Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Rusbani Kurniawan; Pembimbing: Indri Hapsari Susilowati; Penguji: Doni Hikmat Ramdhan, Ridwan Zahdi Syaaf, Hernandas Chatib, Irma Lestari
Abstrak: Kehandalan sistem penanganan dan penyimpanan bahan bakar pada HTR10 merupakan salah satu aspek kunci dari operasi reaktor. Sistem tersebut bekerjadengan memanfaatkan gaya gravitasi dan gaya dorong pneumatik untukmengumpan, mensirkulasi dan membuang elemen bahan bakar yang berbentukbola dengan diameter 60 mm secara kontinyu. Penelitian ini bertujuan untukmengidentifikasi dan menilai risiko yang dapat terjadi pada setiap komponendesain sistem penanganan dan penyimpanan bahan bakar HTR 10 denganmenggunakan metode HAZOP dan dengan menggunakan pedoman kriteria risikoyang tertuang pada Peraturan Kepala BATAN No. 020/KA/I/2012. Data dianalisisdengan metode semi kualitatif dengan mengamati deviasi pada parameter yangtelah ditetapkan pada setiap node sistem. Hasil penelitian menunjukkan bahwadesain sistem penanganan dan penyimpanan bahan bakar pada HTR 10 memilikirisiko awal yang cukup tinggi. Namun dengan desain tindakan pengendalian yangada pada akhirnya akan mengkoreksi nilai risiko awal dengan cukup signifikansehingga risiko sisa yang didapatkan turun hingga batas dapat diterima.Kata Kunci: HTR 10, HAZOP, risiko, tindakan pengendalian
Fuel handling and storage system reability is one of the HTR 10operation key aspects. A spherical form fuel element with a diameter of 60 mmcontinuously feed through to the core driven by gravity, circulated and dischargedby gas pneumatic system. This study aims to identify and assess the risks that canoccur in any component of the HTR 10 fuel handling and storage system designusing the HAZOP and using risk criteria that described in BATAN Regulation No.020/KA/I/2012. Data were analyzed using semi-qualitative method to observedeviations in the parameters that have been set on each node of the system. Theresults showed that the HTR 10 fuel handling and storage system design has aquite high initial risk. However, with the existing control design will ultimatelyadjust the value of the initial risk to the acceptable value.Keywords: HTR 10, HAZOP, risk, control act
Read More
T-4700
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Kurnia Fadyanti; Pembimbing: Chandra Satrya; Penguji: Djunaedi, Zulkifli; Rangkuti, Bal`an Kamali
Abstrak: Skripsi ini membahas tentang proses pembuatan pagar teralis di Bengkel LasSampurno yang memiliki berbagai hazard yang ada di area kerja sehinggaterdapat berbagai risiko keselamatan dan kesehatan kerja pada proses kerjanya.Untuk itu, dibutuhkan penilaian risiko pada tiap tahapan proses pembuatan produkuntuk mengetahui tingkat risiko kerja sehingga kedepannya dapat dilakukanpengelolaan dan pengendalian risiko tersebut dengan baik sesuai dengan risikoyang ada. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif observasional.Analisis yang digunakan yaitu analisis risiko kualitatif. Hasil penelitian inimenyarankan bahwa pada proses pembuatan pagar teralis besi di BL Sampurnomemiliki tingkat risiko yang berdampak pada pekerja sehingga diperlukanpengendalian risiko khususnya untuk risiko yang tidak dapat diterima (tinggi danekstrim) untuk menekan terjadinya kecelakaan pada pekerja.Kata kunci:Penilaian risiko, analisis risiko kualitatif, pengendalian risiko
The focus of the study is the process of making iron rail in Bengkel Las Sampurnowhich has a variety of hazards in the work area so that there are a variety of safetyand health risks in the working process. Therefore, the required risk assessment atevery stage of the product creation process to determine the level of risk to do thework so that future risk management and control of the well in accordance withthe existing risks. This research uses descriptive observational method. Theanalysis is qualitative risk analysis. The results of this study suggest that theprocess of making iron trellis fence in BL Sampurno have a level of risk thatimpact on workers so that necessary risk control in particular to an unacceptablerisk (high and extreme) to suppress the occurrence of accidents to workers.Keywords:Risk assessment, qualitative risk analysis, risk control.
Read More
S-9218
Depok : FKM UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Laurent Renato Sitorus; Pembimbing: Chandra Satrya; Penguji: Meily Kurniawidjaja, Krisna Bangun
Abstrak: ABSTRACT
 
 
Penelitian ini membahas tentang penilaian risiko keselamatan kerja pada pembuatan produk berbahan dasar baja ringan di PT Bumi Lancang Kuning Pusaka (BLKP) Pekanbaru tahun 2014. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tingkat risiko pada kegiatan di area produksi. Identifikasi bahaya dilakukan menggunakan Job Safety Analysis. Penilaian risiko dilakukan berdasarkan kriteria Fine yaitu nilai risiko berasal dari perkalian probability, consequence, dan exposure. Hasil penelitian menemukan 4 jenis bahaya di tempat kerja yaitu bahaya mekanik, fisik, psikososial, dan perilaku. Terdapat 4 risiko dengan kategori very high, 5 risiko kategori priority 1, 8 risiko kategori substantial, 2 risiko kategori priority 1, dan 2 risiko kategori acceptable pada penilaian risiko dengan mempertimbangkan pengendalian yang sudah ada di perusahaan. Setelah diberikan rekomendasi pengendalian ada 15 risiko diestimasi masuk kategori acceptable, 5 kategori priority 3, dan 1 kategori substantial.
 

 
ABSTRACT
 
 
This research discusses the occupational safety risk assessment in the manufacturing of light gauge steel products at PT Bumi Lancang Kuning Pusaka (BLKP) Pekanbaru 2014. The aim of this research is to define the level of risk of the activities in the production area. Hazard was identified using Job Safety Analysis (JSA). Risk assessment was conducted using Fine criteria. Level of risk was the function of the multiplication of probability, consequence, and exposure (R=PxCxE). This results found that there are 4 hazards in the workplace, they are mechanical hazard, physical hazard, psychosocial hazard, and behaviroal hazard. The assessment of existing risks showed that there are 4 risks ranked as very high, 5 are priority 1 risks, 8 are substantial risks, 2 are priority 3 risks, and 2 are acceptable risks. The recommendations of control were given based on the existing risk and risk categories were estimated changed into 15 acceptable risks, 5 priority 3 risks, and 1 subtantial risk.
Read More
S-8278
Depok : FKM-UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Otto Berhen Kawanda; Pembimbing: Syahrul Meizar Nasri; Penguji: Hendra, L. Meily Kurniawidjaja, Sapto, Rizki Ardiansyah
T-3442
Depok : FKM-UI, 2011
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Anita Camelia; Pembimbing: Fatma Lestari; Penguji: Dadan Erwandi, Jachrizal Sumabrata, Yuni Kusminanti
T-3444
Depok : FKM-UI, 2011
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Kiara Ayu Listiani; Pembimbing: Sjahrul Meizar Nasri; Penguji: Hendra, Mila Tejamaya, Iqro Glentar, Muthia Ashifa
Abstrak:

Paparan terhadap bahan kimia dan faktor fisika di lingkungan kerja manufaktur herbisida berpotensi menimbulkan risiko kesehatan serius jika tidak dilakukan pengendalian secara sistematis. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan Health Risk Assessment (HRA) terhadap bahaya kimia dan fisika yang dihadapi oleh pekerja di area produksi, packaging, dan gudang pada industri manufaktur herbisida, dengan pendekatan berbasis Similar Exposure Group (SEG). Metode yang digunakan mengacu pada kerangka kerja ISO 31000:2018 dan praktik rekomendasi HRA dari otoritas internasional. Data diperoleh melalui dokumen pemantauan lingkungan kerja, SDS, OHSERA, dan wawancara dengan pemangku kepentingan. Risiko dinilai menggunakan matriks semi-kuantitatif berdasarkan skor likelihood dan severity, dengan validasi keparahan kesehatan merujuk pada referensi seperti ACGIH dan literatur ilmiah terkini. Hasil menunjukkan bahwa SEG Proses menghadapi risiko tinggi dari paparan Monoisopropylamine (MIPA) dan Kalium Hidroksida (KOH), sedangkan SEG Packaging dan Warehouse memiliki risiko signifikan akibat kebisingan, getaran, panas, serta uap bahan kimia volatil. Evaluasi existing control menunjukkan pengendalian belum optimal dalam menurunkan risiko ke tingkat rendah. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penguatan pengendalian teknis dan administratif, seperti ventilasi lokal, rotasi kerja, penggunaan alat pelindung diri yang sesuai, serta pengaturan waktu kerja-istirahat, diperlukan untuk menurunkan risiko residual. Penilaian risiko berbasis SEG terbukti efektif dalam memetakan prioritas pengendalian dan memberikan dasar yang kuat untuk pengambilan keputusan K3 di industri sejenis.


 

Exposure to chemical agents and physical hazards in herbicide manufacturing environments poses serious health risks if not managed systematically. This study aims to conduct a Health Risk Assessment (HRA) of chemical and physical hazards encountered by workers in the production, packaging, and warehouse areas of a herbicide manufacturing industry, using a Similar Exposure Group (SEG) approach. The methodology follows the ISO 31000:2018 risk management framework and international best practices for occupational health risk assessment. Data were obtained through environmental monitoring reports, safety data sheets (SDS), OHSERA records, and interviews with relevant stakeholders. Risks were assessed using a semi-quantitative matrix based on likelihood and severity scores, with health severity validation referring to ACGIH and recent peer-reviewed scientific literature. The findings indicate that the Process SEG faces high risks from exposure to Monoisopropylamine (MIPA) and Potassium Hydroxide (KOH), while the Packaging and Warehouse SEGs are significantly affected by noise, vibration, heat, and volatile chemical vapors. Evaluation of existing controls reveals that current measures are not sufficiently effective in reducing risks to acceptable levels. The study concludes that stronger technical and administrative controls—such as local exhaust ventilation, work rotation, appropriate use of personal protective equipment (PPE), and regulated work-rest schedules—are essential to achieve low residual risks. Risk assessment based on SEGs has proven effective in mapping control priorities and provides a solid foundation for occupational health and safety decision-making in similar industrial settings.

Read More
T-7356
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive