Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Elisa Lisik Miko; Pembimbing: Tris Eryando, Besral; Penguji: Toha Muhaimin, Doddy Izwardy
T-2927
Depok : FKM UI, 2008
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Destry Rizkawati; Pembimbing: Ahmad Syafiq; Penguji: Sandra Fikawati, Doddy Izwardy
Abstrak: Stunting tidak hanya berdampak pada perawakan yang pendek namun juga pada penurunan fungsi kognitif usia sekolah, menurunkan kapasitas kerja dan kemampuan ekonomi serta peningkatan risiko penyakit metabolik di usia dewasa. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor dominan kejadian stunting pada balita kelompok usia 6-12 bulan, 13-24 bulan dan 25-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Tambora tahun 2017. Desain penelitian ini adalah kasus control dengan 68 sampel kasus dan 68 sampel kontrol. Data dianalisis dengan uji chi square untuk melihat hubungan antar variabel dan uji regresi logistik ganda untuk menemukan faktor dominan penyebab stunting pada setiap kelompok usia. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara tinggi badan ibu, kenaikan berat badan hamil, panjang badan lahir, asupan energi saat usia 6-12 bulan, 13-24 bulan dan 25-59 bulan, asupan protein saat usia 6-12 bulan dan 13-24 bulan, penyakit infeksi dan sanitasi total dengan kejadian stunting pada balita di setiap kelompok usia. Berdasarkan hasil analisis multivariat diketahui bahwa faktor dominan kejadian stunting pada balita kelompok usia 6-12 bulan adalah asupan energi saat usia 6-12 bulan (p-value 0,001; OR 7,382; 95%CI 2,261-24.102), pada kelompok usia 13-24 bulan adalah penyakit infeksi (p-value 0,016; OR 7,154; 95%CI 1,436-35,653) dan pada kelompok usia 25-59 bulan adalah asupan energi saat usia 13-24 bulan (p-value 0,040; OR 12,599; 95%CI 1,125-141,126). Perlu adanya perbaikan asupan gizi balita sesuai kelompok usia dan pencegahan penyakit infeksi melalui pendekatan sanitasi total berbasis masyarakat. Kata kunci: Stunting, balita, asupan energi, penyakit infeksi Stunting affects not only to short stature but also decreases in cognitive function at school age, decreases work and economic capacity at the productive age and increases the risk of metabolic diseases in elderly. The purpose of this study was to analyze the dominant factors of stunting among children aged grup 6-12 months, 13-24 months and 25-59 months in Kelurahan Tambora. This was case control study with 68 cases and 68 controls. The data were analyzed by chi square test for bivariate analysis and multiple logistic regression test to find the dominant factor of stunting in each of age group. The results of this study shows that there was a significant relationship between maternal height, weight gain during pregnancy, birth length, energy intake at 6-12 months, 13-24 months and 25-59 months, protein intake at 6-12 months and 13-24 months, infectious diseases and sanitation with stunting. Based on multivariate analysis, it was found that the dominant factor of stunting at 6-12 months children was energy intake at 6-12 months (p-value 0,001; OR 7,382; 95% CI 2,261-24,102), at 13-24 Months was infectious disease (p-value 0.016; OR 7,154; 95% CI 1,436-35,653) and at 25-59 months was energy intake at 13-24 months (p-value 0,040; OR 12,599; 95% CI 1,125 -141,126). It is necessary to improve the nutritional intake of under five children and prevention of infectious diseases through community-based total sanitation approaches. Keyword : Stunting, under five children, energy intake, infectious diseases
Read More
T-5014
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yulyanti; Pembimbing: Fikawati, Sandra; Penguji: Syafiq, Ahmad; Izwardy, Doddy
S-9264
Depok : FKM-UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sispa Nuradiana; Pembimbing: Sandra Fikawati; Penguji: Endang Laksiminingsih Achadi, Doddy Izwardy
Abstrak: Tujuan umum peneltian ini untuk mengetahui Konsumsi Energi Ibu Saat Hamilsebagai Faktor Dominan terhadap Konsumsi Energi Ibu selama Menyusui diKecamatan Beji, Depok Tahun 2016. Penelitian ini merupakan penelitiandeskriptif dengan desain studi cross-sectional, menggunakan data primer dansekunder terhadap 146 responden di Kecamatan Beji, Depok. Hasil penelitianmenujukkan rata-rata konsumsi ibu menyusui 1949,56 kkal/hari dan 71,2% ibumenyusui mengonsumsi energi < 80% AKG. Analisis bivariat menunjukkanadanya hubungan karakteristik ibu (usia, paritas, dan pengetahuan tentang ASI),konsumsi energi saat hamil, status gizi postpartum, dan karakteristik sosialekonomi (pendidikan, status bekerja, dan biaya makan keluarga) terhadapkonsumsi energi ibu menyusui. Analisis multivariat menunjukkan konsumsienergi ibu saat hamil sebagai faktor dominan terhadap konsumsi energi ibu selamamenyusui. Terlihat konsistensi rendahnya pola konsumsi ibu saat hamil danmenyusui. Peneliti menyarankan agar pemerintah mempromosikan pentingnyapeningkatan konsumsi energi ibu saat periode kehamilan sampai periodemenyusui.Kata kunci: konsumsi energi, ibu menyusui
Literature describing energy intake of lactating mothers in Indonesia is still lowand does not meet the nutritional needs based on the Recommended DietaryAllowances. The first objective of this study was to determine energycomsumption of pregnant women as a dominant factor on energy consumption oflactating women in beji district, depok 2016. The study included 146 lactatingmother in Beji District. The results showed association between maternalcharacteristics (age, parity and breastfeeding knowledge), energy consumptionduring pregnancy, postpartum nutritional status, and socio-economics status(education, maternal work status, and family meal expenses) towards maternalenergy consumption during lactation, as energy consumption during pregnancy isthe dominant factor.Keywords: energy consumption, lactating women.
Read More
S-9157
Depok : FKM-UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Wa Ode Dwi Daningrat; Pembimbing: Krisnawati Bantas; Penguji: Sandra Fikawati, Ahmad Syafiq, Doddy Izwardy, Sandjaja
T-4481
Depok : FKM UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Winda Mulia Ningsih; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Kusharisupeni, Siti Arifah Pujonarti, Anies Irawati, Doddy Izwardy
T-5118
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Riandi Verdi; Pembimbing: Anhari Achadi; Penguji: Mardiati Nadjib, Wachyu Sulistiadi, Doddy Izwardy, Indra Rachmad Dharmawan
Abstrak:
Prevalensi karies gigi anak masih sangat tinggi di Kota Bekasi. Hal ini sangat memprihantinkan karena anak-anak merupakan salah satu modal utama dalam membangun masa depan bangsa. Salah satu cara dalam membantu mengatasi masalah tersebut adalah melalui program UKGS. Program UKGS di Kota Bekasi dilaksanakan oleh semua Puskesmas, termasuk Puskesmas Mustikajaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil implementasi program UKGS pada masa adaptasi kebiasaan baru di Puskesmas Kecamatan Mustikajaya pada tahun 2023. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian kualitatif melalui wawancara mendalam dengan pihak-pihak yang terlibat dalam program UKGS di Mustikajaya. Tidak ada perbedaan komponen hasil implementasi antara masa sebelum pandemi dengan setelah pandemi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sosialisasi dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Bekasi kepada Puskesmas Mustikajaya dan dilanjutkan ke sekolah. Terdapat SOP pelaksanaan program UKGS yang bersumber dari Kementerian Kesehatan. Sumber daya manusia dirasakan masih kurang tercukupi, fasilitas dan pendanaan berasal dari BLUD dan BOK. Terdapat SK penunjukkan penanggung jawab program UKGS. Para responden menyatakan berkomitmen penuh pada program UKGS. Paket I dan II Program UKGS Puskesmas Mustikajaya memiliki nilai sebesar 99,8% dan Paket III memiliki nilai 26,9%. Hal ini menandakan program UKGS belum berjalan dengan maksimal dan perlu ada perbaikan dan peningkatan pelayanan UKGS lebih lanjut.

Dental caries children’s prevalence in Bekasi City is still very high. This is a concerning matter since children are one of the main assets to build the nation’s future. UKGS become one of the solutions to overcome the problem. The UKGS program in Bekasi city is implemented by all Community Health Centers (CHC), including Mustikajaya CHC. The aim of the research is to determine the results of the implementation of UKGS program during the adaptation of new habit period at the Mustikajaya CHC in 2023. There is no difference in the components of implementation results between the prepandemic and post-pandemic periods. Qualitative methods was conducted in the research by using depth interview method through the parties that involved in the UKGS program in Mustikaya PHC. The results showed that the socialization was carried by the Bekasi Public Health Office to Mustikajaya CHC and continued to schools. There is an SOP for the UKGS program that made by Ministry of Health. Human resources are still inadequate, facilites and funds come from BLUD and BOK. A decree was appointed to the people in charge of the program. The respondents were fully commited to the UKGS program. The value of UKGS Package I and II are 99,8% while the Package III is 26,9%. This indicates that the UKGS program is not running optimally and need a further improvement and enhancement of UKGS services.
Read More
T-6951
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive