yaitu PT Jamsostek (Persero) dan diselenggarakan secaraterstruktur dan komprehensif. Program JPK Jamsostek menggunakan prinsipmanaged care. Program ini harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur pelayanankesehatan. Oleh karena itu, peserta program ini harus memahami dan mengikutiprosedur pelayanan kesehatan yang sudah ditetapkan oleh PT Jamsostek(Persero). Pada tahun 2012, PT Jamsostek (Persero) Kantor Cabang Gambirmembayarkan klaim perorangan rata-rata 75 klaim/bulan. Hal ini menandakanbahwa masih rendahnya pemahaman peserta JPK Jamsostek tentang prosedurpelayanan kesehatan PT Jamsostek (Persero).
Penelitian ini bertujuan untukmengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman peserta JPK Jamsostektentang prosedur pelayanan kesehatan PT Jamsostek (Persero) Kantor CabangGambir Tahun 2012. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain studicross-sectional dan dilakukan dengan cara pengisian kuesioner. Kuesioner dibagikan kepada 97 responden di PT Matahari Department Store Tbk. AtriumPlaza dan Kopposindo Jakarta Pusat.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara umur, tingkat pendidikan, pengalaman menggunakan JPK, sosialisasi SDMperusahaan, dan sosialisasi JPK Jamsostek dengan pemahaman peserta JPKJamsostek tentang prosedur pelayanan kesehatan PT Jamsostek (Persero).Kata kunci : Pemahaman, prosedur pelayanan kesehatan PT Jamsostek (Persero)
Read More
S-7601
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sundari Wirasmi; Pembimbing: Anhari Achadi; Penguji: Ede Surya Darmawan, Harimat Hendarwan
Abstrak:
Kepatuhan petugas terhadap standard operating procedure pelayanan dapat membantu mengurangi risiko kesalahan dan meningkatkan keselamatan pasien. Sejak akreditasi tahun 2017 di Puskesmas Kalijaga Permai belum pernah dilakukan evaluasi kepatuhan petugas terhadap standard operating procedure pelayanan rawat jalan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kepatuhan petugas terhadap standard operating procedure pelayanan rawat jalan di Puskesmas Kalijaga Permai dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain studi kasus dengan kerangka teori kepatuhan diadaptasi dari theory of planned behavior, theory of knowledge, attitude dan practice serta theory of compliance. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepatuhan petugas terhadap Standar Operating Procedure pelayanan rawat jalan di Puskesmas Kalijaga Permai walaupun secara umum sudah baik namun masih terdapat beberapa ketidakpatuhan oleh petugas di bagian kesehatan ibu dan anak, pendaftaran dan balai pengobatan umum. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan petugas terhadap standard operating procedure rawat jalan yaitu pengetahuan, sikap, dan sarana. Upaya perbaikan kepatuhan petugas terhadap standard operating procedure pelayanan rawat jalan diperlukan dengan cara peningkatan kepatuhan petugas antara lain pengawasan oleh pimpinan puskesmas, audit internal terkait kepatuhan, serta penguatan komitmen pada jam buka dan tutup pelayanan. 

Compliance of personnel with standard operating procedures (SOP) in healthcare services can help reduce the risk of errors and improve patient safety. Since the accreditation in 2017 at Kalijaga Permai Community Health Center (Puskesmas), there has been no evaluation of the compliance of personnel with the SOP for outpatient care. This research aims to analyze the compliance of personnel with the SOP for outpatient care at Kalijaga Permai Puskesmas and the influencing factors. The research adopts a qualitative approach with a case study design, using a theoretical framework of compliance adapted from the theory of planned behavior, theory of knowledge, attitude, and practice, as well as the theory of compliance. The results of this research indicate that although the overall compliance of personnel with the SOP for outpatient care at Kalijaga Permai Puskesmas is good, there are still some non-compliance issues among personnel in the Maternal and Child Health, registration, and General Health Clinic departments. The factors influencing the compliance of personnel with the SOP for outpatient care include knowledge, attitude, and facilities. Efforts to improve the compliance of personnel with the SOP for outpatient care are needed, including increased supervision by the Puskesmas management, internal audits related to compliance, and strengthening commitment to the opening and closing hours of service. Key words: compliance, standard operating procedures, outpatient care
Read More
T-6710
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Jeffrey Christian Mahardhika; Pembimbing: Prastuti Soewondo; Penguji: Mardiati Nadjib, Vetty Yulianty Permanasari, Heru Pramanto, Felix Kasim
Abstrak:

Latar belakang: Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) meningkatkan utilisasi dan pendapatan pasien dari prosedur operasi rawat inap di RS Jakarta. Namun, peningkatan ini justru menurunkan laba rumah sakit akibat tarif JKN yang relatif rendah. Prosedur operasi bedah umum merupakan prosedur terbanyak yang dilakukan, tetapi memiliki utilitas kamar operasi terendah. Untuk itu, perlu dilakukan analisis efisiensi biaya prosedur ini sebagai dasar strategi pengembangan layanan untuk kesinambungan bisnis rumah sakit ke depan. Tujuan: Diketahui perbandingan tingkat efisiensi biaya prosedur operasi agar dapat memberikan rekomendasi strategi efisiensi dan pengembangan prosedur operasi bedah umum JKN di RS Jakarta agar tercapai kesinambungan bisnis rumah sakit yang baik. Metode: Penelitian menggunakan data prosedur operasi bedah umum pasien JKN tahun 2023. Biaya satuan dihitung menggunakan metode activity-based costing, mencakup biaya langsung dan tidak langsung. Efisiensi dinilai dengan membandingkan biaya aktual dengan biaya normatif berdasarkan clinical pathway. Total biaya diperoleh dari penjumlahan biaya prosedur dan akomodasi rawat inap. Skor efisiensi teknis dan skala dihitung dengan pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA). Hasil: Rata-rata biaya satuan prosedur aktual di kamar operasi sebesar Rp3.515.894,65 dengan skor efisiensi 103,0%, yang idealnya ada di bawah 100%. Komponen biaya jasa medis dan obat serta bahan medis habis pakai (BMHP), menjadi pemicu utama inefisiensi. Rata-rata biaya total aktual, yaitu biaya satuan prosedur aktual di kamar operasi ditambah biaya akomodasi adalah Rp4.678.032,01 dengan skor efisiensi 108,4%. Biaya akomodasi menyumbang 24,8% dari biaya total dan berkontribusi besar pada inefisiensi. Prosedur paling efisien adalah hemoroidektomi kelas 3 dan insisi abses perianal (satu kelas). Kesimpulan: Biaya satuan prosedur operasi bedah umum di kamar operasi untuk pasien JKN tahun 2023 belum efisien karena penggunaan obat, BMHP, dan lama rawat inap yang tidak sesuai clinical pathway. Diperlukan penerapan clinical pathway yang ketat, perubahan sistem pembayaran jasa medis berbasis kinerja, serta optimalisasi metode dan jenis anestesi. Rumah sakit juga perlu meningkatkan kompetensi, khususnya di bidang bedah digestif, untuk menghadapi kebijakan kelas standar dan klasifikasi rumah sakit berbasis kompetensi.


Background: The National Health Insurance (JKN) program has led to increased inpatient utilization and revenue at RS Jakarta, particularly through surgical procedures. However, this increase has paradoxically reduced hospital profit margins due to the relatively low reimbursement rates under JKN. General surgery accounts for the highest number of procedures but demonstrates the lowest operating room utilization. Therefore, a cost-efficiency analysis of these procedures is essential to inform service development strategies that ensure long-term hospital sustainability.  Objective: This study aims to compare the cost efficiency of general surgical procedures for JKN patients, providing strategic recommendations to improve efficiency and develop general surgery services to support sustainable hospital operations.  Methods: The study used data on general surgical procedures performed on JKN patients in 2023. Unit costs were calculated using an activity-based costing method, incorporating both direct and indirect costs. Efficiency was assessed by comparing actual costs to normative costs based on clinical pathways. Total costs included both procedural and inpatient accommodation expenses. Technical and scale efficiency scores were calculated using the Data Envelopment Analysis (DEA) approach.  Results: The average unit cost for actual surgical procedures in the operating room was IDR 3,515,894.65, with an efficiency score of 103.0%, indicating inefficiency as ideal scores should be below 100%. Direct operating costs—particularly medical services, medications, and consumables—were the main contributors to inefficiency. The average total actual cost, including accommodation, was IDR 4,678,032.01, with an efficiency score of 108.4%. Accommodation costs accounted for 24.8% of the total and were a significant source of inefficiency. The most efficient procedures were Grade 3 hemorrhoidectomy and perianal abscess incision (single class).  Conclusion: The unit costs for general surgical procedures under JKN in 2023 remain inefficient relative to clinical pathway standards, primarily due to inappropriate use of medications, consumables, and extended length of stay. Improvements are needed through stricter clinical pathway implementation, performance-based physician remuneration, and optimization of anesthetic techniques. The hospital must also enhance competencies, particularly in digestive surgery, in anticipation of standard class policies and competency-based hospital classifications.

Read More
T-7250
Depok : FKM-UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yulik Ambarwati; Pembimbing: Laksita Ri Hastiti; Penguji: Abdul Kadir, Setya Budi
Abstrak:
PT. X merupakan perusahaan penyebrangan dan pelabuhan besar yang melayani lebih dari 300 lintasan di Indonesia. Meskipun PT. X telah mengembangkan prosedur keselamatan evakuasi keadaan darurat di kapal, risiko terjadinya human error masih belum dapat sepenuhnya dicegah dan dikendalikan. Penelitian ini membahas mengenai Human Reliability Assessment dengan tujuan untuk mengetahui, menganalisis, dan mengkuantifikasikan kemungkinan human error pada Prosedur Penanganan Keadaan Darurat: Meninggalkan Kapal di PT. X dengan menggunakan model Human Error Assessment and Reduction Technique (HEART) dan didukung teori Generic Error Modelling System (GEMS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sub tugas 4.5 “terapung dengan posisi telentang” merukapan tugas dengan nilai HEP tertinggi dengan nilai sebesar 2,2E-01. Selain itu, Sub tugas 3.1 “menurunkan life boat” (1,27E-02), 3.3 “menyiapkan life raft yang terapung ke sisi lambung kapal” (1,75E-02) dan 5.2 “mendayung life raft menjauh dari sisi kapal” ditemukan sebagai 3 tugas yang sepenuhnya dikerjakan oleh ABK dengan nilai HEP tertinggi. Beberapa jenis kesalahan manusia yang mungkin terjadi ditemukan pada pelaksanaan Prosedur Penanganan Keadaan Darurat: Meninggalkan Kapal di PT. X yaitu lapse (32%), slip (29%), knowledge-based mistake (20%), ruled-based mistake (10%), situational violation (5%), routine violation (2%), dan optimising violation (2%). Pencegahan dan pengendalian kesalahan manusia disarankan untuk dilakukan dengan memerhatikan nominal HEP tertinggi serta jenis-jenis human error yang ditemukan dalam penelitian ini

PT. X is a large ferry and port company that serves more than 300 routes in Indonesia. Although PT. X has developed emergency evacuation safety procedures on board, the risk of human error still cannot be completely eliminated and controlled. This study discusses Human Reliability Assessment with the aim of knowing, analyzing, and quantifying the possibility of human error in the Emergency Handling Procedure: Abandoning Ship at PT. X using the Human Error Assessment and Reduction Technique (HEART) model and supported by the Generic Error Modeling System (GEMS) theory. The results of the study indicate that sub-task 4.5 "floating in a supine position" is the task with the highest HEP value of 2.2E-01. In addition, Sub-task 3.1 "lowering the life boat" (1.27E-02), 3.3 "preparing the floating life raft to the side of the ship's hull" (1.75E-02), and 5.2 “rowing the life raft away from the side of the ship” are 3 tasks that are completely carried out by the crew with the highest HEP value. Several types of human errors were found that may occur in the implementation of Emergency Handling Procedures: Abandoning Ship at PT. X are lapse (32%), slip (29%), knowledge-based mistake (20%), ruled-based mistake (10%), situational violation (5%), routine violation (2%), and optimizing violation (2%). Prevention and control of human errors are recommended to be carried out with careful attention to the highest HEP nominal and the types of human errors found in this study.
Read More
S-11949
Depok : FKM-UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Alaitanisa Nabila; Pembimbing: Zulkifli Djunaidi; Penguji: Mufti Wirawan, Widura Imam Mustopo
Abstrak:
Dalam praktiknya, industri penerbangan memiliki sistem yang kompleks dengan tingkat risiko yang tinggi, dimana sistem operasional yang tidak aman dapat menimbulkan dampak yang merugikan. Maka dari itu, aspek keselamatan merupakan aspek yang diutamakan dalam industri penerbangan. Walaupun penerbangan sudah dianggap moda transportasi yang paling aman, masih terdapat ruang untuk mempertahankan dan juga meningkatkan performa keselamatan. Sejumlah penelitian menunjukkan pentingnya pengukuran iklim keselamatan dan kaitanya dengan performa keselamatan di perusahaan. Maka dari itu, pengukuran Iklim leselamatan pada perusahaan yang baru saja menyediakan pelayanan penerbangan komersil berjadwal. Hasil menunjukkan bahwa perusahaan penerbangan komersil yang diteliti memiliki iklim keselamatan yang optimal, walaupun masih terdapat ruang untuk perbaikan pada dimensi yang terkait dengan equipment & maintenance dan safety rule & procedure.

The safety aspect is a priority in Aviation Industry due to its nature, which involves a complex system with a high level of risk, where unsafe operational systems can lead to detrimental impacts. The aviation industry has taken significant steps to improve its overall safety systems, resulting in travel by air is now considered to be the safest mode of transport. Nevertheless, the continuous effort to uphold and enhance safety remains crucial, and there are still areas where safety enhancements can be implemented. Several studies show the importance of measuring the safety climate and its relation to safety performance especially in High Risk Industries (HRO) such as Aviation. Therefore, measuring safety climate is crucial to be conducted for an airline that has just begun providing scheduled commercial aviation services, PT XYZ. The results show that the airline being studied has an optimal safety climate, although there is still room for improvement in the dimensions related to Equipment & Maintenance and Safety Rules & Procedures.
Read More
T-6812
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Vrilia Adirasari; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Anhari Achadi, Budi Hartono, Yuli Prapanca
B-1683
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive