Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Taufan Primawan; Pembimbing: Amal Chalik Sjaaf; Penguji: Mieke Savitri, Irma Suryani, Nine Mei
B-2034
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Immanuel Natanael Tarigan; Pembimbing: Ede Surya Darmawan; Penguji: Puput Oktamianti, Vetty Yulianty Permanasari, Hima Liliani, Supriyantoro
Abstrak:
Sejak diberlakukan sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), rumah sakit harus dapat mengelola klaim JKN dengan baik. Salah satu cara yang dilakukan oleh rumah sakit adalah dengan menempatkan dokter verifikator internal medis (VIM). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa yang memengaruhi kinerja verifikasi dokter VIM. Penelitian dilakukan dengan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Penelitian dilakukan pada 16 dokter VIM dengan kuesioner dan wawancara mendalam. Hasil studi menemukan bahwa kinerja verifikasi dokter VIM pada Januari-Juni 2022 adalah 81,45%. Studi ini juga menemukan bahwa determinan yang berhubungan dengan kinerja verifikasi dokter VIM adalah determinan demografis berupa lama bekerja sebagai VIM dan beban pekerjaan lain yang dilakukan, determinan pengetahuan, determinan kepuasan kerja berupa kepuasan kerja secara umum, kepuasan atas gaji, tunjangan dan imbalan atas pekerjaan, kepuasan atas sifat dasar pekerjaan, serta kepuasan atas situasi operasional pekerjaan dan rekan kerja. Determinan dukungan organisasi berupa standar operasional prosedur, kesempatan pelatihan dan pendidikan serta kesempatan komunikasi dengan pihak eksternal ditemukan berhubungan dengan kinerja verifikasi dokter VIM. Adapun determinan lain yang berhubungan dengan kinerja verifikasi dokter VIM adalah keinginan dari dalam diri untuk menjadi dokter VIM, pembagian tugas dalam verifikasi, umpan balik atas kinerja serta kriteria atau standar dalam menjadi seorang dokter VIM.

Since the implementation of the National Health Insurance, hospitals must be able to manage JKN claims properly. One way to properly manage the situation is by employing a medical internal verification doctor. This study aims to determine the factors that influence the performance of medical internal verification doctor. The research was conducted using a case study method with a qualitative and quantitative approach. The study was conducted on 16 medical internal verification doctors using questionnaires and in-depth interviews. The results of the study found that the performance of medical internal verification doctors in January-June 2022 was 81.45%. This study also found that the determinants related to the verification performance of medical internal verification doctors were demographic determinants in the form of years of service as medical internal verification doctors and other workloads, knowledge, job satisfaction in general, satisfaction with salary, benefits and rewards for work, satisfaction with the nature of work, as well as satisfaction with the operational situation of work and colleagues. Other determinants in medical internal verification doctors verification performance is organizational support, such as standard operating procedures, training and education opportunities and opportunities for communication with external parties. Other determinants related to the verification performance of VIM doctors are the passion as a medical internal verification doctor, tasks assignment, feedback on performance and criteria or standards for becoming a medical internal verification doctors.
Read More
T-6513
Depok : FKM UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sucihati Syamarta; Pembimbing: Wiku Bakti Bawono Adisasmito; Penguji: Masyitoh; Ekasari Enny
S-8263
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Evarista Theofika; Pembimbing: Pujiyanto; Penguji: Masyitoh, Wachyu Sulistiadi, Yanwar Hadiyanto, Diba Astried Mixmarina
Abstrak:

Latar Belakang : Rawat jalan sebagai salah satu garda terdepan layanan di rumah sakit yang dituntut untuk memberikan layanan yang cepat dan berkualitas. RS. X merupakan rumah sakit swasta yang dalam pelaksanaan kegiatan usahanya sepenuhnya bergantung pada pembiayaan dari pasien pribadi dan penjaminan pihak ketiga. Semakin meningkatnya jumlah pasien rawat jalan yang menggunakan penjaminan pihak ketiga, maka tuntutan kualitas dan kecepatan pelayanan rumah sakit juga semakin tinggi. Proses verifikasi penjaminan untuk pemeriksaan penunjang di rawat jalan merupakan suatu proses di tengah alur rawat jalan untuk memastikan apakah pemeriksaan penunjang yang disarankan oleh dokter dapat dijaminkan atau tidak oleh pihak penjamin sebelum pasien melakukan pemeriksaan tersebut. Target proses verifikasi ini tercapai dalam waktu 15 menit, namun rata-rata capaian baru mencapai 66,9% dan belum memenuhi target yang ditetapkan RS. X minimal 90%.
Metode : Penelitian ini menggunakan desain penelitian operational reasearch dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Teknik pengambilan sampel secara non probability sampling dengan jumlah 90 sampel. Pemilihan sampel berdasarkan pola distribusi poliklinik, hari dan waktu.
Hasil : Pada posisi current state, rata-rata lead time proses verifikasi untuk pemeriksaan penunjang di rawat jalan RS. X 16 menit 58 detik, dimana 53,9% merupakan kegiatan non value added yang didominasi waste waiting (87,8%) dan over processing (12,2%). Dari analisis 5 Whys didapatkan akar masalah yang menyebabkan waste adalah menunggu antrian pemeriksaan berkas verifikasi, menunggu catatan medis dokter, konfirmasi biaya tindakan rehabilitas medik, konfirmasi kronologis sakit dan menunggu terhubung dengan pihak penjamin. Penerapan metode Lean menggunakan tools Standardization berhasil menurunkan lead time sebesar 23,2% yaitu menjadi 13 menit 2 detik dengan penurunan kegiatan non value added sebesar 26,2% (2 menit 24 detik).
Kesimpulan : Penerapan metode Lean berhasil menurunkan lead time dan mengurangi waste pada proses verifikasi penjaminan untuk pemeriksaan penunjang di RS. X.


 Background                 : Outpatient service as one of the hospital’s frontline services that is required to provide fast and quality services. Hospital. X is a private hospital that in carrying out its business activities fully financially relies on private patients and third party guarantees. The increasing number of outpatients using third party guarantees, in line with the increasing of quality and speed demands of hospital services. The guarantee verification process for outpatient examinations is a process occur in the middle of the outpatient flow aim to ensure whether the examinations recommended by the doctor can be guaranteed or not by the guarantor before the patient undergoes the examination. Target for this verification process is achieved within 15 minutes, but the average achievement has only reached 66.9% and has not met the target set by the X Hospital minimum 90%. Method                : This study adopted an operational research design with a quantitative and qualitative approach. The sampling technique used was non-probability sampling, with a total of 90 samples. Sample selection based on the distribution pattern of the polyclinic, day and time. Result                        : In the current state position, the average lead time for the verification process of supporting examinations in outpatient care at Hospital X is 16 minutes 58 seconds, where 53.9% is non-value added activities dominated by waste waiting (87.8%) and over processing (12.2%). From the 5 Whys analysis, the root cause of waste is waiting for the verification file examination queue, waiting for the doctor's medical records, confirmation of medical rehabilitation costs, confirmation of the chronology of illness and waiting to be connected with the guarantor. The application of the Lean method using the Standardization tool succeeded in reducing the lead time by 23.2% to 13 minutes 2 seconds with a decrease in non-value added activities by 26.2% (2 minutes 24 seconds). Conclusion                 : The implementation of the Lean method has succeeded in reducing lead time and waste in the assurance verification process for supporting examinations at X Hospital.

Read More
B-2520
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Maria Hotnida; Pembimbing: Wiku Bakti Bawono Adisasmito; Penguji: Vetty Yulianty Permanasari,
Abstrak: Penelitian ini membahas tentang penangguhan klaim JKN di RS PON tahun 2015. Tujuan penelitian ini adalah untuk analisis permasalahan penangguhan klaim JKN yang belum terbayarkan di RS PON Jakarta pada tahun 2015. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan studi kasus untuk menganalisis penyebab penangguhan pembayaran klaim jaminan kesehatan di RS Pusat Otak dan Analisis data dilakukan dengan melakukan penelaahan data yang diperoleh dari data primer dan data sekunder kemudian dianalisis berdasarkan teori yang ada. Analisis untuk melihat factor yang menyebabkan penangguhan klaim mulai dari Koder sampai ke Manajemen RS. Hasil penelitian didapatkan bahwa penangguhan klaim terjadi karena banyaknya berkas SEP, billing dan TXT yang hilang di bagian keuangan/piutang sehingga menghambat klaim. Kata kunci : Klaim; koder; verifikasi; kebijakan piutang
This study discusses the suspension of JKN claims in RS PON 2015. The purpose of this study is to analyze the problem of suspension of unpaid JKN claims in RS PON Jakarta in 2015. This study is a case study approach to analyze the causes of deferral payment of health insurance claims in RS Pusat Otak and data analysis done by doing study data obtained from primary data and secondary data then analyzed based on existing theory. Analysis to see the factors that led to the suspension of claims ranging from Coder to Management Hospital. The results showed that the suspension of claims occurred because of the large number of SEP, billing and TXT files lost in the financial / receivables thus inhibiting claims. Keywords: Claim; coder; verification; account receivable policy.
Read More
B-1933
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yuliana Setypany; Pembimbing: Helen Andriani; Penguji: Puput Oktamianti, Rina Mutiara
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengalaman peserta dan petugas dalam proses verifikasi perawatan pada Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) yang diselenggarakan oleh PT ASABRI (Persero). Program ini dirancang untuk memberikan perlindungan sosial bagi prajurit TNI, anggota Polri, dan ASN di lingkungan Kementerian Pertahanan dan Polri. Pendekatan kualitatif digunakan dalam penelitian ini dengan desain studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam terhadap tiga peserta JKK dan tiga petugas ASABRI yang terlibat langsung dalam proses verifikasi, serta analisis dokumen pendukung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses verifikasi perawatan mencakup beberapa tahapan, yaitu pengecekan dokumen, validasi data medis, dan evaluasi kepatuhan terhadap standar prosedur operasional (SOP). Peserta mengungkapkan bahwa proses verifikasi kerap kali rumit dan birokratis, terutama terkait kelengkapan dokumen dan ketidakpastian informasi. Dari sisi petugas, tantangan terbesar terletak pada kurangnya sosialisasi dan literasi peserta, serta keterbatasan sumber daya manusia dalam menangani klaim yang kompleks. Persepsi terhadap kualitas pelayanan, ditinjau melalui dimensi SERVQUAL (tangible, reliability, responsiveness, assurance, empathy), berpengaruh terhadap tingkat kepuasan peserta. Penelitian ini menyimpulkan bahwa peningkatan efektivitas verifikasi perawatan sangat penting dalam menjamin kepuasan peserta. Rekomendasi meliputi penyederhanaan prosedur administratif, pelatihan petugas, dan optimalisasi sistem informasi untuk mendukung proses klaim. Temuan ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi dan perbaikan kebijakan layanan JKK di lingkungan ASABRI.


This study aims to analyze the experiences of participants and officers in the medical care verification process within the Occupational Injury Insurance Program (JKK) managed by PT ASABRI (Persero). This program is designed to provide social protection for Indonesian National Armed Forces (TNI) soldiers, National Police members, and Civil Servants (ASN) within the Ministry of Defense and the Police. A qualitative approach with a case study design was used. Data were collected through in-depth interviews with three JKK participants and three ASABRI officers directly involved in the verification process, along with a review of supporting documents. The findings reveal that the verification process includes several stages: document checking, medical data validation, and compliance evaluation with standard operating procedures (SOPs). Participants reported that the verification process is often complicated and bureaucratic, especially regarding documentation requirements and the lack of clear information. From the officers’ perspective, the main challenges include low participant literacy, lack of socialization, and limited human resources in handling complex claims. Perceptions of service quality, assessed through the SERVQUAL dimensions (tangibles, reliability, responsiveness, assurance, empathy), influence participant satisfaction levels. This study concludes that enhancing the effectiveness of the medical care verification process is essential for ensuring participant satisfaction. Recommendations include simplifying administrative procedures, improving staff training, and optimizing information systems to support the claims process. These findings are expected to serve as input for evaluating and improving policy in ASABRI’s JKK services.
Read More
S-12076
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive