Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Sapari Partodihardjo; Pembimbing: Iwan Ariawan
T-1012
Depok : FKM-UI, 2001
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Natasya Oktifia Yostyadiananda; Pembimbing: Iwan Ariawan; Penguji: Tris Eryando, Hafizah Jusril
Abstrak:
Indonesia saat ini menghadapi berbagai tantangan kesehatan dan perlu memastikan kesehatan rakyat terpenuhi melalui penyediaan pelayanan kesehatan dan sosial yang memadai, yaitu melalui Jaminan Kesehatan Nasional. Tren penyebab kematian yang berbasis data terkini di tingkat nasional sangat penting untuk mencerminkan efek kebijakan kesehatan masyarakat dan pemberian perawatan medis terhadap pembangunan kesehatan nasional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tren penyebab kematian di Indonesia menurut ICD-10 pada tahun 2016 dan 2021. Metodologi penelitian yang digunakan adalah desain studi potong lintang dengan menggunakan data sampel BPJS Kesehatan, dan kemudian dilakukan analisis univariat dan bivariat. Populasi penelitian adalah seluruh pasien JKN di Indonesia dan sampel yang digunakan adalah 1% dari pasien JKN dengan status kepulangan 'meninggal'. Hasil penelitian menunjukkan penyakit pada sistem peredaran darah tetap menjadi penyebab kematian tertinggi, peningkatan penyakit pernapasan, penurunan penyakit infeksi dan parasitik, serta peningkatan penyakit neoplasma sebagai penyebab kematian. Tren penyebab kematian mengalami perbedaan berdasarkan tahun, kelompok usia, jenis kelamin, wilayah, dan jenis kepesertaan.

Indonesia is currently facing various health challenges and needs to ensure that people's health is met through the provision of adequate health and social services, namely through the National Health Insurance. Trends in causes of death based on the latest data at the national level are very important to reflect the effects of public health policies and the provision of medical care on national health development. This study aims to analyse trends in causes of death in Indonesia according to ICD-10 in 2016 and 2021. The research methodology used was a cross-sectional study design using sample data from BPJS Kesehatan, and then performed univariate and bivariate analysis. The study population was all JKN patients in Indonesia and the sample used was 1% of JKN patients with 'deceased' discharge status. The results showed that diseases of the circulatory system remained the highest cause of death, increased respiratory diseases, decreased infectious and parasitic diseases, and increased neoplastic diseases as a cause of death. Trends in causes of death differ by year, age group, sex, region, and type of membership.
Read More
S-11378
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Alvian Sanjaya; Pembimbing: Iwan Ariawan; Penguji: Martya Rahmaniati Makful, Atmiroseva
Abstrak:
Periode neonatal (0-28 hari) merupakan waktu yang rentan bagi kelangsungan hidup seorang anak setelah dilahirkan. AKN menurut SDKI 2017 masih berada pada angka 15 kematian per 1000 kelahiran hidup, pada tahun 2021 sebanyak 73,1% kematian balita terjadi pada periode ini serta Indonesia menjadi penyumbang terbesar kematian neonatal di wilayah Asia Timur dan Pasifik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kematian neonatal di Indonesia pada tahun 2021. Menggunakan desain studi cross sectional dengan memanfaatkan data sampel BPJS Kesehatan tahun 2015-2021 dengan sampel bayi lahir hidup usia 0-28 hari yang melakukan kunjungan ke FKRTL di tahun 2021 sebanyak 8.672 anak. Hasil penelitian ini adalah faktor sosioekonomi (status ekonomi dan tempat tinggal) tidak memiliki hubungan dengan kematian neonatal. Dari tiga faktor neonatus (jenis kelamin, usia, dan berat badan lahir) hanya berat badan lahir saja yang memiliki hubungan secara statistik dengan kematian neonatal. Neonatus dengan berat badan lahir rendah lebih berisiko hampir 6 kali lebih besar (OR: 5,868 95% CI: 1,36-25,32) untuk mengalami kematian neonatal dibandingkan dengan neonatus dengan berat badan lahir normal. Komplikasi karena BBLR juga menjadi faktor penyebab utama kematian neonatal dalam penelitian ini. Sehingga, berat badan lahir rendah menjadi faktor utama dalam kematian neonatal pada peserta BPJS Kesehatan di Indonesia tahun 2021.

The neonatal period (0-28 days) is a vulnerable time for the survival of a child after birth. The NMR according to the 2017 IDHS is still at 15 deaths per 1000 live births, in 2021 as many as 73.1% of under-five deaths occur in this period and Indonesia is the largest contributor to neonatal deaths in the East Asia and Pacific region. The purpose of this study was to determine what factors influence neonatal mortality in Indonesia in 2021. Using a cross sectional study design utilizing BPJS Kesehatan sample data for 2015-2021 with a sample of live born babies aged 0-28 days who made visits to FKRTL in 2021 totaling 8,672 children. The results of this study were socioeconomic factors (economic status and place of residence) had no association with neonatal mortality. Of the three neonate factors (gender, age, and birth weight) only birth weight had a statistical association with neonatal mortality. Neonates with low birth weight were almost 6 times more at risk (OR: 5.868 95% CI: 1.36-25.32) to experience neonatal death compared to neonates with normal birth weight. Complications due to LBW was also a major contributing factor to neonatal mortality in this study. Thus, low birth weight is a major factor in neonatal mortality among BPJS Kesehatan participants in Indonesia in 2021.
Read More
S-11359
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive