Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Anis Rohmana Malik; Pembimbing: Indri Hapsari Susilowati; Penguji: Zulkifli Djunaidi, Chandra Satrya, Chandra Prijanahadi, Irma Setiawaty Wulandari
Abstrak:
Musculoskeletal disorders (MSDs) merupakan cedera dan gangguan yang mempengaruhi pergerakan tubuh manusia atau sistem muskuloskeletal. Salah satu penyebab dari keluhan MSDs adalah getaran (whole body vibration). Driver ojek online yang mempunyai aktivitas berkendara setiap hari mempunyai risiko untuk terpajan getaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara pajanan getaran (whole body vibration) dan keluhan MSDs pada driver ojek online di Jakarta tahun 2019. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain studi cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah driver ojek online region Jakarta, dengan total sampel sebanyak 42 orang untuk menggambarkan keluhan MSDs dan 30 orang untuk menganalisis hubungan antara whole body vibration dengan keluhan MSDs. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner Nordic Body Map and vibration meter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah tersering yang mengalami keluhan MSDs pada pekerja driver ojek online adalah pinggang bawah (76,2%), pantat (78,6%), bahu kanan (47,6%), bahu kiri (47,6%), dan pergelangan tangan kanan (45,2%). Pada penelitian ini diketahui bahwa usia, IMT, masa kerja, durasi pajanan kerja, frekuensi kerja, dan whole body vibration belum cukup berpengaruh dalam menyebabkan keluhan MSDs.
Read More
T-5617
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Berlian Islamiati; Pembimbing: Doni Hikmat Ramdhan; Pengunjung: Maya Arlini Puspasari, Juned Eryanto
Abstrak:
Low back pain adalah rasa nyeri maupun pegal-pegal pada punggung bawah yang terjadi apabila ada penekanan pada daerah lumbal yaitu L4 dan L5. Penelitian inimerupakan penelitian deskriptif semi kuantitatif dengan pendekatan crosssectional untuk melihat distribusi dan frekuensi dari faktor yang berhubungan dengan keluhan subjektif low back pain pada operator forklift yaitu faktor personal berupa umur, masa kerja, kebiasaan olahraga (stretching), dan riwayatlow back pain, serta dosis pajanan getaran dan durasi pajanan getaran. Metodeyang digunakan adalah pendekatan cross sectional dan melibatkan 33 operatorforklift di PT. Pertamina Lubricants Production Unit Jakarta Tahun 2014 sebagai responden penelitian. Pengambilan data primer pada penelitian ini yaitumelakukan pengukuran getaran menggunakan human vibration meter 100 LarsonDavis, penyebaran kuesioner, dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkanbahwa terdapat 60,6% operator forklift yang mengalami keluhan low back paindan 39,4% operator tidak mengalami keluhan low back pain. Berdasarkan hasilpenelitian, terdapat tiga variabel yang berhubungan signifikan dengan keluhansubjektif low back pain, yaitu umur, kebiasaan olahraga (stretching), riwayat lowback pain. Sedangkan yang tidak berhubungan yaitu masa kerja, dosis pajanangetaran, dan durasi pajanan getaran.
Kata Kunci : Getaran, low back pain, operator forklift.
Low back pain is pain and stiffness in the lower back that occurs when there is anemphasis on areas lumbar that L4 and L5. This study is a descriptive semiquantitative with cross-sectional approach to look at the distribution andfrequency of factors associated with subjective complaints of low back pain inforklift operators that personal factors such as age, years of work, exercise habits(stretching), and a history of low back pain, and vibration exposure dose andduration of vibration exposure. The method is a cross-sectional approach andinvolves 33 forklift operator PT. Pertamina Lubricants Production Unit Jakarta in2014 as research respondents. Primary data collection in this study is measuringvibration using human vibration meter 100 Larson Davis, questionnaires, andinterviews. The results of this study indicate that there is a 60.6% forkliftoperators who have complaints of low back pain and 39.4% operators do not havecomplaints of low back pain. Based on the research results, there are threevariables significantly associated with subjective complaints of low back pain,namely age, exercise habits (stretching), a history of low back pain. While that isnot related to years of work, vibration exposure dose, and duration of exposure tovibration.
Keywords: forklift operator, low back pain, vibration.
Read More
Kata Kunci : Getaran, low back pain, operator forklift.
Low back pain is pain and stiffness in the lower back that occurs when there is anemphasis on areas lumbar that L4 and L5. This study is a descriptive semiquantitative with cross-sectional approach to look at the distribution andfrequency of factors associated with subjective complaints of low back pain inforklift operators that personal factors such as age, years of work, exercise habits(stretching), and a history of low back pain, and vibration exposure dose andduration of vibration exposure. The method is a cross-sectional approach andinvolves 33 forklift operator PT. Pertamina Lubricants Production Unit Jakarta in2014 as research respondents. Primary data collection in this study is measuringvibration using human vibration meter 100 Larson Davis, questionnaires, andinterviews. The results of this study indicate that there is a 60.6% forkliftoperators who have complaints of low back pain and 39.4% operators do not havecomplaints of low back pain. Based on the research results, there are threevariables significantly associated with subjective complaints of low back pain,namely age, exercise habits (stretching), a history of low back pain. While that isnot related to years of work, vibration exposure dose, and duration of exposure tovibration.
Keywords: forklift operator, low back pain, vibration.
S-8317
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Dennis Setiawan; Pembimbing: Hendra; Penguji: Mila Tejamaya, Sjahrul Meizar Nasri, Selamat Riyadi, Desyawati Utami
Abstrak:
Read More
Tesis ini membahas analisis tingkat pajanan getaran dan faktor individu di proyek jalan tol dan hubungannya dengan gejala Hand-arm Vibration Syndrome (HAVS). Desain penelitian dengan metode cross-sectional menggunakan data primer (tingkat pajanan getaran, usia, durasi pajanan getaran , masa kerja, kebiasaan merokok, penggunaan APD, dan riwayat HAVS) dan data sekunder (indeks massa tubuh dan diabetes) yang diperoleh dari PT DNS. Sebanyak 28 pekerja berpartisipasi dalam penelitian ini. Analisis Chi Square digunakan untuk melihat hubungan antara tingkat pajanan getaran dan faktor individu dengan gejala HAVS. Tingkat pajanan getaran diukur menggunakan vibration meter dalam pengoperasian jackhammer pada 1 shift kerja. Sedangkan faktor individu diukur dengan menggunakan kuisioner. Khusus untuk kebiasaan merokok diukur dengan kuisioner Fagesteron Test Nicotine Dependence (FTND) . Hasil penelitian didapatkan 89,3% operator jackhammer mengalami gejala HAVS pada operator jackhammer yang terpajan getaran HAV ≥ NAB. Keluhan gejala HAVS berupa nyeri, kesemutan, dan rasa lemas pada tangan dan lengan. Sebagian besar pekerja memiliki usia < 41 tahun (57,1%), masa kerja < 9 tahun (64,3%), kebiasaan merokok ketergantungan sangat rendah (42,9%), tidak pernah menggunakan APD (42,9%), IMT kategori gemuk (57,1%), Diabetes kategori pre diabetes (64,3%), durasi pajaan getaran ≥ 3 jam (60,7%) dan riwayat tidak pernah mengalami HAVS (96,4%) Analisis hubungan antara tingkat pjanan getaran dengan gejala HAVS menunjukan hasil hubungan yang signifikan (p = 0,00 ; OR = 3,47). Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara faktor individu dengan gejala HAVS. Dapat disimpulkan bahwa keluhan gejala HAVS yang dirasakan oleh operator jackhammer disebabkan oleh tingkat pajanan getaran . Oleh karena itu, untuk mengurangi keluhan HAVS bisa dilakukan pengecekan alat secara rutin, membatasi durasi pajanan getaran, sertapemberian APD yang sesuai untuk mengurangi tingkat pajanan getaran yang diterima.
This thesis discusses the analysis of vibration exposure levels and individual factors in toll road projects and their relationship with Hand-arm Vibration Syndrome (HAVS) symptoms. The research design was cross-sectional using primary data (level of vibration exposure, age, duration of vibration exposure, working period, smoking habit, PPE use, and history of HAVS) and secondary data (body mass index and diabetes) obtained from PT DNS. A total of 28 workers participated in this study. Chi-Square analysis was used to see the relationship between vibration exposure levels and individual factors with HAVS symptoms. The level of vibration exposure was measured using a vibration meter in the operation of a jackhammer on 1 work shift. While individual factors were measured using a questionnaire. Especially for smoking habits measured by the Fagesteron Test Nicotine Dependence (FTND) questionnaire. The results showed that 89.3% of jackhammer operators experienced HAVS symptoms in jackhammer operators exposed to HAV vibration ≥ NAB. Complaints of HAVS symptoms in the form of pain, tingling, and weakness in the hands and arms. Most of the workers had an age < 41 years (57.1%), a working period < 9 years (64.3%), a very low dependency smoking habit (42.9%), never used PPE (42.9%), BMI in the obese category (57.1%), Diabetes in the pre-diabetes category (64.3%), vibration exposure duration ≥ 3 hours (60.7%) and a history of never experiencing HAVS (96.4%). Analysis of the relationship between the level of vibration exposure and HAVS symptoms showed a significant relationship (p = 0.00; OR = 3.47). There is no significant relationship between individual factors and HAVS symptoms. It can be concluded that complaints of HAVS symptoms felt by jackhammer operators are caused by the level of vibration exposure. Therefore, to reduce HAVS complaints, routine tool checks can be carried out, limiting the duration of vibration exposure, and providing appropriate PPE to reduce the level of vibration exposure received.
T-6914
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
