Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Dewi Rokhmah
KJKMN Vol.7, No.10
Depok : FKM UI, 2013
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Indira Chotimah; Pembimbing: Pujiyanto; Penguji: Mardiati Nadjib, Budi Hidayat, Doni Arianto, Theodora Pandjaitan
Abstrak:

Kesertaan KB ini merupakan salah satu alat untuk menekan laju pertumbuhan penduduk dan meningkatkan kesejahteraan keluarga, terutama pada negara berkembang seperti Indonesia yang banyak penduduknya masih dalam kategori miskin dimana masyarakat miskin ini memiliki ketidakberdayaan untuk mengakses ke pelayanan kesehatan terutama  dalam hal ini KB. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional dengan menggunakan data sekunder dari Studi Maternal PPK UI dan untuk memperkaya data dilakukan wawacara mendalam. Penelitian ini melihat hubungan faktor sosio demografi, faktor sosio psiko logis dan faktor pemberi layanan dengan kesertaan KB. Hasil analisis bivariat didapatkan bahwa faktor yang memiliki hubungan signifikan adalah faktor  paritas, suku, usia, usia pertama kali hamil dan jenis jaminan yang dimiliki. Hasil wawancara mendalam didapatkan bahwa responden yang tidak KB memiliki alasana karena mereka takut akan efek samping KB. Pembelajaran dari tingginya cakupan kesertaan KB di kecamatan dengan cakupan KB tinggi adalah dengan adanya upaya penyuluhan pasca persalinan kepada para PUS, ketersediaan alat KB yang mencukupi baik di puskesmas ataupun di tiap bidan desa, dan adanya koordinasi antara bidan koordinator dengan bidan desa sebagai binaannya, maupun dengan puskesmas, Dinas Kesehatan dan BKKBN Kabupaten. Saran dari penelitian ini hendaknya pemerintah menerapkan program PKH selain program Jamkesmas di wilayah lain terutama wilayah dengan angka kemiskinan tinggi karena dengan adanya kedua jaminan tersebut mereka tidak hanya diberikan gratis alat KB saja tetapi juga diberikan keberdayaan untuk mengakses pelayanan kesehatan Kepustakaan 79 (1974 – 2010), 12 Tabel, 5 Gambar, 3 Lampiran Kata Kunci : KB, Keluarga Miskin, Jamkesmas/PKH

 

Read More
T-3333
Depok : FKM-UI, 2011
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Maylan Tiolina Misrain Sianipar; Pembimbing: Artha Prabawa; Penguji: Besral, Anindita Dyah Sekarputri
Abstrak: Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih tergolong tinggi. Laporan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 menunjukkan bahwa semakin rendah kuintil kekayaan (semakin miskin), maka AKB akan semakin tinggi. Penelitian ini bertujuan mengetahui determinan kematian bayi pada keluarga miskin di Indonesia dalam rangka upaya mencegah kematian bayi pada keluarga miskin dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat perekonomian rendah.
 
Penelitian ini menggunakan desain studi crossectional dengan populasi penelitian meliputi wanita usia subur 15 - 49 tahun yang berada pada kuintil 1 (poorest) dan kuintil 2 (poorer).
 
Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa determinan kematian bayi pada keluarga miskin di Indonesia adalah berat bayi lahir, jenis kelamin bayi, dan penolong persalinan, sedangkan umur ibu, paritas, jarak kelahiran, jumlah kunjungan pemeriksaan antenatal, ukuran bayi saat lahir, dan tempat persalinan merupakan variabel konfounding.
 
Pemerintah perlu menyediakan pelayanan kesehatan yang mudah dijangkau oleh keluarga miskin ataupun mendatangi keluarga miskin untuk melakukan pemeriksaan antenatal. Pengelola program kesehatan perlu mengupayakan program yang membantu ibu miskin memenuhi kecukupan gizi selama mengandung untuk mencegah bayi lahir dengan BBLR; mengintervensi ibu terkait pengaruh jenis kelamin bayi terhadap kematian bayi sehingga dapat dilakukan pencegahan sejak dini; dan menggalakkan program kesehatan yang mengupayakan agar ibu dapat bersalin di fasilitas kesehatan dan ditolong oleh petugas kesehatan.
 

fant Mortality Rate (IMR) in Indonesia is still relatively high. Reports Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS) 2012 show that the lower quintiles of wealth (the poor), the IMR will be higher. This study aims to find out the determinants of infant mortality in poor families in Indonesia in an effort to prevent infant mortality in poor family and improve the health of low economic communities.
 
This study used a cross-sectional study design with the study population includes women of childbearing age 15-49 years who are in quintile 1 (poorest) and quintile 2 (poorer).
 
Multivariate analysis show that the determinants of infant mortality in poor families in Indonesia were birth weight, infant gender, and assistance of delivery, while maternal age, parity, birth spacing, number of antenatal visits, size of the infant at birth, and place of delivery is the variable konfounding.
 
The government should provide health care that is easily accessible by poor families or poor families came to do the antenatal care. Health program managers need to pursue programs that help meet the nutritional adequacy poor mothers during pregnancy to prevent infant delivery with low birth weight; mother intervenes related to the influence of the sex of the infant so that the infant mortality can do early prevention; and promote health programs support mothers to delivery at health facility and adelivery by health workers.
Read More
S-8528
Depok : FKM-UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Astuti Purbaningsih; Pembimbing; Kurnia Sari; Penguji: Budi Hidayat, Pujiyanto, Ismiwanto Cahyono, Eko Setyo Pembudi
Abstrak:

ABSTRAK Nama : Astuti Purbaningsih Program Studi : Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Judul : Dampak Jaminan Kesehatan Sosial  Bagi Masyarakat Miskin Terhadap Utilisasi Layanan Kesehatan (Data Indonesia Family Life Survey 2000, 2007 dan 2014) Dalam upaya memberikan perlindungan sosial terhadap masyarakat miskin dari risiko kesehatan, pemerintah Indonesia mengimplementasikan program jaminan kesehatan sosial bersubsidi bagi masyarakat miskin Askeskin. Program ini kemudian diperluas target dan manfaatnya menjadi Jamkesmas. Penelitian ini meneliti dampak jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin terhadap utilisasi layanan kesehatan berupa jumlah kunjungan rawat jalan dan rawat inap, proporsi belanja kesehatan terhadap pengeluaran rumah tangga, serta self-assessed health. Analisis dilakukan pada semua populasi dan subpopulasi termiskin (kuintil pertama dalam populasi). Peneliti menggunakan metode propensity score matching dan difference-in-difference untuk analisis data Indonesia Family Life Survey (IFLS) tahun 2000, 2007 dan 2014. Hasil penelitian menunjukkan program jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin memiliki dampak positif signifikan terhadap jumlah kunjungan rawat jalan dan rawat inap; di sisi lain program tidak memiliki dampak signifikan terhadap proporsi belanja kesehatan rumah tangga dan self-assessed health. Program jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin secara signifikan telah meningkatkan akses masyarakat miskin terhadap layanan kesehatan, namun tidak signifikan melindungi masyarakat miskin dari risiko belanja kesehatan dan tidak signifikan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat miskin. Kata kunci: askeskin, jamkesmas, jaminan kesehatan, analisis dampak, ekonometri, kemiskinan


ABSTRACT Name : Astuti Purbaningsih Study Program : Magister of Public Health Judul : The Impact of Social Health Insurance for The Poor on Health Services Utilization (Indonesia Family Life Survey Data 2000, 2007 and 2014) To improve the poor’s access to healthcare services, the Indonesian government introduced Askeskin, a subsidized social health insurance for the poor. Later, Askeskin had policy expansion and became Jamkesmas. We examine the effects of this social health insurance for the poor on health services utilization — outpatient visits, inpatient admissions, household budget share of health spending, and self-assessed health. We analyze all samples and the poorest (1 st ) quartile of the sample. Using propensity score matching and difference-in-difference matching strategies on Indonesia Family Life Survey (IFLS) datasets 2000, 2007 and 2014, we find the insurance have positive significant impact on outpatient visits and inpatient admissions; it does not seem to have significant impact on household budget share of health spending and self-assessed health, however. This finding suggests that social health insurance for the poor increases health services utilization (outpatient visits and inpatient admissions), on the other hand it does not significantly protect the poor from health spending and not significantly improve health outcome of the poor. Keywords: askeskin, jamkesmas, health insurance, impact evaluation, econometric, poor

Read More
T-4886
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Erika; Pembimbing: Amal Chalik Sjaaf; Penguji: Pujiyanto, Chandra Suryani
Abstrak: Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) diwajibkan bagi seluruh masyarakat Indonesia sejak 1 Januari 2014. Dalam pelaksanaannya, pemilihan fasilitas kesehatan tingkat pertama bagi peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) belum maksimal. Seluruh peserta PBI di Kecamatan Cipayung terdaftar di Puskesmas Kecamatan Cipayung, Depok. Penelitian ini membahas tentang efektivitas program JKN bagi masyarakat miskin dalam mendapatkan akses pelayanan kesehatan di Puskesmas Kecamatan Cipayung Depok tahun 2017 dengan pengukuran efektivitas melalui pendekatan input, proses, dan output. Data dicari dengan menggunakan kuesioner pada sampel berjumlah 100 orang peserta PBI yang berkunjung ke Puskesmas Kecamatan Cipayung. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa efektivitas untuk ketiga pendekatan mendapat nilai cukup dengan nilai prosentase berbeda. Pendekatan input mendapat prosestase 67,42%, pendekatan proses mendapat prosentase 74,67%, dan untuk pendekatan output mendapat prosentase 71,86%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa program JKN bagi masyarakat miskin dalam mendapatkan akses pelayanan kesehatan di Puskesmas Kecamatan Cipayung Depok telah berjalan cukup efektif.
Kata kunci : Efektivitas, Penerima Bantuan Iuran (PBI), pelayanan kesehatan.

The JKN is required for all Indonesians from 1 January 2014. In practice, the selection of first-degree healthcare facilities for PBI has not been maximized. All PBI participants in Kecamatan Cipayung are registered in Puskesmas Kecamatan Cipayung, Depok. This study discusses the effectiveness of the JKN program for the poor in access of health services at the Puskesmas Kecamatan Cipayung Depok in 2017 by measuring input indikator, process indicator and output indicator. Data were searched by using questionnaires on a sample of 100 participants of PBI who visited Puskesmas Kecamatan Cipayung. The results of this study were declared effective for assessing different percentages. Input indicator received 67,42%, process indikator get percentage of 71,86%, and for output indicator received 71,86%. Thus, it can be concluded JKN program for the poor in access of health services in Puskesmas Kecamatan Cipayung Depok has been running quite effectively.
Keywords: Effectiveness, the poor, health services.
Read More
S-9600
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dwi Anggraini Puspitasari; pembimbing: Asih Setiarini; Penguji: Yvone M. Indrawani, Salimar
S-7005
Depok : FKM-UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive