Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Sa`idah; Pembimbing: Nasrin Kodim; Penguji: Krisnawati Bantas, Julianty Pradono, Eka Ginanjar
T-4482
Depok : FKM UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Tantri Puspa Ditya; Pembimbing: Wiku Bakti Bawono Adisasmito; Penguji: Helen Andriani, Pujiyanto, Eka Ginanjar, Hima Liliani
Abstrak: Kesehatan adalah salah satu hak dasar setiap warga negara Indonesia dan sistem Jaminan Kesehatan Nasional yang dikelola oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) merupakan salah satu upaya untuk memenuhi hak tersebut. Pemenuhan jaminan tersebut dilaksanakan berdasarkan berkas klaim yang diajukan oleh pihak rumah sakit berdasarkan pelayanan yang telah diberikan kepada pasien. Data dari RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) menunjukkan terdapat klaim perawatan pasien yang tertunda dengan nilai yang besar pada tahun 2019. Studi ini merupakan penelitian deskriptif analitik yang dilaksanakan untuk mencari akar masalah penundaan pembayaran klaim perawatan pasien usia lanjut, salah satu populasi pasien dengan kontribusi penundaan pembayaran klaim terbesar di RSCM, sebagai upaya menurunkan angka penundaan pembayaran klaim. Menggunakan metode purposive sampling didapat 131 penundaan pembayaran perawatan pasien usia lanjut pada periode Juli - Desember 2019. Pengumpulan data kemungkinan penyebab pending klaim didapat melalui beberapa metode, yaitu observasi, tinjauan pustaka, telaah dokumen, dan wawancara mendalam dengan duabelas informan, khususnya petugas medis dan administrasi yang terlibat dalam manajemen klaim. Validitas data dipertahankan melalui proses triangulasi sumber dan triangulasi metode pengambilan data. Hasil menunjukkan masalah yang menyebabkan terjadinya penundaan pembayaran klaim mencakup kualitas resume medis dan kesalahan dalam proses coding. Akar masalah yang ditemukan adlah kebijakan yang sulit dimengerti oleh pelaksana sehingga salah interpretasi ditambah tidak terkomunikasikan kesulitan di setiap proses, terlebih tidak ada perbedaan penanganan untuk pasien 60 tahun keatas kurang pelatihan dan pelaksanaan supervisi bagi penulis resume medis dan coder, kurangnya staf coder di unit rawat inap, instrumen peninjauan kelengkapan berkas klaim dan proses perbaikannya yang belum dibuat, keterbatasan akses terhadap dokumen standar prosedur operasional proses-proses terkait, dan aplikasi pemantauan proses klaim yang belum dibuat, serta terbatasnya sarana prasarana yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses ini tepat waktu. Dengan demikian, pembuatan sistem IT manajemen klaim sesuai dengan instruksi kerja berdsasarkan regulasi yang dipakai menjadi saran utama diikuti dengan Diklat sosialisasi media informasi perjanjian bersama BPJS
Health is one of the basic rights of every Indonesian citizen and the National Health Insurance system managed by the Social Security Administering Body (BPJS) is an effort to fulfill this right. Fulfillment of this guarantee is carried out based on the claim file submitted by the hospital based on the services provided to patients. Data from the National Hospital Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) shows that there are claims of delayed patient care with a large value in 2019. This study is an analytical descriptive study carried out to find the root of the problem of delaying claim payment for elderly patients, one of the patient populations with the largest contribution to claim payment delays. at RSCM, in an effort to reduce the number of delays in claim payments. Using the purposive sampling method, 131 delays in payment for elderly patient care were obtained in the period July - December 2019. Data collection on possible causes of pending claims was obtained through several methods, namely observation, literature review, document review, and in-depth interviews with twelve informants, especially medical and administrators involved in claims management. Data validity was maintained through the process of triangulation of sources and triangulation of data collection methods. The results show the problems that lead to delays in claim payments include the quality of the medical resume and errors in the coding process. The root of the problem that was found was a policy that was difficult to understand by the implementer so that it was misinterpreted plus the difficulties in each process were not communicated, lack of training and implementation of supervision for medical resume writers and coders, lack of coder staff in the inpatient unit, a review instrument for the completeness of the claim file and the repair process. that have not been created, limited access to standard documents for operational procedures of related processes, and application of monitoring of claims processes that have not been made, and limited infrastructure needed to complete this process on time. Thus, the creation of a claim management IT system in accordance with work instructions based on the regulations used is the main suggestion followed by staf training , socializing information media, and agreements with BPJS.
Read More
B-2171
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rachmat Kamaluddin; Pembimbing: Wiku Bakti Bawono Adisasmito; Penguji: Pujiyanto, Helen Andriani, Eka Ginanjar, Hima Liliani
Abstrak: Penyakit jantung iskemik dan stroke masih penyebab utama kematian di dunia dalam 15 tahun terakhir. Di Indonesia, penyakit kardiovaskuler meningkat seiring bertambahnya tahun.Penyakit kardiovaskuler juga berdampak kepada pembiayaan dimana berdasarkan data BPJS dari tahun 2014-2018 terus mengalami peningkatan baik dari jumlah kasus maupun biaya. Jumlah yang besar dalam kasus maka diikuti beban pembiayaan yang besar pula. Akibat dari defisit neraca keuangan tersebut, pembayaran klaim menjadi terhambat. Selain faktor defisit, faktor administrasi internal rumah sakit dan verifikasi BPJS juga menjadi penyebab klaim belum dibayarkan. penelitian ini bertujuan mengidentifikasi permasalahan dan solusi pada berkas klaim JKN yang pending di pusat jantung terpadu Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo periode bulan Juli - Desember 2019. Desain penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian didapatkan permasalahan yaitu resume tidak lengkap, pegawai multitasking, sumber daya terbatas, kesalahan distribusi berkas klaim, sistem informasi yang belum bisa mengakomodir kebutuhan, dan faktor eksternal dari BPJS kesehatan. Solusi yang dapat dilakukan adalah Meningkatkan komitmen dan prioritas, Membangun unit khusus pengelolaan pelayanan JKN, Menyediakan dan meningkatkan kemampuan SDM yang profesional dan handal, Menyediakan sarana dan anggaran yang memadai, Menerapkan sistem yang sederhana dan tegas, Membuat sistem informasi yang real time, transparan dan terintegrasi, dan Meningkatkan adaptabilitas terhadap respon external
Ischemic heart disease and stroke are still the leading causes of death worldwide in the past 15 years. In Indonesia, cardiovascular disease increases with increasing years. Cardiovascular disease also has an impact on financing, which is based on BPJS data from 2014-2018 which continues to increase both in the number of cases and costs. A large amount in this case is followed by a large financing burden. As a result of this deficit in the balance sheet, payment of claims was hampered. In addition to the deficit factor, internal hospital administration factors and verification of the BPJS are also the cause of claims not being paid. This study aims to identify problems and solutions in the JKN claim file that is pending in the integrated heart center of Cipto Mangunkusumo Hospital for the period July - December 2019. The research design used is qualitative with a case study approach. The results showed that the problems were incomplete resume, multitasking employees, limited resources, error in the distribution of claim files, information systems that could not accommodate the needs, and external factors from BPJS Kesehatan. Solutions that can be done are increasing commitment and priority, building a special unit for the management of JKN services, providing and improving the capabilities of professional and reliable human resources, providing adequate facilities and budget, implementing a simple and firm system, creating a real time, transparent and integrated, and improves adaptability to external responses
Read More
B-2170
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Heppi Kartika Rahmawati; Pembimbing: Wiku Bakti Bawono Adisasmito; Penguji: Helen Andriani, Pujiyanto, Eka Ginanjar, Hima Liliani
Abstrak: Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan sejak 1 Januari 2014.Departemen Ilmu Kesehatan Anak (IKA) dan klasifikasi medis dan koding dipilih sebagai ruang lingkup penelitian, memiliki jumlah pending yang terbesar sepanjang tahun 2019. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis akar penyebab terjadinya pending klaim BPJS Kesehatan pada klasifikasi medis dan koding pasien rawat inap di Departemen IKA, khususnya pada pending klaim yang berulang, pada tahun 2019 serta dapat memberikan rekomendasi kepada pihak manajemen sebagai upaya perbaikan sistem klaim. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dan analisis akar masalah dengan melakukan telaah dokumen rekam medis cetak maupun elektronis atas berkas klaim pasien rawat inap di Departemen IKA pada bulan Juli-Desember tahun 2019, studi literatur serta wawancara mendalam. Sumber data penelitian adalah 147 berkas klaim yang mengalami pending klaim berulang. Informan yang terlibat sejumlah 16 orang dari berbagai stakeholder terkait. Validitas data dilakukan dengan triangulasi teori, sumber data dan metode. Hasil penelitian menunjukkan, masalah yang menyebabkan pending klaim berulang sesuai ruang lingkup penelitian terdiri dari proses pembuatan Panduan Praktik Klinis (PPK) di Departemen memakan waktu lama, perbedaan pemahaman antara RSCM dengan BPJS, perbedaan kualitas penulisan resume medis PPDS dan DPJP, supervisi DPJP terhadap penulisan resume medis kurang baik, pemilihan kode yang kurang tepat, serta perubahan Verifikator BPJS, belum adanya evaluasi terhadap penyebab pending yang lebih detail terkait ketepatan diagnosis, permasalahan sistem distribusi PPK yang sudah jadi tidak menjamin tersosialisasinya PPK dengan baik, sistem yang menjamin penulisan resume medis setiap peralihan rawat, baik ruangan maupun dokter belum ada, belum adanya sistem monitoring terkait klaim dan pending klaim, serta server dan networking terkadang bermasalah. Akar masalah yang ditemukan adalah SDM Departemen IKA terbatas, training kepada DPJP terkait pengisian resume medis tidak dilakukan secara tersistem, SDM IT yang terbatas, anggaran training yang diberikan terbatas, belum dilakukannya evaluasi triwulanan dan semesteran atas laporan bulanan yang sudah dibuat terkait penyebab pending klaim, belum adanya evaluasi terhadap perbaikan penulisan resume medis, belum adanya evaluasi terhadap penyebab pending yang lebih detail terkait kelengkapan resume medis, belum adanya ceklist atas revisi yang diminta baik dari pihak RSCM maupun BPJS, belum adanya mekanisme sosialisasi hasil kesepakatan dengan BPJS, belum dibuat sistem supervisi penulisan resume medis yang dapat mengatasi masalah beban pekerjaan DPJP, dalam SOP resume medis belum ada aturan terkait penulisan resume medis jika terjadi peralihan rawat, belum dibuat sistem monitoring di setiap stakeholder, kurangnya pemanfaatan sistem informasi selain e-office, misalnya EHR,terutama terkait pelayanan, belum tertanamnya kaidah koding dalam EHR, serta sistem pemantauan IT tidak dapat diakses secara mobile. Oleh karena itu, untuk mengatasi akar masalah yang terkait langsung dengan proses klaim, maka direkomendasikan untuk membuat sistem klaim terintegrasi agar membantu berjalannya proses, monitoring dan evaluasi klaim ataupun penyelesaian pending klaim. Sistem tersebut berada, baik di intra RSCM maupun antara RSCM dengan BPJS. Secara Nasional, Pemerintah perlu mengembangkan sistem informasi kesehatan terintegrasi, yang salah satu manfaatnya untuk membantu terlaksananya program JKN.
The Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Program has been held by the Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan since January 1, 2014. The Department of Pediatric and medical and coding classification have the largest number of pending throughout 2019. The purpose of this study was to analyze the root causes of recurring pending claims of BPJS Kesehatan in the medical classification and coding of inpatients at the Pediatrics Department, in 2019 and provide recommendations to management in improving the claims system. This is a case study approach and root cause analysis by reviewing printed and electronic medical record documents of inpatient claim files at the Pediatrics Department in July-December 2019, literature studies and in-depth interviews. We study the 147 claim files that have recurring pending claims. There were 16 informants involved. We triangulate theories, data sources and methods to validate the data. The results showed, the problems occured were the time-consuming process of making Clinical Practice Guidelines (CPG) in the Department, differences in understanding between RSCM and BPJS, differences in the quality of PPDS and DPJP discharge summary writing, DPJP supervision of discharge summary writing were poor, inaccurate code selection, the changes of the BPJS Verifier, there has been no detailed causes evaluation of pending related to the accuracy diagnosis, the problems with the CPG distribution system, a system that guarantees the writing of discharge summarys every time a change of care, and there is no monitoring system regarding claims and pending claims, and servers and networking which sometimes have problems. The root cause found were limited human resource (HR) of the Pediatrics Department, there is no system of training for DPJP related to filling out discharge summarys, limited IT HR, limited training budgets, no quarterly/ semester evaluation regarding the causes of pending claims, There is no evaluation on the improvement of discharge summary writing, there is no evaluation of the causes of pending in more detail regarding the completeness of the discharge summary, there is no checklist for the revisions, there is no socialization mechanism for the results of the agreement with the BPJS, the supervision system has not been established discharge summary writing that can solve the DPJP workload problem, in the discharge summary SOP there are no rules regarding discharge summary writing in case of a change of care, a monitoring system has not been made in each stakeholder, the lack of use of information systems other than e-office, for example EHR, especially related to medical care. service, the coding rules are not embedded in the EHR, and the IT monitoring system cannot be accessed by mobile. To address the root causes that is directly related to the claim process, it is recommended creating an integrated claim system to help processing, monitor and evaluate claims or resolve pending claims, which located both within the RSCM and between RSCM and BPJS. Nationally, the government needs to develop an integrated health information system, one of which is to help implement the JKN program
Read More
B-2188
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Amelia Kusumawardhani Setiawan; Pembimbing: Purnawan Junadi; Penguji: Eka Ginanjar, Arfan Awaloeddin, Melanie Husna
Abstrak:
Sport Clinic adalah salah satu layanan modern dari rumah sakit yang hadir mengikuti perkembangan zaman. Unit ini tersedia untuk menangani berbagai masalah kesehatan terkait dengan aktivitas fisik, terutama olahraga. Sport clinic adalah bagian dari ilmu kedokteran yang berkaitan dengan preventif, kuratif, rehabilitatif dan upaya performa, baik pelaku olahraga non-profesional maupun profesional. Primaya Hospital Bekasi Timur menyediakan solusi untuk cedera olahraga dengan penanganan yang akurat dan tepat, hingga olahragawan dapat melakukan aktivitas olahraga dengan proses pemulihan yang relatif lebih singkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pelayanan Sport Clinic & Orthopedic Centre di Primaya Hospital Bekasi Timur. Upaya untuk mendukung kualitas layanan dalam usaha layanan kesehatan, maka perlu didukung oleh clinical outcome, utilisasi, kepuasan pelanggan, dan keuangan. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode cross-sectional study yang dilakukan pada bulan Oktober 2023 – Januari 2024. Analisis efektivitas pelayanan Sport Clinic & Orthopedic Centre ini dilakukan pada data bulan Januari – Desember 2023. Selama tahun 2023 belum dilakukan pengukuran Clinical Outcomes pasien yang berkunjung ke Primaya Hospital Bekasi Timur. Tingkat utilisasi alat medis di Primaya Hospital Bekasi Timur masih rendah. Angka kunjungan pasien di Sport Clinic & Orthopedic Centre semakin meningkat dengan capaian Indeks Kepuasan Pasien sangat baik.

The Sport Clinic represents one of the most contemporary services offered by the hospital, reflecting the institution's commitment to keeping pace with evolving healthcare needs. This unit is available to treat a range of health issues related to physical activity, with a particular focus on sports. The field of sport medicine is a branch of medical science that encompasses a range of activities, including preventive, curative, rehabilitative, and performance-enhancing interventions, for both non-professional and professional athletes. Primaya Hospital Bekasi Timur offers solutions for sports injuries through the provision of accurate and precise treatment, thereby enabling athletes to resume their sporting activities with a relatively shorter recovery period. The objective of this study is to assess the efficacy of the Sport Clinic & Orthopedic Centre services at Primaya Hospital Bekasi Timur. In order to enhance the quality of service in the healthcare sector, it is essential to consider a range of factors, including clinical outcomes, utilisation, customer satisfaction, and financial aspects. The research method employed is a quantitative approach utilising a cross-sectional study methodology, conducted between October 2023 and January 2024. The analysis of the effectiveness of the Sport Clinic & Orthopedic Centre services was conducted on data collected from January to December 2023. In 2023, no measurement of clinical outcomes of patients visiting Primaya Hospital Bekasi Timur was conducted. Furthermore, the utilisation rate of medical equipment at Primaya Hospital Bekasi Timur remains low. However, services at the Sport Clinic & Orthopedic Centre are considered effective, as evidenced by the increasing number of visits and patients per month, coupled with a high Patient Satisfaction Index.
Read More
B-2482
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Christina Prilia Damaranti; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Anhari Achadi, Masyitoh, Ramaniya Kirana, Eka Ginanjar
Abstrak:
PPOK merupakan penyakit pernapasan kronis penyebab morbiditas dan mortalitas terbanyak dengan dampak pembiayaan yang cukup tinggi di Indonesia. Clinical Pathway (CP) adalah bagian dari pelaksanaan tata kelola klinis rumah sakit dan salah satu tools dalam mewujudkan sistem kendali mutu dan kendali biaya di era JKN. Efektivitas kepatuhan penerapan clinical pathway (CP) terhadap luaran klinis pasien pada beberapa penelitian menunjukkan hasil yang positif. RS Paru Respira Yogyakarta telah menetapkan CP PPOK sebagai CP prioritas, namun dalam proses evaluasi kepatuhan CP belum menggunakan seluruh komponen PPA seperti yang diatur dalam Permenkes Nomor 30 Tahun 2022. Paradigma pelayanan kesehatan saat ini adalah value-based healthcare sehingga perlu dilakukan evaluasi dampak kepatuhan CP terhadap luaran klinis pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepatuhan CP terhadap luaran klinis pasien PPOK dan proses penerapan kepatuhan CP PPOK di RS Pusat Paru Respira Yogyakarta tahun 2022. Desain penelitian adalah observasional (cross sectional) dengan pendekatan mix method. Pengambilan data metode kuantitatif menggunakan rekam medis pasien rawat inap dengan diagnosis utama PPOK tahun 2022 (n=57) dan metode kualitatif dengan wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen. Hasil penelitian kuantitatif didapatkan tingkat kepatuhan CP PPOK sebesar 87,7%, ada hubungan yang signifikan antara DPJP dengan kejadian komplikasi (p value=0,003) dan antara kepatuhan CP dengan luaran klinis yaitu komplikasi (p value=0,05 dan OR=6,75), faktor yang paling berpengaruh pada luaran klinis pasien adalah kepatuhan terhadap CP. Metode kualitatif, berdasarkan perspektif 10 variabel dalam teori Gibson dan Mathis-Jackson, didapatkan hasil yang baik pada variabel sikap. Untuk variabel pengetahuan, supervisi, komunikasi, pelatihan, SDM, standar kinerja, sarana prasarana, insentif dan struktur organisasi masih perlu peningkatan. Untuk meningkatkan kepatuhan CP diperlukan komunikasi yang efektif antara pembuat dan pelaksana CP, pemahaman dan komitmen penuh para PPA, dukungan manajemen untuk rutin meninjau ulang tata laksana CP, meningkatkan sosialisasi, pelatihan, sarana prasarana, kebutuhan SDM, fasilitas IT penunjang serta regulasi terkait pelaksanaan CP.

COPD is a chronic respiratory disease that causes the most morbidity and mortality with a high cost impact in Indonesia. Clinical Pathway (CP) is part of the implementation of hospital clinical governance and one of the tools in quality and cost control system in JKN era. The effectiveness of clinical pathway (CP) compliance to patient clinical outcomes in several studies has shown positive results. Respira Lung Hospital Yogyakarta has designated CP COPD as a priority CP, but in the process of evaluating CP compliance, it has not used all Profesional Caregiver components as stipulated in Health Ministerial Regulation No. 30 of 2022. The current paradigm of health services is value-based healthcare, so it is necessary to evaluate the impact of CP compliance on the patient's clinical outcome. This study aims to determine the association of CP compliance to the clinical outcome of COPD patients and the process of implementing COPD CP compliance at the Respira Lung Hospital Yogyakarta in 2022. The research design is observational (cross sectional) with mix method approach. Quantitative method data collection using inpatient medical records with a primary diagnosis of COPD in 2022 (n=57) and qualitative method using with in-depth interviews, observation and document review. The results of quantitative study showed that COPD CP compliance rate is 87.7%, there is a significant relationship between doctor in charge of services with the incidence of complications (p value=0.003) and between CP compliance with clinical outcomes of complications (p value=0.05 and OR=6.75), factor that most influenced the patient's clinical outcome was CP compliance. Qualitative methods, based on the perspective of 10 variables in the theory of Gibson and Mathis-Jackson, showed good results on attitude variables. Knowledge, supervision, communication, training, human resources, performance standards, infrastructure, incentives and organizational structure variables still need improvement. To improve CP compliance, an effective communication between CP makers and implementer are required, full understanding and commitment of Profesional Caregivers, management support to regularly review CP governance, improve socialization, training, infrastructure, human resource needs, supporting IT facilities and regulations related to the implementation of CP are required.
Read More
B-2383
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Kharisma Ersha Mufti; Pembimbing: Amal Chalik Sjaaf; Penguji: Anhari Achadi, Wahyu Sulistiadi, Roswin Rosnim Djaafar, Eka Ginanjar
Abstrak: Latar Belakang: Tingginya risiko dan angka penularan COVID-19 pada tenaga kesehatan sejak awal pandemi merupakan masalah yang serius, tanpa jumlah tenaga kesehatan yang cukup memadai, pelayanan terhadap pasien tidak akan maksimal. Penelitian di berbagai negara di dunia menunjukkan tingginya penyebaran kasus COVID19 diantara tenaga kesehatan diakibatkan tidak terdapatnya kebijakan yang pasti untuk melindungi karyawan. Oleh karena itu instansi yang memiliki karyawan haruslah memiliki dasar dan paduan bagaimana penangangan COVID-19 di tempat kerja, khususnya di Rumah Sakit sebagai tempat pelayanan kesehatan yang berisiko sangan tinggi. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang pada karyawan di RS MMC pada masa pandemi COVID-19 pada periode Maret 2020 hingga Maret 2022. Pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling dan data subjek yang memenuhi kriteria inklusi diambil dari rekam medis. Hasil Penelitian: Dari total 697 subjek, 622 diantaranya yang memenuhi kriteria inklusi. Prevalensi kasus COVID-19 pada karyawan RS MMC adalah sebesar 66,7%. Mayoritas subjek berusia 18-44 tahun dengan rata-rata usia 37 tahun, jenis kelamin perempuan mendominasi dengan 76,8% dan sebagian besar 86,2% memiliki komorbid penyerta COVID-19. Seluruh karyawan telah patuh pada kebijakan penggunaan APD dan telah melaksanakan tracing serta 77,3% telah mendapatkan vaksinasi COVID-19 dan flu secara lengkap, sementara itu program isoman yang digagas SDM RS MMC juga merangkul mayoritas karyawan yang terkonfirmasi positif COVID-19. Tidak terdapat hasil bermakna pada analisis statistik antara kebijakan SDM RS MMC dan efektivitas kebijakan yang dinilai dari lama cuti dan pencapaian target perbagian, namun 65,6% karyawan telah ternilai secara efektif berdasarkan kedua hal tersebut, dengan 73% angka cuti yang sesuai kebijakan dan 90,2% pencapaian target. Pada karyawan yang telah divaksinasi lengkap, mengikuti program isolasi mandiri, menggunakan APD sesuai aturan dan terdata kontak tracing, mayoritas telah secara efektif dinilai. Kesimpulan: Kebijakan yang dibuat oleh SDM RS MMC dalam penanganan COVID19 pada karyawan dapat memelihara efektivitas dan efektifsi kerja karyawan dan dapat membantu memberikan perlindungan karyawan pada masa pandemi COVID-19
Read More
B-2493
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Oka Wilsen Joung; Pembimbing: Wachyu Sulistiadi; Penguji: Adang Bachtiar, Kurnia Sari, Eka Ginanjar, Irmina Suyanti
Abstrak:
Rumah sakit secara tidak langsung memiliki tuntutan dalam menerapkan strategi pemasaran. Bauran pemasaran merupakan model strategi terdiri dari 7P, yaitu product, price, place, promotion, people, process, physical evidence. Rumah Sakit Santo Antonio Baturaja mengalami penurunan tingkat keterisian tempat tidur setelah relokasi pada tahun 2019. Informasi pelayanan belum tersampaikan ke masyarakat, salah satunya pelayanan BPJS padahal Universal Health Coverage di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) mencapai 87,67% pada November 2023. Penelitian ini bertujuan menciptakan strategi optimalisasi pemilihan RS Santo Antonio sebagai fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut (FKRTL) di Kabupaten OKU dengan pendekatan bauran pemasaran. Penelitian mixed method, analisis kuantitatif dengan desain potong lintang dari 100 sampel yang mengisi kuesioner di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), dilanjutkan analisis kualitatif dengan wawancara mendalam beberapa sampel dan manajemen RS Santo Antonio untuk mengkonfirmasi hasil analisis kuantitatif. Hasil analisis kuantitatif didapatkan promosi, harga, sumber daya manusia, proses, dan bukti fisik memiliki hubungan dengan pemilihan FKRTL. Selanjutnya hasil analisis kualitatif didapatkan permasalahan dan rencana strategi. Strategi optimalisasi sesuai prioritas nilai odds ratio (OR) terbesar meliputi pelatihan dan remunerasi untuk mengoptimalkan kinerja SDM, branding tanpa iur biaya, promosi omnichannel yang konsisten, rekam medis elektronik untuk mempersingkat waktu tunggu, dan membangun citra menerima pasien BPJS walaupun gedung RS bagus.

Hospitals indirectly have demands in implementing marketing strategies. The marketing mix is a strategy model consisting of 7Ps, namely product, price, place, promotion, people, process, physical evidence. Santo Antonio Baturaja Hospital experienced a decrease in bed occupancy rates after relocation in 2019. Information about services has not been conveyed to the public, one of which is BPJS services even though Universal Health Coverage in Ogan Komering Ulu (OKU) Regency reached 87.67% in November 2023. Research This aims to create an optimization strategy for selecting Santo Antonio Hospital as an advanced referral health facility (FKRTL) in OKU Regency using a marketing mix approach. Mixed method research, quantitative analysis with a cross-sectional design from 100 samples who filled out questionnaires at First Level Health Facilities (FKTP), followed by qualitative analysis with in-depth interviews with several samples and the management of Santo Antonio Hospital to confirm the results of the quantitative analysis. The results of the quantitative analysis showed that promotion, price, human resources, processes and physical evidence were related to the selection of FKRTL. Furthermore, the results of the qualitative analysis obtained problems and strategic plans. Optimization strategies according to the priority of the largest odds ratio (OR) value include training and remuneration to optimize HR performance, branding without cost fees, consistent omnichannel marketing, electronic medical records to shorten waiting times, and building an image of accepting BPJS patients even though the hospital building is good
Read More
B-2440
Depok : FKM-UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Awaludin; Pembimbing: Wachyu Sulistiadi; Penguji: Helen Andriani, Vetty Yulianty Permanasari, Roswin Rosnim Djafaar, Eka Ginanjar
Abstrak:
RS Abdi Waluyo adalah sebuah RS tipe C di Jakarta Pusat. Berdasarkan data rumah sakit tahun 2023, rasio pengambilan resep di farmasi rawat jalan mengalami penurunan dari 84% (Januari) ke 61% (September). Fokus penelitian ini terutama pada keluhan lamanya menunggu obat hingga 1-4 jam, terutama bagi pasien asuransi yang mendapatkan obat racikan. Terlebih lagi pada pre-survey terkesan adanya inefisiensi proses, adanya alur yang berulang karena staff perlu menginput obat pesanan berulang kali. Peneliti melakukan penelitian dengan business process improvement (BPI) untuk memperoleh gambaran proses bisnis, mengidentifikasi permasalahan, merumuskan langkah perbaikan, dan menilai implementasi dari intervensi perbaikan yang dilakukan. Penelitian ini merupakan penelitian mixed method di mana penelitian kualitatif dilakukan sesuai 5 fase BPI yaitu Define, Measure, Analyze, Improve, Control (DMAIC). Adapun informa Informan dalam penelitian ini, adalah: Direktur Medik, Kepala Penunjang Medik, Kepala Unit Rawat Jalan, Kepala Farmasi. Sementara penelitian kuantitatif dilakukan terhadap seluruh resep pasien asuransi rawat jalan di RS Abdi Waluyo di bulan November 2023, sebelum dan sesudah implementasi intervensi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang proses bisnis farmasi rawat jalan dan memberikan masukan perbaikan yang berarti bagi manajemen rumah sakit dalam meningkatkan efisiensi pelayanan farmasi rawat jalan.

Abdi Waluyo Hospital is a type C hospital in Central Jakarta. Based on hospital data in 2023, the ratio of prescriptions taken at outpatient pharmacy has decreased from 84% (January) to 61% (September). The focus of this research is mainly on complaints regarding the long wait for medications, up to 1-4 hours, especially for insurance patients who receive compounded medications. Moreover, the pre-survey showed that there were inefficient processes associated with some were repetitive steps done by the staffs, e.g. when inputting orders to the hospital information system. This research was conducted using business process improvement (BPI) method to obtain an overview of business processes, identify problems, formulate improvement steps, and assess the implementation of the performed interventions. This is a mixed method research where qualitative study was carried out adhering to the 5 phases of BPI, namely Define, Measure, Analyze, Improve, Control (DMAIC). The informants involved were: Medical Director, Head of Medical Support, Head of Outpatient Unit, Head of Pharmacy. Meanwhile, quantitative study was conducted on all insurance outpatient prescriptions at Abdi Waluyo in November 2023, before and after the intervention. The results of this research will provide a deeper understanding on outpatient pharmacy business processes and provide meaningful input for improvements for hospital management in increasing the efficiency of outpatient pharmacy services.
Read More
B-2412
Depok : FKM-UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Cahya Adriani Putri; Pembimbing: Helen Andriani; Penguji: Adang Bachtiar, Wachyu Sulistiadi, Heidar Dwirganis, Eka Ginanjar
Abstrak:
Latar Belakang: Loyalitas pelanggan merupakan kunci sukses bagi rumah sakit di tengah industri rumah sakit swasta yang telah berkembang pesat. Kualitas pelayanan merupakan hal yang mendasar untuk mencapai keberhasilan dan kesinambungan dalam persaingan bisnis yang ketat. Customer relationship management (CRM) merupakan proses dinamis dalam mengelola hubungan antara pelanggan dan perusahaan dan mempertahankan komunikasi bahkan ketika pasien sudah keluar dari rumah sakit. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas pelayanan dan loyalitas pasien dengan CRM sebagai mediator. Metode: Data primer diambil dari pengisian kuesioner online oleh 107 pasien di Klinik Fertilitas dan focus group discussion pada karyawan rumah sakit. Kualitas pelayanan terdiri dari dimensi tangible, empathy, responsiveness, reliability, assurance. Hasil: Hasil analisis univariat menunjukan penilaian dengan kategori baik pada dimensi tangible sebesar 43,9%, empathy 40,2%, responsiveness 49,5%, reliability 41,1%, assurance 33,6%, CRM dinilai baik sebesar 41,1% oleh responden, serta kategori pasien loyal sebanyak 35,5%. Hasil analisis bivariat menunjukan hubungan bermakna antara seluruh dimensi kualitas pelayanan dan loyalitas pasien. Regresi logistik ganda menunjukan dimensi tangible memiliki hubungan paling erat dengan loyalitas pasien (OR=39,055) setelah dikontrol oleh dimensi kualitas pelayanan lainnya. Hasil regresi linier menunjukan CRM sebagai mediator hubungan antara kualitas pelayanan dan loyalitas pasien secara parsial. Kesimpulan: Upaya peningkatan kualitas pelayanan diperlukan untuk meningkatkan loyalitas pasien yang diikuti dengan implementasi CRM secara konsisten.

Background: Customer loyalty is the key to success for hospitals in the midst of a rapidly growing private hospital industry. Service quality is fundamental to achieve success and continuity in intense business competition. Customer relationship management is a dynamic process in managing the relationship between customers and companies and maintaining communication even after patient leaves the hospital. Objectives: This study aims to determine the relationship between service quality and patient loyalty with CRM as a mediator. Methods: Primary data was taken from filling out online questionnaires by 107 patients at the Fertility Clinic and focus group discussions with hospital employees. Service quality consists of dimensions of tangible, empathy, responsiveness, reliability, assurance. Results: Univariate analysis showed tangible dimension was considered good by 43.9%, empathy 40.2%, responsiveness 49.5%, reliability 41.1%, assurance 33.6%, CRM was considered good by 41.1%, and the category of loyal patients was 35.5%. Bivariate analysis show a significant relationship between all dimensions of service quality and patient loyalty. Multiple logistic regression shows that the tangible dimension has the closest relationship with patient loyalty (OR=39.055) after controlling other dimensions of service quality. The results of linear regression showed that CRM mediated the relationship between service quality and patient loyalty partially. Conclusion: Efforts to improve service quality are needed to increase patient loyalty followed by consistent CRM implementation.
Read More
B-2387
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive