Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Tazmirah Asmarani; Pembimbing: Milla Herdayati; Penguji: Rico Kurniawan, Dieta Nurrika
Abstrak:

Obesitas pada remaja meningkat secara global dan nasional. Hal ini menjadi perhatian khusus karena obesitas pada remaja dapat meningkatkan risiko penyakit tidak menular lebih dini. Penelitian ini menganalisis faktor aktivitas fisik dan pola makan dengan obesitas pada remaja 10—19 tahun menggunakan data SKI 2023 dan analisis regresi logistik berganda (96.721 responden). Hasil menunjukkan di perkotaan, tidak terdapat hubungan
antara aktivitas fisik dengan obesitas. Untuk pola makan, konsumsi makanan berlemak pada status kekayaan tertinggi (AOR= 1,38) dan konsumsi minuman bersoda (AOR= 0,584; 95% CI= 0,404—0,845) menunjukkan hubungan signifikan secara statistik dan menjadi faktor risiko di perkotaan. Di samping itu, di pedesaan, aktivitas fisik pada remaja berumur 10-13 tahun (AOR= 1,89) dan konsumsi makanan berlemak pada status kekayaan tertinggi (AOR= 2,25) memiliki hubungan yang signifikan secara statistik dan menjadi faktor risiko di pedesaan. Oleh karena itu, diperlukan upaya pencegahan lewat penguatan layanan preventif serta kolaborasi antar pihak dalam membentuk kebiasaan dan gaya hidup yang lebih sehat dalam menurunkan angka obesitas.


Adolescent obesity is increasing globally and nationally. This is of particular concern because obesity in  adolescents can increase the risk of non-communicable diseases earlier. This study analyzed physical activity and  dietary factors with obesity in adolescents 10-19 years old using SKI 2023 data and multiple logistic regression  analysis (96,721 respondents). Results showed that in urban areas, there was no association between physical  activity and obesity. For diet, consumption of fatty foods at the highest wealth status (AOR= 1.38) and  consumption of soft drinks (AOR= 0.584; 95% CI= 0.404-0.845) showed statistically significant associations and  were risk factors in urban areas. In addition, in rural areas, physical activity among adolescents aged 10-13 years  (AOR= 1.89) and consumption of fatty foods at the highest wealth status (AOR= 2.25) had statistically significant  associations and were risk factors in rural areas. Therefore, prevention efforts through strengthening preventive  services and collaboration between parties in shaping healthier habits and lifestyles are needed to reduce obesity  rates.

Read More
S-12097
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sarah Keisya Budiargo; Pembimbing: Triyanti; Penguji: Asih Setiarini, Dieta Nurrika
Abstrak:
Obesitas merupakan akumulasi lemak tubuh yang berlebihan dan meningkatkan risiko berbagai penyakit tidak menular. Pengukuran obesitas menggunakan persen lemak tubuh dinilai lebih akurat dibandingkan Indeks Massa Tubuh (IMT). Prevalensi obesitas mahasiswa FKM UI berdasarkan data pemeriksaan kesehatan tahun 2022–2024 mencapai 13,6%, melebihi ambang batas masalah kesehatan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsumsi ultra-processed food (UPF), asupan energi, lemak, karbohidrat, protein, serat, serta perilaku sedentary dengan kejadian obesitas berdasarkan persen lemak tubuh pada 147 mahasiswa FKM UI tahun 2025. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi obesitas berdasarkan persen lemak tubuh sebesar 12,9%. Terdapat hubungan signifikan antara frekuensi konsumsi UPF, konsumsi energi UPF, asupan energi; lemak; protein, dan perilaku sedentary dengan obesitas (p-value<0,05). Sedangkan asupan serat dan karbohidrat tidak menunjukkan hubungan signifikan (p-value>0,05) tetapi menunjukkan kecenderungan. Oleh karena itu, mahasiswa diharapkan lebih bijak dalam memilih makanan sehari-hari dan mengurangi aktivitas sedentary. FKM UI diharapkan menciptakan lingkungan kampus yang mendukung gaya hidup sehat serta program pemantauan status gizi. Penelitian selanjutnya disarankan menggunakan alat objektif untuk mengukur perilaku sedentary, serta menggunakan analisis multivariat untuk memahami hubungan mendalam antara konsumsi UPF, asupan gizi, dan perilaku sedentary terhadap kejadian obesitas

Obesity is the excessive accumulation of body fat that elevates the risk of non-communicable diseases. Compared to Body Mass Index (BMI), body fat percentage offers a more accurate measure of obesity. Based on health screening data from 2022 to 2024, the prevalence of obesity among FKM UI students reached 13.6%, surpassing the public health concern threshold. This study investigated the association between ultra-processed food (UPF) consumption, energy, fat, carbohydrate, protein, fiber intake, and sedentary behavior with obesity—measured by body fat percentage—among 147 FKM UI students in 2025. This quantitative study used a cross-sectional design. Findings revealed an obesity prevalence of 12.9%. Significant associations were observed between obesity and the frequency of UPF consumption, UPF-derived energy intake, total energy, fat and protein intake, and sedentary behavior (p-value<0.05). Although fiber and carbohydrate intake were not statistically significant (p-value>0.05), both showed trends. These results highlight the importance of making healthier dietary choices and reducing sedentary time. FKM UI encouraged to promote a supportive campus environment for healthy lifestyles and establish nutrition monitoring initiatives. Future studies should incorporate objective tools to assess sedentary behavior and utilize multivariate analysis to better understand the interactions between those risk factors and obesity
Read More
S-11984
Depok : FKM-UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Al Ilham Ksatria Gagah Perkasa; Pembimbing: Triyanti; Penguji: Sandra Fikawati, Dieta Nurrika
Abstrak:
Depresi merupakan gangguan suasana hati yang apabila tidak dicegah atau ditangani dapat berpengaruh terhadap produktivitas, serta kesehatan individu secara keseluruhan, bahkan menjadi penyebab kematian lewat bunuh diri. Lewat gizi, ditemukan beberapa zat gizi serta faktor-faktor lain yang diduga berhubungan dengan pencegahan depresi. Siswa SMA Negeri 2 Kota Tangerang Selatan sebagai siswa dari sekolah unggulan lebih berisiko mengalami depresi dibandingkan sekolah lainnya. Dari situ dilakukan penelitian yang bertujuan untuk melihat hubungan antara kecukupan asupan omega-3, folat, vitamin D, vitamin C, dan zinc beserta faktor-faktor lainnya terhadap depresi pada siswa SMA Negeri 2 Kota Tangerang Selatan. Terdapat 144 responden dari siswa kelas 10 dan 11 SMA Negeri 2 Kota Tangerang Selatan. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Data penelitian diambil menggunakan Patient Health Questionnaire-8 for adolescents (PHQ-A), Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQFFQ), Depression Literacy Questionnaire  (D-Lit), dan kuesioner sosioekonomi rancangan peneliti. Dari hasil univariat, ditemukan proporsi depresi pada responden sebesar 51,4%. Berdasarkan uji bivariat menggunakan chi-square, tidak ditemukan hubungan signifikan pada 7 variabel independent (p >0,05) kecuali pada variabel jenis kelamin (p = 0,048).

Depression is a mood disorder that if not prevented or treated can affect productivity, as well as the overall health of an individual, and even cause death through suicide. Through nutrition, several nutrients and other factors have been found that are suspected of being related to preventing depression. Students of SMA Negeri 2 Kota Tangerang Selatan as students from excellent schools are at higher risk of experiencing depression than other schools. From there, a study was conducted that aimed to see the relationship between adequate intake of omega-3, folate, vitamin D, vitamin C, and zinc along with other factors to depression in students of SMA Negeri 2 Kota Tangerang Selatan. There were 144 respondents from grade 10 and 11 students of SMA Negeri 2 Kota Tangerang Selatan. This study used a cross-sectional design. The research data were taken using the Patient Health Questionnaire-8 for adolescents (PHQ-A), Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQFFQ), Depression Literacy Questionnaire (D-Lit), and a socioeconomic questionnaire designed by the researcher. From the univariate results, the proportion of depression in respondents was 51.4%. Based on the bivariate test, no significant relationship was found in the 7 independent variables (p > 0.05) except for the gender variable (p = 0.048).
Read More
S-11925
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Riska Wulandari; Pembimbing: Triyanti; Penguji: Sandra Fikawati, Dieta Nurrika
Abstrak:
Kejadian gizi lebih di mahasiswa menjadi isu kesehatan global akibat perubahan gaya hidup saat transisi ke perguruan tinggi. Penelitian ini bertujuan melihat hubungan antara asupan energi, asupan karbohidrat, asupan lemak, asupan protein, asupan serat, durasi tidur, aktivitas fisik, pengetahuan gizi, dan stres akademik dengan kejadian gizi lebih berdasarkan waist to height ratio (WHtR) pada 146 mahasiswa FKM UI Tahun 2025 yang dipilih menggunakan teknik proportional stratified random sampling. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross sectional. Data analisis penelitian ini menggunakan chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 32,2% mahasiswa FKM UI Tahun 2025 mengalami gizi lebih. Namun, tidak ditemukan hubungan signifikan antara seluruh variabel independen (asupan energi, asupan karbohidrat, asupan lemak, asupan protein, asupan serat, durasi tidur, aktivitas fisik, pengetahuan gizi, dan stres akademik) dengan kejadian gizi lebih (p-value > 0,05). Meskipun demikian, terdapat beberapa variabel yang memiliki kecenderungan gizi lebih pada mahasiswa dengan asupan serat rendah, durasi tidur kurang, pengetahuan gizi rendah, dan tingkat stres akademik tinggi. Oleh karena itu, diperlukan edukasi gizi kepada mahasiswa FKM UI Tahun 2025 melalui pihak fakultas maupun organisasi mahasiswa untuk mendorong penerapan gaya hidup sehat dalam upaya pencegahan kejadian gizi lebih di kalangan mahasiswa

Overnutrition among university students has become a global health issue due to lifestyle changes during the transition to college. This study aimed to examine the relationship between energy intake, carbohydrate intake, fat intake, protein intake, fiber intake, sleep duration, physical activity, nutrition knowledge, and academic stress with overnutrition based on waist-to-height ratio (WHtR) among 146 FKM UI students in 2025 selected using proportional stratified random sampling. This research used a quantitative method with a cross-sectional design. Data were analyzed using the chi-square test. The results showed that 32.2% of students experienced overnutrition. However, no significant association was found between the independent variables (energy intake, carbohydrate intake, fat intake, protein intake, fiber intake, sleep duration, physical activity, nutrition knowledge, and academic stress) and overnutrition (p-value > 0.05). Nonetheless, students with low fiber intake, short sleep duration, low nutrition knowledge, and high academic stress showed a tendency toward overnutrition. Therefore, nutrition education is needed for FKM UI students through faculty and student organizations to promote healthy lifestyles in preventing overnutrition.
Read More
S-11910
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yasmin Syifa Bakhtiar; Pembimbing: Siti Arifah Pujonarti; Penguji: Fathimah Sulistyowati Sigit, Dieta Nurrika
Abstrak: Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit tingginya kadar glukosa pada darah seseorang yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi fisiologis. Berdasarkan data Riskesdas 2018, di Indonesia, terdapat disparitas antara prevalensi DM yang didiagnosis oleh dokter (2%) dan prevalensi berdasarkan pemeriksaan kadar glukosa darah (8,5%). Perbedaan ini mengindikasikan adanya kemungkinan besar kasus DM yang belum terdiagnosis. Memiliki pemahaman terkait faktor-faktor yang berpengaruh terhadap diagnosis diabetes melitus, khususnya pada kelompok usia tertentu dapat berguna untuk mengembangkan rencana tindakan baik dari segi pencegahan maupun penanganan. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang dapat mengulik faktor-faktor risiko kejadian diabetes melitus pada penduduk usia dewasa (25-60 tahun) yang belum pernah didiagnosis dokter di Indonesia pada tahun 2018. Desain penelitian ini adalah cross-sectional menggunakan data sekunder Riskesdas 2018. Analisis data yang dilakukan antara lain adalah analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi, analisis bivariat menggunakan uji chi-square, dan analisis multivariat menggunakan regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 24434 individu di Indonesia, sebanyak 8,5% penduduk usia dewasa (25-60 tahun) memiliki DM yang tidak pernah didiagnosis oleh dokter. Faktor dominan kejadian DM pada penduduk usia dewasa (25-60 tahun) yang tidak pernah terdiagnosis di Indonesia adalah tingkat pendidikan (AOR = 1,224).
Diabetes mellitus (DM) is a condition characterized by high blood glucose levels that can lead to various physiological complications. Based on 2018 Riskesdas data, there is a disparity in Indonesia between the prevalence of DM diagnosed by doctors (2%) and prevalence identified through blood glucose testing (8.5%). This difference suggests a significant number of undiagnosed DM cases. Understanding the factors that influence diabetes diagnosis, especially in specific age groups, can help develop effective prevention and treatment plans. Therefore, this research aims to investigate the risk factors for undiagnosed diabetes mellitus in adults (ages 25-60) in Indonesia in 2018. This study uses a cross-sectional design with secondary data from the 2018 Riskesdas. Data analysis includes univariate analysis with frequency distribution, bivariate analysis with the chi-square test, and multivariate analysis with multiple logistic regression. The results indicate that out of 24,434 individuals in Indonesia, 9.6% of adults (ages 25-60) have undiagnosed DM. The dominant factor for undiagnosed DM in this population is level of education (AOR =1,224).
Read More
S-11806
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Akhmad; Pembimbing: Tris Eryando; Penguji: Popy Yuniar, Kamaluddin Latif, Dieta Nurrika
T-3916
Depok : FKM UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Adinda Arumantika Sahara; Pembimbing: Sudijanto Kamso; Penguji: Mila Herdiyati, Sutanto Priyo Hastono, Theresia Patipeme, Dieta Nurrika
Abstrak: Indonesia memiliki ratio kematian ibu (AKI) tertinggi di Asia Tenggara sebesar 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup dengan MMR yang jauh lebih tinggi yaitu di Indonesia Timur sebesar 489. Beban kematian ibu sering dikaitkan dengan ketimpangan akses ke layanan kesehatan ibu. Pemerintah Indonesia meluncurkan program asuransi kesehatan yaitu Jaminan Kesehatan Nasional pada tahun 2014 untuk mengupayakan pemerataan pelayanan kesehatan diantaranya pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA) terutama pada kelompok wanita kurang beruntung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengtahui hubungan jaminan kesehatan nasional terhadap pemanfaatan layanan kesehatan ibu yang dinilai dari kunjungan antenatal, persalianan di fasyankes dan pemeriksaan nifas. Penelitian ini menggunakan data SDKI tahun 2017 mencakup 2257 wanita usia 15-49 tahun yang pernah melahirkan dalam kurun waktu dua tahun sebelum survei. Analisis multivariat menggunakan regresi logistik ganda. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak terdapat adanya hubungan yang signifikan secara statistik terhadap pemanfaatan layanan kesehatan ibu baik itu kunjungan ANC, persalinan di fasyankes maupun pemeriksaan nifas setelah dikontrol variabel confunder. Namun kunjungan ANC ada hubungan signifikan secara statistik dengan status ekonomi atas, paritas multipara, akses ke fasyankes bukan masalah besar dan ibu dengan komplikasi kehamilan. Persalinan di fasilitas kesehatan secara statistik ada hubungan dengan umur >35 tahun, wilayah tempat tinggal perkotaan, status ekonomi atas, pendidikan ibu tinggi, riwayat paritas primipara, dan ada komplikasi kehamilan. Serta pemeriksaan nifas secara statistik ada hubungan dengan wilayah tempat tinggal perkotaan, status ekonomi atas, akses ke Fasyankes dan ada komplikasi kehamilan. Hubungan kepemilikan JKN terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu belum dapat dibuktikan di Indonesia bagian timur, akan tetapi peningkatan cakupan kepemilikan JKN tetap perlu diupayakan untuk menunju Indonesia Universal Health Coverage (UHC).
Read More
T-6339
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive