Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Pendahuluan. Kelahiran bayi prematur di Indonesia masih cukup tinggi (14,2%), bila dibandingkan dengan negara-negara lainnya yang termasuk kedalam negara berpenghasilan sedang seperti Cina, Chili, Amerika Latin, Uruguay dan Brazil. Dampak yang ditimbulkan akibat persalinan prematur ini sangat besar seperti peningkatan mortalitas dan morbiditas bayi serta gangguan tumbuh kembang yang nantinya akan berdampak panjang pada kelangsungan hidup bayi. Salah satu penyebab terjadinya prematur adalah anemia pada ibu hamil. Meskipun pada beberapa penelitian anemia telah terbukti meningkatkan risiko terjadinya persalinan prematur, namun masih perlu dilakukan penelitian lain pada populasi yang berbeda, yaitu populasi perkotaan (rural) disalah satu rumah sakit di Jakarta Pusat (RSIA Budi Kemuliaan). Tujuan Penelitian. Mengetahui seberapa besar pengaruh anemia ibu hamil pada trimester III dengan kejadian persalinan prematur di RSIA Budi Kemuliaan Jakarta periode Januari - April 2010 setelah di kontrol dengan variabel karakteristik ibu, Status Sosio Ekonomi, kondisi kehamilan dan persalinan saat ini, dan riwayat obstetri yang pernah dialami ibu. Metode Penelitian. Desain penelitian yang digunakan adalah kasus kontrol dengan penggunaan data sekunder rekam medik. Populasi penelitian pada kelompok kasus yaitu semua ibu yang melahirkan < 37 minggu di RSIA Budi Kemuliaan dan populasi kontrol adalah semua ibu yang melahirkan aterm (cukup bulan) > 37-42 minggu di RSIA Budi Kemuliaan Jakarta. Sampel penelitian diambil dari persalinan pada periode waktu Januari – April 2010. Metode analisis yang digunakan adalah regresi logistik. Hasil Penelitian. Pada analisis bivariat hubungan anemia prematur diperoleh OR 4,38 (95% CI: 2,24 – 7,85) sebelum dikontrol dengan variabel kovariat. Setelah dilakukan analisis multivariat didapatkan model akhir hubungan anemia ibu hamil dan prematur dan faktor lainnya yang berpengaruh yaitu pendidikan, jarak kehamilan, cara melahirkan dan komplikasi kehamilan didapatkan OR 5.79 (95% CI: 3,03 – 11,08). Kesimpulan. Hubungan anemia ibu hamil dan terjadinya prematur didapatkan OR 5.79 (95% CI: 3,03 – 11,08), artinya ibu hamil yang menderita anemia berisiko 5,79 kali untuk melahirkan prematur dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak anemia setelah dikontrol oleh variabel pendidikan, jarak melahirkan, cara melahirkan dan komplikasi kehamilan Kata kunci: prematur, anemia.
Introduction. Premature in Indonesia if compare to the other developmental countries such as China, Chile, America Latin, Uruguay and Brazil is still high (14,2%). The effect of premature is extremely huge, for example it’s increasing the baby mortality and the morbidity rate as well as interfering the growth and developmental process from childhood to adulthood and the future. One of the causal factors of prematurity is anemia during pregnancy. Eventough the relationship between premature and anemia in pregnancy is well-noted in some previous researchs, the author believe that it still needs to be done on other settings like urban population at Rumah Sakit Ibu dan Anak Budi Kemuliaan Jakarta Pusat. Objective. To obtain the magnitude of the risk prematur caused by anemia during pregnancy at Third Trisemeters at RSIA Budi Kemuliaan Jakarta period January-April 2010 after contolled by variabel maternal characteristics, social economic status, condition of current pregnancy and delivery, and obstetrical history. Method. This case control research used data from medical record. The case population is whole mothers whom delivered < 37 weeks of gestation, while control population is whole mothers whom delivered aterm > 3742 weeks at RSIA Budi Kemuliaan Jakarta. Sampel was taken from period January to April 2010 and the data was analized with logistic regression. Result. On bivariat analisys found OR 4,38 (95% CI: 2,24 – 7,85. Fitted model on multivariate analysis after controlling variables education, length of pregnancy, mode of delivery and complication OR 5.79 (95% CI: 3,03 – 11,08). Conclusion. The effect of anemia in pregnancy to premature found OR 5.79 (95% CI: 3,03 – 11,08), which implies the mother whom anemia during pregnancy having risk 5,79 times to have premature baby than mother whom are not anemia during pregnancy after controlled by variable education, length of pregnancy, mode of delivery, and complication in pregnancy. xi Key words: prematur, anemia.
Prevention from Mother to Child Transmission (PMTCT) is one of the program toreduce the transmission of HIV/AIDS, including universal screening for pregnantwomen. Based on circular letter from The Minister of Health No.GK/MENKES/001/I/2013 , the director of West Nusa Tenggara Province Hospitalhas signed a circular that regulates the PMTCT in the Hospital (surat edaranNomor: 824/15/RSUDP/2017 Tentang Layanan PPIA). The aim of this study is toanalyze the acceptance of professional health worker to the Regulation of universalscreening of HIV on expectant mother in the hospital, using a descriptiveexplorative analysis with in depth interview, document survey and observation,including triangulation in order to have a valid data. Five stages of grief and secondvictim theory was used to make a precise analysis. The professional health workersupports the regulation of PMTCT in the hospital generally, few of them stands inneutral position. PMTCT program is running on condition the dependency on VCTclinic support in counseling. The health workers are in the different depressionstage of grief, including bargaining and depression stage in order to accept theobligation on PMTCT. Particular recommendation of psychology consultation fordepression stage. Need more effort to optimalyze the management of humanresources with special training as a strong recommendation.Keywords: HIV/AIDS, PMTCT, professional health worker.
