Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Ayu Prieska Precilia; Pembimbing : Kusharisupeni; Penguji: Kusdinar Acmad, Triyani Kresnawan
Abstrak:
ABSTRAK Pasien gagal ginjal terminal dengan terapi pengganti ginjal berupa hemodialisis dapat meningkatkan harapan hidupnya, namun kualitas hidup yang rendah pada pasien tersebut masih banyak ditemui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor risiko pada kualitas hidup terkait kesehatan pasien hemodialisis di RSUPN Cipto Mangunkusumo tahun 2014. Sebanyak 94 responden yang diteliti menggunakan kuesioner WHOQOL-BREF dan ditemukan sebesar 51,1% responden memiliki kualitas hidup terkait kesehatan yang buruk. Responden dengan kategori usia muda (75,5%), laki-laki (57,4%), berpendidikan tinggi (80,9%), berstatus tidak bekerja (66,0%), berpenghasilan rendah (61,7%), berstatus gizi baik menurut lingkar otot lengan atas (67,0%),memiliki komorbiditas (75,5%), dan dengan tingkat aktivitas fisik rendah (11,7%). Pendidikan memiliki hubungan yang bermakna dengan kualitas hidup terkait kesehatan (p= 0,024, OR=4,324). Pendapatan memiliki hubungan yang bermakna dengan kualitas hidup terkait kesehatan (p= 0,005, OR= 3,972). Ahli gizi dan staff dapat membantu meningkatkan pengetahuan pasien tentang terapi gizi terkait penyakitnya yang disesuaikan dengan pendapatannya, sehingga pasien dapat mempertahankan status gizinya dan meningkatkan kualitas hidupnya.Pasien gagal ginjal terminal dengan terapi pengganti ginjal berupa hemodialisis dapat meningkatkan harapan hidupnya, namun kualitas hidup yang rendah pada pasien tersebut masih banyak ditemui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor risiko pada kualitas hidup terkait kesehatan pasien hemodialisis di RSUPN Cipto Mangunkusumo tahun 2014. Sebanyak 94 responden yang diteliti menggunakan kuesioner WHOQOL-BREF dan ditemukan sebesar 51,1% responden memiliki kualitas hidup terkait kesehatan yang buruk. Responden dengan kategori usia muda (75,5%), laki-laki (57,4%), berpendidikan tinggi (80,9%), berstatus tidak bekerja (66,0%), berpenghasilan rendah (61,7%), berstatus gizi baik menurut lingkar otot lengan atas (67,0%),memiliki komorbiditas (75,5%), dan dengan tingkat aktivitas fisik rendah (11,7%). Pendidikan memiliki hubungan yang bermakna dengan kualitas hidup terkait kesehatan (p= 0,024, OR=4,324). Pendapatan memiliki hubungan yang bermakna dengan kualitas hidup terkait kesehatan (p= 0,005, OR= 3,972). Ahli gizi dan staff dapat membantu meningkatkan pengetahuan pasien tentang terapi gizi terkait penyakitnya yang disesuaikan dengan pendapatannya, sehingga pasien dapat mempertahankan status gizinya dan meningkatkan kualitas hidupnya.
ABSTRACT ESRD patient with maintenance hemodialysis therapy can increase its life expectancy, but its quality of life is found relatively low in many patients. This research is objected to know the difference proportion of some factors of health related quality of life (HRQOL)in hemodialysis patients. Among 94 samples of hemodialysis patients at RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo were participated in this crossectional study.Using WHOQOL-BREF questionnaire there wasfound 51,1% respondent havelow HRQOL. Respondent within the young age category is 75,5%, proportion of male respondent is 57,4%,higher education category is80,9%, unemployeed respondent is 66%, low income category is 61,7%, low nutrition status based on mid arm muscle circumference 67,0%, having comorbidity is 75,5%, and low activity level is 11,7%. Education has a significant relation with health related quality of life (p= 0,024, OR=4,324). Income has a significant relation with health related quality of life (p= 0,005, OR= 3,972). Dietitian and staff can help the patients toincrease their knowledge on nutrition therapy that fit with their disease condition and income, so that patients be able to maintain their nutritional status and increase their quality of life.
Read More
S-8256
Depok : FKM-UI, 2014
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Christoper Bagus Rijadi; Pembimbing: Siti Arifaj Pujonarti; Penguji: Kusdinar Acmad, Ratu Ayu Dewi Sartika, Amirullah
Abstrak:
Read More
Kelelahan kerja merupakan salah satu masalah kesehatan pekerja yang dapatmenimbulkan kecelakaan kerja dan produktivitas menurun. Penelitian ini bertujuanuntuk menhetahui faktor internal yang paling dominan diantara jenis kelamin,aktivitas fisik, lama tidur, kualitas tidur, IMT, persen lemak tubuh, asupan energi, dankebiasaan merokok yang dihubungkan dengan kelelahan kerja pegawai pengemasan.Penelitian ini menggunakan data sekunder dari pengumpulan data mengenai kelelahanyang dilakukan oleh bagian quality control PT. X Tangerang. Penelitian ini dilakukanpada bulan Juni -Juli 2016. Penelitian bersifat kuantitatif dengan menggunakanmetode pendekatan potong lintang. Hasilnya menunjukkan bahwa 13% respondondenmengalami kelelahan kerja ringan, 47% responden mengalami kelelahan kerja sedang,dan 40% responden mengalami kelelahan kerja berat. Hasil perhitungan statistik chi -square diketahui terdapat hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik, kualitastidur, dan persen lemak tubuh dengan kelelaham kerja. Hasil analisis regresi logistikganda menyatakan bahwa kualitas tidur merupakan faktor paling dominan terhadapkelelahan kerja. Maka dari itu pegawai dan manajemen PT. X Tangerang perlumemperhatikan aktivitas fisik , persen lemak tubuh, dan khususnya kualitas tidurpekerja untuk mengurangi terjadinya kasus kelelahan kerja.Kata kunci:Kelelahan, Pekerja, Kualitas Tidur.
T-4644
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
